Kondisi Geografis Kondisi Kemiskinan di Jawa Tengah

70

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Perkembangan Objek Penelitian

1. Kondisi Geografis

Jawa Tengah adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di tengah pulau Jawa tepatnya antara provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur. Secara geografis berada di antara 5°40 dan 8°30 Lintang selatan dan antara 108°30 dan 111°30 Bujur Timur termasuk Pulau Karimunjawa. Jarak terjauh dari barat ke timur adalah 263 km dan utara ke selatan 226 km tidak termasuk Pulau Karamunjawa. Secara administratif Provinsi Jawa Tengah terbagi menjadi 29 kabupaten dan 6 kota. Luas wilayah Jawa Tengah pada tahun 2006 tercatat sebesar 3,25 juta hektar atau sekitar 25,04 persen dari luas Pulau Jawa atau 1,70 persen dari luas Indonesia. Luas yang ada, terdiri dari 992 ribu hektar 30,05 persen lahan sawah dan 2,26 juta hektar 69,50 persen bukan lahan sawah. Provinsi Jawa Tengah dengan pusat pemerintahan di Kota Semarang, secara administratif terbagi dalam 35 kabupatenkota 29 kabupaten dan 6 kota dengan 565 kecamatan yang meliputi 7872 desa dan 622 kelurahan. Letak Geogafis Jawa Tengah sangat strategis karena merupakan penghubung jalur darat antara Jawa Timur dengan Jawa Barat dan DKI Jakarta yang perkembangannya sangat pesat. Kondisi strategis ini bisa dimanfaatkan 71 guna perkembangan Jawa Tengah yang akan berdampak pada pembangunan nasional.

2. Kondisi Kemiskinan di Jawa Tengah

Kemiskinan merupakan masalah yang menyangkut banyak aspek karena berkaitan dengan pendapatan yang rendah, buta huruf, derajat kesehatan yang rendah dan ketidaksamaan derajat antara jenis kelamin serta buruknya lingkungan hidup. Kemiskinan tidak lagi dipandang hanya sebatas kemampuan ekonomi, tetapi kegagalan dalam memenuhi hak-hak dasar yang mengakibatkan perlakuan yang berbeda dalam menjalankan kehidupan secara bermartabat. Oleh karena itu pemerintah berupaya keras untuk mengatasi masalah kemiskinan tersebut sehingga pembangunan dilakukan secara terus menerus termasuk dalam menentukan batas ukur untuk mengenali siapa si miskin tersebut. Badan Pusat Statistik mendefinisikan kemiskinan sebagai ketidakmampuan memenuhi standar minimum kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makanan maupun non makanan. Berikut data persentase penduduk miskin di 35 kabupatenkota Jawa Tengah : Tabal 4.1 Persentase Kemiskinan Menurut KabupatenKota di Jawa Tengah Tahun 2004-2009 dalam satuan persen No KabKota 2004 2005 2006 2007 2008 2009 1 Kab.Cilacap 20.9 22.25 24.93 22.59 21.4 19.88 2 Kab. Banyumas 21.47 22.02 24.44 22.46 22.93 21.52 3 kab.Purbalingga 31.2 29.95 32.38 30.24 27.12 24.97 4 Kab.Banjarnegara 26.91 27.35 29.4 27.18 23.34 21.36 5 Kab.Kebumen 30.95 29.83 32.49 30.25 27.87 25.73 6 Kab.Purworejo 23.51 22.77 22.75 20.49 18.22 17.02 7 Kab.Wonosobo 33.15 31.68 34.43 32.29 27.72 25.91 8 Kab.Magelang 16.1 15.42 17.36 17.37 16.49 15.19 9 Kab.Boyolali 18.47 17.75 20 18.06 17.08 15.95 72 10 Kab.Klaten 23.38 22.48 22.99 22.27 21.72 19.68 11 Kab.Sukoharjo 14.38 13.67 15.63 14.02 12.13 11.51 12 Kab.Wonogiri 24.43 25.21 27.01 24.44 20.71 19.07 13 Kab.Karanganyar 16.14 16.14 18.69 17.39 15.68 14.73 14 Kab.Sragen 26.06 24.28 23.72 21.24 20.83 19.7 15 Kab.Grobogan 29.3 28 27.6 25.14 19.84 18.68 16 Kab.Blora 22.97 21.73 23.95 21.46 18.79 17.69 17 Kab.Rembang 32 30.72 33.2 30.71 27.21 25.86 18 Kab.Pati 20.67 19.82 22.14 19.79 17.9 15.91 19 Kab.Kudus 11.44 10.93 12.05 10.73 12.58 10.8 20 Kab.Jepara 9.88 10.39 11.75 10.44 11.05 9.6 21 Kab.Demak 24.94 23.6 26.03 23.5 21.24 19.7 22 Kab.Semarang 13.68 13.16 13.62 12.34 11.37 10.65 23 Kab.Temanggung 15.22 14.5 16.62 16.55 16.39 15.05 24 Kab.Kendal 20.87 20.06 21.59 20.7 17.87 16.02 25 Kab.Batang 19.01 18.15 19.99 20.79 18.08 16.61 26 Kab.Pekalongan 21.5 20.47 22.8 20.31 19.52 17.93 27 Kab.Pemalang 22.31 22.59 25.3 22.79 23.92 22.17 28 Kab.Tegal 20.53 19.6 20.71 18.5 15.78 13.98 29 Kab.Brebes 29.1 27.79 30.36 27.93 25.98 24.39 30 Kota Magelang 14.01 12.94 11.19 10.01 11.16 10.11 31 Kota Surakarta 13.72 13.34 15.21 13.64 16.13 14.99 32 Kota Salatiga 9.68 8.81 8.9 9.01 8.47 7.82 33 Kota Semarang 5.6 4.22 5.33 5.26 6 4.84 34 Kota Pekalongan 6.81 6.37 7.38 6.62 10.29 8.56 35 Kota Tegal 9.49 8.96 10.4 9.36 11.28 9.88 Sumber : Jawa Tengah Dalam angka 2005-2010 Tabel 4.1 juga menunjukkan terjadinya lonjakan penduduk miskin di semua wilayah di Jawa Tengah pada tahun 2006, hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan Bahan Bakar Minyak BBM yang terjadi pada 1 September 2005. kenaikan harga BBM ini memicu kenaikan harga barang-barang lain sehingga daya beli masyarakat menjadi menurun. Pada tahun-tahun selanjutnya persentase penduduk miskin cenderung mengalami penurunan, meskipun ada beberapa wilayah yang persentase penduduk miskinnya meningkat, misalnya di Kota Tegal, Kota Pekalongan dan Kota Surakarta persentase penduduk miskinnya meningkat dari tahun sebelumnya. 73 Persentase penduduk miskin provinsi Jawa Tengah pada tahun 2004-2009 terbanyak yaitu berada di Kabupaten Wonosobo yaitu 33,15 persen di tahun 2004 dan mengalami penurunan hingga 25,91 persen di tahun 2009. Kabupaten atau kota yang memiliki persentase paling sedikit adalah Kota Semarang yaitu 4,84 persen pada tahun 2009.

3. Produk Domestik Regional Bruto PDRB