Freddy A. E. Tambunan : Manfaat Klinis Sukralfat Secara Topikal Sebagai Terapi Iritasi Kulit Pada Peristoma, 2008 USU e-Repository © 2008
8 ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reseksi usus bisa berlanjut dengan suatu tindakan pembuatan stoma tergantung pada panjang dan segmen usus yang dibuang. Kantong stoma
dibuat sebaik mungkin sehingga pasien merasa hidup seperti keadaan normal. Kegagalan dalam menggunakan kantong stoma dapat mengganggu
kesehatan dan stoma pasien.
Beberapa masalah dikulit bisa timbul akibat penggunaan kantong stoma dan bahan perekatnya. Problemnya dari mulai gangguan fungsi usus
sampai gangguan pada kulit akibat kantong stoma. Pasien yang telah menjalani pembuatan stoma akan dapat beradaptasi dengan keadaannya dan
dapat menerimanya melalui rehabilitasi dan dapat kembali kelingkungannya. Latar belakang kultural memainkan peranan penting dalam kehidupan pasien
meliputi kepercayaan personal atau agama, persepsi, kebiasaan, dan sikap mereka terhadap penyakitnya.
Beberapa problem yang sering dihadapai pada perawatan stoma antara lain berupa retraksi stoma, luka dikulit, hernia peristoma, prolaps dan
stenosis. Kelainan pada kulit dapat berupa ekskoriasi kulit, gatal, nyeri, dan infeksi.
Lokasi dari stoma menentukan jenis isi dan cairan usus yang keluar dari stoma. Cairan gaster, biliari, pankreas atau usus halus mengeluarkan jus
Freddy A. E. Tambunan : Manfaat Klinis Sukralfat Secara Topikal Sebagai Terapi Iritasi Kulit Pada Peristoma, 2008 USU e-Repository © 2008
9 yang bersifat korosif. Sedangkan kolon kurang menimbulkan masalah dan
kurang merusak.
Saat ini banyak bahan yang dapat digunakan untuk melindungi kulit dan memberikan kwalitas hidup yang lebih baik pada pasien.
Pada tahun 2000 CC Lyon dkk menggunakan sukralfat pada perawatan kulit peristomal. Pada tahun 2002 di “Plastic surgery Center, Xijing
Hospital, Fourth Military, Medical University, China melakukan studi pada hewan dengan menggunakan sukralfat untuk melihat penebalan serabut
kolagen, densitas fibroblast dan peningkatan kapiler.
S.Mantoo dan VK Raina dari Departemen Bedah,”Medical College” Jabalpur India yang dipublikasikan 1 Mei 2005 menggunakan sukralfat pada
perawatan ekskoriasi peristomal dan perineal dan ekskoriasi disekitar fistula gastrointestinal. Pasien yang mendapat terapi dengan sukralfat topikal
mengalami respon yang baik terhadap iritasi yang terjadi dan lebih dari 90 mengalami complete healing.
Sukralfat dibandingkan dengan bahan lain seperti alumunium paint and siloderm ointment memiliki efek terapi yang lebih baik .
Sukralfat juga memiliki sifat non toxic dan non alergi walaupun digunakan dalam waktu yang cukup lama serta complete re-epitelisasi lebih
dari 90 . Selain itu sukralfat juga memiliki harga yang cukup murah dan mudah
di dapat.
1.2 . Perumusan Masalah