Output spss dan deskriptif di atas menunjukkan bahwa current ratio mempunyai hubungan yang positif searah terhadap return on investment tetapi
hubungan tersebut tidak signifikan. Ini mengindikasikan bahwa current ratio berbanding lurus dengan return on investment. Artinya bahwa selama periode
penelitian 2001 s.d 2006 current ratio PT.Pertamina Persero Unit Pemasaraan I Medan cenderung mengalami penurunan. Hal ini ditunjukkan pada output SPSS
sebesar 0,086 dan t sebesar 0,172 serta korelasi yang tidak signifikan dengaan
tingkat hubungan yang rendah.
hit
2. Hubungan Acid Test Ratio terhadap Return On Investment
Pengujian acid test ratio dengan return on investment signifikan atau tidak menggunakan uji-t. Dari Tabel 4.2 diperoleh r
= -0,029 dengan demikian t dapat dicari sebagai berikut :
2 syx
hit
t =
2
1 2
r n
r −
−
t = -0,029
2
029 ,
1 2
6 −
− −
t = -0,029 2,010 t = -0,058
Pada α = 5 dengan derajat kebebasan df = n-2 = 6-2, maka diperoleh
t sebesar 2,776, dengan demikian karena -t
tab
-2,776
tab
≤ t
hit
-0,058 ≤ t
tab
2,776 maka H diterima. Artinya bahwa hubungan acid test ratio dengan return
on investment mempunyai hubungan yang negatif - dan hubungan tersebut tidak signifikan.
Koefisien korelasi yang bernilai -0,029 menunjukkan bahwa acid test ratio memiliki hubungan yang negatif tidak searah terhadap return on investment
pada PT.Pertamina Persero Unit Pemasaran I Medan. Artinya jika return on investment mengalami penurunan maka acid test ratio mengalami peningkatan
dan sebaliknya jika return on invstment mengalami peningkatan maka acid test ratio mengalami penurunan. Secara deskriptif hubungan antara acid test ratio
dengan return on investment dapat digambarkan dibawah ini :
61,16 190,20
110,63 138,24
210,21 92,99
345,32
71,37 82,54
284,45 320,90
45,81
0,00 50,00
100,00 150,00
200,00 250,00
300,00 350,00
400,00
2001 2002
2003 2004
2005 2006
Acid Test Ratio ROI
Gambar : 4.6 Perkembangan acid test ratio dan return on investment PT.Pertamina Persero Unit Pemasaran I Medan Periode 2001-2006
Sumber : Tabel 4.1, diolah. Berdasarkan Gambar 4.6 dapat dilihat perkembangan dari return on
investment dan acid test ratio mengalami kenaikan dan penurunan. Perkembangan return on investment disebabkan oleh naik turunnya acid test ratio. Pergerakan
acid test ratio yang mengalami penurunan menunjukkan bahwa acid test ratio dominan mengalami pertumbuhan yang negatif -. Begitu juga return on
investment PT.Pertamina Persero Unit Pemasaran I Medan mengalami pertumbuhan negatif - selama periode 2001 s.d 2006. Pertumbuhan acid test
ratio dan return on investment dapat dilihat pada Tabel 4.1. Acid test ratio yag dominan mengalami penurunan disebabkan oleh naik
turunnya aktiva likuid kas dan piutang dan kewajiban lancar lihat Gambar 4.4 yaitu pada tahun 2001, 2003, dan 2006 serta peningkatan return on investment
yang disebabkan naik turunnya laba bersih dan jumlah aktiva pada tahun 2001, 2003, 2004, dan 2005. Perkembangan acid test ratio dan return on investment
setiap tahunnya dapat dilihat pada Tabel 4.3. Pergerakan retun on investment dan acid test ratio yang berbanding terbalik menunjukkan hal tersebut sesuai dengan
teori Horne 2005:217 yang menyatakan bahwa kemampuan memperoleh laba berbanding terbalik dengan likuiditas.
Tahun 2001, 2003, dan 2006 acid test ratio mengalami penurunan sedangkan return on investment mengalami peningkatan. Penurunan acid test
ratio disebabkan oleh persentase peningkatan kewajiban lancar yang jauh lebih besar daripada aktiva likuid. Dimana pada tahun 2003 dan 2005 kewajiban lancar
mengalami peningkatan sebesar 1148,82 dan 816,47, sedangkan pada tahun 2004 jumlah kewajiban lancar mengalami penurunan daripada aktiva likuid
sebesar 7,54. Peningkatan aktiva likuid pada tahun 2003 adalah sebesar 24,96 dan penurunan aktiva likuid pada tahun 2004 dan 2006 adalah sebesar 16,36 dan
305,45. Aktiva likuid yang meningkat pada tahun 2003 dan 2005 menyebabkan jumlah aktiva meningkat sebesar 24,18 dan 255,91 sedangkan pada tahun
2004 jumlah aktiva mengalami peurunan sebesar 2,03 yang disebabkan oleh
aktiva likuid mengalami penurunan. Namun, pada tahun tersebut laba bersih juga mengalami peningkatan jauh lebih besar daripada jumlah aktiva yaitu sebesar
43,61, 237,58, dan 301,53 yang disebabkan persediaan pada tahun 2003 dan 2005 mengalami peningkatan sebesar 36,76 dan 301,57, sedangkan pada
tahun 2004 dan 2006 mengalami penurunan sebesar 17,90 dan 19,97 lihat Tabel 4.3. Keadaan inilah yang menyebabkan return on investment PT.Pertamina
Persero Unit Pemasaran I Medan mengalami peningkatan. Sepanjang periode 2001 s.d 2006 terdapat persamaan yang menunjukkan
bahwa acid test ratio bergerak tidak searah dengan return on investment. Artinya jika acid test ratio meningkat maka return on investment akan mengalami
penurunan, begitu juga sebaliknya jika acid test ratio mengalami peningkatan maka return on investment akan mengalami peurunan. Pergerakan acid test ratio
yang tidak searah dapat dilihat pada tahun 2001, 2002, dan 2003. Tahun 2001 dan 2003 acid test ratio bergerak tidak searah dengan return
on investment. Acid test ratio yang mengalami penurunan sebesar 61,16 dan 110,63, sedangkan return on investment mengalami peningkatan yaitu sebesar
345,32 dan 82,54. Penurunan acid test ratio disebabkan oleh persentase peningkatan aktiva likuid lebih besar daripada kewajiban lancar. Dimana
persentase jumah kewajiban lancar pad atahun 2003 sebesar 114,82 sedangkan peningkatan pada aktiva lancar sebesar 24,96. Disisi lain jumlah aktiva
meningkat pada tahun 2003 dan menurun pada tahun 2004 yaitu sebesar 24,18 dan 2,03 yang disebabkan oleh peningkatan jumlah aktiva lancar pada tahun
2003 dan penurunan pada tahun 2004 yaitu sebesar 31,95 da5,36. Keadaan ini
yang menyebabkan return on investment PT.Pertamina Persero Unit Pemasaran I Medan mengalami peningkatan.
Tahun 2006
acid test ratio dan return on investment sama-sama mengalami penurunan yaitu sebesar 92,99 dan 45,81. Penurunan acid test
ratio disebabkan oleh aktiva likuid mengalami penurunan sebesar 305,45 dan jumlah kewajiban lancar meningkat sebesar 816,47. Selain itu laba bersih
mengalami penurunan sebesar 66,72. Keadaan inilah yang menyebabkan return on investment mengalami penurunan lihat Tabel 4.3.
Output spss dan dekriptif di atas menunjukkan bahwa selama periode penelitian, acid test ratio mempunyai hubungan yang negatif terhadap return on
investment PT.Pertamina Persero Unit Pemasaran I Medan, tetapi hubungan tersebut tidak signifikan dan juga tingkat hubungan yang sangat rendah. Artinya
acid test ratio tidak ada bukti secara statistic mempunyai hubungan dengan return on investment. Hal ini terlihat dari pergerakan acid test ratio selama periode 2001
s.d 2006 cenderung mengalami penurunan. Begitu juga return on investment PT.Pertamina Persero Unit Pemasaran I Medan yang mengalami penurunan.
3. Hubungan Cash Ratio terhadap Return On Investment