Pengajaran Berbantuan Komputer PBK

dipakai untuk digunakan dalam memungsikan cara berpikir sehingga dapat optimal. 5. Educational Games Instructional atau educational games merupakan paket software yang menciptakan kemampuan pada lingkungan permainan. Permainan diberikan sebagai alat untuk memotivasi dan membuat siswa untuk melalui prosedur permainan secara teliti untuk mengembangkan kemampuannya.

2.2 Pengajaran Berbantuan Komputer PBK

Di bidang teknologi dan informasi terjadi perkembangan yang cukup pesat dan berpengaruh langsung pada dunia pendidikan khususnya pengetahuan dan aplikasi komputer dalam pembelajaran, bidang penyelesaian administratif dan pendataan maupun dalam pengambilan keputusan. Berkembangnya kemajuan teknologi komputer membawa dampak pada meningkatnya jumlah perangkat keras komputer di pasaran dengan harga yang semakin murah. Jumlah kepemilikan komputer baik oleh lembaga pendidikan maupun oleh pendidik sendiripun meningkat. Konsekuensinya adalah perlu dipikirkan pemanfaatan komputer tersebut untuk keperluan peningkatan proses belajar mengajar.

2.2.1 Definisi Pengajaran Berbantuan Komputer PBK

Menurut Herman D. Surjono 1999, istilah Pengajaran Berbantuan Komputer PBK umumnya menunjuk pada semua software pendidikan yang diakses melalui komputer di mana anak didik dapat berinteraksi dengannya. Sistem komputer menyajikan serangkaian program pengajaran kepada anak didik baik berupa informasi maupun latihan soal-soal untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu dan pebelajar melakukan aktivitas belajar dengan cara berinteraksi dengan sistem komputer. Jadi pada PBK, aktivitas pemberian materi menarik pelajar untuk mengikuti pelajaran, memberikan tes dan dan memberikan umpan balik feedback yang semuanya dilakukan oleh komputer. Universitas Sumatera Utara Melalui PBK, beberapa bentuk aktifitas seperti membaca, melihat video tape dapat ditampilkan dalam satu layar. Melalui PBK dapat meyakinkan bahwa topik- topik akan disajikan secara utuh. Hal ini berbeda sekali dengan kegiatan pembelajaran yang konvensional apabila guru menjelaskan suatu bagian topik terlalu lama maka topik yang lain mungkin tidak disampaikan karena waktunya sudah habis. Banyak penelitian menunjukkan bahwa belajar dengan memanfaatkan PBK akan lebih efektif dibanding dengan alat. Surjono, H.D., 1996. Beberapa penelitian yang dimaksud adalah: 1. Bila PBK dibandingkan dengan pengajaran konvensional maka akan banyak perbedaan penting yang terlihat Clark, 1984; Dence, 1980; Leiblum, 1982. 2. Ada 42 penelitian studi di tingkat SLTP dan SLTA dalam proses belajar mengajar pada beberapa topik tertentu dengan belajar berbantuan komputer lebih efektif Bangert-Drowns dan Kulik, 1985 . 3. Ada analisis baru bahwa PBK lebih efektif Atkinson, 1984. 4. Pada faktanya, PBK bila dikembangkan, misalnya terlihat pada studi komparatif, maka PBK lebih memiliki kesiapan dibandingkan dengan pengajaran konvensional Bright, 1983; Clark, 1984. Penelitian tersebut di atas didukung pula dengan terjaminnya kewenangan penuh otoritas pelajar dalam mengambil keputusan-keputusan penting selama proses instruksional untuk memperbesar hasil belajar individu Caldwel, 1980; Reigeluth, 1979. Jadi, pelajar tersebut dapat menentukkan topik-topik apa saja yang ia sukai dan bebas untuk memilih untuk memulai pelajaran. Hal inilah yang akan menjadikan CAI lebih menarik bagi para pelajar dalam mempelajari suatu materi pembelajaran dibanding dengan belajar di sekolah. Disamping itu, motivasi dan rasa percaya diri meningkat melalui pembelajaran berbatuan komputer disebabkan karena terciptanya suasana belajar yang mandiri, umpan balik feedback segera dan reinforcement. Universitas Sumatera Utara

2.2.2 Teori Belajar pada PBK

Ada empat jenis pendekatan atau teori belajar di dalam PBK yaitu behaviorsme, kognitivisme, teori belajar pemrosesan informasi menurut Gagne dan teori belajar Gestalt. Sudrajat, A., 2008. 1. Teori behaviorisme adalah teori yang menjelasakan bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkrit. Perubahan terjadi melalui rangsangan stimulus yang berasal dari diri sendiri atau lingkungan yang menimbulkan perilaku reaktif respon. 2. Teori belajar kognitif menurut Piaget adalah teori yang menjelaskan bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. 3. Teori belajar pemrosesan informasi. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. 4. Teori belajar Gestalt menyatakan bahwa belajar terjadi dengan jalan melepaskan pengertian obyek dari suatu konfigurasi dalam situasi tertentu untuk kemudian menempatkan dalam situasi konfigurasi lain dalam tata- susunan yang tepat.

2.2.3 Kategori PBK

Dengan perkembangan teknologi komputer di zaman sekarang ini, maka metode pendidikan juga berkembang sehingga proses Pengajaran Berbantuan Universitas Sumatera Utara Komputer PBK maju terus menuju perkembangan yang lebih baik. Menurut Nugroho, A.Y. bahwa secara garis besar PBK dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu Computer–Based Training CBT dan Web–Based Traning WBT. a. Computer–Based Training CBT Computer–Based Training CBT merupakan proses pengajaran berbasis komputer dengan memanfaatkan media CD–ROM dan disk–based sebagai media pendidikan Horton, 2000. Dengan memanfaatkan media ini, sebiah media CD–ROM bias terdiri dari video klip, animasi, grafik, suara, multimedia dan program aplikasi yang akan digunakan oleh peserta didik dalam pendidikannya. Dengan CBT, proses pendidikan melalui kelas tetap dapat terlaksana, sehingga interaksi dalam proses pendidikan dapat terus berlangsung, yang dibantu oleh kemandirian peserta didik dalam memanfaatkan CBT. b. Web–Based Training WBT Web–Based Training WBT sering juga diidentikkan dengan e-learning, dalam metode ini selain menggunakan komputer sebagai sarana pendidikan, juga memanfaatkan jaringan internet, sehingga seorang yang akan belajar bisa mengakses materi pelajarannya dimanapun dan kapanpun selagi terhubung dengan jaringan internet. Dalam melakukan penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode Web– Based Training WBT sebagai media dalam pengajaran dan pembelajaran pada aplikasi ini. Ada beberapa alasan mengapa penulis menggunakan metode ini, yaitu: 1. Semakin banyak masyarakat yang mengenal internet dan membuka beberapa website untuk memudahkan pekerjaan mereka atau hanya untuk sekedar mencari informasi. 2. Pembaca dapat belajar dimana saja dan kapan saja sesuai dengan keinginannya melalui sebuah komputer yang tentunya harus terhubung dengan internet . Universitas Sumatera Utara 3. Proses yang yang dilakukan sebuah website adalah cepat, mudah, murah dan menyenangkan.

2.2.4 Aspek-Aspek Penting PBK

Menurut Herman D. Sarjono 1996 bahwa setelah menentukan metodenya, langkah selanjutnya adalah memperhatikan beberapa aspek penting dalam perencanaan program CAI”. Aspek-aspek ini adalah umpan balik, percabangan, penilaian, monitoring kemajuan, petunjuk, dan tampilan Simonson dan Thompson, 1994. 1. Umpan balik Setelah memberikan respon, siswa harus segera diberi umpan balik. Umpan balik bisa berupa komentar, pujian, peringatan atau perintah tertentu bahwa respon siswa tersebut benar atau salah. Umpan balik akan semakin menarik dan menambah motivasi belajar apabila disertai ilustrasi suara, gambar atau video klip. Informasi kemajuan belajar harus juga diberikan kepada siswa baik selama kegiatan belajarnya atau setelah selesai suatu bagian pelajaran tertentu. Misalnya adalah pemberitahuan jumlah skor yang benar dari sejumlah soal yang dikerjakan. 2. Percabangan Percabangan adalah beberapa alternatif jalan yang perlu ditempuh oleh siswa dalam kegiatan belajarnya melalui program CAI. Program memberikan percabangan berdasarkan respon siswa. Misalnya, siswa yang selalu salah dalam menjawab pertanyaan materi tertentu, maka program harus merekomendasikan untuk mempelajari lagi bagian tersebut. Atau bila siswa mencapai skor tertentu, siswa bisa langsung menuju ke tingkat atas dan sebaliknya. Model percabangan yang lain adalah yang bisa dikontrol oleh siswa. Yaitu saat siswa sedang mempelajari suatu topik, pada bagian tertentu yang dirasa sulit bisa diberi tanda khusus sehingga bila diinginkan siswa bisa mendapat informasi lebih lanjut dan kemudian kembali lagi ke topic semula. 3. Penilaian Universitas Sumatera Utara Program CAI yang baik harus dilengkapi dengan aspek penilaian. Untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi yang dipelajari, pada setiap sub-topik siswa perlu diberi tes atau soal-soal latihan. 4. Monitoring Kemajuan Program CAI akan lebih efektif bila selalu member informasi kepada siswa pada bagian mana dia sedang bekerja dari materi yang sedang dipelajari, apa yang akan dipelajari berikutnya dan yang akan dicapai setelah selesai nanti. Penyampaian tujuan yang jelas pada awal materi berkaitan erat dengan hasil pencapaian belajar pada program CAI. Sebelum mengerjakan suatu materi, siswa diberi ulasan singkat materi sebelumnya. Dan sebelum mengakhiri, siswa diberi pula ulasan tentang materi yang akan datang. 5. Petunjuk Guru yang baik adalah yang bisa memberi petunjuk kepada siswa ke arah pencapaian jawaban yang benar. Demikian juga program CAI yang efektif adalah yang bisa melakukan hal seperti itu. Variasi kata-kata petunjuk tersebut misalnya: “jawaban anda hampir benar”, “coba kerjakan dengan cara lain” dan lain sebagainya. Di samping itu, adanya petunjuk dalam program CAI berarti siswa bisa menggunakan atau mengoperasikan program secara individual dengan mudah tanpa bantuan orang lain. Dan apabila mendapat kesulitan, siswa bisa memanggil “HELP” menu dari program tersebut. 6. Tampilan Karena program CAI dikerjakan melalui layar monitor, maka perlu diperhatikankan jenis informasi, komponen tampilan dan keterbacaan. Jenis informasi yang ditampilkan bisa berupa teks, gambar, suara, animasi atau video klip. Ilustrasi dan warna bisa menarik perhatian siswa, tetapi bila berlebihan akan mengecohkan. Satu layar bila mungkin berisi satu ide atau pokok bahasan saja. Komponen tampilan yang penting adalah identifikasi tampilan seperti nomor halaman, judul atau sub-judul yang sedang dipelajari, perintah-perintah seperti untuk maju, mundur, berhenti dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara

2.2.5 Hasil Kegiatan Belajar pada PBK

Hasil belajar siswa dapat dinyatakan secara kualitatif dan dapat pula dinyatakan secara kuatitatif. Secara kualitatif hasil belajar dapat diungkapkan dengan pernyataan sangat baik, baik, sedang, kurang dan sebagainya. Sedangkan secara kuantitatif hasil belajar dapat di nyatakan dengan angka-angka. Untuk mencapai hasil belajar yang baik dan memuaskan memang sangat banyak faktor yang mempengaruhinya, di antaranya adalah dari faktor guru dan diri siswa itu sendiri. Keberhasilan suatu kegiatan belajar dapat dilihat dari hasil belajar setelah mengikuti usaha belajar. Hasil belajar merupakan dasar yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa menguasai suatu materi pelajaran. Manusia melakukan kegiatan belajar dengan berbagai macam cara sesuai dengan keadaan. Bila seseorang telah melakukan kegaiatan belajar maka dalam dirinya akan terjadi perubahan-perubahan yang merupakan pernyataan perbuatan belajar, perubahan ini disebut dengan hasil belajar. Perubahan-perubahan yang terjadi pada proses belajar meliputi perubahan kognitif pengetahuan, afektif rasa, dan psikomotor tingkah laku. Hasil belajar sesuai dengan tujuan dan bidang tertentu dapat diukur atau diketahui dengan mengadakan penelitian atau evaluasi yang meunjukan sudah sejauh mana suatu kemampuan telah tercapai. Seseorang dapat dikatakan berhasil dalam belajar apabila telah terjadi perubahan tingkah laku dalam dirinya. Menurut Djamarah 2000 indikator dari proses belajar mengajar itu dianggap berhasil apabila: a. Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok. b. Perilaku yang digariskan dalam Tujuan Belajar Khusus TPK telah dicapai oleh anak didik baik secara individual maupun kelompok. Dalam hal ini, Djamarah juga menjelaskan beberapa tingkat keberhasilan dari suatu proses belajar mengajar yaitu: a. Istimewa atau maksimal. Apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh seluruh anak didik. Universitas Sumatera Utara b. Baik sekali optimal. Apabila sebagian besar 76-99 bahan pelajaran dikuasai anak didik. c. Baik minimal. Apabila bahan pelajaran dikuasai anak didik hanya 66-75. d. Kurang. Apabila bahan pelajaran dikuasai anak didik kurang dari 65. Kriteria penilaian hasil belajar: 10,0 : istimewa 7,6-9,9 : baik sekali 6,6-7,5 : baik 0-6,5 : kurang

2.2.6 Keuntungan dan Keterbatasan PBK

Pembelajaran melalui PBK memiliki beberapa keuntungan dan keterbatasan tersendiri dan dapat dilihat sebagai berikut:

2.2.6.1 Keuntungan PBK

Adapun keuntungan yang ditawarkan dari penggunaan PBK yaitu: a. Mampu mengurangi biaya pelatihan. b. Fleksibilitas waktu. c. Fleksibilitas kecepatan pembelajaran. d. Standarisasi pengajaran. e. Efektivitas pengajaran. f. Dapat menyimpan data pelajar, pelajaran, dan proses pembelajaran yang berlangsung. Universitas Sumatera Utara

2.2.6.2 Keterbatasan PBK

Adapun keterbatasan yang dimiliki PBK yaitu: a. Penggunaan PBK menuntut budaya self-learning, dimana seseorang memotivasi diri sendiri agar mau belajar. b. Membutuhkan investasi awal yang cukup besar untuk memulai mengimplementasikan PBK, misalnya desain dan pembuatan program, membeli komputer, dan sebagainya. c. Karena teknologi yang digunakan beragam, ada kemungkinan teknologi tersebut tidak sejalan dengan yang sudah ada dan terjadi konflik teknologi sehingga PBK tidak berjalan baik. d. Tidak semua materi yang dapat diajarkan melalui PBK misalnya dalam hal kegiatan fisik, seperti olahraga dan instrumen musik, sulit disampaikan melalui PBK secara sempurna.

2.3 Tata Bahasa Inggris English Grammar