penambahan CMC 0,5 sampai homogen, dimasukkan dalam labu tentukur 100 ml, dicukupkan sampai garis tanda.
3.7.3 Prosedur Uji Pengaruh Ekstrak etanol Bunga Pacar Air Terhadap Hepar Marmut
Sebelum pengujian, marmot dipuasakan selama 18 jam dengan tetap diberi
air minum. Marmot dikelompokkan ke dalam 5 kelompok yaitu a.
kelompok perlakuan 1 kontrol : diberi suspensi CMC 0,5 dosis
26,87mgkg bb b.
kelompok perlakuan 2 P2 : diberi ekstrak bunga pacar air dosis 155
mgkg bb c.
kelompok perlakuan 3 P3 : diberi ekstrak bunga pacar air dosis 310
mgkg bb d.
kelompok perlakuan 4 P4 : diberi ekstrak bunga pacar air dosis 620
mgkg bb e.
kelompok perlakuan 5 P5 : diberi ekstrak bunga pacar air dosis 1240
mgkg bb Ekstrak etanol tumbuhan bunga pacar air dan suspensi CMC diberikan
secara orang pada marmut dengan dosis tunggal. Pengamatan hewan uji dilakukan pada jam 1,2 dan 4 setelah pemberian dan setiap hari selama 7-14 hari. Dicatat
hewan yang mati selama 7-14 hari, mati dalam rentang ≤ 3 hari, berarti mati
karena faktor dosis langsung dan jika mati pada hari ke 4 atau lebih umumnya mati karena kerusakan organ. Dilakukan pemeriksaan kasar terhadap hewan uji
yang mati dan beberapa hewan yang hidup terutama yang tampak sakit pada akhir percobaan. Pemeriksaan dilakukan untuk menunjukkan kemungkinan adanya
pengaruh ekstrak tumbuhan bunga pacar air terhadap organ. Pada penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
organ utama yang diperiksa adalah hepar marmut. Untuk mengetahui target ekstrak tersebut terhadap hepar marmut maka dilakukan uji histopatologi. Bagan
pengujian dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 47.
3.7.4 Pembuatan Preparat Histopatologi
Tahap Fiksasi -
sampel dipotong sesuai dengan yang diinginkan dengan ketebalan potongan 2-3 mm
- direndamkan dalam larutan formalin selama 2-4 jam gambar fiksasi dapat
dilihat pada lampiran 9 halaman 48. Tahap Dehidrasi
Sampel direndamkan dalam larutan alkohol yang ditingkatkan. -
alkohol 70 direndam selama 2 jam -
alkohol 80 direndam selama 2 jam -
alkohol 96 direndam selama 2 jam Tahap Clearing
Sampel direndamkan dalam larutan xylol 3 kali perendaman. -
pada xylol 1 sampel direndam selama 1 jam -
pada xylol 2 sampel direndam selama 1 jam -
pada xylol 3 sampel direndam selama 1 jam Tahap embedding pemendaman
Sampel direndam dalam parafin cair dengan suhu 60-70 C selama 6 jam.
Universitas Sumatera Utara
Tahap Pencetakan blocking Sampel dicetakdiblok dengan menggunakan cetakan yang terbuat dari
besikuningan. Caranya sampel diletakkan di dalam cairan parafin, kemudian setelah beku dilakukan pemotongan dengan menggunakan alat mikrotom.
Tahap Pemotongan Blok Blok yang telah di dapat dipotong dengan menggunakan mikrotom ketebalan
2-3 mµ. Setelah lembaran potongan di dapat maka: -
lembaran potongan diletakkan dipermukaan air dengan suhu 25-30 C.
- lembaran akan mengembang yang ditandai dengan tidak adanya lipatan
pada lembaran potongan kemudian diambil dengan objek glas. -
dikeringkan di dalam oven lebih kurang 1 menit pada suhu 60-70 C.
Tahap staining pewarnaanpemulasan Pewarnaan dasr yang lazim digunakan pada sediaan histopatologi adalah
pewarnaan hematoksilin dan eosin HE. Prosedur pewarnaan:
a. sampel direndam dalam larutan xylol disebut diparafinsasi.
- pada xylol 1 sampel direndam selama 5-10 menit
- pada xylol2 sampel direndam selama 5-10 menit
- pada xylol 3 sampel direndam selama 5-10 menit
b. Sampel dikeringkan dalam oven lebih kurang 1 menit.
c. Sampel direndam ke dalam larutan:
- alkohol 96 selam 5-10 menit
- alkohol 80 selama 5-10 menit
- alkohol 70 selama 5-10 menit
Universitas Sumatera Utara
d. sampel dicuci dalam air mengalir selama 1 menit.
e. sampel direndam dalam larutan hematoksilin 2-3 menit.
f. sampel direndam dalam air mengalir sampai mendapatkan warna biru.
g. sampel direndam ke dalam larutan eosin selama 2-3 menit.
h. sampel dicuci dalam alkohol bertingkat yaitu alkohol 70, 80, 96 selama
5-10 menit. i.
kemudian sampel dikeringkan dengan menggunakan kertas filter. j.
sampel yang terdapat diobjek glas ditutup dengan dek glas yang diberi zat perekat kanada balsam.
k. preparat yang diperoleh kemudian diamati patologinya dengan menggunakan
mikroskop cahaya. Hasil pengamatan mikroskopik dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 52-56.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pemeriksaan Tumbuhan 4.1.1 Identifikasi Tumbuhan
Identifikasi tumbuhan dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi-LIPI Bogor terhadap tumbuhan yang diteliti menunjukkan bahwa bahan
uji adalah bunga pacar air Impatiens balsamina Linn. yang bewarna merah, suku Balsaminaceae. Identifikasi bertujuan untuk memastikan kebenaran tumbuhan
yang akan digunakan sebagai bahan uji.
4.1.2 Karakterisasi Simplisia
Hasil pemeriksaan makroskopik untuk simplisia bunga pacar air bewarna merah diperoleh bentuk mengkerut dan bergulung , warna merah keunguan, dan
berbau khas. Hasil pemeriksaan makroskopik serbuk simplisianya diperoleh bentuk serbuk, warna merah keunguan, dan berbau khas.
Pada pemeriksaan mikroskopik terlihat adanya epidermis, berkas pengangkut, papila, kristal kalsium oksalat rapida, rambut penutup multiseluler,
serbuk sari berbentuk oval yang mempunyai isi didalamnya. Hasil karakterisasi simplisia bunga pacar air dapat dilihat pada tabel di
bawah ini. Tabel 1. Hasil karakterisasi simplisia bunga pacar air
No Pemeriksaan Karakterisitik Simplisia
Hasil
1 Penetapan kadar air
9,31 2
Penetapan kadar sari yang larut dalam air 20,47
3 Penetapan kadar sari yang larut dalam etanol
12,80
Universitas Sumatera Utara