Pengukuran Pertumbuhan Mikroorganisme Pengukuran dan Pertumbuhan Mikroorganisme .1. Fase Pertumbuhan Mikroorganisme

21 Fase kedua ini disusul dengan fase pembiakan cepat atau fase logaritma dimana pembiakan bakteri berlangsung paling cepat, maka bakteri dalam fase ini baik sekali untuk dijadikan inokulum. Pada fase berikutnya terjadi penurunan jumlah sel-sel bakteri dikarenakan faktor keadaan medium yang buruk, perubahan pH, dan menumpuknya produk buangan yang bersifat toksik sehingga kecepatan pertumbuhan bakteri menjadi berkurang fase ini disebut fase pembiakan diperlambat. Selanjutnya fase dimana jumlah bakteri yang membelah sama dengan jumlah bakteri yang mati, fase ini disebut fase konstan atau fase stasioner. Fase ini disusul dengan fase dimana jumlah bakteri yang mati makin banyak dan melebihi jumlah bakteri yang membelah diri, fase ini disebut fase kematian. Fase akhir yaitu fase dimana jumlah bakteri yang mati bertambah. Keadaan ini dapat berlangsung selama beberapa minggu. Hal ini bergantung kepada spesies dan keadaan medium serta faktor-faktor lingkungan. Apabila keadaan tersebut dibiarkan terus menerus maka dapat mengakibatkan bakteri tidak dapat dihidupkan kembali dalam medium baru.

2.6.2. Pengukuran Pertumbuhan Mikroorganisme

Pertumbuhan mikroorganisme dapat diukur berdasarkan konsentrasi sel jumlah sel per satuan isi kultur ataupun densitas sel berat kering dari sel-sel per satuan isi kultur. Dua parameter ini tidak selalu sama karena berat kering sel rata- rata bervariasi pada tahap berlainan dalam pertumbuhan kultur. Kedua parameter tersebut juga tidak bermakna sama dalam penelitian mengenai biokimia mikroorganisme atau gizi mikroorganisme. Densitas sel adalah kuantitas yang lebih bermakna, sedangkan dalam penelitian mengenai inaktivasi mikroorganisme, konsentrasi sel adalah kuantitas yang bermakna Pratiwi, 2008. 22 Menurut Pratiwi 2008 pertumbuhan mikroorganisme dapat diukur dengan dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Pengukuran pertumbuhan mikroorganisme secara langsung dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: a. Pengukuran menggunakan bilik hitung counting chamber Pada pengukuran ini, untuk bakteri digunakan bilik hitung Petrofff- Hausser sedangkan untuk mikroorganisme eukariot digunakan hemositometer. Keuntungan menggunakan metode ini adalah mudah, murah dan cepat, serta dapat diperoleh informasi tentang ukuran dan morfologi mikroorganisme. Kerugiannya adalah populasi mikroorganisme yang digunakan harus banyak minimum berkisar 10 6 CFUml, karena pengukuran dengan volume dalam jumlah sedikit tidak dapat dibedakan antara sel hidup dan sel mati, serta kesulitan menghitung sel yang motil. b. Pengukuran menggunakan electronic counter Pada pengukuran ini, suspensi mikroorganisme dialirkan melalui lubang kecil orifice dengan bantuan aliran listrik. Elektroda yang ditempatkan pada dua sisi orifice mengukur tahanan listrik ditandai dengan naiknya tahanan pada saat bakteri melalui orifice. Pada saat inilah sel terhitung. Keuntungan metode ini adalah hasil bisa diperoleh dengan lebih cepat dan akurat serta dapat menghitung sel dengan ukuran besar. Kerugiannya adalah metode ini tidak dapat digunakan untuk menghitung bakteri karena adanya gangguan debris, filamen dan sebagainya serta tidak dapat membedakan antara sel hidup dan sel mati. 23 c. Pengukuran dengan plating technique Metode ini merupakan metode perhitungan jumlah sel tampak visible dan didasarkan pada asumsi bahwa bakteri hidup akan tumbuh, membelah, dan memproduksi satu koloni tunggal. Satuan perhitungan yang dipakai adalah CFU dengan cara membuat seri pengenceran sampel dan menumbuhkan sampel pada media padat. Pengukuran dilakukan pada plate dengan jumlah koloni berkisar 25- 250 atau 30-300. Keuntungan metode ini adalah sederhana, mudah dan sensitif karena menggunakan colony counter sebagai alat hitung dan dapat digunakan untuk menghitung mikroorganisme pada sampel makanan, air ataupun tanah. Kerugiannya adalah harus digunakan media yang sesuai dan perhitungannya yang kurang akurat karena satu koloni tidak selalu berasal dari satu individu sel. d. Pengukuran dengan menggunakan teknik filtrasi membran membrane filtration tehnique Pada metode ini sampel dialirkan pada suatu sistem filter membran dengan bantuan vacuum. Bakteri yang terperangkap selanjutnya ditumbuhkan pada media yang sesuai kemudian jumlah koloni bakteri dihitung. Keuntungan metode ini adalah dapat menghitung sel hidup dan sistem perhitungannya langsung, sedangkan kerugiannya adalah tidak ekonomis. 24

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan berdasarkan metode deskriptif yaitu untuk melihat jumlah bakteri yang masih hidup di dalam obat-obat probiotik. Sampel yang merupakan sediaan probiotik ini seperti Lacbon, Lacidofil, Rillus, dan Lacto B diperoleh dari Apotik X di Jl. Setiabudi, Medan. Pengamatan mikrobiologi dilakukan dengan melihat jumlah koloni bakteri yang terdapat dalam obat-obat probiotik yang dilakukan dengan menggunakan metode angka lempeng total pada media PCA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara.

3.1 Sampel Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah Lacbon, Lacidofil,

Lacto B, dan Rillus yang diperoleh dari Apotek X di Jl. Setia Budi, Medan. Gambar dapat dilihat pada Lampiran 1. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposif. Lacidofil sebanyak 20 kapsul 2 botol diambil 10 kapsul secara acak dan ditimbang sebanyak 1 g. Lacto B sebanyak 20 bungkus diambil 5 bungkus secara acak dan ditimbang sebanyak 1 g. Lacbon sebanyak 20 tablet diambil 5 tablet secara acak dan ditimbang sebanyak 1 g. Rillus sebanyak 20 tablet diambil secara acak sebanyak 3 tablet dan ditimbang sebanyak 1 g.