bisadilakukan bersamaan. Pemilihan antara jalur komunikasi Synchronous Serial atau UART diatur dengan cara mengganti pengaturan jumper.
3.4 Software yang Digunakan
Modul yang dipakai pada penelitian ini menggunakan tiga buah protokol, yaitu protokol sony, panasonic, dan philips. Untuk dapat mengirimkan dan
menerima data yang sesuai dengan protokol – protokol tersebut, digunakan software TestIR. Namun, pada penelitian ini software tersebut hanya
digunakan untuk pengiriman data saja,dan protokol data yang digunakan adalah protokol panasonic. Dalam setiap pengiriman data yang
menggunakan protokol ini, software akan mengirimkan data sebanyak 48bit yang setara dengan 6 byte. Hal ini terdapat pada keterangan filesoftware
yang ditunjukkan pada Gambar 3.5. Dalam setiap kali pengiriman software ini akan mengirimkan bentuk data berupa karakter angka 1 sampai 6, yang
ditunjukkan pada Gambar 3.8. Jadi setiap karakter akan mewakili 1 byte,
yang jika dirubah dalam bentuk bit akan memiliki nilai sebesar 8 bit.
Gambar 3.6 Screenshot Jumlah Byte yang Dikirimkan
Gambar 3.7 Screenshot Bentuk Data yang Dikirimkan Software TestIR
Dalam perhitungan throughput dibutuhkan lama waktu pengiriman data yang nantinya akan digunakan untuk penentuan besar kecilnya throughput
itu sendiri. Sedangkan pada software TestIR tidak terdapat menu yang berguna untuk mengetahui lama waktu pengiriman data. Oleh karena itu
diperlukan software lain yang bisa menerima data dan menghitung waktu pengiriman. Software yang digunakan adalah Serial Receiving, yang dibuat
menggunakan bahasa c. Perbedaan software ini dengan software sebelumnya adalah, jika software TestIR bisa menerima dan mengirim data,
software Serial Receiving hanya dapat menerima data. Dari penjelasan sebelumnya diketahui bahwa software TestIR dapat menerima dan
mengirim data berupa karakter angka. Lain halnya dengan software Serial Receiving yang menerima data berupa karakter acak, dapat dilihat pada
Gambar 3.7. Untuk perhitungan waktu pengiriman datanya harus dimulai secara manual dengan cara mengklik tombol start pada kotak timer. Dan
agar dapat menghentikan aliran data dan perhitungan waktu menggunakan tombol stop. Lebih jelasnya source code program dapat dilihat pada Gambar
3.8 dan Gambar 3.9.
Gambar 3.8 Bentuk Data yang Diterima Software Serial Receiving
Gambar 3.9 Source Code Program Timer
Gambar 3.10
Source Code Program Tombol Stop Data yang di sajikan sebenarnya bisa disesuaikan menurut kebutuhan
pengiriman data. Hanya saja diperlukan komponen – komponen tambahan seperti program mikrokontroler, sehingga alat dapat mengolah data lebih tepat lagi. Hal
tersebut telah dibuktikan oleh perangkat Komunikasi Optik Ruang Bebas yang lebih canggih dari alat yang digunakan pada penelitian ini. Pada perangkat –
perangkat tersebut, sistem komunikasi optik ruang bebas telah dapat mengirimkan data – data multimedia.
47
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengujian Komunikasi Optik Ruang Bebas Two Sites
Pada penelitian ini terdapat dua modul yang digunakan, yang keduanya adalah modul infrared tranceiver. Modul ini dapat menerima maupun
mengirim data, karena berupa tranceiver yang di dalamnya terdapat R
x
dan T
x
rangkaian. Daya yang digunakan adalah sebesar 5 volt, yang diperoleh dari baterai 9 volt dan menggunakan regulator 5 volt agar modul
mendapatkan daya yang sesuai dengan kapasitasnya. Modul ini dilengkapi dengan teropong dengan lensa berdiameter 6 cm. Modul ini juga
ditambahkan 2 buat LED super bright sebagai indikator cahaya dalam pengiriman datanya. Gambar 4.1 menunjukkan modul yang akan dipasang
kedalam teropong yang berfungsi untuk menjaga sinyal informasi yang akan dikirim. Pada penelitian sebelumnya, menganalisis besar throughput tanpa
menggunakan tudung, dimana hasil throughputnya tidak beraturan, sehingga penelitian ini menggunakan tudung gelap dan lensa cembung.
Gambar 4.1 Modul Infrared Tranceiver
Pada penelitian ini, pertama-tama kedua teropong atau lensa disiapkan kemudian modul dimasukkan kedalam teropong hitam. Letak modul