Freddy A. E. Tambunan : Manfaat Klinis Sukralfat Secara Topikal Sebagai Terapi Iritasi Kulit Pada Peristoma, 2008 USU e-Repository © 2008
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Sucralfate merupakan bahan yang telah lama digunakan dalam pengobatan kelainan dilambung. Efektif dalam penyembuhan ulkus duodeni,
tapi semakin jarang digunakan setelah adanya obat-obatan yang lebih efektif seperti proton pump inhibitors yang telah berkembang penggunaannya.
Diketahui bahwa sukralfat mempunyai efek secara local yang lebih baik, dari pada aksi sistemik.Secara kimiawi sucralfate merupakan gabungan
dari gula disakarida, sukrosa, dikombinasi dengan sulfat dan aluminium. Pada larutan asam seperti asam lambung sukralfat membentuk suatu “thick paste”
yang mempunyai suatu “strong negative charge”.
Mekanisme kerja sukralfat
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kerjanya. Sucralfate, with its strong negative charge, binds to exposed positively-charged proteins at the
base of ulcers. Dengan cara ini, sukralfat melapisi ulkus dan membentuk suatu “physical barrier” yang melindungi permukaan ulkus dari injuri lebih
lanjut oleh asam dan pepsin. Sukralfat secara langsung menginhibisi pepsin suatu enzim yang merusak protein bersamaan dengan asam lambung dan
ikatan garam empedu yang berasal dari melalui empedu juga melindungi dinding lambung dari injuri yang disebabkan oleh asam empedu. Sukralfate
dapat meningkatkan produksi prostaglandin , dan prostaglandin diketahui melindungi lapisan lambung dan dapat juga mengikat “epithelial growth factor”
Freddy A. E. Tambunan : Manfaat Klinis Sukralfat Secara Topikal Sebagai Terapi Iritasi Kulit Pada Peristoma, 2008 USU e-Repository © 2008
12 dan “fibroblast growth factor”, keduanya mempertinggi mekanisme perbaikan
dan pertumbuhan dari dinding lambung.
Ileostomi suatu tindakan membuka ileum yang umumnya dilakukan
paling tidak 20 cm dari “ileocaecal junction”..Usus halus dilekatkan pada
dinding abdomen dengan maksud untuk mem-by pass usus besar, sisa hasil percernaan keluar dari tubuh melallui lubang yang disebut stoma. Ileostomy
merupakan pembukaan secara temporer atau permanent antara ileum dan dinding abdomen.
Temporer ileostomy direkomendasikan untuk pasien yang menjalani operasi pengambilan 1 segmen dari saluran cerna. Sehingga dapat
memberikan waktu sementara bagi usus untuk sembuh tanpa stress dari system pencernaan. Ileostomi sering diletakkan di fossa iliaka kanan. Feses
yang keluar dikenal dengan “effluent” yang sangat lembut dan encer dan memerlukan perawatan yang harus di kosongkan sampai 6 kali sehari.
Sering pada pasien yang menjalani pengangkatan kolon total, pasien bisa mengalami masalah penyerapan cairan dan dehidrasi pada minggu-
minggu awal setelah operasi. Keluarnya cairan dari ileostomi setelah pembedahan dapat mencapai 1500 cc perhari yang mengandung sejumlah
besar garam. Pengeluaran cairan secara bertahap akan berkurang hingga 600 – 800 cc perhari.
Colostomy adalah suatu tindakan membuka dan mengeluarkan
bagian dari Colon baik colon Asenden,Tranversum, Desendens maupun Colon Sigmoid. Colostomy dapat bersifat sementara ataupun permanent.
Trauma colon dan kelainan Congenital merupakan salah satu colostomy sementara. Dan operasi dari tumor Rektum sering menjadi indikasi
colostomy permanent.
Pada stoma masalah kulit merupakan komplikasi yang sering dijumpai. Pada pasien-pasien dengan operasi pembuatan stoma baik elektif maupun
Freddy A. E. Tambunan : Manfaat Klinis Sukralfat Secara Topikal Sebagai Terapi Iritasi Kulit Pada Peristoma, 2008 USU e-Repository © 2008
13 emergensi kulitnya selalu sehat. Beberapa hari pasca operasi atau beberapa
waktu setelah dirumah sejumlah pasien mengeluhkan masalah dikulit.
Kadang pasien mengalami dermatitis alergi yang bisa sebagai akibat hipersensitif terhadap bahan plastik dan perekat kantong stoma ataupun oleh
karena iritasi langsung. Perubahan pada kulit berhubungan dengan usia, stres dan penyakitnya sendiri. Hal ini disebabkan oleh perubahan
permeabilitas kulit.
Freddy A. E. Tambunan : Manfaat Klinis Sukralfat Secara Topikal Sebagai Terapi Iritasi Kulit Pada Peristoma, 2008 USU e-Repository © 2008
14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN