Metode-Metode dalam Penentuan Kadar Air dan Zat Menguap

0,0005. Dalam kondisi diatas, sudah dianggap mempunyai kondisi yang mantap. Akan tetapi untuk lebih meyakinkan dan mencegah terjadiunya proses hidrolisa, perlu dilakukan pengeringan pada kondisi fisik sehingga minyak sawit tersebut hanya mengandung zat menguap sebesar 0,1. Air panas dan uap air pada suhu tertentu merupakan pembantu dalam proses pengolahan. Akan tetapi, proses pengolahan yang kurang cermat mengakibatkan efek samping yang tidak diinginkan, mutu minyak yang menurun sebab air pada kondisi suhu tertentu bukan membantu proses pengolahan tetapi malah menurunkan mutu minyak. Untuk itu setelah akhir proses pemgolahan minyak sawit dilakukan proses pengolahan dengan bejana hampa pada suhu 90 C. Tim Penuli,.PS.1996 Kelebihan kadar air dalam minyak juga akan membuat minyak menjadi cepat tengik. Karena air dapat membantu proses hidrolisa. Dimana dari proses hidrolisa ini akan menghasilkan asam lemak bebas dan gliserol. Dengan adanya asam lemak bebas yang tinggi akan menurunkan mutu minyak.

2.6.1 Metode-Metode dalam Penentuan Kadar Air dan Zat Menguap

Metode-metode yang digunakan dalam penentuan kadar air dan zat menguap pada minyak meliputi: a. Cara Hot Plate Cara hot plate dapat digunakan untuk menentukan kadar air dan bahan lain yang menguap yang terdapat dalam minyak dan lemak. Cara ini dapat digunakan untuk semua jenis minyak dan lemak, termasuk emulsi, seperti margarine dan mentega serta minyak kelapa dengan kadar asam lemak yang tinggi. Untuk minyak yang diperoleh dari proses Universitas Sumatera Utara ekstraksi dengan pelarut menyerap, cara ini tidak cocok digunakan. Sebelum dilakukan pengujian contoh, minyak harus diaduk dengan baik karena cenderung untuk mengendap. Dengan pengadukan maka penyebaran air dalam contoh akan merata. Contoh ditimbang kurang lebih 5 gram di dalam gelas piala yang kering dan telah didinginkan dalam desikator. Kemudian contoh dipanaskan di tas hot plate, dalam memutar gelas piala secara perlahan dengan tangan, agar minyak tidak memercik. Pemanasan dihentikan setelah tidak terlihat lagi gelembung gas atau buih. Cara lain yang lebih baik dengan meletakkan gelas arloji di tas gelas piala. Adanya uap air dapat dilihat dari air yang mengembun pada gelas arloji. Pada akhir pemanasan, suhu tidak boleh lebih dari 130 o C. Sel;anjutnya contohnya dimasukkan dalam desikator dan didinginkan sampai suhu kamar, kemudian ditimbang. b. Cara Oven Terbuka Air Oven Method Cara ini digunakan untuk lemak hewani dan nabati, ttapi tidak dapat digunakan untuk minyak yang mengering drying oils seperti minyak kacang kedelai dan minyak setengah kering semi drying oils seperti biji bunga matahari. Contoh yang telah diaduk selanjutnya ditimbang seberat 5 gram di dalam cawan air, lalu dipanaskan dalam oven dan dikeringkan pada suhu 105 o C selama 30 menit. Ontoh diangkat dari oven dan didinginkan dalam desikator pada suhu kamar dan ditimbang. Pekerjaan ini diulang sampai kehilangan bobot selama pemanasan 30 menit, tidak lebih dari 0,05 . Universitas Sumatera Utara c.Cara Oven Hampa Udara Vacum Oven Method Cara ini dapat digunakan untuk semua jenis minyak dan lemak kecuali minyak kelapa dan minyak yang sejenis yang tidak mengandung asam lemak bebas lebih dari 1. Contoh yang telah diaduk ditimbang seberat 5 g di dalam cawan kadar air, kemudian dikeringkan dalam oven hampa udara pada suhu tidak lebih dari 25 o C. Contoh diangkat dari oven dan didinginkan dalam desikator pada suhu kamar, kemudian ditimbang. Bobot tetap diperoleh jika pengeringan selama 1 jam, perbedaan penyusutan suatu bobot tidak lebih dari 0,05. Ketaren.S.1986 Kadar Air = 100 x h Bobotconto ilang Bobotyangh

2.7 Warna