Total penurunan temperatur gas To Jumlah tingkat turbin yang dibutuhkan n Gas keluar sudu diam dan masuk sudu gerak

2 . . 4 2 + = m tg β φ ψ 2 . . 4 3 − = m tg β φ ψ Dimana, φ = Koefisien aliran gas β 1 = Sudut relative kecepatan gas masuk sudu ˚ β = Sudut relative kecepatan gas keluar sudu ˚

4.2. Perhitungan Jumlah Tingkat Turbin 1. Penurunan temperatur tiap tingkat turbin

S To ∆ Penurunan temperatur tiap tingkat turbin ini masih merupakan nilai yang diperoleh dari penentuan harga m U , setelah itu akan disubtitusikan kembali untuk mendapatkan nilai yang sebenarnya. K To To x x U To c S s m s p g 675958 , 188 380 10 148 , 1 2 3 2 2 3 2 = ∆ × ∆ = ∆ = ψ

2. Total penurunan temperatur gas To

∆ Total penurunan temperatur ini merupakan selisih dari temperatur masuk dan keluar turbin. K T T To 86 , 542 14 , 705 1248 4 3 = − = − = ∆

3. Jumlah tingkat turbin yang dibutuhkan n

s To To n ∆ ∆ = 675 , 188 86 , 542 = 88 , 2 = tingkat ≈ 3 tingkat Universitas Sumatera Utara Hasil ini disubstitusikan kembali untuk mendapatkan harga s To ∆ dan m U yang sebenarnya. K To To s s 9533 , 180 86 , 542 3 = ∆ ∆ = Maka, s m U U x x U To c m m m s p g 14 , 372 9533 , 180 1148 2 3 2 3 2 2 = = ∆ =

4.3. Kondisi Gas Dan Dimensi Sudu Tiap Tingkat

Untuk merancang sudu turbin dibutuhkan kondisi gas baik dalam keadaan statis maupun stagnasi pada setiap tingkat. Baik pada saat gas masuk sudu diam, keluar sudu diam dan masuk sudu gerak, serta keluar sudu gerak dan masuk sudu diam lagi. Gambar 4.5. Penampang annulus turbin aksial Dalam rancangan ini akan dibahas analisis data kondisi gas meliputi perhitungan temperatur dan tekanan juga massa jenis aliran untuk setiap tingkat turbin. Universitas Sumatera Utara

A. TINGKAT SATU 1. Gas masuk sudu diam

Dari gambar 4.2 diatas yaitu pada titik 1. • Kondisi pada keadaan stagnasi • Kondisi pada keadaan statik K x x Cp C To T g 2003 , 123 10 148 , 1 2 150 1248 2 3 2 2 1 1 = − = − = bar To T Po P 43 , 11 1248 2003 , 1238 8 , 11 33 , 1 1 33 , 1 1 1 1 1 1 =       =       = − − γ γ 3 1 1 1 216 , 3 2 , 1238 287 , 43 , 11 100 . . 100 m kg x x T Rg P = = = ρ

2. Gas keluar sudu diam dan masuk sudu gerak

Pada gambar 4.2 yaitu pada titik 2. • Kondisi pada keadaan stagnasi 1 1 1 2 . . 1 −             ∆ − = γ γ η To R To Po Po st R S bar Po K To 8 , 11 1248 1 1 = = Universitas Sumatera Utara Dimana : st η = Effisinsi statik direncanakan 0,9 R R = Derajat reaksi 0,5 Sehingga : K x R To To To bar Po x Po Po Po x x Po Po R S 523 , 1157 5 , 9533 , 180 1248 . 411 , 8 8 , 11 73 , 7128 , 1248 9 , 5 , 9533 , 180 1 1 2 2 2 1 2 1 33 , 1 33 , 1 1 2 = − = ∆ − = = = =             − = − • Kondisi pada keadaan statik 3 2 2 2 33 , 1 1 33 , 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 46 , 2 723 , 1147 287 , 127 , 8 100 . 100 127 , 8 523 , 1157 723 , 1147 411 , 8 723 , 1147 10 148 , 1 2 150 523 , 1157 2 m kg x x T R P bar To T Po P K x x Cp C To T g g = = = =       =       = = − = − = − − ρ γ γ Universitas Sumatera Utara

3. Gas keluar sudu gerak dan masuk sudu diam