8 Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMK Nusantara
Ciputat pada usaia 17 dan 18 tahun mengungkapkan bahwa mereka telah terpapar dengan tindakan pacaran saat mereka duduk di bangku sekolah dasar
aktifitas seksual yang pernah mereka lakukan diantaranya merangkul, mencium pipi dan bibir. Tindakan tersebut dilakuakan tanpa paksaan dari
pasangan melainkan kesepakatan dari kedua belah pihak.
B. Rumusan Masalah
Keingintahuan remja mengenai seksualitas serta dorongan seksual yang menyebabkan remaja untuk melakuakan aktifitas seksual remaja, yang
akhirnya menimbulkan persoalan pada remaja yang berkaitan dengan perilaku seksual seperti kasus-kasus kekerasan seksual, kehamilan tidak diinginkan pada
remaja, aborsi pada remaja, pernikahan usia remaja dan lain sebagainya. Perilaku seksual remaja meliputi, berpegangan tangan 16, berpelukan
13, mencium pipi 12. Perilaku yang sudah menjurus pada hubungan seks awal foreplay meliputi cium pipi 9, necking mencium leher 9,
meraba organ seksual 4, peting 2, hubungan seksual 1 Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku seksual remaja diantaranya
adalah pengetahuan dan sikap.Perilaku seksual pada remaja akan menimbulkan berbagai dampak negatip pada remaja yaitu dampak fisiologis dan dampak
sosio-psikologis. Dampak fisiologis dari perilaku seksual pranikah diantaranya kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, resiko terkena penyakit menular
seksual PMS, resiko tertular HIVAIDS. Dari hasil penelitian bahwa sebagian besar remaja pernah melakukan berciuman bibir 10,53, melakukan
9 ciuman dalam 5,6, melakukan onani atau masturbasi 4,23, dan melakukan
hubungan seksual sebanyak 3,09.
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap dan perilaku seksual pranikah remaja di SMK Nusantara Ciputat.
2. Tujuan khusus
a. Diketahuinya gambaran sikap remaja tentang seksual pranikah di
SMK Nusantara Ciputat Tahun 2012. b.
Diketahuinya gambaran perilaku remaja tentang perilaku seksual pranikah di SMK Nusantara Ciputat Tahun 2012.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat ilmiah
Menjadi data dasar bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkan dan memperkaya penelitian selanjutnya mengenai kesehatan
reproduksi dan seksualitas pada remaja. 2.
Manfaat praktis a.
Institusi pendidikan keperawatan Penelitian
ini untuk
mengembangkan kurikulum
pendidikan keperawatan serta sebagai pengembangan instrument dan pengkajian
khususnya kesehatan reproduksi dan seksulitas pada remaja.
10 b.
Bagi SMK Nusantara Ciputat Hasil penelitian ini dapat menjadi landasan program kegiatan
bimbingan, pembinaan serta konseling dalam upaya peningkatan pengetahuan tentang seksualitas dan upaya untuk mengurangi perilaku
seksual yang menyimpang pada remaja di SMK Nusantara Ciputat. c.
Bagi Masyarakat Memberikan informasi terutama bagi remaja mengenai gambaran
tentang perilaku seksual dalam upaya peningkatan kesehatan reproduksi remaja.
d. Bagi Institusi Pelayanan KesehatanKeperawatan
Memberikan landasan dalam upaya promosi kesehatan dan landasan dalam pengembangan evidence based keperawatan, khususnya tentang
kesehatan reproduksi dan seksualitas remaja.
E. Ruang Lingkup Penelitian