sebelumnya, dimana masih terdapat perbedaan hasil penelitian research gap yang berkaitan dengan variabel fundamental, maka dalam penelitian ini
menggunakan variabel bebas independent variable antara lain Perputaran Persediaan inventory turnover, Perputaran Piutang Usaha Accounts Receivable
Turnover, Margin Laba Kotor Gross Profit Margin, Tenaga Kerja Labor Force, dan Debt to Equity Ratio DER. Sedangkan variabel terikat dependent
variable adalah tingkat pengembalian return saham. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dalam periode 2010-2014.
Ringkasan dari hasil penelitian terdahulu sesuai uraian disajikan pada Tabel 2.1 di lampiran 1.
2.3 Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka konseptual bertujuan untuk mempermudah peneliti menguraikan pokok-pokok permasalahan penelitian secara sistematis. Pengaruh variabel-
variabel fundamental terhadap return saham dapat ditunjukan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian Inventory
Turnover
Accounts Receivable
Turnover
Gross Profit
Margin Labor
Force Debt to
Equity Ratio
Investor Pasar Modal
Perusahaan Return
Faktor Eksternal
Faktor Internal
Investor sebagai pemilik saham di pasar modal memiliki tanggung jawab terhadap pengambilan keputusan dalam berinvestasi, di dalam pasar modal
terdapat faktor eksternal maupun internal perusahaan yang akan mempengaruhi kinerja perusahaan dalam memperjual belikan sahamnya. Dalam hal ini, investor
seharusnya memperhatikan hal-hal yang lebih fundamental mengenai informasi perusahaan yang sahamnya akan dibeli, bukan berdasarkan isyu atau informasi
jangka pendek belaka. Oleh karena itu dalam proses terjadinya kenaikan atau turunnya harga saham, faktor-faktor fundamental dari perusahaan sangat berperan
penting. Faktor-faktor fundamental digunakan untuk mengadakan interpretasi dan analisa keuangan suatu perusahaan. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa
keuangan adalah rasio, yang merupakan alat untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data keuangan, yaitu perbandingan rasio saat ini dengan rasio-rasio
semacam di waktu yang lalu berdasarkan data historis dari perusahaan-perusahaan yang sama dan pembandingan antara rasio-rasio suatu perusahaan dengan rasio-
rasio semacam dari perusahaan-perusahaan lain yang sejenis atau industri rasio rata-rata atau rasio industri.
Dalam menjalankan operasionalnya perusahaan harus menghasilkan laba yang dihasilkan dalam setiap waktu tertentu. Akan tetapi laba yang besar saja
belum bisa dikatakan sebagai ukuran bahwa perusahaan itu telah bekerja dengan efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang
diperoleh itu dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Untuk itu, perlu memperhatikan faktor-faktor fundamental seperti berikut :
Inventory Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui pengaruh perputaran persediaan terhadap return saham, dimana persediaan erat kaitannya
jika dihubungkan dengan perusahaan manufaktur, yaitu selalu terdapat persediaan barang dalam gudang disetiap proses operasional perusahaan. Accounts
Receivable Turnover merupakan variabel yang digunakan untuk mengetahui perputaran atau pengumpulan piutang dalam satu periode. Gross Profit Margin
merupakan rasio yang mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksi perusahaan. Labor Force merupakan jumlah tenaga kerja pada masing-
masing perusahaan. Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang menunjukan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban dengan ekuitas. Analisis yang dihasilkan dapat membantu investor untuk mengetahui return yang akan
diperolehnya pada periode yang akan datang.
2.4 Pengembangan Hipotesis Penelitian