Kaki, ganti kaus kaki setiap hari, dan keringkan kaki sehingga tidak

saputangan yang bersih. 5. Mandi, usahakan mandi di bawah pancuran, berendam, atau dengan gayung tiap hari, dan khususkan bagian ketiak, sela paha, dan tapak kaki. 6. Tangan, cucilah tangan sehabis buang air dan sebelum menyiapkan makanan 7. Genital, kenakan pakaian dalam yang bersih setiap hari.

8. Kaki, ganti kaus kaki setiap hari, dan keringkan kaki sehingga tidak

selalu basah karena keringat. C. Menjaga kesehatan melalui kebersihan 1. Menjaga kebersihan badan a. Perawatan kulit Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh. Pada permukaan kulit bermuara kelenjar keringat dan kelenjar mukosa Syaifuddin, 2006. Karakteristik kulit normal menurut Potter Perry 2005: 1 Kulit halus dan kering. 2 Kulit utuh dan tidak memiliki abrasi. 3 Kulit terasa hangat ketika dipalpasi. 4 Perubahan yang terlokalisasi dalam tekstur dapat dipalpasi pada permukaan kulit. Kulit lembut dan fleksibel. 5 Ada turgor yang baik elastis dan tetap, dengan kulit yang secara umum halus dan lembut. 6 Warna kulit beragam dari bagian tubuh ke bagian tubuh dengan rentang dari coklat tua ke merah muda ke merah muda terang. Beberapa masalah kulit misalnya, menjadi pucat, kekuning- kuningan, kemerah-merahan, atau suhu kulit meningkat, memperlihatkan adanya kelainan yang terjadi pada tubuh atau gangguan kulit karena penyakit tertentu. Gangguan psikis juga dapat menyebabkan kelainan atau perubahan pada kulit. Misalnya, karena stres, ketakutan, atau dalam keadaan marah. Syaifuddin, 2006. Kulit yang sehat akan tetap menjalankan fungsinya dengan baik. Untuk itu, kulit harus selalu dipelihara kebersihannya. Cara membersihkan kulit secara keseluruhan umumnya dilakukan dengan mandi Ananto, 2006. Untuk menjaga kebersihan kulit, mandi sebaiknya dilakukan minimal dua kali dalam sehari Depkes RI, 1997, Yaitu pagi hari sebelum memulai aktivitas dan di sore atau malam hari setelah melakukaan aktivitas seharian Mariance, 2004. Ada lima tujuan mandi yang di sebutkan oleh Perry dan Potter, 2005 yaitu: 1 Membersihkan kulit. Pembersihan mengurangi keringat, beberapa bakteria, sebum, dan sel kulit yang mati, yang meminimalkan iritasi kulit dan mengurangi kesempatan infeksi. 2 Stimulasi sirkulasi. Sirkulasi yang baik ditingkatkan melalui penggunaan air hangat dan usapan yang lembut pada ekstremitas. 3 Peningkatan citra-diri. Mandi meningkatkan relaksasi dan perasaan segar kembali dan kenyamanan. 4 Pengurangan bau badan. Sekresi keringat yang berlebihan kelenjar apokrin berlokalisasi di area aksila dan pubik menyebabkan bau badan yang tidak menyenangkan. Mandi dan penggunaan antiperspiran meminimalkan bau. Diagram group 1999 menambahkan bahwa dengan mengenakan pakaian yang longgar yang dibuat hanya dari serat alami juga dapat mengurangi bau. Sedangkan untuk bau ketiak dapat dicegah dengan mencuci secara teratur dan dengan menggunakan suatu deodorant ketiak. 5 Peningkatan rentang gerak. Gerakan ekstremitas selama mandi mempertahankan fungsi sendi. Semakin sering seseorang mandi maka semakin banyak pula usahanya mencegah penyakit yang ditularkan melalui sentuhan kulit Depkes RI,1979 dalam Mariance, 2004. b. Perawatan kaki dan kuku Kaki dan kuku seringkali mendapatkan perawatan khusus untuk mencegah infeksi, bau, dan cedera pada jaringan. Masalah dihasikan karena perawatan yang salah atau kurang terhadap kaki dan tangan seperti menggigit kuku atau pemotongan yang tidak tepat, pemaparan dengan zat-zat kimia yang tajam, dan pemakaian sepatu yang tidak pas. Ketidaknyamanan dapat mengarah pada stres fisik dan emosional. Kuku yang kotor dapat menjadi sarang penyakit yang selanjutnya dapat di tularkan kepada bagian tubuh yang lain. Oleh karena itu baik kuku jari tangan maupun jari kaki harus selalu dipelihara kebersihannya. Ciri- ciri kuku yang sehat adalah: kuku tumbuh dengan baik, kuat, bersih, dan halus. Ananto, 2006. Menurut Diagram group, 1999 menjelaskan bahwa masalah pada kaki dapat mempengaruhi banyak sekali bagian lain dari tubuh, dengan menyebabkan nyeri tungkai, nyeri punggung, postur yang buruk dan keletihan. masalah kaki yang lain dapat semata-mata disebabkan oleh higiene kaki yang buruk atau kekurangan perawatan umum. Potter Perry 2005 dalam bukunya juga menuliskan bahwa jenis alas kaki yang dipakai dapat mempengaruhi masalah kaki dan kuku klien. Perawatan kaki dengan pedikur akan meremajakan kaki dan membantu mencegah banyak masalah kaki yang umum, Diagram group, 1999 menjelaskan langkah-langkah perawatan kaki: 1 Rendam dan latihlah kaki untuk merangsang peredaran darah dan juga membantu menyembuhkan kaki yang penat. 2 Gosoklah setiap kalus atau bagian kulit yang mengeras dengan batu apung basah yang diolesi sabun. Jangan coba untuk mengupas atau memotong kulit itu. 3 Cuci dan keringkan kaki baik-baik dengan sebuah handuk terutama sela-sela jari untuk mencegah infeksi jamur, juga untuk membuang kotoran dan keringat. 4 Bedaki tipis-tipis dengan bubuk talk; sedikit bubuk akan mencegah kaki berkeringat, tetapi terlalu banyak justru akan memperbanyak masalah 5 Potong kuku kaki lurus rata; janganlah mengupayakan untuk membentuk kuku, atau memotong habis pinggirnya, karena ini akan mendorong tumbuh kedalam. 6 Gunakan postur tubuh yang benar sehingga tidak mengenakan ketegangan yang tidak perlu pada kaki 7 Periksalah pada spesialis kaki bila merasa nyeri pada salah satu atau kedua kaki 8 Kenakan sepatu yang pas dan nyaman, dalam hal panjang, lebar, dan kedalamannya 9 Ukur baik-baik kaki anda setiap kali memerlukan sepatu 10 Pastikan sepatu baru untuk anda mempunyai ruang kosong sekitar 2 cm di depan ibu jari kaki 11 Kenakan kaus kaki yang bersih tiap hari 12 Rentangkan kaus kaki setelah dicuci untuk mencegah pengerutan 13 Periksalah sepatu adakah dinding bagian dalam yang kasar jika sering menderita kaki lepuh atau kalus kapal c. Higiene mulut Mulut, termasuk lidah dan gigi merupakan bagian dari alat pencernaan makanan. Mulut dan gigi merupakan satu kesatuan karena gigi terdapat di rongga mulut Ananto, 2006. Gigi berfungsi untuk mengunyah atau mastikasi. Gigi nomal terdiri dari tiga bagian; kepala, leher dan akar. Membran periodontal berada pada margin gusi, sekitar gigi, menahan kuat ditempat. Gigi yang sehat tampak putih, halus, bercahaya, dan berjajar rapi Potter Perry, 2005. Higiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan mulut, gigi, gusi, dan bibir Potter Perry. Hal ini selaras dengan pendapat Ananto 2006 bahwa dengan membersihkan gigi berarti kita selalu membersihkan rongga mulut dari sisa-sisa makanan yang biasanya tertinggal diantara gigi atau pada gusi gigi. Perry Potter 2005 menjelaskan menggosok membersihkan gigi dari partikel-partikel makanan, plak, dan bakteri; memasase gusi; dan mengurangi ketidaknyamanan yang dihasilkan dari bau dan rasa yang tidak nyaman. Flossing membantu lebih lanjut dalam mengangkat plak dan tartar di antara gigi untuk mengurangi inflamasi gusi dan infeksi. Higiene mulut yang lengkap memberikan rasa sehat dan selanjutnya menstimulasi nafsu makan. Higiene mulut yang baik termasuk kebersihan, kenyamanan, dan kelembaban struktur mulut. Perawatan yang tepat dapat mencegah penyakit mulut dan kerusakan gigi. Perawatan mulut harus dilakukan teratur dan setiap hari. Setiap orang harus memeriksa gigi paling tidak setiap 6 bulan. Ada beberapa hal yang harus dilakukan agar gigi tetap terawat diantaranya adalah mengurangi gula dan pati dalam diit, mengkonsumsi buah yang renyah dan sayuran mentah, membersihkan gigi setelah makan, melakukan teknik penyikatan gigi yang benar, menggunakan alat- alat bantu seperti benang gigi, sikat antar-gigi dan pemijat gusi, pergi ke dokter gigi secara teratur, segera pergi ke dokter gigi jika ada tanda-tanda gingivitis atau kerusakan gigi, Diagram group, 1999 d. Perawatan rambut Helai rambut adalah struktur yang tiada berdaya. Perubahan warna atau kondisi terjadi akibat aktivitas hormonal dan peredaran nutrisi ke folikel. Rambut normal adalah bersih, bercahaya, dan tidak kusut, untuk kulit kepala harus bebas dari lesi. Menurut Ana Fitria 2007, rambut umumnya bertambah panjang ¼ inci dalam sebulan. Semakin bertambah usia semakin lambat pula pertumbuhan rambut. Makanan sehari-hari sangat berpengaruh pada rambut. Diantara makanan yang baik dikonsumsi untuk kesehatan rambut adalah sayuran dan makanan yang mengandung vitamin A, C, dan B kompleks. Sepanjang hidup, perubahan dalam perkembangan, distribusi dan kondisi rambut dapat mempengaruhi higiene yang dibutuhkan seseorang. Agar pertumbuhan rambut tidak terhambat maka, pastikan untuk tidur yang cukup, karena darah dialirkan ke kulit selama tidur dan akan membantu memasok nutrien pada kantung rambut.Diagram group, 1999. Penyikatan yang sering membantu mempertahankan kebersihan rambut dan mendistribusi minyak secara merata sepanjang helai rambut. Penyisiran hanya membentuk gaya rambut dan mencegah rambut kusut. Sisir bergerigi pendek cukup untuk rambut pendek, tetapi sisir bergerigi panjang dipilih untuk rambut keriting. Sisir bergerigi tajam dan tidak beraturan dapat melukai kulit kepala. Purnomo ananto 2006, menyebutkan 3 bulan atau 6 bulan sekali rambut anak perempuan sebaiknya dipotong, sedang untuk anak laki-laki memangkas rambutnya bisa 1-2 bulan sekali atau menurut keadaan. Frekuensi pencucian rambut sangat tergantung kepada hal-hal tebal atau tipisnya rambut, lingkungan atau tempat berada seseorang, seseorang yang sering memakai minyak rambut harus pula sering mencuci rambutnya Ananto, 2006 Ada beberapa hal yang harus dilakukan agar rambut tetap terawat: 1 Keramas secara teratur; untuk rambut berlemak disarankan setiap 1-3 hari sekali,tetapi jika rambut kering lebih baik 4-6 hari sekali, 2 Gunakan sampo lembut yang tidak banyak mengandung detergen, sehingga minyak alami dari rambut tetap dipertahankan. 3 Gunakan kondisioner setelah keramas jika rambut cenderung kering atau jika secara teratur mengecat dan memutihkannya. 4 Tepuk-tepuk rambut untuk mengeringkannya dengan handuk lembut dan bukan dengan menggosoknya. 5 Makanlah diit yang berimbang, dengan banyak vitamin untuk menjaga agar rambut sehat. 6 Bersihkan benar-benar sikat rambut dan sisir; yang ideal adalah mencucinya setiap hari. 7 Guntinglah rambut secara teratur, terlepas dari apakah rambut itu panjang atau pendek, sehingga bentuk yang baik akan tetap terpelihara dan ujung yang belah dapat dikurangi. 8 Kadang-kadang ubahlah gaya rambut dalam arah yang berlainan; ini mempunyai efek yang sangat meremajakan. 9 Periksalah rambut secara teratur jika mungkin merasa tertular kutu rambut. 10 Bilas semua shampoo dari rambut bersih- bersih. 10 Kadang-kadang pijatlah kulit kepala untuk merangsang suplai darah. e. Perawatan mata Secara normal tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk mata karena secara terus-menerus dibersihkan air mata, kelopak mata, dan bulu mata mencegah masuknya partikel asing Potter Perry, 2005. Namun, Ananto 2006 menyebutkan beberapa langkah untuk merawat mata. 1 Mata sebaiknya dibersihkan setiap hari 2 Sewaktu-waktu sebaiknya dibersihkan menggunakan kapas yang dibasahi boorwater 3 atau air yang sudah dimasak. Caranya ialah dengan menyapukan kipas mulai dari pinggir mata terus ke arah tengah menuju hidung. Lakukan hal ini berulang-ulang sampai mata terasa bersih. 3 Jangan menggosok mata dengan tangan yang kotor, kain, atau sapu tagan yang kotor atau sapu tangan orang lain. 4 Periksalah mata setahun sekali ke dokter spesialis mata atau ke petugas kesehatan 5 Biasakan membaca pada tempat yang cukup terang dengan jarak antara mata dan objek yang dibaca tidak kurang dari 30 cm. 6 Biasakan makan-makanan yang banyak mengandung vitamin A 7 Berikan istirahat secukupnya bila telah melakukan pekerjaan yang melelahkan mata. f. Perawatan hidung Perawatan hidung dapat dilakukan dengan mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan membersihkan kedalam dengan tissue lembut. Hal ini menjadi higiene harian yang diperlukan. Mengeluarkan kotoran dengan kasar dapat mengakibatkan tekanan yang dapat mencedrai gendang telinga, mukosa hidung dan bahkan struktur mata yang sensitif Potter Perry, 2005 g. Perawatan telinga Pembersihan telinga biasanya dilakukan pada saat mandi dengan menggunakan waslap yang dilembabkan, dirotasikan ke kanal telinga dengan lembut Potter Perry, 2005. Noerbaiti menegaskan mengorek- ngorek telinga cukup di bagian yang kelihatan oleh mata saja Astuti, 2006. Menurut Noerbaiti ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan telingaAstuti, 2006 : 1 Jangan mengorek-ngorek telinga. Baik dengan cotton buds maupun benda lain 2 Biasakan mengunyah makanan dengan benar karena mengunyah adalah mekanisme alamiah tubuh untuk mengeluarkan kotoran dari dalam telinga 3 Bila telinga terasa kurang pendengarannya, segera ke dokter THT Telinga Hidung Tenggorokan untuk dibersihkan 4 Telinga mempunyai mekanisme sendiri untuk menghambat dan mengeluarkan benda asing yang masuk. Bila hal ini terjadi, berarti ada sesuatu yang salah dengan telinga. Segera konsultasikan ke dokter THT Telinga Hidung Tenggorokan untuk dicari penyebabnya h. Mencuci tangan Tangan merupakan alat gerak Diagram group,1999, dan bukan suatu hal yang aneh jika tangan berkeringat setelah tangan melakukan suatu gerakan aktifitas. Keringat juga sering terpicu oleh rasa takut atau kegairahan tetapi, mencuci tangan dengan teratur dan membedaki dengan bedak dapat mengendalikan masalah ini Diagram group,1999. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Depkes RI, 1998 akan banyak menguragi jumlah mikroorganisme dari kulit dan tangan Saroso, 2007 Mencuci tangan sebaiknya dilakukan pada saat berikut ini: 1 Setelah menggunakan jamban atau setelah buang air, 2 Sebelum memasak, 3 Sebelum makan, dan sebelum memegang makanan, 4 Setelah memegang hewan, ternak atau benda-benda kotor lainnya, 5 Setelah makan, Depkes RI, 1998. Gunakan lap khusus untuk mengeringkan tangan, jangan menggunakan pakaian yang mungkin saja sudah kotor Depkes RI, 1998. Langkah-langkah cuci tangan rutin adalah Saroso, 2007 Langkah 1 : basahi tangan seluruhnya Langkah 2 : pakai sabun sabun biasa pun cukup memadai Langkah 3: gosok benar-benar semua bagian tangan dan jari selama 10-15 detik, terutama untuk membersihkan bagian bawah kuku, antara jari dan punggung tangan Langkah 4 : bilas tangan dengan air bersih mengalir Langkah 5: keringkan tangan dengan handuk lap kertas dan gunakan handuk untuk menutup keran. Bila handuk tidak tersedia, keringkan dengan udaradianginkan 2. Menjaga kebersihan pakaian Pakaian kotor bukan saja tidak nyaman dipakai, tetapi juga menjadi tempat kuman-kuman yang membuat gatal di badan, serta menyebabkan alergi dan penyebab tumbuhnya jamur-jamur di kulit Hario dkk, 2005. Maka dari itu pakaian yang sudah kotor diusahakan dicuci sesegera mungkin. Depkes RI, 1997 juga menyebutkan untuk mengganti dan mencuci pakaian setiap hari agar terhindar dari penyakit. Selain itu pula diupayakan untuk tidak bergantian baju, selimut, handuk, untuk menghindari resiko penularan penyakit kulit. Pakaian yang dimaksud disini meliputi pakaian yang erat hubungannya dengan kesehatan seperti kemeja, baju, celana, rok termasuk pakaian dalam, kaos kaki, sepatu, sendal dan lain-lain Ananto, 2006. Kegunaan pakaian adalah untuk melindungi kulit dari kotoran yang berasal dari luar, untuk membantu mengatur suhu tubuh, untuk mencegah bibit penyakit masuk ke dalam tubuh Ananto, 2006. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hal pakaian diantaranya adalah: a Pakaian hendaknya diganti setiap selesai mandi, dan bila kotor atau basah karena keringat atau kena air hujan, b Kenakan pakaian yang sesuai dengan ukuran tubuh, c Pakaian hendaknya dibedakan sesuai dengan keperluan antara lain: Pakaian rumah, pakaian sekolah, pakaian untuk keluar rumah, pakaian olahraga, pakaian untuk rekreasi, resepsi atau pesta, dan pakaian tidur, d Pakaian yang telah dipakai keluar rumah hendaknya jangan dipakai untuk tidur, karena kemungkinan telah terkena debu atau kotoran, e Jangan dibiasakan memakai pakaian orang lain untuk mencegah tertular peyakit terutama penyakit kulit. Ananto, 2006 D. Santri Haedari, 2004 Santri adalah siswa atau murid yang belajar dipesantren. Seorang ulama bisa disebut sebagai kyai kalau memiliki pesantren dan santri yang tinggal dalam pesantren tersebut untuk mempelajari ilmu-ilmu agama islam melalui kitab-kitab kuning. Oleh karena itu eksistensi kyai biasanya juga berkaitan dengan adanya santri dipesantrennya. Pada umumnya santri terbagi dalam dua kategori Dhofier, 1982 : 1. Santri mukim, yaitu murid-murid yang berasal dari daerah yang jauh dan menetap dipesantren, santri mukim yang paling lama tinggal santri senior di pesantren tersebut biasanya merupaknan satu kelompok tersendiri yang memegang tanggung jawab mengurusi kepentingan pesantren sehari-hari. Santri senior juga memikul tanggung jawab mengajar santri-santri yunior tentang kitab-kitab dasar dan menengah. Dalam sebuah pesantren besar, biasanya terdapat santri yang merupakan putra-putra kyai besar dari pesantren lain yang juga belajar disana. Mereka biasanya memperoleh perlakuan istimewa dari kyai. Santri-santri inilah yang nantinya akan menggantikan ayahnya dalam mengasuh pesantren asalnya. 2. Santri kalong, yaitu para siswa yang berasal dari desa-desa disekitar pesantren. Mereka bolak-balik dari rumahnya sendiri. Para santri kalong berangkat ke pesantren ketika ada tugas belajar dan aktivitas pesantren lainnya. Apabila pesantren memiliki banyak santri mukim daripada santri kalong, maka pesantren tersebut adalah pesantren besar. Sebaliknya, pesantren kecil lebih banyak memiliki santri kalong dari pada santri mukim.

E. Pondok Pesantren