Hubungan antara Pengembangan Kurikulum dengan Hasil Belajar

2.4 Hubungan antara Pengembangan Kurikulum dengan Hasil Belajar

Menurut Soedijanto 1997:49 bahwa hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh belajar dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dari pendapat Soedijanto dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah pencapaian belajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, dikatahui bahwa tujuan yang ditetapkan mengacu pada kurikulm pendidikan yang ada, disini jelas terlihat adanya hubungan antara hasil belajar dan kurikulum. Pendapat lain yang mendukung adalah menurut Sudjana 2011:111 bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Pengalaman pengalaman belajar ini juga sudah terekam dalam rancangan kurikulum. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah kurikulum. Kurikulum merupakan inti dari proses pendidikan, sebab di antara bidang-bidang pendidikan yaitu manajemen pendidikan, kurikulum, pembelajaran dan bimbingan siswa, kurikulum pengajaran merupakan bidang yang paling langsung berpengaruh pada hasil pendidikan Sukmadinata, 2012:31. Menurut teori-teori diatas, kurikulum memang berhubungan langsung dengan hasil belajar. Semakin baik kurikulum yang dibuat, maka akan semakin baik pula hasil belajarnya. Untuk membuat kurikulum semakin baik, maka perlunya diadakan sebuah pengembangan pada kurikulum itu sendiri. Pengembangan kurikulum yang dilakukan secara bertahap dan terus menerus diharapkan dapat terus meningkatkan hasil belajar peserta pelatihan. Perintah ini telah dirumuskan dalam UU No. 20 tahun 2003 Bab X tentang kurikulum, pasal 36 ayat 1 bahwa pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Selanjutnya dibahas pada pasal 39 ayat 1 bahwa tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Jelas bahwa pengembangan kurikulum harus dilakukan oleh para praktisi pendidikan demi mencapai tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional sendiri dapat diukur dengan hasil dari pendidikan hasil belajar.

2.5 Hipotesis