Sejarah Singkat dan Kewenangan Pengadilan

pengaruh kuat pada budaya masyarakat di Bekasi adalah agama Islam dengan segala sistem keyakinan, nilai-nilai dan kaidah-kaidahnya. Mahbub Junaidi dalam Melalatoa 1997: 164-165 menyatakan bahwa kebudayaan di Bekasi sebagai satu subkultur hampir tidak dapat dipisahkan dengan ajaran Islam.

B. Sejarah Singkat dan Kewenangan Pengadilan

12 Pengadilan Agama Bekasi sesuai dengan tugas dan kewenangannya yaitu bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam dibidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi syari’ah dan tugas dan kewenangan lain yang diberikan oleh atau berdasarkan Undang- undang. Sebagai salah satu lembaga yang melaksanakan amanat Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 tentang Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman, dalam melaksanakan tugasnya guna menegakkan hukum dan keadilan harus memenuhi harapan dari para pencari keadilan yang selalu menghendaki peradilan yang sederhana, cepat, tepat, dan biaya ringan, hal mana Pengadilan Agama Bekasi sebagai pelaksana Visi dan Misi Mahkamah Agung RI yang menjabarkan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama, yaitu: Visi “Terwujudnya putusan yang adil dan berwibawa, sehingga kehidupan masyarakat menjadi tenang, tertib dan damai di bawah lindungan Allah SWT” dan Misi : “Menerima, 12 http:www.pa-bekasi.go.idprofil-pa di akses pada tanggal 14 April 2011 memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara yang diajukan oleh umat Islam. Indonesia di bidang perkawinan, warisan dan wasiat, wakaf, zakat, infak, hibah, shodaqoh dan ekonomi syari’ah, secara cepat, sederhana dan biaya ringan”. Institusi Pengadilan agama Bekasi terbentuk pada tahun 1950 yang berkantor di Jl. Is. Sirait Kampung Melayu Jatinegara dengan ketua Rd. H. Abu Bakar kemudian terjadi pemekaran yaitu terbentuk Kabupaten Bekasi juga wilayah hukumnya di pindah ke Kabupaten Bekasi. Seiring waktu wilayah Walikotamadya Dati II Bekasi dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 9 tahun 1996 tanggal 19 Desember 1996 yang sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Bekasi, pada tahun 1998 berdasarkan KEPRES No. 145 tahun 1998 di bentuk Pengadilan Agama Kabupaten Bekasi yang dikenal Pengadilan Agama Cikarang sebagai konsekuensi atas pembentukan Walikotamadya tersebut, dimana wilayah hukum Pengadilan Agama Bekasi yang semula meliputi Kabupaten dan Kotamadya sejak diresmikannya Pengadilan Agama Cikarang hanya meliputi wilayah Kotamadya Bekasi saja. Gedung Pengadilan Agama Bekasi saat ini terletak di Jl. Ahmad Yani No. 10 Bekasi Telp. 021 8841880 Kode Pos 17141 dengan Letak Geografis Posisi antara 106°55 - Bujur Timur dan antara 6°7 - 6° 15 Lintang Selatan dengan memiliki markaz Kiblat 64° 51 29° 87 dari Utara ke Barat atau 25° 08 30 13 dari Barat ke Utara. Kota Bekasi memiliki area seluas ± 16.175.21 HA dengan batas-batas : 1.Sebelah Barat dengan Wilayah DKI Jakarta. 2.Sebelah Utara dengan Kec. Tarumajaya dan Babelan. 3.Sebelah Timur dengan Kec. Tambun dan Setu. Sebelah Selatan dengan Wilayah Kab. Bogor.

C. Gambaran Permohonan Perkara di Pengadilan Agama Bekasi