COVER HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN MASALAH PSIKOSOSIAL PADA Hubungan Pola Asuh dengan Masalah Psikososial pada Anak di SD Negeri Pajang 1 Surakarta.

COVER
HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN MASALAH PSIKOSOSIAL PADA
ANAK DI SD NEGERI PAJANG 1 SURAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Pendidikan
Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh:

NISSA ABIYYA IHWANAH
J500130053

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017



 




ii 
 

iii 
 

 

ABSTRAK
Hubungan Pola Asuh dengan Masalah Psikososial pada Anak di SD Negeri
Pajang 1 Surakarta
Abstrak
Masalah psikososial merupakan masalah yang penting untuk diketahui
orangtua karena mempunyai dampak yang menyebabkan anak sulit untuk
menyesuaikan diri pada aktivitas sehari-hari seperti bersosialisasi, belajar atau
bersekolah, masalah tidur dan masalah pada tingkah laku. Pravalensi masalah
psikososial pada anak sebesar 39,8%. Ketegangan emosional atau krisis-krisis
yang dialami anak pertamakali dapat meyebabkan anak mengalami masalah

psikososial, oleh karenanya fungsi keluarga menjadi yang utama. Keluarga
merupakan lembaga pertama anak untuk bersosialisasi dan peran orangtua sangat
penting pada perkembangan psikososial anak, maka pola asuh dapat menjadi
faktor yang turut terlibat dalam timbulnya masalah psikososial ini. Tujuan
penelitian ini untuk menganalisis ada tidaknya hubungan antara pola asuh
orangtua dengan masalah psikososial pada anak. Penelitian ini merupakan
penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan
subjek penelitian siswa SD Negeri Pajang 1 Surakarta. Dengan teknik simple
random sampling didapatkan 55 sampel siswa. Data diperoleh dengan pengisian
kuesioner KPAA (Kuesioner Pola Asuh Anak) dan Kuesioner PSC-17 (Pediatric
Symptom Checklist-17) yang diisi oleh orangtua, dan diolah dengan menggunakan
uji Pearson. Data diolah dengan Statistical Product and Service Solution (SPSS)
23.00 for Windows. Hasil penelitian yang didapatkan Berdasarkan penelitian nilai
rata-rata pola asuh 42,15 dan hasil nilai rata-rata pada masalah psiksososial adalah
10,65. Uji korelasi dengan menggunakan uji korelasi Pearson, dengan sebaran
data normal. Hasil analisis hubungan antara pola asuh dengan masalah psikososial
pada anak didapatkan nilai r= 0,372 dan p= 0,005. Kesimpulan, Terdapat
hubungan yang bermakna dengan korelasi yang searah antara pola asuh dengan
masalah psikososial pada anak di SD Negeri Pajang 1 Surakarta.
Kata Kunci


: pola asuh, masalah psikososial, perkembangan psikososial.
Abstract

Psychosocial problems is important problem that the parents must know
because it has impact the children to be difficult to adapt in daily activity like
socialization, learn difficulty, school problems, sleep and eat problems then the
behavioral problems. The Prevalency of this problems are 39.8 %. Emotional
distress and the crisis in the first step of their development phase can make the
children have this problems. Because of this, family function are principle parts.
The family is a children primary suport group to socialization and the parents are
important for the children psychosocial developing stage, thats all make


 

parenting be able to be factor that caused psychosocial problems. This research
aims to analyze the correlations between parenting and psychosocial problems on
children. The method of the research It is Analitical Observational studies with
cross sectional approach. Based on the technique simple random sampling the

sample are 54. Parents as respondent are fill the KPAA (Parenting Questionare)
and PSC-17 (Pediatric Symptom Checklist-17) then the correlation analyzed by
Pearson test with Statistical Product and Service Solution (SPSS) 23.00 for
Windows. In the study result mean value from parenting score are 42.5 and 10.65
mean value from the psychosocial problems. The data distributions are normal
then The correlations analyzed by Pearson test. The result are r= 0.372 dan p=
0.005 it means there is a correlations between parenting and psychosocial
problems. Conclusion, There is a possitive correlation between parenting and
psychosocial problems on children at Pajang 1 Elementary School of Surakarta.
Key words

: Parenting, Psychosocial problems, Psychosocial development.

1. PENDAHULUAN
Anak adalah individu yang berada dalam satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa
pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1tahun), usia bermain
(1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5), usia sekolah (5-11 tahun) hingga remaja (11-18
tahun) (Savitri, et al., 2015). Populasi kelompok usia anak di Indonesia pada tahun
2013 mencakup 37,66% dari seluruh kelompok usia atau ada 89,5 juta penduduk

termasuk dalam kelompok usia anak. Berdasarkan kelompok usia, jumlah anak
kelompok usia 0-4 tahun sebanyak 22,7 juta jiwa (9,54%), kelompok usia 5-9
tahun sebanyak 23,3 juta jiwa (9,79%), kelompok usia 10-14 tahun sebanyak 22,7
juta jiwa (9,55%) (Kemenkes, 2014).
Anak merupakan individu yang sedang mengalami kemajuan pesat dalam
berproses dalam bidang somatis maupun bidang psikologis. Aspek-aspek
perkembangan tersebut meliputi aspek fisik-motorik, intelektual, sosio-emosional,
bahasa, moral dan keagamaan, tidak berkembangnya aspek ini menimbulkan
hambatan dalam perkembangan anak di usia berikutnya sehingga berpengaruh
terhadap kehidupan di masa mendatang dalam menghadapi kehidupan (Maramis
& Maramis, 2009). Dalam perkembangan anak erat kaitannya dengan peran orang
tua karena keluarga adalah lembaga pertama dalam kehidupan anak dan
merupakan lingkungan sosial yang pertama untuk berkembang sebagai mahluk


 

sosial, serta anak akan mendapatkan kematangan sosial melalui lingkungan
disektitarnya. Pengasuhan yang dilakukan orang tua juga akan mempengaruhi
kepribadian anak (Yusuf, 2015). Kepribadian yang baik dapat diwujudkan dari

peran orang tua yang sesuai dengan tuntutan perkembangan anak sehingga anak
akan menumbuhkan konsep diri positif dalam menilai diri sendiri (Riandini,
2015), namun kesalahan dalam pola pengasuhan akan menimbulkan masalah pada
perkembangan, hal ini berdampak pada kehidupan masa depan anak yang akan
menjadikan

anak

sulit

bersosialisasi

dan

berkembang

sesuai

batas


kemampuannya, hal ini merupakan masalah psikososial anak (Utami, 2008).
Perkembangan psikososial merupakan proses seumur hidup, pada setiap
tahap perkembangan psikososial terdapat berbagai tugas perkembangan yang
harus diselesaikan anak. Seorang individu yang tidak berhasil menyelesaikan
tugas perkembangannya akan menjadi hambatan dalam mencapai tahap
selanjutya, jika tugas ini tidak terselesaikan menyebabkan masalah-masalah
psikososial yang nantinya berakibat pada timbulnya psikopatologi (Prasetyo,
2010).
Sumber penyebab gangguan jiwa terdapat pada satu atau lebih dari kelima
bidang yaitu badan, psikologis sosial, kultural dan spiritual, yang saling
mempengaruhi hanya biasanya dititik beratkan pada unsur bio-psiko-sosial.
Masalah psikososial pada anak dapat berupa masalah tidur, masalah makan,
masalah bicara dan masalah bahasa, masalah afektif, enuresis dan enkopresis,
menggigit kuku, ketakutan, gangguan emosional, dan gangguan tingkah laku
(Widiani, et al., 2015; Maramis & Maramis, 2009).
Perkembangan psikososial anak dipengaruhi oleh lingkungannya seperti
lingkungan keluarga, sekolah, dan teman-temannya. Dalam lingkungan keluarga
hal yang terpenting adalah karakter orang tua karena dapat mempengaruhi sikap
atau cara dalam pengasuhan (Utami, 2008). Contohnya pada pola pengasuhan
otoriter menimbulkan kecemasan, memiliki komunikasi yang buruk dan mudah

depresi. Sedangkan anak pada pola pengabaian kurangnya kontrol diri sehingga
tidak termotivasi untuk berprestasi. Sifat anak tidak kreatif dan sangat bergatung
kepada orang tua akan ditemukan pada anak dalam pola pengasuhan permisif.

 

Anak pada pengasuahan demokratis akan memiliki harga diri yang tinggi dan
mandiri (Santrock, 2014). Pada dasarnya pengasuhan yang diterapan orangtua
dimaksudkan agar anak tumbuh menjadi orang yang matang dan dewasa secara
sosial (Utami, 2008), namun orangtua seringkali tidak menyadari bahwa pola
pengasuhan yang diterapkan kepada anak adalah pola pengasuhan yang salah,
dengan alasan mendidik anak terkadang orang tua atau secara tidak sadar
menerapkan pola asuh yang salah terhadap anak, sehingga memberikan dampak
masalah psikososial anak (Setiawan, 2015).
Berkaitan dengan uraian diatas, mendorong peneliti untuk melakukan
penelitian tentang pengaruh pola asuh terhadap masalah psikososial pada anak di
SD Negeri Pajang 1 Surakarta.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional analitik,
dengan rancangan penelitan Cross Sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SD

Negeri Pajang 1 Surakarta dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan
November 2016. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah simple random sampling. Estimasi besar sampel yang didapatkan dari
perhitungan adalah 55 responden. Kriteria sampel yang digunakan pada penelitian
ini adalah Siswa-siswi SD Negeri Pajang 1 Surakarta Kelas 5 dan 6, Bersedia
menjadi responden dan tinggal bersama kedua orang tua siswa yang mempunyai
kelainan kondisi fisik tidak dimasukan dalam kriteria sampel. Instrumen
penelitian yang digunakan adalah lembar persetujuan,  Kuesioner Pola Asuh Anak
(KPAA) dan Kuesioner PSC-17 yang diisi oleh orangtua. Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji hipotesis Korelatif yaitu dengan uji
statistik Pearson.
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.1. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Pajang 1 Surakarta dengan 
responden dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 5 dan 6 yang


 

telah memenuhi kriteria sebanyak 55 siswa dan siswi. Dari penelitian

yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut :
1.1.1. Karakteristik Responden
Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan usia
Usia Responden
(Tahun)
11
12
13
Total
Sumber data primer

N

%

42
12
1
55


76.4
21.8
1.8
100

Jumlah responden yang paling banyak dalam penelitian ini adalah
responden yang berusia 11 tahun, yaitu sebanyak 42 (76%) siswa
dan jumlah resonden yang paling sedikit adalah berusia 13 tahun,
yaitu 1 (1,8%).
Tabel 2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin

N

%

Laki-laki

33

60

Perempuan

22

40

Total

55

100

Sumber data primer

Jumlah responden yang paling banyak berdasarkan jenis kelamin
adalah laki-laki sebesar 60% sedangkan jenis kelamin perempuan
sebesar 40%.
1.1.2. Analisis Bivariat
Tabel 6. Hasil korelasi Pearson
Pearson

r

P

Pola Asuh
Masalah Psikososial

0,332

0,005

Sumber data primer

Berdasarkan hasil tersebut dapat diambil kesimpulan hasil sesuai
hipotesis (p > 0,05) yaitu 0,005 dengan nilai r = 0,372 menunjukkan korelasi

yang searah.

 

3.2 Pembahasan
Sampel yang berhasil dianalisis pada penelitian adalah 55 siswa
yang merupakan siswa kelas 5 dan kelas 6. Responden penelitian yang
terlibat dalam penelitian ini adalah orangtua dari siswa yang berusia
≥11 tahun yang bersekolah di SD Negeri Pajang 1 Surakarta. Dari
sampel yang telah diperoleh diketahui bahwa distribusi menurut usia
anak yang paling banyak berusia 11 tahun, sedangkan distribusi
menurut jenis kelamin adalah laki-laki. Prevalensi masalah psikososial
pada siswa-siswi di SD Negeri Pajang 1 Surakarta sebesar 29,1 %.
Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji Pearson terbukti
terdapat hubungan dengan kekuatan korelasi yang lemah antara pola
asuh orangtua dengan masalah psikososial pada anak dengan nilai p =
0,005 dan nilai r = 0,372. Pola asuh yang memiliki skor tinggi
cenderung pola asuh yang tidak diharapkan dan semakin tinggi skor
PSC yang didapat maka semakin besar nilai masalah psikososialnya.
Hal ini sesuai dengan arah korelasi yang searah. Penelitian ini sesuai
dengan tinjauan teoritik sebelumya bahwa pola asuh yang diberikan
oleh orangtua kepada anaknya akan menetukan bagaimana keberhasilan
dalam perkembangan psikososial anak dan tidak adekuatnya pola asuh
menyebabkan terjadinya masalah psikososial. Temuan penelitian ini
sesuai dengan studi penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rahayu
bahwa terdapat pengaruh antara pola asuh dengan perkembangan
psikososial pada anak yang menunjukkan adanya keterkaitan antara
sikap orangtua yang tidak sesuai seperti sikap yang suka melarang dan
meyalahkan

akan

menjadi

penyebab

tidak

terselesaikannya

perkembangan psikososial pada anak sehingga timbul masalah
psikososial.
Pola asuh yang adekuat akan mengoptimalkan perkembangan
psikososial anak dan akan menumbuhkan konsep diri positif bagi anak
dalam menilai diri sendiri. Perkembangan psikososial merupakan
proses seumur hidup, setiap perkembangan psikososial terdapat tugas6 
 

tugas yang harus diselesaikan, apabila perkembangan psikososial ini
terdapat krisis yang tidak dapat terselesaikan dapat menyebabkan
masalah psikososial. Dalam hal ini pola asuh sangat berpengaruh dalam
perkembangan psikososial anak karena dalam masa kanak-kanak masih
sangat bergantungan dengan tuntunan atau contoh dari orangtua. Anak
menilai dirinya berdasarkan apa yang dialami dan didapatkan dari
lingkungannya, sehingga anak akan mencontoh keluarga dalam
bertindak, karena keluarga merupakan lembaga pertama dimana anak
berinteraksi dan belajar menjadi mahluk sosial.
Pola asuh asuh menurut Braumind ada 3 tipe dan masing-masing
pola asuh mempunyai dampak terhadap perkembangan anak. Pada pola
asuh otoritatif yaitu pola asuh yang memberikan batasan dan juga
kontrol kepada anak sehingga pada pengasuhan jenis ini anak tumbuh
menjadi anak mandiri. Pola pengasuhan permisif orangtua kurang
memberikan batasan dan kendali, selalu menuruti kemauan yang
diinginkan anak, anak dengan pola pengasuhan ini cenderung kurang
percaya diri. Pola asuh yang memberikan peraturan-peraturan yang
harus dipatuhi tanpa adanya negosiasi dengan anak merupakan pola
asuh otoriter, dimana anak akan merasa kurang bahagia dan cemas. Pola
asuh orangtua yang diterapkan kepada anak masing-masing mempunyai
perbedaan sehingga menimbulkan konsep diri pada anak yang berbeda
pula (Riandini, 2015). Menurut Irawati pola asuh yang adekuat
merupakan pola asuh otoritatif namun sebaliknya pola asuh yang tidak
adekuat yaitu pola asuh permisif, otoriter dan pengabaian (Ismail,
2015). Jenis pola asuh yang diterapkan oleh orangtua terhadap anaknya
menentukan keberhasilan perkembangan psikososial anak. Dalam hal
ini orangtua perlu memperhatikan peyesuaian diri dan sosial anak
sehingga tidak menimbulkan masalah psikososial pada anak (Utami,
2008).
Berdasarkan penelitian yang didapat dari hasil kuesioner PSC
yang diisi oleh orangtua didapatkan 16 (29,1%) anak mengalami

 

masalah psikososial. Masalah psikososial dapat terjadi karena adanya
stresor psikososial. Stresor psikososial pada hal ini merupakan pola
asuh. Masalah psikososial dapat mempengaruhi mental, perilaku dan
sosialisasi. Mental pada anak yang mengalami masalah psikososial
seperti depresi dan kecemasan. Masalah psikososial juga dapat
mempengaruhi perilaku anak menunjukan perilaku yang tidak sesuai
dengan permintaan dan kebiasaan dengan teman-teman sebayanya. Dan
sosialisasi terhadap lingkungan seperti kesulitan dalam berteman,
kesulitan dalam belajar, mogok sekolah, dan menarik diri dari
lingkungan sosialnya. Manifestasi tersebut dapat muncul karena adanya
ketegangan

dan

perkembangan

psikososial

yang

tidak

dapat

terselesaikan dikarenakan pola asuh yang tidak sejalan dengan
perkembangan psikososial anak.
4. PENUTUP
Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan adalah terdapat hubungan
positif dengan korelasi yang lemah antara pola asuh orangtua dengan masalah
psikososial pada anak di SD Negeri Pajang 1 Surakarta (r= 0,332; p= 0,005; p <
0,05).
PERSANTUNAN
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang tulus
kepada Kepala SD Negeri Pajang 1 Surakarta yang telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian ini sehingga dapat berjalan dengan lancar dan baik. Kepada
DR. Dr. E. M. Sutrisna, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Dr. Erna Herawati., Sp.K.J. selaku Kepala Biro
Skripsi dan Pembimbing Skripsi, Prof. DR. Dr. M. Fanani Sp.K.J.(K) dan Dr.
Yusuf Alam Romadhon M.Kes yang telah membimbing, memberikan saran dan
kritik dalam penelitian ini. Segenap dosen dan staff Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Keluarga, dan semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini.


 

DAFTAR PUSTAKA
Andayani, B., 2000. Profil Keluarga Anak-Anak Bermasalah. Jurnal Psikologi,
Volume 1, pp. 10-22.
Andayani, B., 2004. Tinjauan Pendekatan Ekologi Tentang Perilaku Pengasuhan
Orangtua. Buletin Psikologi, Volume 1, pp. 44-60.
Andayani, B. & Koentjoro, 2012. Peran Ayah Menuju Coparenting. Sidoarjo:
Laros.
Boeree, G., 2006. Personality Theories. Shippensburg: Psychology Department
Shippensburg University.
Bruns, D. & Mark, J., 2005. Chronic Pain and Biopsychosocial Disorders.
Partical pain management, 5(7), pp. 1-10.
Damayanto, A. & Maria, R., 2013. Perkembangan Psikososial pada Anak
Prasekolah yang mengikuti dan tidak mengikuti PAUD Kelurahan
Jatirahayu Bekasi, Depok: FIK UI.
Fahrudin, A. & Mulyani, 2011. Reaksi Psikososial Terhadap Penyakit Di
Kalangan Penderita Talasemia Mayor Di Kota Bandung. Informasi,
Volume 16, pp. 157-176.
Gardner , W. & Kelleher, K., 1999. Pediatric Symptom Checklist-17 (PSC-17),
s.l.: Columbus Children’s Research Institute. 
Gardner, W., Lucas, A., Kolko, D. & Campo, J., 2007. Comparison of the PSC-17
and Alternative Mental Health Screens in an At-Risk Primary Care
Sample. JAACAP, 46(5), pp. 611-618.
Hassan, R. & Alatas, H., 2007. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: INFOMEDIKA
JAKARTA.
Hastuti, D., Alfiasari & Chandriyani, 2010. Nilai Anak, Stimulasi Psikososial,
Dan Perkembangan Kognitif Anak Usia 2-5 Tahun Pada Keluarga Rawan
Pangan Di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Jur. Ilm. Kel. & Kons.,
Volume 3, pp. 27-34.
Ismail, R. I., 2015. Kuisoner Pola Asuh Anak dan Remaja, Jakarta: Badan
Penerbit FKUI.
K. R., 2014. Kondisi Pencapaian Program Kesehatan Anak Indonesia, s.l.:
Kemenkes RI.
Maramis, W. F. & Maramis, A. F., 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa,
Surabaya: Airlangga.


 

Notoatmojdo, P. D. S., 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Novack, D. Cameron, O., Waldstein, S & Levenstein, S., 2007. Psychosomatic
medicine: The Scientific Founation Of The Biopsychosocial Model.
Academi Psychiatry, Volume 31, pp. 338-401.
Prasetyo, J., 2010. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.
Pujiastuti, E., Fadlyana, E. & Garna, H., 2013. Perbandingan Masalah Psikososial
pada Remaja Obes dan Gizi Normal Menggunakan Pediatric Symptom
Checklist (PSC)-17. Sari Pediatri, Volume 15, pp. 201-106.
Putra, A., 2012. Distribusi Masalah Psikososial dan Lingkungan Pada Pasien
Gangguan Bipolar. Medan, USU.
Rakhmawati, I., 2015. Peran Keluarga Dalam Pengasuhan Anak. KONSELING
RELIGI: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, Volume 6, pp. 1-18.
Riandini, S., 2015. Pengaruh Pola Pengasuhan dengan Perkembangan Komunikasi
Anak Autis kepada Orang Tua. Majority, Volume 4, pp. 99-106.
Sadock, B. J. & Sadock, V. A., 2010. Buku Ajar Psikiatri Klinis. Jakarta: EGC.
Santrock, J. W., 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika.
Setiawan, H. H., 2015. Pola Pengasuhan Keluarga Dalam Proses Perkembangan
Anak. INFORMASI, Volume 19, pp. 284-300.
Suryanagara, M., Rachmadi, D. & Setiabudiawan, B., 2014. Hubungan Usia, Jenis
Kelamin, Pendidikan Orangtua, Status Sosioekonomi Keluarga, dan Dosis
Kumulatif Prednison dengan Masalah Psikososial Pasien Sindrom Nefrotik
Idioptik. Sari Pediatri , Volume 15, pp. 415-419.
Utami, R. B., 2008. Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Tipe Pola Asuh Orang Tua
Terhadap Perkembangan Psikososial Anak Prasekolah Di Taman KanakKanak Aisyiyah II Nganjuk. Surakarta, UNS.
Waldstein, S. R., Serina, N. A., Drossman, D. A. & Novack, D. H., 2001.
Teaching Psychosomatic (Biopsychosocial) Medicine In United State
Medical School : Survey Findings. Psychosomatic Medicine, Volume 63,
pp. 335-343.
Widiani, E., A. & Supriati, L., 2015. Pengaruh Terapi Kelompok Terapeutik
Terhadap Kemampuan Ibu Dalam Menstimulasi Perkembangan
Psikososial Otonomi dan Kecemasan Berpisah Pada Kanak-Kanak Di
Posyandu Melati RW II Keluraha Tlogo Mas Kota Malang. THE
INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH, Volume 5, pp. 189-198.

10 
 

Wiguna, T., Manengkei, P. S. K. & Pamela, C., 2010. Masalah Emosi dan
Perilaku pada Anak dan Remaja di Poliklinik Jiwa Anak dan Remaja
RSUPN dr. Ciptomangunkusumo (RSCM), Jakarta. Sari pediatri, Volume
12, pp. 270-277.
Windiani, I. G. A. T., 2011. Study Guide B lock Growth and Development,
Denpasar: Udayana University Faculty of Medicine, MEU.
Yusuf, S., 2015. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung:
Rosdakarya.
 
 

11