pada teknologi terkini yang teruji proven dan berwawasan lingkungan.
B. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV Medan
Perusahaan dalam melaksanakan aktifitasnya sehari-hari terdiri dari beberapa bagian yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan erat.
Untuk memperjelas kedudukan dan bagian personalia dibutuhkan adanya Struktur Organisasi yang jelas. Secara umum, dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar II.1 Struktur Organisasi Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan
Sumber : www.ptpn4.co.id
C. Job Description
Berikut ini adalah Uraian Tugas Job Description dari setiap unit
pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan yang terdiri dari : 1.
Pemegang Saham
Pemegang Saham adalah organ perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan
Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan dan Anggaran Dasar. Hak Pemegang Saham :
a. Hak untuk menghadiri RUPS dan memberikan suara pada RUPS.
b. Hak untuk memperoleh informasi material mengenai pengelolaan
perusahaan baik dari Dewan Komisaris maupun Direksi secara lengkap, tepat waktu, dan teratur.
c. Hak untuk memperoleh pembagian laba perusahaan dividen.
d. Menyelenggarakan RUPS dalam hal Direksi atau Komisaris lalai
menyelenggarakan RUPS Tahunan dan sewaktu-waktu meminta penyelenggaraan RUPS Luar Biasa.
Wewenang Pemegang Saham
a. Mengangkat dan memberhentikan Direksi dan Anggota Dewan
Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b.
Menyetujui atau menolak Rencana Jangka Panjang Perusahaan RJPP dan RKAP.
c. Menetapkan target kinerja masing-masing Direksi dan Komisaris.
d. Melakukan penilaian kinerja Direksi dan Komisaris.
e. Menetapkan auditor eksternal untuk melakukan audit atas laporan
keuangan. f.
Menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi sesuai ketentuan yang berlaku.
g. Menetapkan anggaran dasar dan perubahannya. Pelaksanaan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPS yang diadakan selama tahun 2012 adalah RUPS mengenai Persertujuan Laporan
Tahunan untuk Tahun Buku 2011 yang dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2012.
2. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar
serta memberi nasihat kepada Direksi. Berdasarkan Anggaran Dasar PTPN IV No. 11 Tanggal 04 Agustus 2008 dan Peraturan Menteri
BUMN No. PER-12MBU2012 tentang organ Dewan KomisarisDewan Pengawas BUMN adapun tugas dan wewenang
Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
Tugas Dewan Komisaris
a. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam
melaksanakan pengurusan Perseroan serta member nasehat kepada Direksi termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang
Perusahaan, rencana kerja dan anggaran perusahaan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Rapat Umum Pemegang Saham
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Melakukan evaluasi terhadap laporan atas pencapaian target dari
masing-masing Indikator Kinerja Kunci IKK atau Key Performance Indicator KPI dan melakukan tindakan yang
diperlukan dalam rangka pencapaian target yang telah ditetapkan.
c. Memantau efektivitas praktek Good Corporate Governance yang
diterapkan oleh perusahaan. Wewenang Dewan Komisaris :
a. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya,
memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perusahaan.
b. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan
oleh Perusahaan. c.
Meminta penjelasan dari Direksi danatau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan
Perusahaan.
d. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang dan akan
dijalankan oleh Direksi. e.
Meminta Direksi atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris.
f. Mengangkat dan memberhentikan sekretaris Dewan Komisaris,
jika dianggap perlu. g.
Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran dasar.
h. Membentuk komite-komite lain selain Komite Audit, jika
dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan. i.
Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap perlu.
j. Melakukan tindakan pengurusan Perusahaan dalam keadaan
tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
k. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan
terhadap hal-hal yang dibicarakan.
3. Tugas Direktur Utama
a. Mengelola Perusahaan sesuai amanat RUPS untuk mewujudkan
sasaran Perusahaan. b.
Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan
maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan tentang segala hal dan segala
kejadian dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang- undangan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS.
c. Memimpin, mengkoordinasikan dan mensikronisasikan
pelaksanaan program kegiatan Direktur Produksi, Direktur SDM dan Umum, Direktur Keuangan dan Direktur Perencanaan dan
Pengembangan Usaha, Manajer Grup dan Manajer Unit. d.
Menjalankan arahan dari Dewan Komisaris dan RUPS. e.
Mengatur pembagian tugas dan wewnang masing-masing anggota Direksi.
f. Mengadakan dan memimpin rapat Direksi secara berkala, untuk
mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan masing-masing Direktorat, Grup Unit Usaha, dan Unit Usaha.
g. Memberi penjelasan kepada Dewan Komisaris atau Rapat Umum
Pemegang Saham, mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta
Laporan Tahunan. h.
Melaksanakan pemenuhan aspek legal dan kepatuhan Perusahaan terhadap Anggaran Dasar, keputusan RUPS dan peraturan
perundang-undangan. i.
Mengkoordinir penyelenggaraan akuntansi keuangan, akuntansi biaya, verifikasi dan administrasi aset.
j. Mengkoordinir Direksi melakukan evaluasi secara berkala
terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci IKK atau Key Performance Indicator KPI serta merumuskan tindakan
perbaikan yang diperlukan. k.
Mengkoordinir pembuatan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan yang akan disampaikan kepada Dewan
Komisaris dan Pemegang Saham. l.
Melakukan pembinaan dan monitoring tugas-tugas dibidang Satuan Pengawasan Intern dan Sekretaris Perusahaan termasuk
P2BJ. m.
Mengkoordinir pelaksanaan dan pemantauan terhadap implementasi Good Corporate Governance dan Manajemen
Resiko. n.
Mengkoordinir perumusan program kegiatan masing-masing Direktorat, Grup Perusahaan serta SPI yang dijabarkan dari
RKAP dan RJPP. o.
Mengkoordinir penyusunan RJPP, RKAP dan rencana-rencana lainnya untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris dan RUPS.
p. Penanggung jawab pelaksanaan pengadaan tanah untuk
kepentingan pengembangan usaha Perusahaan.
Wewenang Direktur Utama
• Menetapkan kebijakan kepengurusan Perusahaan yang sejalan
dengan RUPS.
• Bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perusahaan
dengan ketentuan semua tindakan Direktur Utama tersebut telah
disetujui dalam Rapat Direksi.
• Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seseorang atau
beberapa anggota Direksi untuk mengambil keputusan atas nama Direksi atau mewakili Perusahaan di dalam dan di luar
pengadilan.
• Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seseorang atau
beberapa orang pekerja. Perusahaan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain, untuk mewakili Perusahaan
didalam dan diluar Pengadilan.
• Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perusahaan setelah
mendengarkan saran dari Direktur SDM dan Umum.
• Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka
kebutuhan operasional Perusahaan dengan batasan nilai sesuai
ketentuan yang berlaku.
4. Tugas Direktur Produksi
a. Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas dibawah
Direktorat Produksi. b.
Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dibawah
Direktorat Produksi.
c. Melaksanakan dan mengendaikan program kegiatan di Bidang
Tanaman, Pengolahan termasuk P3TBS dan Teknik. d.
Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan
RUPS. e.
Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala di lingkungan Direktorat Produksi untuk mengevaluasi pelaksanaan program
kegiatan. f.
Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator Kerja Kunci IKK atau Key Performance Indicator
KPI yang berkaitan dengan aspek operasional. g.
Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan
Bidang Tanaman, Teknik dan Pengolahan termasuk P3TBS. h.
Menindaklanjutin temuan hasil audit SPI dan auditor eksternal
yang berkaitan dengan tugas operasionalnya. i.
Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran, dan tahunan dibidang Tanaman, Teknik dan Pengolahan termasuk
P3TBS. j.
Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian Tanaman Teknik dan Pengolahan temasuk P3TBS yang didasarkan
kepada penjabaran dari RKAP dan RJPP yang telah disahkan.
k. Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang
digunakan di lingkungan Direktorat Produksi dan selanjutnya
disampaikan kepada Direktur Utama untuk ditetapkan. Wewenang Direktur Produksi
• Menetapkan kebijakan pengelolaan Perusahaan pada Direktorat
Produksi. •
Mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku.
• Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa
dari Direktur Utama. •
Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang
berkaitan dengan tugas-tugas Direktur Produksi. •
Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka operasional Direktorat Produksi dengan batasan nilai seesuai
ketentuan yang berlaku. •
Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi, mutasi dan memberhentikan karyawan dilingkungan Direktorat
Produksi sesuai dengan peraturan kepegawaian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Tugas Direktur Keuangan
• Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah
Direktorat Keuangan.
• Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah
Direktorat Keuangan. •
Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan yang telah dirumuskan, meliputi Bidang Keuangan, Akuntansi dan
Pemasaran. •
Menjalankan arahan-arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris, dan RUPS.
• Mengadakan rapat internal secara berkala guna membahas
masalah-masalah dibidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran. •
Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci IKK atau Key Performance Indicator
KPI yang berkaitan dengan aspek operasionalnya. •
Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan
Bidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran. •
Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan audit eksternal yang berkaitan dengan tugas operasionalnya.
• Menyiappkan laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan
Laporan Tahunan serta Laporan Keuangan untuk dibahas bersama-sama dengan Anggota Direksi sebelum disampaikan
kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham. •
Menyelenggarakan dan memelihara akuntansi keuangan, akuntansi biaya, verifikasi dan akuntansi aset.
• Menyiapkan rancangan RKAP, RJPP dan rencana lainnya di
bidang keuangan, akuntansi, dan pemasaran dan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan untuk selanjutnya mengkoordinir
penyusunan RKAP, RJPP dan rencana lainnya secara korporasi. •
Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian Keuangan, Akuntansi dan Bagian Pemasaran yang didasarkan
kepada RKAP dan RJP yang telah disahkan. •
Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan dilingkungan Direktorat Keuangan dan selanjutnya
disampaikan kepada Direktur Utama yang ditetapkan. •
Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan penjualanpemasaran dan persediaan produk.
Wewenang Direktur Keuangan
• Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan pada Direktorat
Keuangan.
• Mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan
sesuai ketentuan yang berlaku.
• Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa
dari Direktur Utama.
• Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya
dengan surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang
berkaitan dengan tugas-tugas Direktur Keuangan.
• Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran daam rangka
operasional Direktorat Keuangan dengan batasan nilai sesuai
ketentuan yang berlaku.
• Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi,
mutasi dan memberhentikan karyawan dilingkungan Direktorat Keuangan sesuai dengan peraturan kepegawaian dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. 6.
Tugas Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha
• Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah
Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha.
• Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dibawah
Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha.
• Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan di Bidang
Perencanaan termasuk IT, Pengembangan Usaha tidak termasuk pengembangan di Bidang Tanaman dan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL.
• Menyusun dan melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam
pengembangan industri hilir dan industri pendukung.
• Pengelolaan dan pengurusan Anak Perusahaan dan Perusahaan
Penyertaan tidak termasuk aspek legal.
• Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan
RUPS.
• Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala di lingkungan
Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha untuk
mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan.
• Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target
Indikator Kinerja Kunci IKK atau Key Performance Indicator
KPI yang berkaitan dengan aspek operasional.
• Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate Govermance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang Perencanaan termasuk IT Pengembangan Usaha dan
PKBL. •
Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan di Bidang Perencanaan termasuk IT Pengembangan
Usaha dan PKBL.
• Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan eksternal auditor
yang berkaitan dengan tugas operasionalnya.
• Menyiapkan rancangan RKAP, RJPP dan rencana lainnya di
bidang Perencanaan termasuk IT, Pengembangan Usaha dan
program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
• Merumuskan dan menetapkan program kegiatan bagian
Perencanaan termasuk IT, Pengembangan Usaha dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang didasarkan kepada RKAP
dan RJPP yang telah disahkan.
• Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yag
digunakan di lingkungan Direktorat Pengembangan Usaha dan selanjutnya disampaikan kepada Direktur Utama untuk
ditetapkan. Wewenang Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha
• Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan di bidang
Perencanaan, Pengembangan Usaha dan PKBL.
• Mewakili Perusahaan baik dialam maupun diluar pengadilan
sesuai ketentuan yang berlaku.
• Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa
dari Direktur Utama.
• Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya
dengan surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan dengan tugas-tugas Direktur Perencanaan dan
Pengembangan Usaha.
• Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka
operasional Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha
dengan btasan nilai sesuai ketentuan yang berlaku.
• Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi,
mutasi dan memberhentikan karyawan di lingkungan Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha sesuai peraturan
kepegawaian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7.
Tugas Direktur SDM dan Umum
• Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah
Direktorat SDM dan Umum. •
Menyusun struktur organisasi Perusahaan beserta uraian tugasnya.
• Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah
Direktorat SDM dan Umum. •
Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan dibidang SDM, Hukum, dan Pertahanan serta Pengadaan.
• Melaksanakan pengelolaan SDM, termasuk rekrutmen,
penempatan, penilaian kinerja, karir, remunerasi dan purna tugas. •
Menyusun Perjanjian Kerja Bersama PKB untuk dibahas bersama dengan Serikat Pekerja dan peraturan kepegawaian.
• Mengurus permasalahan hukum yang dihadapi Perusahaan dan
pengurusan hak atas tanah sesuai ketentuan yang berlaku. •
Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan RUPS.
• Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala diingkungan
SDM, Umum, Hukum dan Pertanahan serta Pengadaan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatannya.
• Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target
Indikator Kinerja Kunci IKK atau Key performance Indicator KPI yang berkaitan dengan aspek operasional.
• Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang SDM, Umum, Hukum, dan Pertahanan serta Pengadaan.
• Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan audit eksternal yang
berkaitan dengan tugas operasionalnya. •
Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran, dan Tahunan di bidang SDM, Umum, Hukum, dan Pertanahan, dan
Pengadaan. •
Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian SDM, Bagian Umum, Bagian Hukum dan Pertanahan serta Bagian
Pengadaan yang didasarkan kepada RKAP dan RJPP yang telah disahkan.
• Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang
digunakan dilingkungan Direktorat SDM dan Umum dan selanjutnya disampaikan kepada Direktur Utama yang ditetapkan.
Wewenang Direktur SDM dan Umum
• Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan pada Direktorat
SDM dan Umum.
• Mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan
sesuai ketentuan yang berlaku.
• Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa
dari Direktur Utama.
• Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya
dengan surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang
berkaitan dengan tugas-tugas Direktur SDM dan Umum.
• Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka
operasional Direktorat SDM dan Umum dengan batasan nilai
sesuai ketentuan yang berlaku. 8.
Anak Perusahaan dan Penyertaan Saham
PTPN IV memiliki tiga anak perusahaan yaitu, PT. Sarana Agro Nusantara PT. SAN yang bergerak dalam bidang jasa tangki timbun
dan pemompaan CPO, PT. Agro Sinergi Nusantara dan PT Sinergi Perkebunan Nusantara yang bergerak dalam bidang Perkebunan
Kelapa Sawit. Selain memiliki anak perusahaan, PTPN IV juga memiliki perusahaan asosiasi, yaitu:
1. PT. EWS Nusantara Tiga
2. PT. Pupuk Agro Nusantara
3. PT. Nusantara Mas
Serta penyertaan saham pada : 1.
PT. Padasa Enam Utama 2.
PT. Karisma Pemasaran Bersama Nusantara 3.
PT. Riset Perkebunan Nusantara 4.
Hamburg – Indonesische Import dalam likuidasi
D. Jaringan Usaha Kegiatan
PTPN IV adalah Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. Mengusahakan perkebunan dan
pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan,
pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran
komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya.
PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya Kelapa Sawit dan Teh, dan 3 unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa
Sawit, 1 unit Proyek Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang menyebar di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang,
Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas, Batubara dan Mandailing Natal. Dalam proses pengolahan, PTPN IV
memiliki 15 Unit Pabrik Kelapa Sawit PKS0 dengan kapasitas total 575 ton Tandan Buah Segar TBS per jam, 2 unit Pabrik Teh dengan kapasitas
total 154 ton Daun Teh Basah DTB per hari, dan 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan kapasitas 450 ton per hari. PTPN IV juga
didukung oleh 1 Unit Usaha Engineering Manufacturing and Construction yaitu Pabrik Mesin Tenera PMT dan 3 Unit Usaha Rumah Sakit yaitu
RS. Laras, RS. Balimbingan dan RS. Pabatu. Seluruh Unit Usaha dan Proyek Pengembangan PTPN IV dikelompokkan kedalam 5 lima Grup
Unit Usaha GUU.
E. Kinerja Usaha Terkini
Capaian produksi TBS Kebun Sendiri Triwulan I2014 berada diatas RKAP sebesar 9.698 ton atau 2,19 dan pembelian TBS dibawah RKAP
sebesar 72.786 ton atau 30,99. Secara gabungan produksi TBS dibawah RKAP sebesar 63.088 ton atau 9,31. Realisasi produksi TBS Kebun
Sendiri dan Pembelian TBS Triwulan I2014 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu masing-masing mengalami kenaikan sebesar 6.673
ton atau 1,50 dan 25.722 atau 18,86. Realisasi produksi Daun Teh Basah kebun sendiri Triwulan I2014 dibawah RKAP sebesar 339 ton atau
5,61 dan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu diatas sebesar 740 ton atau 14,90.
Capaian penjualan setelah pungutan ekspor Triwulan I2014 sebesar Rp. 1.474,97 milyar jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp.
1.318,00 milyar maka berada diatas RKAP sebesar Rp. 156,97 milyar atau 11,91. Realisasi biaya secara keseluruhan Triwulan I2014 sebesar Rp.
1.202,05 milyar. Jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp. 1.331,55 milyar maka realisasi biaya berada dibawah RKAP sebesar Rp. 129,50
milyar atau 9,73. Capaian laba sebelum PPh Triwulan I2014 sebesar Rp. 272,91 milyar jika dibandingkan dengan kerugian RKAP sebesar Rp.
13,55 milyar, berada diatas RKAP sebesar Rp. 286,46 milyar atau 2,114,56.
F. Rencana UsahaKegiatan