menyelenggarakan acara tertentu, pakaian seragam dari sekolah-sekolah di setiap tahun ajaran baru, seragam karyawan perusahaan, dan permintaan berbagai
macam konveksi untuk kepentingan pemilihan umum dan sebagainya. Sehingga untuk memenuhi pesanan yang tiap harinya bisa berubah, usaha konveksi
memerlukan DSS untuk menganalisis jumlah kebutuhan modal kerja usaha per harinya. Hal ini dilakukan agar modal kerja sesuai dengan kegiatan operasi
usahanya, tidak ada kelebihan dan kekurangan modal kerja. Perbedaan dua bidang usaha ini adalah jumlah kebutuhan modal kerja, dan
periode perputaran yang berbeda. UKM pengolahan makanan memiliki perputaran yang lebih pendek dibandingkan UKM konveksi, karena tidak mungkin
menyimpan lebih lama bahan baku pembuatan makanan yang memiliki tanggal kadaluarsa di gudang dibanding bahan baku konveksi berupa kain yang bisa kapan
saja digunakan dengan usia yang cukup panjang. Perbedaan ini dapat dianalisis modal kerja usahanya dengan bantuan DSS.
1.2 Rumusan Masalah
Modal kerja merupakan faktor penting dalam pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan. Modal kerja yang cukup bertujuan agar dapat
memberikan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan. Penentuan kebutuhan modal kerja sangat penting dilakukan agar modal kerja dapat digunakan secara
efektif dan efisien. Analisis kinerja pada modal kerja perusahaan juga penting dilakukan agar terlihat kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan.
Untuk itu, diperlukan decision support system yang bisa memberikan informasi kepada pengambil keputusan dalam hal ini pihak manajemen tentang
penentuan kebutuhan modal kerja dan penilaian kinerja modal kerja. Dengan adanya decision support system dapat menambah ketepatan dalam menganalisis
data kegiatan operasional perusahaan. UKM yang merupakan bentuk dari perusahaan kecil memiliki kegiatan
operasi perusahaan yang sama dengan perusahaan besar. Kegiatan operasi tersebut dilakukan untuk menjaga kelangsungan usahanya. Dalam menjaga kelangsungan
usahanya diperlukan analisis keuangan. Analisis keuangan yang berkaitan dengan
operasional perusahaan adalah modal kerja. Agar mendapat kemudahan dalam melakukan analisis maka diperlukan DSS. Dengan demikian, rumusan masalah
dalam hal ini adalah ”Desain DSS apa yang dapat membantu dalam menganalisis penentuan kebutuhan dan penilaian kinerja modal kerja pada UKM bidang usaha
pengolahan makanan dan konveksi?”
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh desain DSS yang dapat membantu dalam menganalisis penentuan kebutuhan dan penilaian kinerja modal
kerja pada UKM bidang usaha pengolahan makanan dan konveksi.
1.4 Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini yaitu: a. Bagi Kementrian Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
DSS modal kerja dan kinerja modal kerja ini diharapkan menjadi salah satu pilihan bagi kemenkop untuk mensosialisasikan decision support system
untuk UKM. Hal ini bertujuan agar memberikan kemudahan UKM untuk pengambilan keputusan modal kerja yang dibutuhkan untuk usahanya.
b. Bagi UKM DSS modal kerja ini diharapkan membantu dalam pengambilan keputusan
penentuan kebutuhan modal kerja dengan lebih cepat dan akurat guna menjaga kelangsungan hidup serta pengembangan usahanya. DSS kinerja
modal kerja membantu menganalisis penilaian kinerja modal kerja dengan menggunakan rasio modal kerja untuk membuat evaluasi mengenai hasil
operasi UKM. DSS ini juga memenuhi kebutuhan sistem pendukung pengambilan keputusan bagi manajemen perusahaan.
c. Bagi Akademisi dan Peneliti Penelitian ini diharapkan mampu mendemonstrasikan sebuah karya DSS
untuk UKM. Karya ini merupakan hasil dari teori dan pengetahuan umum tentang aplikasi komputer. DSS untuk UKM ini menunjukkan bahwa adanya
sistem untuk mendukung pengambilan keputusan, dan membantu
meminimalkan kesalahan pihak manajemen dalam pengambilan keputusan terutama untuk modal kerja perusahaan.
7
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA