Antosianin Glikosida Uraian Kimia .1 Flavonoida

5 4 Gambar 3. Sistem penomoran pada struktur dasar flavonoida Cincin A dan oksigen cincin tengah berdasarkan alur biosintesisnya terbentuk melalui jalur poliketida. Sedangkan cincin B dan tiga atom karbon cincin tengah menunjukkan flavonoida yang berasal dari jalur sikimat Manitto, 1981 dan Salisbury, 1992. Aglikon flavonoida pada umumnya terdapat dalam berbagai bentuk struktur molekul dengan beberapa bentuk kombinasi glikosida, sehingga dalam menganalisis flavonoida lebih baik memeriksa aglikon yang telah dihidrolisis dibanding dengan bentuk glikosida, karena stukturnya yang rumit dan kompleks. Modifikasi flavonoida dapat terjadi dengan berbagai tahap dan menghasilkan penambahan pengurangan hidroksilasi, metilasi gugus hidroksil atau inti flavonoida, metilenasi gugus orto-dihidroksil, dimerisasi pembentukan biflavonoida, dan yang terpenting glikosilasi gugus hidroksil pembentukan flavonoida O-glikosida atau inti flavonoida pembentukan flavonoida C- glikosida Harborne, 1987 dan Markham, 1988.

2.3.2. Antosianin

Antosianin adalah pigmen berwarna merah, ungu, dan biru yang terdapat pada seluruh tumbuhan kecuali fungus. Sebagian besar antosianin dalam bentuk glikosida, biasanya mengikat satu atau dua unit gula seperti glukosa, galaktosa, ramnosa, dan silosa. Jika monoglikosida, maka bagian gula hanya terikat pada posisi 3, dan pada posisi 3 dan 5 bila merupakan diglikosida dan bagian Universitas Sumatera Utara aglikionnya disebut antosianidin. Sebagian besar antosianin berwarna kemerahan dalam larutan asam, tetapi menjadi ungu dan biru dengan meningkatnya PH yang akhirnya rusak dalam larutan alkali kuat Sastrohamidjojo, 1996; Salisbury, 1992. Gambar dapat dilihat pada gambar 3 dibawah ini. . . Gambar 4. Struktur antosianin Antosianin adalah zat penyebab warna merah, orange, ungu, dan biru. Banyak terdapat pada bunga dan buah-buahan seperti bunga mawar, pacar air, kembang sepatu, bunga tasbih atau kana, krsan, pelargonium, aster cina, dan buah apel, chery, anggur, stoberi, buah manggis serta umbi ubi jalar. Penggunaan zat pewarna alami, misalnya pigmen antosianin masih terbatas pada beberapa produk makanan, seperti produk minuman sari buah, juice, dan susu Saati, 2006. Pigmen antosianin yang merupakan flavonoid merupakan pigmen yang paling luas dan penting karena banyak tersebar pada berbagai organ tanaman, terutama pada bunga ditetukan hampir 30 terkandung dalam berat keringnya. Pelarut yang sering digunakan untuk mengekstrak antosianin adalah alkohol, etanol dan metanol, isopropanol, aseton atau dengan air aquadest yang dikombinasikan dengan asam, seperti asam klorida HCL, asam aserat, asam format, atau asam askorbat Saati, 2006.

2.3.3 Glikosida

Glikosida adalah senyawa organik yang bila dihidrolisis akan menghasilkan satu atau lebih gula yang disebut glikon dan bagian bukan gula 5 4 Universitas Sumatera Utara yang disebut aglikon. Gula yang paling sering dijumpai dalam glikosida ialah glukosa Lewis, 1977. Glikosida dihidrolisis dengan cara pendidihan dalam asam encer dan secara kimia maupun fisiologi, glikosida alam cenderung dibedakan berdasarkan bagian aglikonnya Robinson, 1995. Berdasarkan hubungan ikatan antara glikon dan aglikonnya, glikosida dapat dibagi menjadi empat Farnsworth, 1966, yaitu : 1 . O-glikosida, jika ikatan antara glikon dan aglikon dihubungkan oleh atom O, contohnya salisin, gambar dapat dilihat pada gambar 4 dibawah ini. Gambar 5. struktur salisin 2. S-glikosida, jika ikatan antara glikon dengan aglikon dihubungkan oleh atom S. contohnya sinigrin, gambar dapat dilihat pada gambar 4 dibawah ini. Gambar 6. struktur sinigrin 3. N-glikosida, jika ikatan antara glikon dengan aglikon dihubungkan oleh atom N, contohnya krotonosida Universitas Sumatera Utara Gambar 7. struktur krotonosida 4. C-glikosida, jika ikatan antara glikon dengan aglikon dihubungkan oleh atom C, contohnya barbaloin. Gambar dapat dilihat pada gambar 7 dibawah ini. Gambar 8. struktur barbaloin Bentuk O-glikosida sangat mudah terurai oleh pengaruh asam, basa, enzim, air, dan panas. Semakin pekat kadar asam atau basa maupun semakin panas lingkungannya maka glikosida akan semakin mudah dan cepat terhidrolisis. Gula yang sering berikatan pada glikosida adalah P-D-glukosa. Tetapi ada juga mengandung gula lain misalnya galaktosa, ramnosa, digitoksosa, dan simarosa. Glikosida berbentuk kristal atau amorf yang umumnya larut dalam air atau etanol encer kecuali pada glikosida resir. Oleh karena itu, umumnya sediaan farmasi yang mengandung glikosida diberikan dalam bentuk eliksir, ekstrak, tingtur dengan kadar etanol yang rendah. Secara umum, kegunaan glikosida dalam dunia pengobatan diantaranya sebagai obat jantung, pencahar, pengiritasi lokal, dan analgetikum Farnsworth, 1966; Gunawan dan Mulyani, 2004. Universitas Sumatera Utara

2.4 Fisiologis Hati

Dokumen yang terkait

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.)TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina L.) Terhadap Bakteri Streptococcus Pyogenes Dan Shigella Sonnei Serta Bioautografinya.

0 6 13

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina L.) Terhadap Bakteri Streptococcus Pyogenes Dan Shigella Sonnei Serta Bioautografinya.

0 1 13

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina L.) Terhadap Bakteri Bacillus Subtilis Dan Escherichia Coli Serta Bioautografinya.

0 3 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina L.) Terhadap Bakteri Bacillus Subtilis Dan Escherichia Coli Serta Bioautografinya.

3 7 14

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Air(Impatiens Balsamina L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Multiresisten Dan Escherichi

0 5 16

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina L.) TERHADAP BAKTERI Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Air(Impatiens Balsamina L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Multiresisten Dan Escherichia Coli Multiresis

0 3 12

PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA BELIMBING WULUH PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi ) DAN EKSTRAK BUNGA PACAR AIR ( Impatiens balsamina ) SEBAGAI PEWARNA ALAMI UNTUK PENGAMATAN STOMATA.

0 1 17

PENDAHULUAN PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi ) DAN EKSTRAK BUNGA PACAR AIR ( Impatiens balsamina ) SEBAGAI PEWARNA ALAMI UNTUK PENGAMATAN STOMATA.

2 15 4

Pengaruh Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh (Caryophylli Flos) Terhadap Perilaku Seksual Mencit Jantan Galur Swiss-Webster.

0 1 50

EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina) TERHADAP MORTALITAS LARVA Anopheles aconitus.

0 1 11