B. Rasio Keuangan
Setiap analisis keuangan harus melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan keuangan perusahaan dengan cara mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja
perusahaan. Alat yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah rasio keuangan, yang menghubungkan dua data keuangan dengan jalan membagi satu data dengan
yang lainnya. Analisis keuangan biasanya mencakup anlisis rasio keuangan, anlisis
kelemahan dan kekuatan dibidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen keuangan masa lalu dan prospeknya di masa datang. Dengan
analisis keuangan ini dapat diketahui kekuatan serta kelemahan yang dimiliki oleh seorang business enterprise. Rasio tersebut dapat memberikan indikasi apakah
perusahaan memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban finansialnya Sartono, 2001:113.
Riyanto 2001:329 dalam mengadakan analisa rasio finansiil pada dasarnya dapat melakukannya dengan 2 macam cara perbandingan, yaitu :
1. Membandingkan rasio sekarang present ratio dengan rasio-rasio dari
waktu-waktu yang lalu ratio historisatau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang dari perusahaan yang
sama. Misalnya current ratio tahun 1976 dibandingkan dengan current ratio dari tahun-tahun sebelumnya. Dengan cara pembandingan tersebut
akan dapat diketahui perubahan-perubahan dari rasio tersebut dari tahun ke tahun. Dengan menganalisa satu macam rasio saja tidak banyak artinya,
karena kita dapat mengetahui faktor-faktor apa yang menyebabkan adanya perubahan tersebut.
2. Membandingkan rasio-rasio dari satu perusahaan rasio
perusahaancompany ratio dengan rasio-rasio semacam dari perusahaan yang sejenis atau industri rasio industrirasio rata-ratarasio standard
untuk waktu yang sama. Dengan membandingkan rasio perusahaan dengan rasio industri akan dapat diketahui apakah perusahaan yang bersangkutan
itu dalam aspek finansiil tertentu berada di atas rata-rata industri above
average, berada pada rata-rata average atau terletak di bawah rata-rata below average.
Warsono 2003:34-38 mengungkapkan bahwa : Kriteria untuk menentukan apakah posisi keuangan suatu perusahaan sehat
atau tidak, dapat diklasifikasikan menjadi lima macam rasio keuangan, yaitu rasio likuiditas, aktivitas, leverageutang, profitabilitas, dan nilai
pasar. Tolak ukur untuk menentukan sehattidaknya dapat digunakan metode time series dan cross section.
1. Rasio Likuiditas
Rasio-rasio likuiditas likuidity ratios adalah suatu rasio keuangan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban
jangka pendeknya yang harus dipenuhi. Pada prinsipnya, semakin tinggi rasio likuiditas, maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Dalam penganalisisan posisi likuiditas perusahaan dapat menggunakan dua macam rasio, yaitu rasio lancar current ratiodan rasio
cepat quick or acid ratio. 2.
Rasio Aktivitas Rasio aktivitas adalah rasio keuangan yang mengukur bagaimana
perusahaan secara efektif mengelola aktiva-aktivanya. Rasio ini digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat aktiva yang dimiliki perusahaan, apakah sedah
sesuai dan beralasan reasonable, sangat tinggi, atau sangat rendah jika dipandang dari tingkat penjualan saat ini dan yang diproyeksikan.
Jika perusahaan mempunyai sangat banyak aktiva, beban bunganya akan sangat tinggi, sehingga labanya menjadi menurun. Di sisi lain, jika aktiva sangat
rendah, penjualan yang mendatangkan laba mungkin menurun. Pada prinsipnya,
semakin tinggi rasio aktivitas, maka semakin efektif perusahaan dalam mendayagunakan sumber dayanya. Rasio aktivitas diukur dengan rasio perputaran
persediaan inventory turn overITO dan perputaran aktiva total total asset turnoverTATO.
3. Rasio Leverage
Rasio leverageutang atau ada yang menyebut rasio solvabilitas adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Setiap penggunaan utang financial leverage oleh perusahaan akan berpengaruh terhadap resiko dan
pengembalian. Rasio utang ini dapat digunakan untuk melihat seberapa besar risiko keuangan perusahaan financial risk. Rasio leverage dapat menggunakan
dua ukuran , yaitu rasio utang total terhadap aktiva total total debt to total assets ratioDR dan rasio utang terhadap ekuitas debt to total equity ratioDER.
4. Rasio Profitabilitas
Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan keputusan perusahaan. Rasio profitabilitas memperlihatkan pengaruh kombisnasi
likuiditas, aktivitas, dan leverage terhadap hasil operasi. Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan. Untuk mengukur profitabilitas suatu perusahaan dapat dilakukan dengan lima macam rasio, yaitu: rasio margin laba kotor gross profit margin,
rasio margin laba operasi bersih net operating profit margin, rasio margin laba bersih net profit margin, rasio pengembalian atas investasi return on
investment, dan rasio pengembalian atas ekuitas return on equity.
5. Rasio Nilai Pasar
Rasio ini pasar adalah rasio keuangan yang mengindikasikan tentang apa yang dipikirkan oleh para investor ekuitas tentang kinerja masa lalu perusahaan
dan prospeknya di masa yang akan datang. Jika rasio likuiditas, aktivitas, dan profitabilitas perusahaan baik semuanya, maka rasio nilai pasarnya menjadi
tinggi, dan kemungkinan harga sahamnya yang tinggi dapat diperkirakan. Rasio nilai pasar meliputi : Earning Per ShareEPS, Equity Per ShareEqPS, Dividend
Per ShareDPS, Price Earning RatioPER, Price Book ValuePBV, Dividend Payout RatioDPR, Divident YieldDY.
C. Likuiditas