56 melibatkan 45 responden. Pembahasan akan diuraikan berdasarkan
variabel yang diteliti. Karakteristik 45 responden yang diteliti didapatkan bahwa rata-rata
umur siswi SMK Nusantara Ciputat adalah 15 tahun, sedangkan nilai maksimum minimumnya adalah 15-19 tahun. Remaja usia 15-19 tahun
menurut Piaget 2010 termasuk dalam tahap formal operasional. Perkembangan anak pada masa ini sudah terjadi dalam perkembangan
pikiran dengan membentuk gambaran mental, mampu menduga dan memperkirakan dengan pikiran yang abstrak.
B. Analisis Univariat
1. Gambaran sikap responden
Pada penelitian ini kami menggunakan responden anak SMK Nusantara jurusan perhotelan, jurusan perhotelan memiliki ruang
lingkup yang cukup luas baik dilihat dari teori yang diberikan maupun praktek dilapangan, jurusan ini dinilai akan banyak berinteraki dengan
lingkungan sekitar yang lebih mengutamakan pada keindahanestetika. Menurut sknner 2004 semakin seseorang berinteraksi dengan orang
lain maka ia akan memiliki dampak sosial dari pergaulan. Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek mengatakan sikap adalah respon individu yang masih bersifat tertutup terhadap suatu rangsangan
dan sikap tidak dapat diamati secara langsung oleh individu lain Notoadmodjo, 2003
57 Sikap remaja dalam penelitian ini adalah bagaimana remaja
bersikap mengenai sikap seksual pranikah. Sikap yang dimiliki remaja akan berpengaruh terhadap perilaku remaja untuk melakukan sikap
seksual pranikah remaja. Berdasarkan hasil penelitian diketahui45 responden 28,9 memiliki sikap negatif terhadap seksual pranikah
dan 45 responden 71,1. memiliki sikap positif terhadap seksual pranikah.
Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.Secara langsung dapat dinyatakan bagaimana pendapat dan
pernyataan responden terhadap suatu obyek.Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan-pernyataan hipotesis kemudian
dinyatakan pendapat responden melalui kuesioner Notoadmojo, 2003.Sikap dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatip
Azwar, 2009 Sikap positif yang sebagian besar dimiliki remaja di SMK Nusantara Ciputat diharapkan menjadi dasar untuk mengetahui
perilaku seksual pranikah. Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa hasil sikap dan
perilaku tidak sinergis pada sikap di dapatkan positif sebanyak 71,1 dan sikap negatif 28,9, dari hasil penelitian didapatkan bahwa
siswa yang mempuyai perilaku negatif sebanyak 53,3 dan positip 46,7. Menurut Newcomb yang dikutip oleh Notoatmodjo 2007
menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertidak, dan bukan merupakan pelaksanaaan motif tertentu. Sikap
belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi merupakan
58 predisposisi tindakan suatu perilaku. Dengan demikian, jika sikap
remaja positif maka remaja tidak akan melakukan perilaku seksual pranikah.Berbeda dengan remaja yang mempunyai sikap negatif,
remaja akan cenderung melakukan perilaku seksual pranikah pada remaja yang salah. Dengan demikian, sikap juga merupakan hal
penting untuk membentuk suatu perilaku. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Fitriana 2009, mengenai
hubungan pengetahuan dan sikap tentang seks pranikah dengan perilaku Seksual pada siswa SMK XI semarang menunjukkan ada
hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang seks pranikah dengan perilaku seksual pada siswa SMK Muhammadiyah 1 Semarang.
Berdasarkan penelitian, yang dilakukan Putriani 2010, mengenai factor yang berhubungan dengan faktor yang berhubungan dengan
Pengetahuan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa reponden menilai bahwa teman, orang terdekat, orang tua, media massa, informasi yang
diterima dan seringnya berdiskusi dapat mempengaruhi pengetahuan. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah menganalisis lebih
lanjut faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pengetahuan seperti ekonomi, budaya dan lingkungan.
Dari hasil penelitian mengenai sikap seksual pranikah pada remaja SMAN 3 Surakarta menunjukkan bahwa 115 responden
62,5 dengan sikap negatif kecenderungan untuk menghindari seksual pranikah dan 69 responden 37,5 dengan sikap positif
kecenderungan untuk mendekati seksual pranikah.
59 Sikap seksual pranikah pada remaja SMAN 3 Surakarta yaitu
62,5 remaja menunjukkan sikap negatip. Sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak
menyukai obyek tertentu. Sikap negatip pada penelitian ini dipengaruhi oleh faktor antara lain pengalaman pribadi, kebudayaan,
orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi atau lembaga pendidikan agama dan faktor emosi dalam diri individu Azwar 2009.
Faktor lain yang mempengaruhi pembentukan sikap, menurut Walgito2003 adalah faktor pengetahuan.
Notoatmodjo 2007 mengatakan sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu
penghayatan terhadap objek.Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Darmasih 2009 dengan judul “Faktor yang
mempengaruhi perilaku seks pranikah pada remaja di SMA Surakarta“ menunjukkan bahwa semakin tinggi pengetahuan remaja tentang
kesehatan reproduksi, maka perilaku seks pranikah remaja semakin baik dan sebaliknya. Peneltian Suryoputro 2009 dengan judul
”Faktor-faktor yang mempengaruhi seksual remaja di Jawa Tengah: implikasinya terhadap kebijakan dan layanan kesehatan seksual dan
reproduksi”, hasilnya
masing-masing variabel
pengetahuan, pemahaman tingkat agama, sumber informasi, dan peran kelurga
mempengaruhi perilaku seks pranikah remaja yaitu sebesar 91. Sedangkan sebesar 9 dipengaruhi oleh faktor yang lain. Jika tidak
ada dukungan pengetahuan, pemahaman tingkat agama sumber
60 informasi, dan peran keluarga maka perilaku seks pranikah akan
meningkat sebesar 10 kali lipat untuk melakukan seks pranikah.
2. Gambaran perilaku responden