Pada saat itu kandungan minyak pada daging buah telah maksimal. Jika terlalu matang, buah kelapa sawit akan terlepas dari tandannya .Tim Penulis,PS.1996
2.2 Minyak Sawit
Salah satu dari beberapa tanaman golongan palm yang dapat menghasilkan minyak adalah kelapa sawit. Minyak kelapa sawit dapat dihasilkan dari inti kelapa sawit yang
dinamakan minyak inti kelapa sawit crude palm kernel oil dan sebagai hasil samping adalah bungkil kelapa sawit palm kernel meal atau pellet. Sifat fisika kimia minyak
kelapa sawit meliputi warna, bau, flavor, kelarutan, titik cair dan polymorphism, titik didih boiling point, titik pelunakan, splining point, bobot jenis, indeks bias, titik
kekeruhan turbidity point, titik asap, titik nyala dan titik api.
Minyak inti sawit yang baik memiliki kandungan karotene hingga mencapai 1000 ppm atau lebih, tetapi dalam minyak jenis tenera sebesar 500-700 ppm; kandungan
tokoferol bervariasi dan dipengaruhi oleh penanganan selama produksi. Ketaren,S.1986
2.3. Proses Pengolahan Inti sawit 2.3.1. Pengeringan dan Pemecahan Biji
Biji sawit yang telah dipisah pada proses pengadukan, diolah lebih lanjut untuk diambil minyaknya. Sebelum dipecah, biji-biji sawit dikeringkan dalam silo, minimal 14 jam
dengan sirkulasi udara kering pada suhu 50
o
C. AS\kibat proses pengeringan ini, inti sawit akan mengerut sehingga memudahkan pemisahan inti sawit dari tempurungnya.
Biji-biji sawit yang sudah kering kemudian dibawa ke alat pemecah biji.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2. Pemisahan Inti Sawit dari Tempurung
Pemisahan inti dari tempurungnya berdasarkan perbedaan berat jenis BJ antara inti sawit dan tempurung. Alat yang digunakan disebut hydrocyclone separator. Dalam hal
ini, inti dan tempurung dipisahkan oleh aliran air yang berputar dalam sebuah tabung. Atau dapat juga dengan mengapungkan biji-biji yang telah pecah dalam larutan lempung
yang mempunyai BJ 1,16. Dalam keadaan ini inti sawit akan terpisah dengan tempurungnya, inti sawit mengapung sedangkan tempurung tenggelam. Proses
selanjutnya adalah pencucian inti sawit dan tempurung sampai bersih. Untuk menghindari kerusakan akibat mikroorganisme, maka inti sawit harus
segera dikeringkan dengan suhu 80
o
C. Setelah kering, inti sawit dapat dipak atau diolah lebih lanjut, yaitu diekstraksi sehingga menghasilkan minyak inti sawit Palm Kernel Oil,
PKO. Hasil samping pengolahan minyak inti sawit adalah bungkil inti sawit Kernel Oil Cake, KOC yang dimanfaatkan untuk pakan ternak.
Sedangkan tempurung dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar, sebagai pengeras jalan, atau dibuat arang dalam industri pabrik baker aktif. Tim Penulis,PS.1996
2.4. Minyak inti Sawit
Minyak inti sawit berasal dari inti buah kelapa sawit. Bagian dari inti yang keras yang membuatnya lebih mudah dipisahkan dari bagian luar buah. Minyak inti sawit lebih padat
dan mampu dihidrogenasi lebih cepat daripada minyak kelapa.Sehingga ini membuat minyak inti sawit banyak digunakan untuk bahan baku khususnya pemanis mentega dan
kosmetik dimana bahan tersebut memiliki beberapa sifat yang berbeda dari minyak
kelapa. Hamilton ,R.J.1986
Universitas Sumatera Utara
Minyak inti sawit yang baik adalah asam lemak bebasnya rendah dan berwarna kuning terang sehingga mudah dipucatkan. Bungkil inti sawit diinginkan berwarna relatif
terang dan nilai gizi serta kandungan asam aminonya tidak berubah. Komposisi rata-rata inti sawit dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel.2.3. Komposisi Biji Inti Sawit
Komponen Jumlah
Minyak 47 – 52
Air 6 – 8
Protein 7,5 – 9,0
Extractablenon nitrogen 23 – 24
Selulosa 5
Abu 2
2.5 Standar Mutu Kelapa Sawit
Standar mutu merupakan hal yang penting untuk menentukan minyak yang bermutu baik. Ada beberapa factor yang menentukan mutu, yaitu kandungan air dan kotoran dalam
minyak, kandungan asam lemak bebas, warna, dan bilangan peroksida. Faktor lain yang mempengaruhi standar mutu adalah titik cair dan kandungan gliserida, refining loss,
plastisitas dan spreadability, kejernihan kandungan logam berat dan bilangan
penyabunan.
Universitas Sumatera Utara
Mutu minyak kelapa sawit yang baik mempunyai kadar air kurang dari 0,1 persen dan kadar kotoran lebih kecil dari 0,01 persen, kandungan asam lemak bebasnya serendah
mungkin lebih kurang 2 persen atau kurang, bilangan peroksida dibawah 2, bebas dari warna merah dan kuning harus berwarna pucat tidak berwarna hijau jernih,dan
kandungan logam berat serendah mungkin atau bebas dari ion logam. Ketaren,S.1996 Akhir-akhir ini minyak sawit berperan cukup penting dalam perdagangan dunia.
Berbagai industri, baik pangan maupun non pangan, banyak menggunakannya sebagai bahan baku. Berdasarkan peranan kegunaan minyak sawit itu, maka mutu dan kualitasnya
harus diperhatikan sebab sangat menentukan harga dan nilai komoditas ini. Di dalam perdagangan kelapa sawit, istilah mutu sebenarnya dapat dibedakan menjadi dua arti.
Yang pertama adalah mutu minyak sawit dalam arti benar-benar murni dan tidak tercampur dengan minyak nabati lain. Mutu minyak sawit dalam arti yang pertama dapat
ditentukan dengan menilai sifat-sifat fisiknya, antara lain titik lebur, angka penyabunan, dan bilangan yodium. Sedangkan yang kedua, yaitu mutu minyak sawit dilihat dalam arti
penilaian menurut ukuran. Dalam hal ini syarat mutunya diukur berdasarkan spesifikasi standar mutu Internasional, yang meliputi kadar asam lemak bebas, air, kotoran, logam
besi, logam tembaga, peroksida, dan ukuran pemucatan. Dalam dunia perdagangan, mutu minyak sawit dalam arti yang kedua lebih penting. Tim Penulis.PS.1996
Universitas Sumatera Utara
2.6 Kadar air dan Zat Menguap