Gambaran Umum UKM HASIL DAN PEMBAHASAN

34

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum UKM

Usaha Kecil dan Menengah UKM adalah salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah. Begitu juga dengan negara Indonesia, UKM ini sangat memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat. UKM sangat membantu negarapemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan lewat UKM juga banyak tercipta unit-unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga. Selain dari itu UKM juga memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar. UKM ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar. UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. UKM adalah usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.” Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut: a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- Dua Ratus Juta Rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- Satu Milyar Rupiah c. Milik Warga Negara Indonesia d. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar e. Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi. 4.1.1 Kinerja UKM di Indonesia Kinerja UKM di Indonesia dapat ditinjau dari beberapa asek, yaitu nilai tambah, unit usaha dan tenaga kerja dan produktivitas, nilai ekspor. Ketiga aspek tersebut dijelaskan sebagai berikut a. Nilai Tambah Kinerja perekonomian Indonesia yang diciptakan oleh UKM tahun 2006 bila dibandingkan tahun sebelumnya digambarkan dalam angka Produk Domestik Bruto PDB UKM pertumbuhannya mencapai 5,4 persen. Nilai PDB UKM atas dasar harga berlaku mencapai Rp 1.778,7 triliun meningkat sebesar Rp 287,7 triliun dari tahun 2005 yang nilainya sebesar 1.491,2 triliun. UKM memberikan kontribusi 53,3 persen dari total PDB Indonesia. Bilai dirinci menurut skala usaha, pada tahun 2006 kontribusi Usaha Kecil sebesar 37,7 persen, Usaha Menengah sebesar 15,6 persen, dan Usaha Besar sebesar 46,7 persen. b. Unit Usaha dan Tenaga Kerja Pada tahun 2006 jumlah populasi UKM mencapai 48,9 juta unit usaha atau 99,98 persen terhadap total unit usaha di Indonesia. Sementara jumlah tenaga kerjanya mencapai 85,4 juta orang. c. Ekspor UKM Hasil produksi UKM yang diekspor ke luar negeri mengalami peningkatan dari Rp 110,3 triliun pada tahun 2005 menjadi 122,2 triliun pada tahun 2006. Namun demikian peranannya terhadap total ekspor non migas nasional sedikit menurun dari 20,3 persen pada tahun 2005 menjadi 20,1 persen pada tahun 2006. 4.1.2 Penyebab Maraknya Bisnis Makanan di Indonesia Saat ini bisnis makanan sangat digemari para pebisnis di Indonesia. Maraknya bisnis makanan di Indonesia dikarenakan makan adalah kebutuhan mendasar manusia yang tidak pernah hilang. Dari dapur yang kecil, bisa dimulai sebuah bisnis makanan yang bisa mendatangkan banyak peminat. Sebagian besar orang bisa membuat makanan, hal ini ditunjang dengan semakin mudahnya mendapatkan informasi resep-resep maupun cara-caratips dari berbagai media komunikasi. Itulah alasan awal kebanyakan orang mengawali bisnis makanan. Dan yang terpenting, untuk membuka usaha kecil pengolahan makanan tidak memerlukan biaya yang sangat tinggi. Biaya untuk memulai bisnis makanan pada umumnya rendah. Bisnis makanan juga tidak perlu banyak pengalaman atau pendidikan khusus. Usaha ini dapat dijalankan secara total atau paruh waktu saja. Faktor waktu dan seberapa kuat modal kerja merupakan hal yang penting untuk terus menyokong jalannya usaha ini sehingga kegiatan usaha akan terus terlaksana. 4.1.3 Penyebab Maraknya Bisnis Konveksi di Indonesia Bisnis konveksi adalah salah satu jenis bisnis yang popular di Indonesia. Tersebar hampir di setiap daerah. Kepopuleran usaha konveksi disebabkan karena dua hal. Pertama, karena produk yang dihasilkan oleh industri konveksi, yaitu pakaian merupakan salah satu kjebutuhan dasar manusia, maka market untuk konveksi adalah selalu ada. Pangsa pasar yang jelas, membuat tidak sedikit orang yang berusaha memaksimalkan potensi dari bisnis konveksi. Kedua, bisnis konveksi menjadi populer karena entry barrier untuk bisa memulai bisnis ini tidak terlalu besar.seseorang bias memulai sebuah bisnis konveksi dengan hanya bermodalkan dua atau tiga buah mesin jahit. Mesin jahit merupakan salah satu mesin produksi termurah dengan harga ratusan ribu rupiah saja. Tidak seperti mesin-mesin di industri lainnya yang harganya mencapai jutaan hingga ratusan juta rupiah. Dan tempat untuk produksi tidak membutuhkan lahan yang begitu luas. Bisnis ini bias memakai beberapa ruanagn dari rumah sendiri. Karena entry barrier inilah tidak sedikit orang yang berani mencoba berbisnis konveksi.

4.2 Modal Kerja UKM Pengolahan Makanan dan Konveksi