Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 44 tahun 2009, setiap rumah sakit harus memiliki organisasi yang efektif, efisien dan akuntabel. Organisasi
rumah sakit paling sedikit terdiri atas kepala rumah sakit atau direktur rumah sakit, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis,
komite medis, satuan pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan keuangan.
2.2 Panitia Farmasi dan Terapi
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1197MenkesSKX2004, Panitia Farmasi dan Terapi adalah organisasi yang
mewakili hubungan komunikasi antara para staf medis dengan staf farmasi, sehingga anggotanya terdiri dari dokter yang mewakili spesialisasi-spesialisasi
yang ada di rumah sakit dan apoteker wakil dari farmasi rumah sakit serta tenaga kesehatan lainnya.
2.2.1 Tujuan panitia farmasi dan terapi
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1197MenkesSKX2004 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit, tujuan
panitia farmasi dan terapi yaitu: a. Menerbitkan kebijakan-kebijakan pemilihan obat, penggunaan obat serta
evaluasinya.
Universitas Sumatera Utara
b. Melengkapi staf profesional di bidang kesehatan dengan pengetahuan terbaru yang berhubungan dengan obat dan penggunaan obat sesuai kebutuhan.
2.2.2 Fungsi dan ruang lingkup panitia farmasi dan terapi
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1197MenkesSKX2004 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit, fungsi dan
ruang lingkup panitia farmasi dan terapi adalah sebagai berikut: a. Mengembangkan formularium di rumah sakit dan merevisi. Pemilihan obat
untuk dimasukkan dalam formularium harus didasarkan pada evaluasi secara subjektif terhadap efek terapi, keamanan serta harga obat dan juga harus
meminimalkan duplikasi dalam tipe obat, kelompok dan produk obat yang sama.
b. Panitia farmasi dan terapi harus mengevaluasi untuk menyetujui atau menolak produk obat baru atau dosis obat yang diusulkan oleh anggota staf
medis. c. Menetapkan pengelolaan obat yang digunakan di rumah sakit dan yang
termasuk dalam kategori khusus. d. Membantu instalasi farmasi dalam mengembangkan tinjauan terhadap
kebijakan-kebijakan dan peraturan-peraturan mengenai penggunaan obat di rumah sakit sesuai peraturan yang berlaku secara lokal maupun nasional.
e. Melakukan tinjauan terhadap penggunaan obat di rumah sakit dengan mengkaji medical record dibandingkan dengan standar diagnosis dan terapi.
Tinjauan ini dimaksudkan untuk meningkatkan secara terus-menerus penggunaan obat secara rasional.
Universitas Sumatera Utara
f. Mengumpulkan dan meninjau laporan mengenai efek samping obat. g. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang menyangkut obat kepada staf
medis dan perawat.
2.2.3 Formularium rumah sakit