Penetapan Kadar Sari Yang Larut Dalam Air Penetapan Kadar Sari Yang Larut Dalam Etanol Penetapan Kadar Abu Total Penetapan Kadar Abu Yang Tidak Larut Asam

a. Penjenuhan Toluen

Sebanyak 200 ml toluen dan 2 ml air suling dimasukkan kedalam labu alas bulat, didestilasi selama 2 jam, kemudian toluen didinginkan selama 30 menit dan volume air pada tabung penerima dibaca dengan ketelitian 0,05. a. Penetapan Kadar Air Sebanyak 5 g serbuk simplisia yang telah ditimbang seksama, dimasukkan kedalam labu alas, labu dipanaskan hati-hati selama 15 menit. Setelah toluen mendidih, kecepatan tetesan diatur 2 tetes untuk tiap detik sampai sebagian besar air terdestilasi dinaikkan sampai 4 tetes tiap detik. Setelah semua air terdestilasi, bagian dalam pendingin dibilas dengan toluen. Destilasi dilanjutkan selama 5 menit, kemudian tabung penerima dibiarkan mendingin pada suhu kamar. Setelah air dan toluen memisah sempurna, volume air dibaca dengan ketelitian 0,05 ml. selisih kedua volume air dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa. Kadar air dihitung dalam persen WHO, 1992. Perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 41.

3.5.4 Penetapan Kadar Sari Yang Larut Dalam Air

Sebanyak 5 g serbuk yang telah dikeringkan di udara dimaserasi selama 24 jam dalam 100 ml air-kloroform 2,5 ml kloroform dalam air sampai 1 liter dalam labu tersumbat sambil dikocok selama 6 jam pertama, dibiarkan selama 18 jam. Disaring, sejumlah 20 ml filtrat diuapkan sampai kering, dalam cawan dangkal berdasarkan rata dan telah ditara dan sisa dipanaskan pada suhu 105 C sampai bobot tetap. Kadar sari larut dalam air dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan MMI, 1989. Perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 6 lanjutan halaman 42. Universitas Sumatera Utara

3.5.5 Penetapan Kadar Sari Yang Larut Dalam Etanol

Sebanyak 5 g serbuk yang telah dikeringkan di udara dimaserasi selama 24 jam dalam 100 ml etanol 96 dalam labu tersumbat sambil dikocok sesekali selama 6 jam pertama, kemudian dibiarkan selama 18 jam, kemudian disaring cepat untuk menghindari penguapan etanol, 20 ml filtrat diuapkan sampai kering dalam cawan dangkal berdasar rata yang telah ditara dan dipanaskan pada suhu 105 C sampai bobot tetap. Kadar sari dalam etanol dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan MMI, 1989. Perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 6 lanjutan halaman 43.

3.5.6 Penetapan Kadar Abu Total

Sebanyak 2 g serbuk yang telah digerus dan ditimbang seksama dimasukkan dalam krus porslen yang telah dipijar dan ditara, kemudian diratakan dan dipijarkan pada suhu 600 C sampai arang habis. Kemudian didinginkan dan ditimbang sampai diperoleh bobot tetap. Kadar abu dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan WHO, 1992. Perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 6 lanjutan halaman 44.

3.5.7 Penetapan Kadar Abu Yang Tidak Larut Asam

Abu yang diperoleh dalam penetapan kadar abu total dididihkan dalam 25 ml asam klorida 2N selama 5 menit, bagian yang tidak larut dalam asam dikumpulkan, disaring melalui kertas saring bebas abu kemudian dicuci dengan air panas. Residu dan kertas saring dipijarkan pada suhu 600 C sampai bobot tetap. Kemudian didinginkan dan ditimbang. Kadar abu tidak larut dalam asam dihitung terhadap bahan yang dikeringkan WHO, 1992. Pehitungannya dapat dilihat pada lampiran 6 lanjutan halaman 45. Universitas Sumatera Utara

3.6 Pembuatan Ekstrak

Dokumen yang terkait

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.)TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina L.) Terhadap Bakteri Streptococcus Pyogenes Dan Shigella Sonnei Serta Bioautografinya.

0 6 13

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina L.) Terhadap Bakteri Streptococcus Pyogenes Dan Shigella Sonnei Serta Bioautografinya.

0 1 13

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina L.) Terhadap Bakteri Bacillus Subtilis Dan Escherichia Coli Serta Bioautografinya.

0 3 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina L.) Terhadap Bakteri Bacillus Subtilis Dan Escherichia Coli Serta Bioautografinya.

3 7 14

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Air(Impatiens Balsamina L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Multiresisten Dan Escherichi

0 5 16

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) TERHADAP BAKTERI Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Air(Impatiens Balsamina L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Multiresisten Dan Escherichia Coli Multiresis

0 3 12

PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA BELIMBING WULUH PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi ) DAN EKSTRAK BUNGA PACAR AIR ( Impatiens balsamina ) SEBAGAI PEWARNA ALAMI UNTUK PENGAMATAN STOMATA.

0 1 17

PENDAHULUAN PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi ) DAN EKSTRAK BUNGA PACAR AIR ( Impatiens balsamina ) SEBAGAI PEWARNA ALAMI UNTUK PENGAMATAN STOMATA.

2 15 4

Pengaruh Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh (Caryophylli Flos) Terhadap Perilaku Seksual Mencit Jantan Galur Swiss-Webster.

0 1 50

EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina) TERHADAP MORTALITAS LARVA Anopheles aconitus.

0 1 11