2.Sebelah Utara dengan Kec. Tarumajaya dan Babelan. 3.Sebelah Timur dengan Kec. Tambun dan Setu.
Sebelah Selatan dengan Wilayah Kab. Bogor.
C. Gambaran Permohonan Perkara di Pengadilan Agama Bekasi
Permohonan Perkara yang masuk dan diputus di Pengadilan Agama Bekasi dan perkara yang dicabut berhasil di mediasi
Tabel 1.
Tahun Jumlah Perkara
yang masuk Jumlah Perkara
yang diputus Perkara yang dicabut
berhasil di mediasi Prosentase
2007 1253
753 132
10.5
2008 1546
864 165
10.6
2009 680
457 74
10.8
2010 1689
935 185
10.9
2011 1537
648 184
11.9
Sumber : Data diperoleh dari arsip Panitera Muda Hukum Berdasarkan tabel di atas, jumlah permohonan perkara di Pengadilan Agama
Bekasi pada tahun 2007 untuk jumlah perkara yang masuk 1253 perkara dan yang diputus seluruhnya 753 perkara dan yang berhasil di mediasi 132 perkara.
Tahun 2008 jumlah perkara yang masuk 1546 yang diputus berjumlah 864 dan yang berhasil di mediasi 165. Tahun 2009 perkara yang masuk 680 yang diputus
457 yang berhasil di mediasi 74. Tahun 2010 perkara yang masuk 1689, perkara yang diputus 935 dan yang berhasil di mediasi 185. Untuk tahun 2011 jumlah
perkara yang masuk 1537 dan yang diputus 648 dan yang berhasil di mediasi 184 kasus. Jumlah permohonan perkara yang masuk di pengadilan agama Bekasi
terbanyak pada tahun 2010. Dari tabel diatas menggambarkan mediasi sebagai suatu bentuk cara
mendamaikan pihak yang bersengketa ternyata sangat jauh dari apa yang diharapkan oleh Perma No. 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di
Pengadilan. Suatu realita hukum yang tak terbantahkan bahwa banyaknya jumlah perkara yang tidak berhasil untuk di damaikan.
44
BAB IV EFEKTIFITAS MEDIASI DAN IMPLEMENTASI
PERMA NO. 1 TAHUN 2008 A. Proses Mediasi di Pengadilan Agama
Proses Mediasi dibagi kedalam tiga tahap, yaitu tahap pramediasi, tahap pelaksanaan mediasi, dan tahap akhir implementasi hasil mediasi. Ketiga tahap ini
merupakan jalan yang akan ditempuh oleh mediator dan para pihak dalam menyelesaikan sengketa mereka.
1
1. Tahap Pramediasi
Tahap pramediasi merupakan tahap awal dimana mediator menyusun sejumlah langkah dan persiapan sebelum mediasi benar-benar dimulai. Pada
tahap ini mediator melakukan beberapa langkah antara lain membangun kepercayaan diri, menghubungi para pihak, menggali dan memberikan
informasi awal mediasi, fokus pada masa depan, mengoordinasikan pihak bertikai, mewaspadai perbedaan budaya, menentukan siapa yang hadir,
menentukan tujuan penemuan, kesepakatan waktu dan tempat, dan menciptakan rasa aman bagi kedua belah pihak untuk bertemuj dan
membicarakan perselisihan mereka.
1
Syahrizal Abbas. M ediasi Dalam Perspektif Hukum Syariah, Hukum Adat, dan Hukum Nasional.
Jakarta: Kencana Pranada M edia Group, 2009, hal. 36-54