Penentuan Nilai Kapasitor Perbaikan Faktor Daya. Penentuan tegangan dan regulasi tegangan - Regulasi

65 13 110 148 110 4,45 14 120 162 120 4,83 Dari tabel diatas, maka diambil salah satu niaai arus penguatan If yaitu 100 mA Dimana, ketika If = 100 mA Vφ = 136 → dari karekteristik beban nol OCC Ia = 4,12 → dari karekteristik hubung singkat SCC Maka diperoleh Zs = = = 33,01 Ω Xs = Xs = Xs = 32,66

3. Penentuan Nilai Kapasitor Perbaikan Faktor Daya.

Faktor daya yang diinginkan adalah 0,8 dan 0,9 untuk setiap nilai arus beban yang digunakan sebagai objek pengambilan data. - Target cos φ 0,8 ; φ = 36,87 dari cos φ 0,74 ; φ = 42,27 ∆Q = P Tan φ 1 – φ 2 VAR = 284,5 Tan 42,27 – 36,87 VAR = 26,89 VAR ∆C perfasa = = μF ∆C perfasa = = 1,11 μF - Target cos φ 0,9 ; φ = 25,84 dari cos φ 0,74 ; φ = 42,27 Universitas Sumatera Utara 66 ∆Q = P Tan φ 1 – φ 2 VAR = 284,5 Tan 42,27 – 25,84 VAR = 83,89 VAR ∆C perfasa = = μF ∆C perfasa = = 3,31 μF Dari hasil perhitungan tersebut maka dipakailah kapasitor dengan nilai 2 μF dan 4 μF untuk setiap beban yang telah ditentukan.

4. Penentuan tegangan dan regulasi tegangan - Regulasi

- Ia = 1,2 A Sebelum perbaikan faktor daya, Cos φ = 0,74 E f = E f = = 193,78 VR = = = 18,16 Setelah Perbaikan faktor daya, cos φ = 0,82 E f = E f = = 195,3 Universitas Sumatera Utara 67 VR = = = 13,55 Setelah perbaikan faktor daya , Cos φ = 0.93 E f = E f = = 196,04 VR = = = 8,91 - Ia = 1,4 A Sebelum per baikan faktor daya, Cos φ = 0,76 E f = E f = = 188,11 VR = = = 23,76 Setelah Perbaikan faktor daya, cos φ = 0,84 E f = E f = = 187,89 Universitas Sumatera Utara 68 VR = = = 16,70 Setelah perbaikan faktor daya , Cos φ = 0.95 E f = E f = = 186,17 VR = = = 10,81 - Ia = 1,6 A Sebelum perbaikan faktor daya, Cos φ = 0,74 E f = E f = = 181,63 VR = = = 31,61 Setelah Perbaikan faktor daya, cos φ = 0,85 E f = E f = Universitas Sumatera Utara 69 = 174,91 VR = = = 23,18 Setelah perbaikan faktor daya , Cos φ = 0.98 E f = E f = = 168,38 VR = = = 13,01 - Efisiensi - Ia = 1,2 A Sebelum perbaikan faktor daya Cos φ = 0,74 , P out = 284,5 watt P scl = 3 x I a 2 x R a = 3 x 1,2 2 x 4,776 = 20,63 Watt η = η = = Universitas Sumatera Utara 70 = 93,23 Setalah perbaikan faktor daya Cos φ = 0,82 , P out = 260,5 Watt P scl = 3 x I a 2 x R a = 3 x 0,98 2 x 4,776 = 13,76 Watt η = η = = = 94,9 Setalah perbaikan faktor daya Cos φ = 0,93 , P out = 268,4 Watt P scl = 3 x I a 2 x R a = 3 x 0,91 2 x 4,776 = 11,86 Watt η = η = = = 95,76 - Ia = 1,4 A Universitas Sumatera Utara 71 Sebelum perbaikan faktor daya Co s φ = 0,76 , P out = 292,4 watt P scl = 3 x I a 2 x R a = 3 x 1,4 2 x 4,776 = 28,08 Watt η = η = = = 91,24 Setalah perbaikan faktor daya Cos φ = 0,84 , P out = 312,0 Watt P scl = 3 x I a 2 x R a = 3 x 1,15 2 x 4,776 = 18,95 Watt η = η = = = 94,42 Setalah perbaikan faktor daya Cos φ = 0,95 , P out = 322,6 Watt P scl = 3 x I a 2 x R a Universitas Sumatera Utara 72 = 3 x 1,02 2 x 4,776 = 14,91 Watt η = η = = = 95,58 - Ia = 1,6 A Sebelum perbaikan faktor daya Cos φ = 0,74 , P out = 302,8 watt P scl = 3 x I a 2 x R a = 3 x 1,6 2 x 4,776 = 36,67 Watt η = η = = = 89,19 Setalah perbaikan faktor daya Cos φ = 0,85 , P out = 343,8 Watt P scl = 3 x I a 2 x R a = 3 x 1,37 2 x 4,776 = 26,89 Watt Universitas Sumatera Utara 73 η = η = = = 92,75 Setalah perbaikan faktor daya Cos φ = 0,98 , P out = 362,2 Watt P scl = 3 x I a 2 x R a = 3 x 1,3 2 x 4,776 = 24,41 Watt η = η = = = 93,68 Dari hasil analisa data diatas, berikut adalah tabel hasil analisa percobaan berbeban untuk menentukan Ef, VR , η pada tabel Tabel 4.8 Hasil analisa data percobaan berbeban Ia A Sebelum Perbaikan Faktor Daya Sesudah Perbaiakan Faktor Daya Cos φ 1 Ef V VR η P scl Cos φ 1 Ef V VR η P scl 1,2 0,74 193,78 18,16 93,23 20,63 0,82 195,3 13,55 94,9 13,76 0,93 196,04 8,91 95,76 11,86 Universitas Sumatera Utara 74 1,4 0,76 188,11 23,76 91,24 28,08 0,84 187,89 16,70 94,42 18,95 0,95 186,17 10,81 95,58 14,91 1,6 0,74 181,63 31,61 89,19 36,67 0,85 174,91 23,18 92,75 26,89 0,98 168,38 13,01 93,68 24,41

5. Regulasi Tegangan Dengan Metode Segita Potier Tabel 4.9 Data Percobaan Berbeban

Dokumen yang terkait

Analisis Penentuan Tegangan Terminal, Regulasi, Dan Efisiensi Generator Sinkron 3 Fasa Rotor Salient Pole Dengan Metode Blondel (Two Reaction Theory)

6 75 105

Analisa Penentuan Tegangan Terminal Generator Sinkron 3 Fasa Dan Perbaikan Faktor Daya Beban Menggunakan Metode Pottier

29 237 107

Analisis Perbandingan Penentuan Regulasi Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa dengan Menggunakan Metode Potier dan Metode New ASA

3 21 99

Analisis Perbandingan Penentuan Regulasi Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa dengan Menggunakan Metode Potier dan Metode New ASA

0 0 12

Analisis Perbandingan Penentuan Regulasi Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa dengan Menggunakan Metode Potier dan Metode New ASA

0 0 1

Analisis Perbandingan Penentuan Regulasi Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa dengan Menggunakan Metode Potier dan Metode New ASA

0 0 5

Analisis Perbandingan Penentuan Regulasi Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa dengan Menggunakan Metode Potier dan Metode New ASA

0 0 2

BAB II GENERATOR SINKRON 3 FASA - Analisis Penentuan Tegangan Terminal, Regulasi, Dan Efisiensi Generator Sinkron 3 Fasa Rotor Salient Pole Dengan Metode Blondel (Two Reaction Theory)

0 0 47

TUGAS AKHIR - Analisis Penentuan Tegangan Terminal, Regulasi, Dan Efisiensi Generator Sinkron 3 Fasa Rotor Salient Pole Dengan Metode Blondel (Two Reaction Theory)

0 1 13

BAB II GENERATOR SINKRON TIGA PHASA 2.1 Umum - Analisa Penentuan Tegangan Terminal Generator Sinkron 3 Fasa Dan Perbaikan Faktor Daya Beban Menggunakan Metode Pottier

0 0 32