Gambar 101: Kuas
3. Proses Membatik
a. Pemindahan Pola Pada Kain
Proses menjiplakan atau Pemindahan pola yaitu dengan cara meniru pola motif yang sudah diletakkan pada bagian bawah kain mori, kegiatan ini juga bisa
disebut dengan ngeblat proses ini umumnya menggunakan pensil. Tujuan dari pemindahan motif ini adalah untuk memudahkan dalam proses pembatikan.
Gambar 102: Proses Pemindahan Pola Pada Kain Mori
b. Pemalaman
Setelah pola sudah siap di batik, kemudian bagian-bagian yang ingin berwarna putih atau warna kain, bagian-bagian tersebut ditutup dengan malam
menggunakan canting. Pada saat proses pewarnaan bagian-bagian yang tertutupi oleh malam tidak terwarnain karena sifat malam seperti minyak. Urutan-urutan
dalam proses pembatikan antara lain: 1
Membatik kerangka atau motif utama. Pemalaman pertama biasannya disebut dengan istilah nglowong. Membuat
garis out line atau garis paling tepi pada pola atau motif utama.
Gambar 103: Proses Nglowong
Canting yang digunakan canting cucuk sedang atau yang disebut dengan canting ngolowong.
2 Ngisen-iseni
Pemberian isen-isen pada motif batik bertujuan agar motif batik tidak terlihat kosong. Jadi keindahan pada motif batik akan semakin terlihat. motif isen-
isen yang dibuat untuk mengisi lembaran kain batik yang akan dijadikan cover perlengkapan maupun peralatan ruang dapur antara lain: titik, garis
bergelombang, stiliran bunga belimbing, lingkaran, dan biji buah bilimbing. Isen- isen merupakan ciri khas dari batik.
Gambar 104: Proses Membatik Isen-isen
3 Nembok
Nembok adalah pemalaman pada pola yang dulakukan untuk menutupi bagian- motif yang diinginkan agar tidak terkena warna, menembok dilakukan
dengan cara menggunakan canting tembokan yang bercucuk besar atau menggunakan kuas, adapun malam yang akan digunkan dalam proses menembok
harus benar-benar panas, supaya mendapatkan tekstur yang rata hingga tidak ada warna yang tercampur pada bagian tersebut.
Gambar 105: Proses Nemboki
c. Pewarnaan