Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Kerangka Konsep

Berdasarkan uraian di atas inilah yang membuat peneliti merasa tertarik untuk meneliti bagaimanakah hubungan antara penayangan sinetron Intan di RCTI dengan minat menonton masyarakat di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : “ Bagaimanakah hubungan antara penayangan sinetron “Intan” dengan minat menonton masyarakat di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru? “

3. Pembatasan Masalah

Agar ruang lingkup masalah yang akan diteliti tidak terlalu luas, lebih spesifik dan menghindarkan salah pengertian, maka peneliti membuat pembatasan masalah sebagai berikut : 1. Masalah yang diteliti adalah minat menonton sinetron Intan di RCTI. 2. Khalayak yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru yang berumur 15 – 50. 3. Penelitian ini difokuskan pada masyarakat yang pernah menonton sinetron Intan minimal dua kali. 4. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2007 sd Juni 2007. Universitas Sumatera Utara

4. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui seberapa besar minat menonton masyarakat terhadap sinetron Intan di RCTI. 2. Untuk melihat hubungan antara penayangan sinetron Intan terhadap minat menonton masyarakat di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru. 3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh penayangan sinetron Intan terhadap peningkatan minat menonton masyarakat di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru Manfaat Penelitian 1. Secara akademis, penelitian ini dapat disumbangkan kepada FISIP USU khususnya Departemen Ilmu Komunikasi dalam rangka memperkaya sumber bacaan. 2. Secara teoritis, untuk menerapkan ilmu yang didapat penulis selama menjadi mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU. Serta memperkaya cakrawala pengetahuan dan wawasan penulis terhadap tayangan televisi.

5. Kerangka Teori

Kerangka teori sangatlah diperlukan dan merupakan hal yang mutlak dalam suatu penelitian ilmiah, karena hal itu dapat dijadikan landasan berpikir logis dan objektif. Hal ini disebabkan karena suatu penelitian memerlukan Universitas Sumatera Utara kejelasan titik tolak dalam memecahkan masalahnya, teori – teori tersebut harus tampak dalam sebuah penelitian. Kerangka teori merupakan landasan teori yang berguna sebagai pendukung pemecahan masalah. Untuk itu perlu disusun suatu kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran., menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti Nawawi, 1995:6. Kerlinger menyebutkan teori merupakan himpunan konstruk konsep, defenisi, dan preposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut Rahmat, 2004 : 6 Dalam penelitian ini, teori – teori yang dianggap relevan antara lain :

5.1 Komunikasi dan komunikasi massa

Istilah komunikasi merupakan terjemahan yang diambil dari bahasa inggris “Communication”. Istilah ini bersumber dari bahasa latin “communication” yang bersumber dari kata “Communis” yang artinya sama. Dalam hal ini yang dimaksud adalah persamaan makna. Lasswell menerangkan cara terbaik untuk menjelaskan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan. Who, Says what, In which channel, To whom, with what effect siapa, mengatakan apa, melalui saluran apa, kepada siapa, dengan efek apa. Menurut Effendy 2006 : 50 Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahukan atau mengubah sikap, pendapat, perilaku, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui media. Universitas Sumatera Utara Dalam proses komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan media massa disebut dengan komunikasi massa. Menurut Rahmat 2004 : 189 komunikasi massa diartikan sebagai suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serempak dan sesaat. Komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran media dalam menghubungkan komunikator dan komuniakan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh terpencar sangat heterogen dan menimbulkan efek Liliweri, 1991. Joseph A. Devito merumuskan komunikasi massa sebagai pertama : merupakan komunikasi yang ditujukan kepada massa, ini berarti khalayak, yang meliputi seluruh atau semua orang yang membaca dan menonton Televisi. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio atau visual. Komunikasi massa barangkali akan logis bila di defenisikan menurut bentuknya : televisi, radio, film, majalah, surat kabar, buku. Ardianto, 2004 :11.

5.2 Pengertian Minat

Menurut Effendy 1993 : 103 Minat adalah kelanjutan perhatian yang merupakan titik tolak timbulnya hasrat untuk melakukan tindakan yang diharapkan. Universitas Sumatera Utara Menurut Riyono Pratikno 1987 : 54 Minat atau sikap yang membuat seseorang senang terhadap objek situasi dan ide tertentu. Istilah Minat dalam kamus umum Bahasa Indonesia 1998 :583 diartikan sebagai perhatian,kesukaan, ketertarikan, kecenderungan hati yang dimiliki oleh individu secara mendalam untuk mendapat sesuatu yang diinginkan dengan cara membayar atau pengorbanan lainnya. Minat adalah suatu keadaan dalam diri individu yang mampu mengarahkan perhatiannya untuk objek tertentu yang dianggap penting yang mampu mendorong mereka untuk cenderung mencari objek yang disenangi tersebut. Adapun ciri – ciri minat dapat dilihat dari uraian sebagai berikut : a. Minat timbul dari perhatian terhadap suatu objek. b. Setiap orang mempunyai kesukaan terhadap objek yang diminati. c. Minat memunculkan kensenderungan hati untuk mencari objek yang objek yang di senangi. d. Minat ditunjukan dalam bentuk hasrat melakukan sesuatu kegiatan. Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa minat merupakan keadaan dalam diri seseorang yang mempunyai perhatian terhadap suatu objek dan menyukai objek tersebut.

5.3 Teori S – O – R

Teori ini dilandasi suatu anggapan bahwa organisme menghasilkan perilaku tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu. Dalam proses perubahan sikap, maka sikap komunikan hanya dapat berubah apabila stimulus yang menerpanya benar–benar melebihi dari apa yang pernah dialaminya. Menurut Universitas Sumatera Utara Prof.Dr. Mar’at dalam bukunya “sikap manusia, perubahan serta pengukurannya mengemukakan bahwa untuk mengenal sikap baru, dikenal tiga variabel penting yaitu:Effendy 2003 : 255 a. Perhatian b. Pengertian c. Penerimaan Berdasarkan uraian diatas, maka proses komunikasi dalam teori S – O – R ini dapat digambarkan sebagai berikut : Stimulus Organisme: Perhatian Pengertian Penerimaan Response Jika substansi teori diatas dikaitkan dengan perbandingan minat menonton dapat dikemukakan bahwa : a. Stimulus pesan yang dimaksud adalah sinetron Intan di RCTI b. Organisme responden yang menjadi sasaran penelitian adalah masyarakat di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru. c. Response Efek, response yang ditimbulkan stimulus dapat merubah sikap yaitu timbulnya perasaan suka atau minat terhadap sinetron Intan yang mendorong komunikan untuk menonton sinetron tersebut, yang kemudian diwujudkan dengan tindakan komunikan untuk meneonton sinetron Intan di RCTI.

6. Kerangka Konsep

Universitas Sumatera Utara Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat menghantarkan penelitian pada perumusan hipotesa Nawawi, 1995: 40. Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti yakni istilah, dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Singarimbun, 1995: 57. Jadi kerangka konsep merupakan hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Agar konsep – konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel yang dapat digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Variabel bebas X