PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X SMA SWASTA AL-ULUUM MEDAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014.
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH
SISWA KELAS X SMA SWASTA AL-ULUUM MEDAN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh:
SRI REZEKIYANTI SARAGIH NIM: 8116121018
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
(2)
(3)
(4)
(5)
ABSTRAK
SRI REZEKI YANTI SARAGIH, Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X SMA Swasta Al-Ulum Medan TP 2013/2014. Tesis: Program Pascasarjana Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui hasil belajar Sejarah peserta didik yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PQ4R lebih tinggi dibandingkan yang dibelajarkan dengan Strategi pembelajaran Diskusi; (2) mengetahui hasil belajar Sejarah peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi lebih baik dibandingkan dengan yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah; (3) mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran berdasarkan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar Sejarah.
Penelitian ini dilaksanakan di Kelas X SMA Swasta Al-Ulum pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Populasi berjumlah 138 peserta didik. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling berjumlah 70 sampel yang terdiri dari 35 sampel kelas X-1 dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PQ4R sebagai kelas eksperimen dan kelas X-3 yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran diskusi sebagai kelas kontrol. Tes kemampuan berpikir kritis dilakukan untuk mengelompokkan peserta didik yang mempunyai tingkat berpikir kritis tinggi dan rendah. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain faktorial 2 x 2. Uji statistik yang dilakukan adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan dilanjutkan dengan statistik
inferensial dengan menggunakan ANAVA dua jalur dengan taraf signifikan α =
0.05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffe. Sebelumnya dilakukan uji analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) hasil belajar Sejarah peserta didik yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PQ4R lebih baik dari pada hasil belajar Sejarah peserta didik yang dibelajarkan dengan Strategi pembelajaran Diskusi, dengan Fhitung = 5.97 > Ftabel = 3.99; (2) hasil belajar Sejarah peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi lebih baik dari pada hasil belajar Sejarah peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah, dengan Fhitung = 30.13 > Ftabel = 3.99; (3) Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam mempengaruhi hasil belajar peserta didik, dengan Fhitung = 6.80 > Ftabel = 3.99. Hipotesis ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran PQ4R lebih tepat dari pada strategi pembelajaran diskusi dalam meningkatkan hasil belajar Sejarah peserta didik, dan peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi memperoleh hasil belajar Sejarah yang lebih baik dari pada peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah.
(6)
ABSTRACT
SRI REZEKIYANTI SARAGIH, The Effect of Instructional Strategy and the Ability to Think Critical on the History Learning Outcomes of students in Xth Class SMA Swasta Al-Ulum Medan TP 2013/2014. Thesis: Post Graduate Program Educational Technology , State University of Medan, 2013.
This study aims to obtain factual description of the: (1) The results of studying History students taught with PQ4R Instructional Strategy with learning outcomes than students who were taught History with discution instructional Srategy, (2) Difference in student's learning outcomes who had skills of high critical thinking ability and low critical thinking , (3) Interaction between learning strategies and critical thinking on learning outcomes of students of History
The research was carried out at 10th class SMA Swasta Al-Ulum in the first semester of academic year 2013/2014. Population of 138 people. Sampling was done by cluster random sampling amount to 70 samples consisting of 35 samples of class 101th taught with PQ4R learning strategy as an experimental and 35 samples of class 103rd is taught with discutions learning strategy as a control class. Critical thinking skills tests performed to classify students who had skilsl of high critical thingking and low critical thingking. The research method used was a quasi experiment with 2 x 2 factorial design. Statistical tests conducted were descriptive statistics to present the data and proceed with inferential statistics
using ANOVA two lines with significant level α = 0.05 which was followed by Scheffe test. Previous analysis of the test in the form of tests of normality and homogeneity tests.
The results showed: (1) learning outcomes History students taught with PQ4R learning strategy are better than the results of studying history students taught with discutions learning strategy, with Fcount = 4,32 > Ftable = 4,00, (2) the results of students who have learning History skills of high crtitical thinking better than the student's learning outcomes that have a skills of low critical thinking , with Fcount = 34.25 > F = 4.00, (3) there is an interaction between learning Strategy with students' critical thinking skills in influencing student learning outcomes, with Fcount = 4.39 > F = 4.00. This hypothesis suggests that a more appropriate PQ4R learning strategy PQ4R than discutions learning strategy to improve student's learning outcomes, and students who have a skills of high critical thinking get better results than students who have skills of low critical thinking.
(7)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X SMA Swasta Al-Ulum Medan Tahun Pelajaran 2013/2014”. Tesis ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan di Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Tesis ini membahas tentang hasil belajar sejarah dan kemampuan berpikir kritis siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis PQ4R dan strategi pembelajaran berbasis diskusi serta kemampuan berpikir kritis tinggi dan kemampuan berpikir kritis rendah.
Dalam proses penulisan tesis ini penulis dengan segala keterbatasan menghadapi berbagai kendala dan tantangan, namun berkat arahan, dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
Secara khusus penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. Binsar panjaitan, M.Pd dan Dr. Hamonangan Tambunan, M.Pd sebagai Pembimbing I dan Pembimbing II atas kesediaan beliau untuk meluangkan waktu yang sangat berharga dalam memberikan bimbingan, komentar, dan wawasan pengetahuan yang luas untuk kesempurnaan tesis ini.
Penulis ingin mengucapkan bahwa kesempatan untuk mengikuti studi di program Pascasarjana Universitas Negeri Medan adalah sesuatu yang sangat berharga. Untuk ini penulis ucapkan terimakasih kepada direktur Pascasarjana Unimed : Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd, Asisten Direktur I : Dr. Arif Rahman, M.Pd, Asisten Direktur II : Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd , Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan : Prof. Dr. Harus Sitompul, M.Pd , sekretaris Program study teknologi pendidikan : Dr. R. Mursid, M.Pd, Seluruh dosen, staf administrasi, teman-teman seangkatan tahun 2011 dan seluruh keluarga besar program studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama penulis menuntut ilmu di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
(8)
Proses pengumpulan data tesis ini , penulis mendapat izin dan dukungan dari Kepala Sekolah SMA Swasta Al-Ulum Medan : Drs. Sofyan Siregar S.Ag , Guru Sejarah dan seluruh guru Al-ulum yg telah membantu memberikan kesempatan informasi data dari hasil plaksanaan penelitian.
Teristimewa untuk Ayahanda Mangedar Saragih, SP dan Ibunda Rohani Tambunan, SPd.I yang telah memberikan doa, motivasi, semangat, dan pengorbanan baik moril maupun materil dalam menuntut ananda selama mkengikuti pendidikan sampai selesai.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada adik-adikku yang sangat kusayangi yaitu Zul Amsyar Saragih , Nurinah Saragih, dan Eva Ade Rahmi Saragih. Semoga segala bantuan dan budi baik dari berbagai pihak tersebut menjadi amal kebaikan dan mendapat balasan dari Allah SWT.
Penulis juga menyadari bahwa tesis yang telah penulis susun dengan usaha dan kerja keras ini masih terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis perhatikan sebagai bahan masukan demi kesempurnaan tesis ini.
Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan baik dimasa sekarang maupun masa akan datang.
(9)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT ……… ... i
ABSTRAK…….... ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 9
C. Pembatasan Masalah ... 10
D. Perumusan Masalah ... 10
E. Tujuan Penelitian... 11
F. Manfaat Penelitian ... 11
BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoretis ... 13
1. Hakikat Hasil Belajar Sejarah ... 13
a. Pengertian Belajar ... 13
b. Pengertian Hasil Belajar Sejarah ... 15
2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 19
a. Pengertian Strategi... 19
b. Pengertian Strategi Pembelajaran ... 21
c. Strategi Pembelajaran Berbasis PQ4R ... 25
d. Strategi Pembelajaran Berbasis Diskusi ... 32
3. Hakikat Kemampuan Berpikir Kritis ... 39
B. Penelitian yang Relevan ... 47
C. Kerangka Berpikir ... 49
D. Pengajuan Hipotesis Penelitian ... 57
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 58
B. Populasi dan Sampel ... 58
C. Metode dan Rancangan Penelitian ... 59
D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 60
E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 61
1. Prosedur Perlakuan ... 61
2. Pelaksanaan Perlakuan ... 62
(10)
b. Strategi Pembelajaran Berbasis Diskusi ... 66
F. Pengontrolan Perlakuan ... 69
G. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 71
1. Teknik Pengumpulan Data ... 71
2. Instrumen Penelitian ... 71
a. Instrumen Hasil Belajar ... 71
b. Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 73
H. Uji Coba Instrumen Pengumpulan Data ... 75
1. Uji Coba Tes Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis ... 75
a. Validitas Tes Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis .. 76
b. Reliabilitas Tes Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis ... 79
c. Daya Pembeda Tes Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis ... 80
d. Taraf Kesukaran Tes Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis ... 82
e. Pola jawaban Pengecoh Soal Tes Hasil Belajar ... 83
I. Teknik Analisis Data ... 84
J. Hipotesis Statistik ... 84
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 85
1. Deskriptif Data Penelitian ... 85
1.1. Hasil Belajar Sejarah yang Dibelajarkan dengan PQ4R ... 86
1.2. Hasil Belajar Sejarah yang Dibelajarkan dengan Diskusi ... 89
1.3. Hasil Belajar Sejarah Untuk Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi ... 91
1.4. Hasil Belajar Sejarah Untuk Kemampuan Berpikir Kritis Rendah ... 93
1.5. Hasil Belajar Sejarah Untuk PQ4R dan Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi ... 96
1.6. Hasil Belajar Sejarah Untuk PQ4R dan Kemampuan Berpikir Kritis Rendah ... 98
1.7. Hasil Belajar Sejarah Untuk Diskusi dan Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi ... 100
1.8. Hasil Belajar Sejarah Untuk Diskusi dan Kemampuan Berpikir Kritis Rendah ... 103
2. Uji Persyaratan Analisis Data ... 105
2.1. Uji Normalitas Data ... 105
2.2. Uji Homogenitas Varian Populasi ... 108
a. Perhitungan Uji Homogenitas Hasil Belajar Sejarah Antara PQ4R dan Diskusi ... 108
b. Perhitungan Uji Homogenitas Hasil Belajar Sejarah Antara Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi dan Rendah .... 109
c. Masing-masing Kelompok Perlakuan ... 109
3. Pengajuan Hipotesis... 111 3.1. Perbedaan Hasil Belajar Sejarah Antara Peserta Didik yang
(11)
Diajarkan dengan PQ4R dan Diskusi ... 112
3.2. Perbedaan Hasil Belajar Sejarah Antara Peserta Didik yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi dan Kemampuan Berpikir Kritis Rendah ... 113
3.3 Interaksi Antara Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Sejarah ... 114
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 118
1. Perbedaan Hasil Belajar Sejarah Antara Peserta Didik yang Diajarkan dengan Strategi PQ4R dengan Diskusi ... 118
2. Perbedaan Hasil Belajar Sejarah Antara Peserta Didik yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi dengan Kemampuan berpikir kritis Rendah ... 120
3. Interaksi Antara Strategi Pembelajaran dengan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Sejarah Peserta Didik ... 121
4. Uji Lanjut Dengan Menggunakan Uji Scheffee ... 124
C. Keterbatasan Penelitian ... 125
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ... 127
B. Implikasi ... 130
C. Saran ... 132
(12)
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 : Nilai Rata-rata Ujian Semester Sejarah SMA Swasta Al-Ulum . 6
Tabel 2.1 : Kurikulum Mata Pelajaran Sejarah ... 19
Tabel 2.2 : Langkah-langkah Pembelajaran dengan Strategi PQ4R ... 28
Tabel 2.3 : Perbandingan Strategi Pembelajaran Berbasis PQ4R dan Strategi Pembelajaran Berbasis Diskusi ... 52
Tabel 3.1 : Rancangan Eksperimen Desain Faktorial 2 x 2 ... 59
Tabel 3.2 : Langkah-langkah Pembelajaran dengan Strategi PQ4R ... 62
Tabel 3.3 : Langkah-langkah Pembelajaran dengan Strategi Diskusi ... 66
Tabel 3.4 : Kisi - kisi Tes Hasil Belajar Sejarah ... 72
Tabel 3.5 : Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 74
Tabel 3.6 : Format Validasi Pakar ... 77
Tabel 3.7 : Format Construct Validity ... 78
Tabel 4.1 : Hasil Belajar Sejarah dengan Strategi PQ4R ... 87
Tabel 4.2 : Hasil Belajar Sejarah dengan Strategi Diskusi... 89
Tabel 4.3 : Hasil Belajar Sejarah Untuk Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi ... 91
Tabel 4.4 : Hasil Belajar Sejarah Untuk Kemampuan Berpikir Kritis Rendah ... 94
Tabel 4.5 : Hasil Belajar Sejarah Untuk Strategi PQ4R Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi ... 96
Tabel 4.6 : Hasil Belajar Sejarah Untuk PQ4R dan Kemampuan Berpikir Kritis Rendah ... 98
Tabel 4.7 : Hasil Belajar Sejarah Untuk Diskusi dan Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi ... 101
Tabel 4.8 : Hasil Belajar Sejarah Untuk Diskusi dan Kemampuan Berpikir Kritis Rendah ... 103
Tabel 4.9 : Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Belajar Sejarah dengan Strategi PQ4R dan Diskusi ... 105
Tabel 4.10 : Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Belajar Sejarah Untuk Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi dan Rendah ... 106
Tabel 4.11 : Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Sejarah Untuk Strategi PQ4R dan Diskusi dengan Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi Dan Rendah ... 107
Tabel 4.12 : Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Strategi Pembelajaran ... 108
Tabel 4.13 : Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Kemampuan Berpikir Kritis ... 109
Tabel 4.14 : Ringkasan Perhitungan Homogenitas Varians Populasi Uji Bartlett ... 110
Tabel 4.15 : Rangkuman Data Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif ... 111
Tabel 4.16 : Rangkuman Analisis Varians (ANAVA) ... 112
Tabel 4.17 : Ringkasan Hasil Pengujian dengan Menggunakan Uji Scheffee 115 Tabel 4.18 : Data Pengukung Uji Lanjut dengan Menggunakan Uji Scheffee 124 Tabel 4.19 : Hasil Uji Lanjut dengan Menggunakan Uji Scheffee ... 125
(13)
Tabel 6.2 : Perhitungan Taraf Kesukaran Tes Hasil Belajar ... 183
Tabel 6.3 : Perhitungan Daya Beda Tes Hasil Belajar ... 185
Tabel 6.4 : Distribusi Pengecoh ... 186
Tabel 6.5 : Rekapitulasi Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar Sejarah ... 188
Tabel 6.6 : Perhitungan Validasi , Reliabilitas, Taraf Kesukaran, Daya Beda,dan Pengecoh Tes Hasil Belajar ... 191
Tabel 6.7 : Validitas Konten Tes Hasil Belajar ... 198
Tabel 6.8 : Validitas Konstruk Tes Hasil Belajar ... 200
Tabel 6.9 : Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 206
Tabel 6.10 : Kunci Jawaban Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 211
Tabel 6.11 : Hasil Perhitungan Uji Coba Tes Kemampuan Berpikir Kritis .... 213
Tabel 6.12 : Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 216
Tabel 6.13 : Perhitungan Daya Beda Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 218
Tabel 6.14 : Rekapitulasi Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Berpikir Kritis .. 219
Tabel 6.15 : Validitas Konten Tes Berpikir Kritis ... 221
Tabel 6.16 : Validitas Konstruk Tes Berpikir Kritis ... 223
Tabel 6.17 : Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Daya beda, Taraf Kesukaran Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 228
Tabel 6.18 : Data Hasil Belajar Melalui PQ4R dan Diskusi Berdasarkan Berpikir Kritis Tinggi dan Rendah ... 236
Tabel 6.19 : Distribusi frekuensi Hasil Belajar dengan PQ4R ... 237
Tabel 6.20 : Distribusi frekuensi Hasil Belajar dengan Diskusi ... 240
Tabel 6.21 : Distribusi frekuensi Hasil Belajar yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi ... 242
Tabel 6.22 : Distribusi frekuensi Kemampuan Berpikir Kritis Rendah ... 245
Tabel 6.23 : Distribusi frekuensi Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi... 247
Tabel 6.24 : Distribusi frekuensi dengan PQ4R dengan Kemampuan Berpikir Kritis Rendah ... 250
Tabel 6.25 : Distribusi frekuensi dengan Diskusi dengan Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi ... 252
Tabel 6.26 : Distribusi frekuensi dengan Diskusi dengan Kemampuan Berpikir Kritis Rendah ... 255
Tabel 6.27 : Uji Normalitas Data Hasil Belajar Sejarah Siswa Melalui PQ4R ... 257
Tabel 6.28 : Uji Normalitas Data Hasil Belajar Sejarah Siswa Melalui Diskusi ... 258
Tabel 6.29 : Uji Normalitas Data Hasil Belajar Sejarah Siswa Melalui Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi ... 259
Tabel 6.30 : Uji Normalitas Data Hasil Belajar Sejarah Siswa Melalui Kemampuan Berpikir Kritis Rendah ... 260
Tabel 6.31 : Uji Normalitas Data Hasil Belajar Sejarah Siswa Melalui PQ4R dan Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi ... 261
Tabel 6.32 : Uji Normalitas Data Hasil Belajar Sejarah Siswa Melalui PQ4R dan Kemampuan Berpikir Kritis Rendah ... 262 Tabel 6.33 : Uji Normalitas Data Hasil Belajar Sejarah Siswa Melalui
(14)
Diskusi dan Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi ... 262
Tabel 6.34 : Uji Normalitas Data Hasil Belajar Sejarah Siswa Melalui Diskusi dan Kemampuan Berpikir Kritis Rendah ... 263
Tabel 6.35 : Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Strategi Pembelajaran .... 264
Tabel 6.36 : Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Berpikir Kritis ... 265
Tabel 6.37 : Ringkasan Hasil Perhitungan Homogenitas Varians Populasi Uji Bartlett ... 265
Tabel 6.38 : Data Hasil Belajar Sejarah Siswa ... 266
Tabel 6.39 : Ringkasan Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif ... 267
Tabel 6.40 : Rangkuman Analisis Varians (ANAVA) ... 269
Tabel 6.41 : Hasil Uji Lanjut dengan Menggunakan Uji Scheffe ... 272
Tabel 6.42 : Nilai Kritis Uji Liliefors ... 274
Tabel 6.43 : Distribusi Normal ... 275
Tabel 6.44 : Distribusi r ... 279
(15)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 : Histogram Hasil Belajar Sejarah dengan Strategi
Pembelajaran PQ4R ... 88 Gambar 4.2 : Histogram Hasil Belajar Sejarah dengan Strategi
Pembelajaran Diskusi ... 90 Gambar 4.3 : Histogram Hasil Belajar Sejarah Untuk Kemampuan
Berpikir Kritis Tinggi ... 92 Gambar 4.4 : Histogram Hasil Belajar Sejarah Untuk Kemampuan
Berpikir Kritis Rendah ... 95 Gambar 4.5 : Histogram Hasil Belajar Sejarah Untuk Strategi PQ4R dan Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi ... 97 Gambar 4.6 : Histogram Hasil Belajar Sejarah Untuk Strategi
Pembelajaran PQ4R dan Kemampuan Berpikir Kritis
Rendah ... 99 Gambar 4.7 : Histogram Hasil Belajar Sejarah Untuk Strategi Diskusi dan Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi ... 102 Gambar 4.8 : Histogram Hasil Belajar Sejarah Untuk Strategi Diskusi dan Kemampuan Berpikir Kritis Tendah ... 104 Gambar 4.9 : Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Kemampuan
Berpikir Kritis ... 117 Gambar 6.1 : Histogram Hasil Belajar Sejarah dengan PQ4R ... 238 Gambar 6.2 : Histogram Hasil Belajar Sejarah dengan Diskusi ... 240 Gambar 6.3 : Histogram Hasil Belajar Sejarah Untuk Kemampuan
Berpikir Kritis Tinggi ... 243 Gambar 6.4 : Histogram Hasil Belajar Sejarah Untuk Kemampuan
Berpikir Kritis Rendah ... 245 Gambar 6.5 : Histogram Hasil Belajar Sejarah Untuk PQ4R dan
Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi ... 248 Gambar 6.6 : Histogram Hasil Belajar Sejarah Untuk PQ4R dan
Kemampuan Berpikir Kritis Rendah ... 250 Gambar 6.7 : Histogram Hasil Belajar Sejarah Untuk Diskusi dan
Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi ... 253 Gambar 6.8 : Histogram Hasil Belajar Sejarah Untuk Diskusi dan
(16)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Silabus ... 138
Lampiran 2 : RPP Strategi PQ4R ... 140
RPP Strategi Diskusi ... 156
Lampiran 3 : Tes Uji Kemampuan Bidang Studi Sejarah ... 169
Kunci Jawaban ... 178
Lampiran 4 : Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar ... 180
Uji Validitas Tes Hasil Belajar ... 180
Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar ... 182
Analisis Tingkat Kesukaran Butir Tes Hasil Belajar ... 183
Analisis Daya Pembeda Butir Tes Hasil Belajar ... 184
Pengecoh ... 186
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar ... 188
Lampiran 5 : Instrumen Variabel Moderator ... 206
Lampiran 6 : Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 213
Validitas Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 213
Reliabilitas Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 215
Analisis Tingkat Kesukaran Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 216
Analisis Daya Pembeda Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 217
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 219
Validitas Konten Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 221
Validitas Konstruk Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 223
Lampiran 7 : Hasil Analisis Data Penelitian ... 236
Perhitungan Distribusi Frekuensi dan Dasar Statistik ... 236
Perhitungan Uji Normalitas Data ... 257
Uji Homogenitas ... 264
Analisis Varians ... 266
Uji Lanjut ... 269
Lampiran 8 : Tabel Statistik ... 274
Lampiran 9 : Skenario Pembelajaran ... 284
Lampiran 10 : Foto Dokumentasi ... 292
(17)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia
membutuhkan pendidikan, sampaikapanpun dan dimanapun ia berada. Pendidikan
adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia
(Djamarah, 2010:22). Adapun pengertian pendidikan menurut Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 (Himpunan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional, 2006:40) adalah :
Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlaq mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan sejarah adalah suatu wahana penting dalam pendidikan suatu
bangsa. Suatu kenyataan yang tak dapat dipungkiri banyak negara di dunia ini
yang menempatkan pendidikan sejarah sebagai unsur penting dalam pendidikan
kebangsaan mereka. Hal ini disebabkan adanya keyakinan bahwa materi
pendidikan sejarah mampu mengembangkan sifat dan karakter generasi muda
bangsa. Ketika generasi muda ini menjadi pemegang peran utama dan pendukung
dalam menjalankan kehidupan bangsa maka karakter yang terbentuk pada diri
mereka menjadi landasan kuat dalam melaksanakan peran tersebut. Hal itu terjadi
karena melalui pendidikan sejarah mereka memahami bagaimana bangsa ini lahir
(18)
2
Pendidikan Sejarah disekolah seharusnya membuahkan hasil belajar
berupa perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan.
(http://zaifbio.wordpress.com/2009/11/15/ranah-penilaian-kognitif-afektif-dan-psikomotorik/). Sejalan dengan tujuan kelembagaan sekolah dasar, dijelaskan
dalam kurikulum 2006 bahwa:
penyelanggaraan pendidikan di SMA bertujuan untuk: (1) mendidik siswa agar menjadi manusia Indonesia seutuhnya berdasarkan pancasila yang mampu membangun dirinya sendiri serta ikut bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa. (2) memberi bekal pengetahuan yang diperlukan bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, dan (3) memberi bekal ilmu dan sejarah, untuk hidup di masyarakat dan mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya (Depdikbud, 2006).
Selanjutnya mata pelajaran sejarah ditingkat SMA diarahkan agar siswa
memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) membangun kesadaran peserta didik
tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa
lampau, masa kini dan masa depan, (2) melatih daya kritis peserta didik untuk
memahami fakta sejarah dengan benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah
dan metodologi keilmuan, (3) menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta
didik terhadap peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia di
masa lampau, (4) menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap proses
terbentuknya bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses
hingga masa kini dan masa yang akan datang, dan (5) menumbuhkan kesadaran
dalam diri peserta didik sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa
bangga dan cinta tanah air yang dapat di implementasikan dalam berbagai bidang
(19)
3
Permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan bangsa
masa lalu, masa kini dan bagaimana mereka belajar dari pengalaman masa lampau
tersebut untuk membentuk kehidupan masa depan menjadi lebih baik dan
berdasarkan sifat dan karakter utama bangsa. Oleh karena itu, pendidikan sejarah
memiliki fungsi yang strategis dalam mengembangkan jiwa dan karakter bangsa
dan membangun kehidupan masa depan yang lebih baik. Jiwa dan karakter bangsa
tersebut dijalin dan didasarkan kepada karakter diri orang perorangan peserta
didik yang tercermin pada visi kehidupan, sikap hidup, nilai, dan kehidupan.
Kemampuan mengembangkan kehidupan sosial-ekonomi-budaya-agama, dan
pemanfaatan teknologi yang bernilai positif bagi kehidupan materi dan proses
pendidikan sejarah dipercaya mampu mengembangkan berbagai aspek potensi
kemanusiaan peserta didik menjadi kualitas yang tercermin dalam
kemampuan-kemampuan tersebut.
Sementara potensi besar pendidikan sejarah yang dikemukakan diatas
tidak menjadi realita dunia pendidikan. Alih-alih memberikan kesempatan untuk
mengembangkan kemampuan yang dikemukakan diatas, suatu kenyataan yang
menyedihkan bahkan dunia pendidikan sejarah dianggap sebagai sesuatu yang
suram, tak bermakna, penuh dengan beban hafalan yang tak mampu
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, tak berkaitan dengan realita
kehidupan, tidak membangkitkan rasa ingin tahu dan kemampuan memenuhi rasa
ingin tahu tersebut serta mengembangkan kebangsaan positif. Oleh karena itu,
pendidikan sejarah tidak dianggap sebagai sesuatu yang berhasil menjalankan
fungsinya dalam mengembangkan potensi kemanusiaan peserta didik dan bagi
(20)
4
pendidikan sejarah hanya bagi mereka yang tertarik untuk menjadi sejarawan di
kemudian hari.
Pendidikan di Indonesia dihadapkan pada permasalahan dan sorotan dari
berbagai pihak baik oleh masyarakat, pemerintah, dunia usaha, lulusan dan
termasuk tenaga pengajar. Hal ini disebabkan karena mutu pendidikan relatif
masih rendah dan tidak sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Indikator
rendahnya mutu pendidikan dapat dilihat dari rendahya kualitas lulusan di hampir
semua jenjang pendidikan baik formal maupun non formal. Hal ini tentu saja
menimbulkan ketidakpuasan masyarakat akan pendidikan di negeri ini.
Permasalahan ini dapat diminimalkan apabila guru sewaktu mengajar
menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dan dapat membantu siswa dalam
meningkatkan mutu dan keterampilannya. Menurut Purwanto (2007:27) dalam
belajar di sekolah, faktor guru dan cara mengajarnya merupakan faktor yang
sangat penting. Selanjutnya Sanjaya (2010: 14) juga berpendapat bahwa :
Guru perlu memiliki kemampuan merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran yang dianggap cocok dengan minat dan bakat serta sesuai dengan taraf perkembangan siswa termasuk didalamnya memanfaatkan berbagai sumber dan media pembelajaran untuk menjamin efektifitas pembelajaran.
Artinya faktor guru juga berpengaruh dalam hal peningkatan belajar siswa.
Peranan guru SMA diharapkan mampu mengembangkan seluruh potensi yang ada
dalam diri siswa. Menurut Hasan (1996:11) Guru mengajar cenderung tex-book
oriented dan belum menekankan pada proses berpikir siswa secara mandiri. Diskusi yang dibahas kadang tidak sesuai dengan konteks dan isu-isu yang sedang
berkembang dalam masyarakat terutama yang berhubungan dengan materi
(21)
5
Sebagai akibatnya muncul kebosanan dan kejenuhan dari siswa untuk
belajar lebih baik. Hal tersebut terjadi karena selama ini materi yang dipelajarinya
tidak menyentuh kebutuhan mereka atau dengan kata lain materi yang dipelajari
tidak relevan dengan pengalaman mereka sehari-hari sehingga dianggap kurang
menantang. Kondisi seperti ini akan membuat siswa semakin kurang memahami
dan mengerti akan hakikat sejarah itu sendiri. Dengan demikian maka akan
berpengaruh juga pada hasil belajarnya yang semakin lama semakin menurun.
Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu
dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran, sebab segala kegiatan
pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan tersebut (Uno, 2006:34). Oleh
karena itu diperlukan keterampilan memilih dan menggunakan strategi mengajar
untuk diterapkan dalam sistem pembelajaran yang efektif sehingga hal ini akan
membawa siswa kedalam situasi belajar yang bervariasi dan siswa terhindar dari
situasi pembelajaran yang membosankan.
Dari hasil observasi yang dilakukan kepada guru bidang studi pendidikan
sejarah pada tanggal 22 February 2013 mereka menyatakan bahwa ada beberapa
masalah yang dialami oleh siswa SMA AL-ULUM khususnya pada bidang studi
sejarah yaitu kurangnya motivasi siswa atau kurangnya ketertarikan siswa saat
belajar, pemahaman siswa terhadap materi masih sangat lemah. Ini disebabkan
karena mereka masih menggunakan strategi yang berpusat pada guru. Sementara
guru masih monoton dalam melaksanakan pembelajaran sehingga siswa merasa
bosan. Ini juga terlihat dari hasil KKM siswa yang masih rendah. Mereka juga
menyatakan bahwa dalam pembelajaran disekolah mereka menggunakan strategi
(22)
6
pembelajaran ditemukan bahwa sebagian besar guru mata pelajaran sejarah pada
saat melaksanakan pengajaran hanya sekedar pengenalan dan pemahaman konsep
tanpa menguraikan lebih mendalam materi dan menghubungkan antar materi yang
dipelajari, strategi pembelajaran sebagian besar dilaksanakan dengan
berkomunikasi lebih banyak satu arah, sehingga menimbulkan kejenuhan dan
kebosanan pada diri siswa.
Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dari sekolah tersebut
menunjukkan bahwa hasil belajar sejarah siswa masih tergolong rendah. Hal ini
dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa yang masih dibawah KKM. Hal ini
dapat diketahui dari hasil belajar sejarah siswa dalam 3 tahun terakhir, ini dapat
dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1Nilai Rata-rata Ujian Semester Mata Pelajaran Sejarah SMA Swasta Al-Ulum Medan
Kelas 2009/2010 KKM 2010/2011 KKM 2011/2012 KKM Sem 1 Sem 2 Sem 1 Sem 2 Sem 1 Sem 2 X-I X-II X-III X-IV 65,83 69,72 65,00 65,40 65,45 70,15 69,00 69,56 75 75 75 75 70,36 70,15 68,47 67,80 72,15 70,45 70,36 70,78 75 75 75 75 70,60 72,17 70,36 70,12 72,90 73,80 72,17 73,60 75 75 75 75 Sumber Data : Daftar Kumpulan Nilai (DKN) SMA Swasta Al-Ulum Medan
Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa hasil belajar sejarah di SMA Al-Ulum
Tahun Pelajaran 2009/2010 sampai dengan 2011/2012 menunjukkan rata-rata
hasil belajar sejarah masih dibawah Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM)
yang telah ditentukan yakni 7,5.
Guru diharapkan dapat menarik minat dan perhatian siswa serta
menuntunnya dalam penyajian yang baik, Guru sejarah perlu melakukan
pembenahan diri, seperti melakukan perubahan dalam pembelajaran sejarah,
(23)
7
pelajaran untuk meningkatkan penghayatan dan usaha menumbuhkan kesadaran
sejarah di kalangan siswa. Widja (1998: 11) menganjurkan agar supaya
menghindari cara-cara mengajar sejarah yang mengutamakan penghafalan fakta sejarah”. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan pembelajaran sejarah dibutuhkan strategi guru dan penerapan strategi pembelajaran guna mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan.
Sejalan dengan hal tersebut strategi pembelajaran yang dapat melatih
peserta didik untuk dapat mengingat lebih cepat pembelajaran sejarah adalah
strategi pembelajaran berbasis PQ4R . Strategi ini dipandang dapat meningkatkan
kinerja memori dalam memahami substansi teks, Strategi Pembelajaran ciptaan
Thomas & Robinson (1972) yang disebut PQ4R singkatan dari Preview,
Questions, Read, Reflect, Recite, Review. Strategi Pembelajaran ini memberikan hasil yg positif dengan baik sesuai dengan penelitian Mrs. Ruqia Bibi, Ph.D. and
Manzoor H. Arif, Ph.D dan hasilnya Strategi Pembelajaran Berbasis PQ4R ini
dapat meningkatkan memori siswa dan memahami teks. Teknik PQ4R, demikian
menurut Anderson (1990: 211), pada hakikatnya merupakan penimbul pertanyaan
dan tanya jawab yang dapat mendorong pembaca teks melakukan pengolahan
materi secara lebih mendalam dan luas. Strategi Pembelajaran Berbasis PQ4R
dapat meningkatkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki siswa dalam
upaya pencapaian tujuan pembelajaran yang optimal.
Proses pembelajaran yang dikembangkan guru dewasa ini adalah proses
pembelajaran yang terjadi di dalam kelas dilaksanakan sesuai kemampuan dan
(24)
8
sesuai dengan latar belakang pendidikan guru serta motivasi dan kecintaan mereka
terhadap profesinya.
Berdasarkan pengalaman yang terjadi dan melihat perkembangan yang
dialami masyarakat Indonesia masa kini serta prospek kehidupan di masa
mendatang, pendidikan sejarah dimasa mendatang harus dapat mempersiapkan
siswa untuk kehidupan yang dikuasai oleh arus informasi yang beragam dalam
tingkat accessibility yang luas dan kecepatan yang tinggi pula.
Siswa yang akan hidup sebagai para pemuka bangsa, pejabat pemerintah,
para pemimpin dunia ekonomi, para pemimpin sosial budaya, dan pemimpin lain
tidak mungkin tidak dapat menghindar dari arus informasi. Sementara itu, tidak
ada satu jaminan pun yang dapat diberikan bahwa informasi yang diterima dari
berbagai media tidak terkontaminasi oleh ketidak akuratan hasutan, pergunjingan
dan berbagai bias pribadi yang dilingkupi oleh berbagai kepentingan tertentu.
Oleh karena itu, siswa haruslah terlatih baik menghadapi dan hidup dalam situasi
itu dan dapat mengatasi keadaan yang tidak diinginkan serta memiliki
kemampuan membangun kehidupan yang tidak terganggu oleh berbagai macam
ancaman tersebut.
Siswa yang hidup pada era globalisai sekarang ini merupakan anggota
masyarakat yang mampu untuk menerima dan menyaring berbagai informasi dari
berbagai media. Sebagai masyarakat yang baru, dewasa, ataupun senior, mereka
harus mampu memilah-milah informasi sehingga berbagai kebenaran dapat
terungkap sedangkan berbagai informasi yang keliru dapat tersaring dengan baik.
Pendidikan sejarah harus dapat mempersiapkan siswa dalam kualitas yang harus
(25)
9
diterimanya. Mampu mengenal berbagai bias yang terkandung didalam informasi
tersebut. Mampu menarik berbagai simpulan dan informasi tersaring dan teruji
kebenarannya. Materi pendidikan sejarah memiliki kualitas dan karakteristik yang
mampu mengembangkan kualitas yang dimaksudkan.
Berdasarkan dari uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang hasil belajar sejarah kaitannya dengan penggunaan Strategi
pembelajaran berbasis PQ4R dan karakteristik siswa di SMA Al-ulum Medan .
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas maka
dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan sebagai berikut: (1) apakah
penggunaan strategi pembelajaran yang berbeda akan memberikan pengaruh yang
berbeda terhadap hasil belajar sejarah?, (2) strategi pembelajaran yang
bagaimanakah yang paling efektif dan efisien dalam mengajarkan mata pelajaran
sejarah?, (3) apakah strategi pembelajaran selama ini kurang menarik minat
siswa?, (4) apakah karakteristik siswa mempengaruhi hasil belajar?, (5) strategi
pembelajaran manakah yang cocok/sesuai untuk masing-masing karakteristik
kemampuan berpikir kritis belajar siswa yang berbeda?, (6) strategi pembelajaran
manakah yang memberikan hasil belajar yang lebih tinggi dalam mata pelajaran
sejarah?, (7) apakah kemampuan berpikir kritis belajar siswa yang tinggi dan
kemampuan berpikir kritis siswa yang rendah memberikan hasil belajar sejarah
siswa yang berbeda dalam mata pelajaran sejarah?, (8) kemampuan berpikir kritis
belajar yang manakah yang memberikan hasil belajar lebih tinggi dalam mata
pelajaran sejarah?, (9) apakah kemampuan berpikir kritis belajar siswa
(26)
10
pembelajaran dengan kemampuan berpikir kritis belajar siswa dalam
mempengaruhi hasil belajar siswa?.
C. Pembatasan Masalah
Dengan pertimbangan cukup luasnya masalah terkait dengan hasil belajar
sejarah siswa di sma al-ulum, dalam hal ini hanya dibatasi pada pengaruh strategi
pembelajaran dan kemampuan berpikir kritis. Banyak faktor yang mempengaruhi
hasil belajar pendidikan sejarah. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan
identifikasi masalah serta hasil belajar sejarah siswa SMA Swasta Al-Ulum kelas
X semester ganjil, pada materi pokok menjelaskan Pengertian dan Ruang Lingkup
Ilmu Sejarah dalam pembelajaran sejarah siswa dapat mengaktualisasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah yang telah dikemukakan
sebelumnya maka dapat dirumuskan rumusan masalah penelitian ini sebagai
berikut :
1. Apakah hasil belajar sejarah siswa yang diajarkan dengan strategi
pembelajaran berbasis PQ4R lebih tinggi dengan hasil belajar sejarah
siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis diskusi?
2. Apakah hasil belajar sejarah siswa yang memiliki kemampuan berpikir
kritis tinggi lebih tinggi dengan hasil belajar sejarah siswa yang memiliki
kemampuan berpikir kritis belajar siswa rendah?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan
(27)
11
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar sejarah siswa yang diajarkan dengan
strategi pembelajaran berbasis PQ4R lebih tinggi dibandingkan dengan
hasil belajar sejarah siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran
berbasis diskusi.
2. Untuk mengetahui hasil belajar sejarah peserta didik yang memiliki
kemampuan berpikir kritis belajar siswa tinggi lebih tinggi dibandingkan
hasil belajar sejarah siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis
belajar siswa rendah.
3. Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dengan
kemampuan berpikir kritis belajar siswa dalam mempengaruhi hasil belajar
sejarah.
F. Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis penelitian ini bermanfaat
memperkaya dan menambah khazanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan
kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan strategi pembelajaran
berbasis PQ4R serta hubungannya dengan kemampuan berpikr kritis belajar
siswa, sebagai sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru, pengelola,
pengembang, lembaga pendidikan dan peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji
lebih mendalam tentang hasil penerapan strategi pembelajaran dan kemampuan
(28)
12
Manfaat secara praktis dari penelitian ini antara lain : Sebagai bahan
pertimbangan dan alternatif bagi guru tentang strategi pembelajaran, sehingga
guru dapat merancang sebuah pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta
didik. Memberikan gambaran bagi guru yang efektifitas dan efisiensi strategi
pembelajaran berbasis PQ4R berdasarkan kemampuan berpikir kritis belajar siswa
pada pembelajaran sejarah untuk memperoleh hasil belajar sejarah yang lebih
maksimal. Serta dapat pula dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi lembaga
pendidikan dalam menentukan pengembangan dan pengajaran sejarah yang sesuai
(29)
127
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan
sebelumnya, maka dapat disimpulkan:
1. Hasil belajar peserta didik mengenai materi pengertian dan ruang lingkup
ilmu sejarah yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran
berbasis PQ4R lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar peserta
didik mengenai materi pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah yang
diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis diskusi.
2. Hasil belajar peserta didik mengenai materi pengertian dan ruang lingkup
ilmu sejarah yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi lebih tinggi
daripada hasil belajar peserta didik mengenai materi pengertian dan ruang
lingkup ilmu sejarah yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah.
3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan
berpikir kritis yang memberikan perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar
peserta didik mengenai materi pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah.
Perbedaan pengaruh tersebut adalah:
a. Hasil belajar peserta didik mengenai materi pengertian dan ruang
lingkup ilmu sejarah yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi
yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis
(30)
128
materi pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah yang memiliki
kemampuan berpikir kritis tinggi yang diajarkan dengan menggunakan
strategi pembelajaran berbasis diskusi. Perbedaan hasil belajar strategi
pembelajaran berbasis PQ4R dengan kemampuan berpikir kritis tinggi
dan hasil belajar strategi pembelajaran berbasis diskusi dengan
kemampuan berpikir kritis tinggi signifikan. Berarti perbedaan hasil
belajar terlihat jelas.
b. Hasil belajar peserta didik mengenai materi pengertian dan ruang
lingkup ilmu sejarah yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi
yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis
diskusi lebih tinggi dari pada hasil belajar pengertian dan ruang
lingkup ilmu sejarah peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir
kritis rendah yang diajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis
PQ4R. Perbedaan hasil belajar strategi pembelajaran berbasis diskusi
dengan kemampuan berpikir kritis tinggi dan hasil belajar strategi
pembelajaran berbasis PQ4R dengan kemampuan berpikir kritis rendah
signifikan. Berarti perbedaan hasil belajar terlihat jelas.
c. Hasil belajar peserta didik mengenai materi pengertian dan ruang
lingkup ilmu sejarah yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi
yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis
PQ4R lebih tinggi dari pada hasil belajar peserta didik mengenai
materi pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah yang memiliki
(31)
129
pembelajaran berbasis diskusi. Perbedaan hasil belajar strategi
pembelajaran berbasis PQ4R dengan kemampuan berpikir kritis tinggi
dan hasil belajar strategi pembelajaran berbasis diskusi dengan
kemampuan berpikir kritis rendah signifikan. Berarti perbedaan hasil
belajar terlihat jelas.
d. Hasil belajar peserta didik mengenai materi pengertian dan ruang
lingkup ilmu sejarah yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi
yang diajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis diskusi lebih
tinggi dari pada hasil belajar peserta didik mengenai materi Pengertian
dan Ruang Lingkup Ilmu Sejarah yang memiliki kemampuan berpikir
kritis rendah yang diajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis
PQ4R. Tetapi perbedaan hasil belajar strategi pembelajaran berbasis
diskusi dengan kemampuan berpikir kritis tinggi dan hasil belajar
strategi pembelajaran berbasis PQ4R dengan kemampuan berpikir
kritis rendah tidak signifikan. Berarti perbedaan hasil belajar tidak
terlihat jelas.
e. Hasil belajar peserta didik mengenai materi pengertian dan ruang
lingkup ilmu sejarah yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi
yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis
diskusi lebih tinggi dari pada hasil belajar peserta didik mengenai
materi pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah yang memiliki
kemampuan berpikir kritis rendah yang diajarkan dengan
(32)
130
hasil belajar strategi pembelajaran berbasis diskusi dengan kemampuan
berpikir kritis tinggi dan hasil belajar strategi pembelajaran berbasis
diskusi dengan kemampuan berpikir kritis rendah tidak signifikan.
Berarti perbedaan hasil belajar tidak terlihat jelas.
f. Hasil belajar peserta didik mengenai materi pengertian dan ruang
lingkup ilmu sejarah yang memiliki kemampun berpikir kritis rendah
yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis
PQ4R lebih rendah daripada hasil belajar peserta didik yang memiliki
kemampuan berpikir kritis rendah yang diajarkan dengan
menggunakan strategi pembelajaran berbasis diskusi. Tetapi perbedaan
hasil belajar strategi pembelajaran berbasis PQ4R dengan kemampuan
berpikir kritis rendah dan hasil belajar strategi pembelajaran berbasis
diskusi dengan kemampuan berpikir kritis rendah tidak signifikan.
Berarti perbedaan hasil belajar tidak terlihat jelas.
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini, hasil belajar
peserta didik mengenai materi pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah yang
diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis PQ4R lebih tinggi
dibandingkan dengan hasil belajar peserta didik mengenai materi pengertian dan
ruang lingkup ilmu sejarah yang diajarkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran berbasis diskusi. Hal ini dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan bagi para guru sejarah untuk menggunakan strategi pembelajaran
(33)
131
Pelaksanaan strategi pembelajaran merupakan konsep belajar dan
mengajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya
dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan nyata peserta didik.
Hasil belajar peserta didik mengenai materi pengertian dan ruang
lingkup ilmu sejarah yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran
berbasis PQ4R lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar peserta didik
mengenai materi pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah yang diajarkan
dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis diskusi, hasil temuan ini
perlu disosialisasikan kepada para guru yang mengajar. Temuan ini dapat
disosialisasikan melalui seminar, ataupun lokakarya maupun pelatihan. Dengan
memperkenalkan strategi pembelajaran berbasis PQ4R lewat pelatihan maupun
lokakarya diharapkan dapat memberikan hasil belajar yang lebih tinggi
dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis diskusi.
Berdasarkan simpulan kedua, bahwa peserta didik yang memiliki
kemampuan berpikir kritis tinggi memberikan hasil belajar pengertian dan ruang
lingkup ilmu sejarah yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik yang
memiliki kemampuan berpikir kritis rendah, hasil temuan ini menjadi bahan
pertimbangan bagi guru untuk memahami kondisi peserta didik dan menerapkan
(34)
132
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan, maka
disarankan beberapa hal, yaitu:
1. Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik mengenai materi
pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah yang memiliki kemampuan
berpikir kritis tinggi, maka salah satu alternatif pilihan yang digunakan
dalam strategi pembelajaran adalah strategi pembelajaran berbasis PQ4R
2. Menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik dan karakteristik materi memberikan pengaruh pada hasil
belajar, untuk itu disarankan kepada pemilik sekolah untuk memberikan
pelatihan kepada para guru dalam upaya meningkatkan kualitas
(35)
DAFTAR PUSTAKA
Abraham H. Maslow, (2002) Motivation and Personality. Jakarta
Abudin, Nata. Prof. Dr. M.A, (2004) Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Rajawali Press
Anderson, Jhon R, (1990) Cognitive Psychology and Its Implication.3rd. Edition. New York: W. H. Freeman and Company
Arends, R.I, (1997) Classroom Intruction and Management. New york : The McGrow-Hill Companies, Inc
Arends, Richard I, (2008) Learning To Teach.Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Arikunto, Suharsimi, (2009) Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Ed. Revisi) Cet. Ke-10. Jakarta. Bumi Aksara
Asmin & Abil Mansyur, (2012) Pengukuran dan Hasil Belajar dengan Analisis Klasik dan Modern. Medan: Larispa Indonesia
Asnawir dan Basyirudin Usman, (2002) Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press
Barbara B. Seels, Rita C. Richey, (1994) Instructional Technology : The Definition and Domains of The Field, AECT washington DC
Beyer, B.K, (1995) Critical Thinking: What is It? Social Education
Departemen Pendidikan Nasional, (2006) Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta : Depdikbud
Dick, W. Carey L dan Carey, J, (2005) The Systematic Design of Instruction. Fourth Edition. New York: Harper Collins College Publisher
Dimyati dan Mudjiono, (2006) Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineke Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri, (2010) Guru & Anak Didik: Dalam Interaksi Edukatif Cet. Ke-3. Jakarta: Rineka Cipta
Fajar Shadiq, (2004) Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi, Widyaiswara PPPG Matematika Yogyakarta
Fisher, Alec, (2008) Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. (alih bahasa oleh)Jakarta: Erlangga
Gagne, Robert M & Driscoll, Marcy P, (1989) Essentials of learnings for instruction. New Jersey : Prentice Hall
(36)
Glasersfeld, E, (1996) “Introduction: Aspects of Construtivism” dalam Fosnot C (ed). Controctivisme: Theory, Perspectives, and Practice. New York: teachers College
Harjasujana, A.S. & Mulyati, Y, (1997) Membaca dalam Teori dan Praktik. Bandung: Mutiara
Hasan, S. Hamid, (1996) Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta: Ditjen Dikti Depdikbud
http://zaifbio.wordpress.com/2009/11/15/ranah-penilaian-kognitif-afektif-dan-psikomotorik/
http://liad.gbrownc.on.ca/programs/InsAdult/currlo.htm (http://www.uwsp/cognitif.htm.)
Izhab Hassoubah, Z, (2007) Mengasah Pikiran Kreatif dan Kritis. Bandung: Nuansa Indah
Joyce, B, Weil, M., and Shower, B, (1992) Models of Teaching, Massachusetts: Allyn and Bacon
Kemp, Jerold E., The Instructional Design Process. New York: Harper & Row Publishers, (1995)
Komalasari, Kokom, (2010) Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi.Bandung: Refika Aditama
Marrus, Stephanie K, (2002) Building The Strategic Plan: Find Analyze, And Present The Right Information. Wiley. USA
Merril F. Paul, (1996) Computer in Education, Boston: Allyn and Bacon
Miarso, Yusufhadi, (2009) Menyemai Benih Teknologi Pendidikan (Ed. 1) Cet. Ke-4. Jakarta
Purwanto, N.M, (2007) Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Quinn, B, (2002) Chinese Style. The Art Of Living. Conran Octopus
Roestiyah, N.K, (2008) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineke Cipta
Romizowski, A.J, (1981) Designing Instruksional System, New York : Nicholas Publishing
(37)
Sanjaya, Wina, (2010) Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan Cet. Ke-7.Jakarta: Kencana
Sanjana, Wina, (2011) Pembelajaran dan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Kencana
Sapriya dan Winataputra, (2003) Pendidikan Kewarganegaraan: Model Pengembangan Materi dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan PKn FPIPS UPI
Syah, Muhaibbin, (2008) Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Edisi Revisi. Bandung: PT Rosdakarya
Slameto, (2003) Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta
Suparman, Atwi (2001) Model-model pembelajaran interaktif, Jakarta, STIA Lan Press
Surya, Mohammad H, (2002) Manajemen Pendidikan. Jakarta
Suryosubroto, B, (2002) Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta : Rineke Cipta
Tarpy, R.M., & Webley, P, (1987) The Individual in the Economy. Cambridge: Cambridge University Press
Trianto, (2009) Model-model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana.
Tuckman, Brucwe W, (1978) Conducting Educational Research (2nded). New York: Harcourt Brace Jovanovich Publishers
Uno, Hamzah B, (2006) Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara
Warsita, Bambang, (2008) TeknologiPembelajaran: Landasan&Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta
Widja, I Gde, (1998) Dasar-Dasar Pengembangan Strategi serta Metode Pengajaran Sejarah. Jakarta: Depdikbud
Zahorik, Jhon A, (1995) Constructivist Teaching (Fastback 390). Bloomington Indiana: Phi Delta Kappa Educational Fundantion
(2006), Himpunan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Sinar Grafika
(1)
130
hasil belajar strategi pembelajaran berbasis diskusi dengan kemampuan berpikir kritis tinggi dan hasil belajar strategi pembelajaran berbasis diskusi dengan kemampuan berpikir kritis rendah tidak signifikan. Berarti perbedaan hasil belajar tidak terlihat jelas.
f. Hasil belajar peserta didik mengenai materi pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah yang memiliki kemampun berpikir kritis rendah yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis PQ4R lebih rendah daripada hasil belajar peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis diskusi. Tetapi perbedaan hasil belajar strategi pembelajaran berbasis PQ4R dengan kemampuan berpikir kritis rendah dan hasil belajar strategi pembelajaran berbasis diskusi dengan kemampuan berpikir kritis rendah tidak signifikan. Berarti perbedaan hasil belajar tidak terlihat jelas.
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini, hasil belajar peserta didik mengenai materi pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis PQ4R lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar peserta didik mengenai materi pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis diskusi. Hal ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi para guru sejarah untuk menggunakan strategi pembelajaran berbasis PQ4R dalam pembelajaran.
(2)
131
Pelaksanaan strategi pembelajaran merupakan konsep belajar dan mengajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan nyata peserta didik.
Hasil belajar peserta didik mengenai materi pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis PQ4R lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar peserta didik mengenai materi pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis diskusi, hasil temuan ini perlu disosialisasikan kepada para guru yang mengajar. Temuan ini dapat disosialisasikan melalui seminar, ataupun lokakarya maupun pelatihan. Dengan memperkenalkan strategi pembelajaran berbasis PQ4R lewat pelatihan maupun lokakarya diharapkan dapat memberikan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis diskusi.
Berdasarkan simpulan kedua, bahwa peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi memberikan hasil belajar pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah, hasil temuan ini menjadi bahan pertimbangan bagi guru untuk memahami kondisi peserta didik dan menerapkan strategi yang tepat sesuai dengan kondisi peserta didik.
(3)
132
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan, maka disarankan beberapa hal, yaitu:
1. Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik mengenai materi pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi, maka salah satu alternatif pilihan yang digunakan dalam strategi pembelajaran adalah strategi pembelajaran berbasis PQ4R 2. Menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik dan karakteristik materi memberikan pengaruh pada hasil belajar, untuk itu disarankan kepada pemilik sekolah untuk memberikan pelatihan kepada para guru dalam upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Abraham H. Maslow, (2002) Motivation and Personality. Jakarta
Abudin, Nata. Prof. Dr. M.A, (2004) Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Rajawali Press
Anderson, Jhon R, (1990) Cognitive Psychology and Its Implication.3rd. Edition. New York: W. H. Freeman and Company
Arends, R.I, (1997) Classroom Intruction and Management. New york : The McGrow-Hill Companies, Inc
Arends, Richard I, (2008) Learning To Teach.Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Arikunto, Suharsimi, (2009) Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Ed. Revisi) Cet. Ke-10. Jakarta. Bumi Aksara
Asmin & Abil Mansyur, (2012) Pengukuran dan Hasil Belajar dengan Analisis Klasik dan Modern. Medan: Larispa Indonesia
Asnawir dan Basyirudin Usman, (2002) Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press
Barbara B. Seels, Rita C. Richey, (1994) Instructional Technology : The Definition and Domains of The Field, AECT washington DC
Beyer, B.K, (1995) Critical Thinking: What is It? Social Education
Departemen Pendidikan Nasional, (2006) Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta : Depdikbud
Dick, W. Carey L dan Carey, J, (2005) The Systematic Design of Instruction. Fourth Edition. New York: Harper Collins College Publisher
Dimyati dan Mudjiono, (2006) Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineke Cipta Djamarah, Syaiful Bahri, (2010) Guru & Anak Didik: Dalam Interaksi Edukatif
Cet. Ke-3. Jakarta: Rineka Cipta
Fajar Shadiq, (2004) Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi, Widyaiswara PPPG Matematika Yogyakarta
Fisher, Alec, (2008) Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. (alih bahasa oleh)Jakarta: Erlangga
Gagne, Robert M & Driscoll, Marcy P, (1989) Essentials of learnings for instruction. New Jersey : Prentice Hall
(5)
Glasersfeld, E, (1996) “Introduction: Aspects of Construtivism” dalam Fosnot C (ed). Controctivisme: Theory, Perspectives, and Practice. New York: teachers College
Harjasujana, A.S. & Mulyati, Y, (1997) Membaca dalam Teori dan Praktik. Bandung: Mutiara
Hasan, S. Hamid, (1996) Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta: Ditjen Dikti Depdikbud
http://zaifbio.wordpress.com/2009/11/15/ranah-penilaian-kognitif-afektif-dan-psikomotorik/
http://liad.gbrownc.on.ca/programs/InsAdult/currlo.htm (http://www.uwsp/cognitif.htm.)
Izhab Hassoubah, Z, (2007) Mengasah Pikiran Kreatif dan Kritis. Bandung: Nuansa Indah
Joyce, B, Weil, M., and Shower, B, (1992) Models of Teaching, Massachusetts: Allyn and Bacon
Kemp, Jerold E., The Instructional Design Process. New York: Harper & Row Publishers, (1995)
Komalasari, Kokom, (2010) Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi.Bandung: Refika Aditama
Marrus, Stephanie K, (2002) Building The Strategic Plan: Find Analyze, And Present The Right Information. Wiley. USA
Merril F. Paul, (1996) Computer in Education, Boston: Allyn and Bacon
Miarso, Yusufhadi, (2009) Menyemai Benih Teknologi Pendidikan (Ed. 1) Cet. Ke-4. Jakarta
Purwanto, N.M, (2007) Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Quinn, B, (2002) Chinese Style. The Art Of Living. Conran Octopus
Roestiyah, N.K, (2008) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineke Cipta
Romizowski, A.J, (1981) Designing Instruksional System, New York : Nicholas Publishing
(6)
Sanjaya, Wina, (2010) Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan Cet. Ke-7.Jakarta: Kencana
Sanjana, Wina, (2011) Pembelajaran dan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Kencana
Sapriya dan Winataputra, (2003) Pendidikan Kewarganegaraan: Model Pengembangan Materi dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan PKn FPIPS UPI
Syah, Muhaibbin, (2008) Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Edisi Revisi. Bandung: PT Rosdakarya
Slameto, (2003) Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta
Suparman, Atwi (2001) Model-model pembelajaran interaktif, Jakarta, STIA Lan Press
Surya, Mohammad H, (2002) Manajemen Pendidikan. Jakarta
Suryosubroto, B, (2002) Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta : Rineke Cipta
Tarpy, R.M., & Webley, P, (1987) The Individual in the Economy. Cambridge: Cambridge University Press
Trianto, (2009) Model-model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana. Tuckman, Brucwe W, (1978) Conducting Educational Research (2nded). New
York: Harcourt Brace Jovanovich Publishers
Uno, Hamzah B, (2006) Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara
Warsita, Bambang, (2008) TeknologiPembelajaran: Landasan&Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta
Widja, I Gde, (1998) Dasar-Dasar Pengembangan Strategi serta Metode Pengajaran Sejarah. Jakarta: Depdikbud
Zahorik, Jhon A, (1995) Constructivist Teaching (Fastback 390). Bloomington Indiana: Phi Delta Kappa Educational Fundantion
(2006), Himpunan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Sinar Grafika