Pemantauan terapi obat PTO Monitoring Efek Samping Obat MESO Evaluasi penggunaan obat

menemukan obat yang tidak ditulis nama obat, aturan pakai pada etiket obat, jadwal minum obat yang tidak tepat, dan ada pasien yang tidak mendapat obat..

4.5.6 Pemantauan terapi obat PTO

Pemantuan terapi obat merupakan program evaluasi penggunaan obat yang terstruktur dan berkesinambungan untuk menjamin obat-obat yang digunakan sesuai indikasi, efektif, aman dan terjangkau oleh pasien. Pemantauan terapi obat telah dilakukan bersamaan dengan visite, namun belum dilakukan secara berkesinambungan.

4.5.7 Monitoring Efek Samping Obat MESO

MESO bertujuan untuk memantau efek samping obat yang jarang dan berbahaya. Kegiatan monitoring efek samping obat di RSUP. H. Adam Malik dilakukan oleh farmasi klinis bersamaan dengan kegiatan visite. Agar MESO di RSUP H. Adam Malik dapat terjangkau seluruhnya, maka farmasi klinis melatih kepala ruangan untuk memantau ESO di ruangan masing-masing. Bila tenaga kesehatan menemukan efek samping obat yang tidak lazim, maka dilaporkan ke pokja farmasi klinis, kemudian farmasi klinis akan berkolaborasi dengan dokter yang menangani pasien tersebut dan jika kasus yang didapat ternyata memang efek samping obat yang jarang dan berbahaya, maka informasi tersebut akan dicatat dalam formulir MESO dan selanjutnya dikirimkan ke Pusat Meso Nasional melalui PFT panitia farmasi dan terapi.

4.5.8 Evaluasi penggunaan obat

Universitas Sumatera Utara Pengkajian pengggunaan obat merupakan program evaluasi penggunaan obat yang berstruktur berkesinambungan untuk menjamin obat-obat yang digunakan sesuai indikasi, efektif, aman dan terjangkau oleh pasien Depkes RI, 2004. Evaluasi penggunaan obat di RSUP H. Adam Malik telah dilakukan tapi belum berkesinambungan. Evaluasi penggunaan obat yang sudah dilakukan yaitu evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien paska bedah. Evaluasi ini dilakukan secara retrospektif. Dari hasil evaluasi diketahui bahwa pasien paskah bedah selalu diberikan antibiotik walaupun tidak ada tanda-tanda infeksi. Hal ini dikarenakan dokter tidak percaya kondisi ruang rawat inap yang yang tidak steril, dan sejumlah set ganti perban yang kurang. Hal ini telah ditindak lanjuti oleh pihak RSUP H. Adam Malik berupa penambahan set perban dan menyediakan handrub disetiap ruang rawat inap.

4.5.9 Dispensing sediaan khusus