PENDAHULUAN Respons Pembaca Remaja Terhadap Novel Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra di Sekolah

Novel Negeri 5 Menara banyak mendapat sambutan yang cukup luas dari khalayak masyarakat. Meski baru terbit, namun eksistensi Novel N5M mampu menyedot perhatian pembaca, terbukti dengan masuknya novel ini dalam jajaran best seller 2009. Selain itu novel ini mendapat dua penghargaan yang cukup bergengsi dalam waktu yang tidak terlalu lama setelah cetakan pertama, yakni tercatat sebagai sepuluh besar nominasi LonglistKhatulistiwa Literary Award 2010, Buku dan Penulis Fiksi Terfavorit 2010 dari Anugerah Pembaca. Banyaknya apresiasi dari masyarakat, akhirnya novel ini dijadikan film dan tayang perdana di Bioskop Indonesia pada 1 Maret 2012. Maka berdasarkan pertimbangan tersebut, penulis tertarik untuk meneliti novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi dengan judul, “Respons Pembaca Remaja Terhadap Novel Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra di Sekolah”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, identifikasi masalah dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pembaca yang berbeda akan memaknai suatu karya dengan cara berbeda pula. 2. Banyak pembaca remajabelum mengetahui karya sastra yang mendidik. 3. Penulis belum mengetahui implikasi novel Negeri 5 Menara terhadap pembelajaran bahasa dan sastra di sekolah, khususnya pembelajaran mengenai respons pembaca. 4. Relevansi antara novel Negeri 5 Menara dengan situasi masyarakat zaman sekarang. C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari terlalu luasnya pembahasan, maka penelitian ini dibatasi pada respons pembaca remaja. Analisis ini akan melihat bagaimana penerimaan pembaca, aspek apa yang dievaluasi dalam karya yang direspons pembaca, dan kecenderungan respons seperti apa yang diberikan dan dipersoalkan pembaca, serta bagaimana penilaian pembaca terhadap karya tersebut yang kemudian dihubungkan dengan analisis yang dilakukan penulis dan diimplikasikan terhadap pembelajaran bahasa dan sastra Indonesis. Adapun karya sastra yang dijadikan objek penelitian adalah karya sastra Indonesia, bukan terjemahan yakni novel Negeri 5 Menara yang disingkat menjadi N5M karya Ahmad Fuadi. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan,rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Bagaimana strukturnovel N5M karya Ahmad Fuadi? 2. Bagaimana respons pembaca remaja terhadap novel N5M karya Ahmad Fuadi? 3. Bagaimana implikasirespons pembaca remaja terhadap pembelajaranbahasa dan sastra di sekolah? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Menjelaskan strukturnovel N5M karya Ahmad Fuadi. 2. Menjelaskan respons pembaca remaja terhadap novel N5M karya Ahmad Fuadi. 3. Menjelaskanimplikasi respons pembaca remajaterhadap pembelajaranbahasa dan sastra di sekolah. F. Manfaat Penelitian Berdasarkan uraian tersebut, manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu manfaat secara teoretis dan secara praktis. 1. Manfaat teoretis. Hasil penelitian ini dapat sedikit menambah khazanah keilmuan terutama bidang sastra dalam pembelajaran tentang respons pembaca remaja terhadap karya sastra. 2. Manfaat praktis. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh beberapa pihak, antara lain: a Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat menjadi jawaban dari masalah yang dirumuskan. Selain itu, dengan selesainya penelitian ini dapat menjadi motivasi bagi peneliti untuk semakin aktif menyumbangkan hasil karya ilmiah bagi dunia sastra dan pendidikan. b Bagi Pembaca Pembaca dapat memahami isi novel N5M dan dapat mengambil manfaat darinya. Pembaca juga diharapkan semakin jeli dalam memilih bahan bacaan khususnya novel dengan memilih novel- novel mendidik yang mengandung pesan moral yang baik dan dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk sarana pembinaan watak diri pribadi. c Bagi Peneliti yang Lain Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti sastra berikutnya dan memberikan inspirasi maupun bahan pijakan peneliti lain untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam. G. Metode Penelitian Dalam pengertian yang luas, metode dianggap sebagai cara-cara, strategi untuk memahami realitas, langkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab akibat berikutnya. 1 Adapun metodologi penelitiannya terdiri dari berbagai hal, yakni: 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik. Jenis penelitian ini dilakukan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. 2 2. Sumber Data Sumber data utama data dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan. Selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain- lain. 3 a Kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati merupakan data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis. Catatan tertulis dalam penelitian ini berupa angket. b Sumber Tertulis 1 Data primer, yakni angket Respons Pembaca Remaja. 2 Data sekunder, yakni novel N5M karya Ahmad Fuadi, buku, artikel-artikel dan dokumen-dokumen yang memiliki relevansi terhadap penelitian. 1 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya, 2011, h. 34. 2 Ibid., h.6. 3 Ibid., h. 157. 3. Waktu dan Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2013 — April 2014dan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah pembaca remaja dari komunitas Sahibul Menara: “MANJADDA WAJADA” yang berjumlah 25 orang dari 216 anggota. Adapun dalam penelitian ini informan berusia 13-19 tahun yang terdiri dari 17 orang perempuan dan 8 orang laki-laki dan semuanya adalah pelajar. 4. Teknik Penelitian Teknik penelitian yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan angket penelitian, sehingga peneliti bisa mengetahui dan menggali informasi mengenairespons pembaca remajanovel N5M. 5. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan pragmatik, pendekatan yang memandang karya sastra sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan tertentu kepada pembaca, yang dalam penelitian ini yakni respons pembaca remaja. 6. Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan dalam menganalisis data dalam penelitian ini adalah content analysis analisis isi. Analisis isi merupakan teknik yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan yang penggarapannya dilakukan secara objektif dan sistematis. 4 Pada penelitian ini sampel dipilih dari suatu populasi yakni pembaca remaja dari komunitas Sahibul Menara:“MAN JADDA WAJADA”yang berjumlah 216 orang, nantinya sampel dapat digunakan untuk mengungkapkan kandungan nilai-nilai dan penjabaran respons pembaca remaja berupa respons emosional dan respons intelektual terhadap novel N5M karya Ahmad Fuadi dengan 4 Ibid., h. 220. menggunakan angket pertanyaan yang diambil dari evaluasi teks sastra, lalukemudian digeneralisasikan. Jadi sampel benar-benar mewakili ciri- ciri suatu populasi. 7. Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini, terdapat dua tahapan penelitian. Tahapan pertama yakni pengumpulan data mengenai novel N5Mdan pencarian 25 informan, serta analisis penulis mengenai unsur pembangun novel N5M. Tahapan kedua yakni mengidentifikasi, menganalisis dan menghubungkan data sesuai dengan topik penelitian, yakni respons pembaca remaja terhadap novel N5M karya Ahmaad Fuadi. Adapun langkah pengumpulan data dan analisis yang dilakukan oleh penulis yaitu: a. Pembacaan terhadap novel N5Msecara komprehensif. b. Membaca kembali sumber data untuk memberi tanda bagian- bagian analisisintrinsik novel N5M karya Ahmad Fuadi. c. Pengumpulan data berupa teks-teks tertulis dari novel N5M serta sejumlah data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut, seperti berita-berita terkait, biografi penulis atau penerjemah dan dokumen-dokumen lainnya. d. Penelitian pustaka library research dengan mengkaji dan mempelajari berbagai literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti untuk mendukung asumsi sebagai landasan teori permasalahan yang dibahas. e. Penelusuran data online, yaitu menelusuri data dari media online seperti internet sehingga peneliti dapat memanfaatkan data informasi online secepat dan semudah mungkin serta dapat dipertanggungjawabkan secara akademis. Peneliti memilih sumber-sumber data online mana yang dapat dipercaya dan dikenal banyak kalangan. f. Menentukan 25 informan pembaca remaja dari komunitas Sahibul Menara: “MAN JADDA WAJADA” yang berjumlah 216anggota. Tahap berikutnya adalah mengidentifikasi, menganalisis dan menghubungkan data sesuai dengan topik penelitian yaitu menggunakan angket dengan menggali informasi penting melalui respons pembaca remaja komunitas Sahibul Menara: “MAN JADDA WAJADA”yang berjumlah 25 orang.Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a. Peneliti meminta tanggapan kepada pembaca remaja yang sudah membaca novel N5M, dengan cara diwawancarai dan diminta mengisi angket untuk diisi jawaban-jawabannya, kemudian kemudian data tersebut ditabulasi dan dianalisis secara kualitatif untuk dilihat bagaimana respons atau tanggapan pembaca remaja terhadap karya sastradalam pendekatan pragmatik. b. Pengolahan data dengan cara mengurai dan menganalisisnya sesuai dengan rumusan masalah yakni respons pembaca remaja terhadap novel N5M.Ada tiga tahap dalam pengolahan data pada tahap ini. Pertama penulis menganalisis bagaimana respons yang diberikan pembaca remaja terhadap novel N5M. Kedua, penulis menghubungkan analisis intrinsik yang telah sebelumnya dilakukan penulis dan menghubungkanya dengan respons pembaca remaja. Keempat, pembahasan novel N5Myang terkait dengan analisis struktur dan respons pembaca remaja diimplikasikan dalam pembelajaran bahasa dan sastra di sekolah, barukemudian diklasifikasikan menjadi suatu kesimpulan.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Respons Pembaca Dalam KBBI,“Respons adalah tanggapan, reaksi, dan jawaban terhadap suatu gejala atau peristiwa yang terjadi”. 5 Respons dapat diartikan sebagai hasil atau kesan yang didapat dari sebuah peristiwa yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Respons pada proses didahului sikap seseorang, karena sikap merupakan kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku jika ia menghadapi suatu rangsangan tertentu. Jadi berbicara mengenai respons atau tidak merespon tidak terlepas dari pembahasan sikap. Respons juga diartikan suatu tingkah laku atau sikap yang berwujud baik sebelum pemahaman yang mendetail, penilaian, pengaruh atau penolakan, suka atau tidak, serta pemanfaatan pada suatu fenomena tertentu. Melihat sikap atau sekelompok orang terhadap sesuatu maka akan diketahui bagaimana respons mereka terhadap kondisi tersebut. Menurut Louis Thursone, “Respon merupakan jumlah kecenderungan dan perasaan, kecurigaan, dan prasangka, prapemahaman yang mendetail, rasa takut, ancaman dan keyakinan tentang suatu hal yang khusus”. Diketahui bahwa pengungkapan sikap dapat melalui: 1. Pengaruh atau penolakan 2. Penilaian 3. Suka atau tidak suka 4. Kepositifan atau kenegatifan suatu objek psikologis. 6 5 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Cetakan Kelima Edisi Kedua Jakarta: Balai Pustaka, 1995, h. 838. 6 Psychologymania, PengertianRespon, www.Psychologymania.com201212pengertian-respon.html?=1, diakses 22 Februari 2014. 12 Perubahan sikap dapat menggambarkan bagaimana respons seseorang atau sekelompok orang yang terhadap objek-objek tertentu seperti perubahan lingkungan atau situasi lain. Sikap yang muncul dapat positif yakni cenderung menyenangi mendekati, dan mengharapkan suatu objek. Seseorang disebut mempunyai respons positif dilihat dari tahap kognisi, afeksi, dan psikomotorik. Sebaliknya seseorang mempunyai respons negatif apabila informasi yang didengarkan atau perubahan suatu objek tidak mempengaruhi tindakan atau malah menghindar dan membenci objek tertentu. Terdapat dua jenis variabel yang mempengaruhi respon yaitu: 1. Variabel struktural yakni faktor-faktor yang terkandung dalam rangsangan fisik. 2. Variabel fungsional yakni faktor-faktor yang terdapat dalam diri si pengamat, misalnya kebutuhan suasana hati, pengalaman masa lalu. 7 Respons pembaca termasuk pada orientasi pragmatik. Karya sastra sangat erat hubungannya dengan pembaca, yaitu karya sastra ditujukan kepada pembaca bagi kepentingan masyarakat pembaca. Di samping itu pembacalah yang menentukan nilai karya sastra. Karya sastra tidak mempunyai arti tanpa ada pembaca yanng menanggapinya. Karya sastra mempunyai nilai karena ada pembaca yang menilainya. Respons pembaca secara khusus terfokus pada apa yang dikerjakan oleh pembaca dan bagaimana mereka mengerjakannya. Respons pembaca mengisyaratkan adanya suatu teori kajian sastra yang mengambil fokus pada kegiatan pembaca dalam membaca karya sastra. Para penganut dari teori respons pembaca menaruh perhatian pada respons pembaca saat membaca suatu teks sastra. Menurut Aminudin,“Pembaca sastra adalah pemilih, penafsir, penerima, pemberi, dan penyusun makna karya sastra sehingga menghasilkan nilai-nilai tertentu”. 8 Sadar atau tidak sadar sengaja atau tidak sengaja, akhirnya karya 7 Ibid. 8 Wahyudin Siswanto, Pengantar Teori Sastra, Gramedia: Jakarta, 2008. h. 97. sastra akan sampai kepada pembaca, karena pada hakikatnya karya sastra memang ditujukan untuk pembaca. Oleh karena itu pembaca pun akan menerima karya sastra dari pengarang. Penerimaan itu bisa berupa mengerti, memahami, mencemooh, menolak, membaca, atau melaksanakan apa yang ada di dalam karya sastra itu. Bentuk penerimaan bergantung pada tingkatan pembaca. Jika dilihat berdasarkan pengetahuan sastra yang dimiliki, pembaca dibagi menjadi pembaca ahli dan pembaca awam. Pembaca ahli yaitu pembaca yang telah memahami sastra secara mendalam seperti para kritikus sastra, sastrawan, dan para ahli sastra, sedangkan pembaca awam adalah pembaca yang membaca karya sastra tanpa memiliki dasar atau pengetahuan tentang sastra secara mendalam. Beach dan Marshall mengatakan bahwa strategi respons pembaca terdiri dari tujuh strategi yaitu: 1. Menyertakan engaging Pembaca selalu berusaha mengikutsertakan perasaannya terhadap karya sastra yang dibacanya. Pembaca meleburkan diri ke dalam teks, membayangkan apa yang terjadi dan merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh cerita. 2. Merinci describing Pembaca merinci atau menjelaskan kembali informasi yang tertera di dalam teks. Pembaca merinci tokoh-tokoh cerita, penokohan, latar cerita, dan alur cerita. 3. Memahami conceiving Pembaca mulai memahami tokoh, latar cerita, dan bahasa yang digunakan dalam sebuah cerita dan memaknainya. 4. Menerangkan explaining Pembaca mencoba menjelaskan sebaik-mungkin mengapa tokoh cerita melakukan suatu tindakan. 5. Menghubungkan connecting Pembaca menghubungkan pengalaman mereka dengan yang terjadi pada tokoh cerita. Dalam kegiatan connecting ini, siswa juga dapat membandingkan cerita tersebut dengan cerita lain dari buku cerita, film yang pernah ditonton mereka. 6. Menafsirkan interpreting Pembaca menggunakan reaksi, konsepsi, dan koneksi yang mereka bentuk untuk mengartikulasikan tema. 7. Menilai judging Pembaca memberikan pendapatnya tentang teks cerita, penulis cerita atau alur cerita. 9 B. Hakikat Remaja 1. Pengertian Remaja Remaja berasal dari kata Latin adolesence yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Dalam arti luas mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. 10 Menurut Salzman yang dikutip Yusuf, “Remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung dependence terhadap orangtua kearah kemandirian independence, minat-minat seksual, perenungan diri dan perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral”. 11 Sedangkan menurut Ali dan Asrori,“Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik cepat. Pertumbuhan yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu 9 Rita Inderawati Rudi, Paradigma Baru Pengajaran Apresiasi Sastra Indonesia, www.pondokbahasa.wordpress.com200812072012paradigma-baru-pengajaran-apresiasi- sastra-indonesia, diakses 22 Februari 2014. 10 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Jakarta: Erlangga, h. 206. 11 Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak Remaja, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010, h. 184. membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan, serta kepribadian remaja”. 12 Dari beberapa definisi remaja di atas, penulis menyimpulkan bahwa remaja adalah individu yang sedang berada pada masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa yang ditandai dengan perkembangan dan pertumbuhan yang dimulai dari aspek fisik, psikis, dan sosial yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. 2. Batas Usia Remaja Menurut Hurlock, “Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari 13 tahun sampai 16 tahun, dan akhir masa remaja bermula dari usia 16 tahun sampai 18 tahun, yaitu matang secara hukum”. 13 Menurut Sabri, “Masa remaja berlangsung dari usia 15 tahun sampai usia 21 tahun. Pertama masa remaja awal yang berlangsung hingga usia 17 tahun, dan kedua, masa remaja akhir yang berlangsung hingga mencapai kematangan resmi secara hukum yaitu umur 21 tahun”. 14 Sedangkan menurut Rahayu, “Masa remaja terbagi menjadi tiga periode, yakni masa remaja awal bermula dari usia 12 tahun sampai 15 tahun, remaja pertengahan bermula dari usia 15-18 tahun, dan remaja akhir bermula dari usia 18-21 tahun”. 15 Sama halnya menurut Agustiani,“Masa remaja terdiri dari masa remaja awal 12-15 tahun, masa ini individu berusaha mengembangkan diri dan tidak bergantung kepada orangtua. Masa remaja pertengahan 15-18 tahun, masa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan berpikir yang baru. Masa remaja akhir 19-21 tahun masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki peran-peran orang dewasa”. 16 12 Mohammad Ali Mohammad Asrori, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010, h. 9. 13 Hurlock, Op. cit., h. 206. 14 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995, h. 25. 15 Siti Rahayu Haditono, Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya,Yogyakarta: Mada Uneversity Press, 2002, h. 264. 16 Hendrianti Agustini, Psikologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja, Bandung: Refika Aditama, 2006, h. 29.

Dokumen yang terkait

NILAI MOTIVASI DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA Nilai Motivasi dalam Novel Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi: Tinjauan Psikologi Sastra dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMK Muham

0 1 18

NILAI MOTIVASI DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA Nilai Motivasi dalam Novel Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi: Tinjauan Psikologi Sastra dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMK Muham

0 2 14

NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI:KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA SERTA IMPLEMENTASINYA DALAM Nilai Pendidikan Dalam Novel Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi: Kajian Sosiologi Sastra Serta Implementasinya dalam Pembelajaran di Madrasah

0 2 16

ASPEK MOTIVASI PADA NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI DAN Aspek Motivasi Pada Novel Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi Dan Novel Sepatu Dahlan Karya Khrisna Pabichara: Kajian Intertekstual Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 1 12

ASPEK MOTIVASI PADA NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI DAN Aspek Motivasi Pada Novel Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi Dan Novel Sepatu Dahlan Karya Khrisna Pabichara: Kajian Intertekstual Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 2 31

ANALISIS GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN PERSONIFIKASI PADA NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI Analisis Gaya Bahasa Hiperbola Dan Personifikasi Pada Novel Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi.

3 9 14

PENDAHULUAN Analisis Gaya Bahasa Hiperbola Dan Personifikasi Pada Novel Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi.

1 4 7

ANALISIS GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN PERSONIFIKASI PADA NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI Analisis Gaya Bahasa Hiperbola Dan Personifikasi Pada Novel Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi.

0 0 17

ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA Aspek Sosial dalam Novel Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi: Tinjauan Sosiologi Sastra.

0 1 12

KAJIAN NILAI BUDAYA DAN KARAKTER TOKOH REMAJA DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SMA.

0 5 40