tinggal atau tempat kedudukan Pengusaha, dan tempat kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhakan sebagai Pengusaha Kena Pajak.
Direktur Jenderal Pajak dapat menetapkan: a.
Tempat pendaftaran atau tempat pelaporkan kegiatan usaha selain yang ditetapkan dalam ayat 1 ayat 2.
b. Tempat pendaftaran pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah
kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha dilakuakan, disamping tempat mendaftarkan diri sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, bagi Wajib
Pajak orang pribadi pengusaha tertentu. Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak dan atau
mengukuhkan Pengusaha Kena Pajak secara jabatan, apabila Wajib Pajak atau Pengusaha Kena Pajak tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud
dalam ayat 1 dan atau ayat 2. Jangka waktu pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, ayat 2, ayat 3, dan ayat 4 diatur dengan Keputusan Direktur
Jenderal Pajak.
2. Nomor Pokok Wajib Pajak Secara Jabatan
KPP dapat menerbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak secara jabatan apabila Wajib Pajak tidak memenuhi kewajibannya mendaftarkan diri untuk memiliki
NPWP, bila berdasarkan data yang dimiliki Direktorat Jenderal Pajak ternyata Wajib Pajak memenuhi syarat untuk memperoleh NPWP.
Sesuai yang tercantum dalam Pasal 8 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 20 PJ2013 Dalam hal Wajib Pajak yang diwajibkan untuk
mendaftarkan diri, tidak melaksanakan kewajiban untuk mendaftarkan diri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, KPP dapat menerbitkan Nomor Pokok Wajib
Pajak secara jabatan. Penerbitan Nomor Pokok Wajib Pajak secara jabatan dilakukan berdasarkan
hasil Pemeriksaan atau hasil Verifikasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan di bidang perpajakan yang mengatur mengenai tata cara Pemeriksaan atau
tata cara Verifikasi. Pemeriksaan atau Verifikasi dalam rangka penerbitan Nomor Pokok Wajib
Pajak secara jabatan dilakukan berdasarkan data dan informasi perpajakan yang dimiliki atau diperoleh Direktorat Jenderal Pajak.
Tanggal terdaftar yang tercantum dalam Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak dan Surat Keterangan Terdaftar yang diterbitkan secara jabatan sesuai dengan tanggal
penerbitan Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak dan Surat Keterangan Terdaftar. Namun kini NPWP jabatan secara halus. Bahasanya bukan lagi NPWP Secara
Jabatan namun diganti namanya menjadi PWPM Pendaftaran Wajib Pajak Massal dan tidak menggunakan konsekunsi pemeriksaan namun merupakan bentuk kerja
sama antara pemberi kerja ataupun perusahaan dengan Direktorat Jenderal Pajak untuk menerbitkan NPWP secara missal
3. Tempat Pendaftaran atau Pelaporan Kegiatan Usaha
Tempat Pendaftaran atau Pelaporan Kegiatan Usaha untuk memperoleh NPWP diatur dalam pasal 2 ayat 3 Undang – undang Ketentuan Umum dan Tatacara
Perpajakan, sebagai berikut: Kantor Pelayanan Pajak KPP yang wilayah kerjanya meliputi :
a. Tempat tinggal untuk Wajib Pajak Orang Pribadi.
b. Tempat kedudukan untuk Wajib Pajak Badan.
c. Tempat kegiatan usaha Wajib Pajak dan atau pengusaha yang
bersangkutan. Semua Wajib Pajak berdasarkan system “Self Assessment” wajib
mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak untuk dicatat sebagai Wajib Pajak dan sekaligus untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak. Kewajiban
mendaftarkan diri tersebut wajib pula pada wanita kawin yang dikenakan pajak secara terpisah karena hidup berpisah berdasarkan keputusan hakim atau dikehendaki secara
tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta.
4. Fungsi Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP