Simpulan Keterbatasan Penelitian SIMPULAN DAN SARAN

71

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan: 1. Pengembangan modul Sambal Pada Masakan Indonesia melalui beberapa tahap, yaitu: tahap Define analisis kebutuhan modul observasi, wawancara, analisis masalah, studi pustaka, Design Merancang dan menyusun modul, Develop memvalidasi modul oleh ahli materi 1 dosen dan 1 guru, dan ahli media sejumlah 1 dosen, revisi modul, uji coba skala kecil 9 siswa dan skala besar 34 siswa. 2. Uji kelayakan modul Sambal Pada Masakan Indonesia dimulai dari tahap validasi dari ahli materi dan media yang menyatakan modul sangat layak digunakan. Hal tersebut didasarkan atas penilaian yang diberikan oleh dosen ahli materi yang memperoleh rata-rata skor keseluruhan sebesar 3,6 sangat layak, ahli media memperoleh rata-rata skor keseluruhan sebesar 3,9 sangat layak. Uji coba skala kecil sejumlah 9 siswa dengan frekuensi relatif sangat layak sebesar 100. Dilanjutkan dengan uji coba skala besar, uji coba skala besar sejumlah 34 siswa dengan hasil aspek tampilan pada kategori sangat layak dengan frekuensi relatif sebanyak 97 dan layak sebesar 3, berdasarkan aspek karakteristik modul pada kategori sangat layak dengan frekuensi relarif sebanyak 70,97 dan layak sebesar 29, dan aspek manfaat modul pada kategori sangat layak dengan frekuensi relatif sebanyak 91,2 dan layak sebesar 9.secara 72 keseluruhan tingkat kelayakan modul Sambal pada Masakan Indonesia dikategorikan sangat layak dengan frekuensi relatif sebesar 91,2 dan layak sebesar 8,82 Sehingga hal ini menunjukkan bahwa modul Sambal Pada Masakan Indonesia Sangat Layak dan sangat sesuai digunakan sebagai sumber belajar maupun media pembelajaran peserta didik di SMK Negeri 3 Klaten.

B. Keterbatasan Penelitian

Modul Sambal Pada Masakan Indonesia ini merupakan penelitian yang di uji cobakan kepada siswa kelas X Jasa Boga di SMK Negeri 3 Klaten, penelitian mengenai pengembangan modul Sambal Pada Masakan Indonesia memiliiki keterbatasan antara lain; waktu yang digunakan dalam penyusunan modul cukup lama dikarenakan harus melalui tahap uji validasi ahli materi, ahli media, dan di uji cobakan, sehingga belum dilakukan tahap penyebar luasan yaitu tahap desseminate. Modul diproduksi sebanyak 17 buku sehingga satu buku dapat digunakan untuk 2 siswa. Biaya yang digunakan untuk memproduksi buku tidak murah karena buku dicetak dengan cetakan warna. Hal tersebut merupakan konsekuensi bagi penelitian R D.

C. Pengembangan Produk Lebih Lanjut