Jika telah selesai rangkaian dilepas.

54 5. Alat-alat ukur • Cos ϕ meter • Volt meter AC dan DC • Amper meter AC dan DC • Watt meter • Torsi meter • Tacho meter 3.5 Rangkaian Pengambilan Data Dan Prosedur Pengambilan Data 3.5.1 Percobaan Pengukuran Tahanan Jangkar

3.5.1.1 Rangkaian Percobaan

Gambar 3.1 Rangkaian percobaan Pengukuran Tahanan Jangkar.

3.5.1.2 Prosedur Percobaan

1. Rangkai Gambar Percobaan di atas. 2. Rangkaian belitan stator dihubungkan dengan suplai tegangan DC 3. Tegangan DC suplai dinaikkan sampai pada nilai tertentu. 4. Ketika tegangan menunjukkan pada besaran 6,2 Volt, penunjukan alat ukur voltmeter dan amperemeter dicatat.

5. Jika telah selesai rangkaian dilepas.

Universitas Sumatera Utara 55 3.5.2 Percobaan Beban Nol 3.5.2.1 Rangkaian Percobaan Rangkaian percobaan beban nol yang digunakan seperti gambar 3.2 berikut : Gambar 3.2 Rangkaian percobaan Beban Nol

3.5.2.2 Prosedur Percobaan

1. Alat-alat dirangkai seperti gambar 4.2, PTDC pada posisi minimum. 2. Tutup S2 dan atur arus penguat motor dengan mengatur PTDC2 3. Tutup S1 dan atur tegangan motor V1 dengan mengatur PTDC1 4. Catat tegangan terminal saat arus penguat generator belum dinaikkan I f = 0 5. Tutup S3 dan naikkan arus penguat generator secara bertahap dengan mengatur PTDC3 Dimana, putaran dijaga konstan pada setiap kenaikkan arus penguat generator, kemudian catat tegangan terminal. 6. Turunkan arus penguat generator PTDC3 minimum lalu buka S3. Minimumkan PTDC1 dan PTDC2 hingga nol, lalu buka S1 dan S2 7. Percobaan selesai. Universitas Sumatera Utara 56 3.5.3 Percobaan Hubung Singkat 3.5.3.1 Rangkaian Percobaan Gambar 3.3 Rangkaian percobaan hubung singkat

3.5.3.2 Prosedur Percobaan

1. Alat-alat dirangkai seperti gambar 3.3, PTDC pada posisi minimum. 2. Tutup S2 dan atur arus medan motor dengan mengatur PTDC2 3. Tutup S dan atur tegangan motor V1 dengan mengatur PTDC1 diperoleh harga nominal 4. Tutup S 3 dan naikkan arus penguat generator If secara bertahap dengan mengatur PTDC3 5. Catat arus hubung singkat generator Ia untuk setiap tahapan arus medan generator I F dengan putaran generator dijaga konstan 6. Turunkan arus medan generator I . f hingga nol, lalu buka S3. Minimumkan PTDC1 dan PTDC2 hingga nol, lalu buka S1 dan S2 7. Percobaan selesai. Universitas Sumatera Utara 57 3.5.4 Percobaan Berbeban 3.5.4.1 Rangkaian Percobaan Gambar 3.4 Rangkaian Percobaan Berbeban

3.5.4.2 Prosedur Percobaan

1. Rangkaian dirangkai seperti Gambar 4.7 di atas. Semua saklar dalam keadaan terbuka dan PTDC dalam keadaan minimum. 2. Saklar S1, S2 ditutup dan PTDC 1 dan PTDC 2 diatur untuk memberikan tegangan ke terminal jangkar dan arus medan motor sampai dicapai putaran nominal generator. 3. Saklar S3 ditutup dan PTDC 3 diatur sampai arus medan yang terbaca pada A3 sebesar 100 mA 4. Beban resistif dipasang dengan menutup saklar S. Beban dinaikkan secara bertahap dengan menjaga If dan putaran konstan 5. Atur A4 hingga menunjukan harga arus Ia yaitu 1,6 A , dicatat nilai yang terbaca pada alat, cos φ meter, V2. V2 adalah besar tegangan terminal generator 6. Tutup saklar S lalu dicatat kembali nil ai yang terbaca pada cos φ meter, V2. 7. lakukan prosedur nomor 1 sampai dengan 6 untuk arus beban 1,8 A dan 2 A Universitas Sumatera Utara 58 8. Setelah itu PTDC diturunkan hingga nol dan semua saklar dibuka 9. Percobaan selesai Universitas Sumatera Utara 59

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Analisis Penentuan Tegangan Terminal, Regulasi, Dan Efisiensi Generator Sinkron 3 Fasa Rotor Salient Pole Dengan Metode Blondel (Two Reaction Theory)

6 75 105

Analisa Penentuan Tegangan Terminal Generator Sinkron 3 Fasa Dan Perbaikan Faktor Daya Beban Menggunakan Metode Pottier

29 237 107

Analisis Perbandingan Penentuan Regulasi Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa dengan Menggunakan Metode Potier dan Metode New ASA

3 21 99

Analisis Perbandingan Penentuan Regulasi Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa dengan Menggunakan Metode Potier dan Metode New ASA

0 0 12

Analisis Perbandingan Penentuan Regulasi Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa dengan Menggunakan Metode Potier dan Metode New ASA

0 0 1

Analisis Perbandingan Penentuan Regulasi Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa dengan Menggunakan Metode Potier dan Metode New ASA

0 0 5

Analisis Perbandingan Penentuan Regulasi Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa dengan Menggunakan Metode Potier dan Metode New ASA

0 0 2

BAB II GENERATOR SINKRON 3 FASA - Analisis Penentuan Tegangan Terminal, Regulasi, Dan Efisiensi Generator Sinkron 3 Fasa Rotor Salient Pole Dengan Metode Blondel (Two Reaction Theory)

0 0 47

TUGAS AKHIR - Analisis Penentuan Tegangan Terminal, Regulasi, Dan Efisiensi Generator Sinkron 3 Fasa Rotor Salient Pole Dengan Metode Blondel (Two Reaction Theory)

0 1 13

BAB II GENERATOR SINKRON TIGA PHASA 2.1 Umum - Analisa Penentuan Tegangan Terminal Generator Sinkron 3 Fasa Dan Perbaikan Faktor Daya Beban Menggunakan Metode Pottier

0 0 32