1 Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah
mengalami melakukan kegiatan belajar selama dalam jangka waktu tertentu. 2
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam proses pengajaran bagi pendidik. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat ujian adalah
untuk mengetahui kemajuan, perkembangan serta keberhasilan dari siswa maupun guru dalam suatu proses belajar mengajar.
3. Kecemasan dalam Menghadapi Ujian
Dalam uraian sebelumnya telah disimpulkan bahwa kecemasan merupakan manifestasi emosi yang bercampur baur dan dialami oleh individu sebagai
suatu reaksi terhadap ancaman, tekanan, kekhawatiran yang mempengaruhi fisik dan psikis. Salah satu yang dapat menimbulkan ancaman, tekanan dan kekhawatiran pada
diri siswa adalah ujian, karena ujian merupakan suatu proses pemeriksaan mengenai pengetahuan dan keahlian siswa sebagai akibat dari suatu proses belajarnya selama
menjalani pendidikan, sekaligus menjadi tolok ukur bagi keberhasilan siswa dalam menempuh proses pendidikannya selama ini.
Seperti yang diungkapkan oleh Shadily 2002, bahwa ujian merupakan suatu pemeriksaan mengenai pengetahuan, keahlian atau kecerdasan seseorang
siswa untuk diperkenankan atau tidak dalam mengikuti pendidikan tingkat tertentu. Selanjutnya, Sudjana 2005 menyatakan bahwa ujian merupakan hasil belajar siswa
yang merupakan akibat dari suatu proses belajar siswa selama menjalani
17
pendidikannya. Sedangkan Mahmud 1998 menyatakan bahwa ujian merupakan suatu penilaian yang dilakukan sebagai hasil dari suatu proses belajar mengajar.
Menurut Soejanto 1996, beragam reaksi emosional yang diperlihatkan siswa dalam menghadapi ujian antara lain adalah rasa cemas. Bagi sebagian dari
mereka mengangap ujian merupakan suatu hal yang sudah selayaknya dilakukan, namun sebagian lagi menganggap suatu hal yang dirasakan sebagai paksaan.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa kecemasan dalam menghadapi ujian merupakan suatu manifestasi emosi yang
bercampur baur dan dialami oleh seorang individu sebagai reaksi dalam menghadapi ujian yang dapat mempengaruhi fisik dan psikisnya.
B. Program Reguler dan Program Akselerasi
1. Program Reguler
a. Pengertian Program Reguler
Program Reguler adalah suatu program pendidikan nasional yang penyelenggaraan pendidikannya bersifat massal yaitu berorientasi pada kualitas
jumlah untuk dapat melayani sebanyak-banyaknya siswa usia sekolah Latifah, dalam Hawadi, 2004. Sebagai pendidikan nasional, program reguler dirancang,
dilaksanakan dan dikembangkan untuk ikut berusaha mencapai tujuan nasional. Seperti yang diungkapkan oleh Mudyahardjo 2002, bahwa program
reguler merupakan keseluruhan dari satuan-satuan pendidikan yang direncanakan, dilaksanakan dan dikendalikan yang bertujuan untuk menunjang tercapainya tujuan
18