5. Bila kondom tidak mempunyai tempat penampungan sperma pada
bagian ujungnya, maka saat memakai, longgarkan sedikit bagian ujungnya agar tidak terjadi robekan pada saat ejakulasi.
6. Kondom di lepas sebelum penis melembek
7. Pegang bagian pangkal kondom sebelum mencabut penis sehingga
kondom tidak terlepas pada saat penis dicabut dan lepaskan kondom di luar vagina agar tidak terjadi tumpahan cairan sperma di sekitar
vagina. 8.
Gunakan kondom hanya untuk satu kali pakai 9.
Buang kondom bekas pakai pada saat yang aman 10.
Sediakan kondom dalam jumlah cukup di rumah dan jangan disimpan di tempat yang panas karena hal ini dapat menyebabkan kondom
menjadi rusak atau robek saat digunakan. 11.
Jangan gunakan kondom apabila kemasannya robek atau kondom tampak rapuh kusut.
12. Jangan gunakan minyak goreng, minyak mineral atau pelumas dari
bahan Petrolatum karena akan segera merusak kondom.
E. Kegiatan yang dilakukan dalam pelayanan KB Kondom
a. Penyediaan KB kondom
Jumlah kondom yang diberikan pada akseptor dapat bervariasi menurut pertimbangan orang per orang. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah
Universitas Sumatera Utara
frekuensi hubungan seksual, jarak dari klinik tempat pelayanan dan permintaan khusus. Kondom yang diberikan pada akseptor harus terjamin mutunya dan
petugas kesehatan harus mengetahui jenis dan spesifikasi dari kondom yang disalurkan dan sudah melalui pengkajian mutu. Kalau ada keraguan tentang mutu
kondom sebaiknya jangan diberikan, kalau terpaksa diberikan sebaiknya dipakai bersama-sama dengan spermisida.
b. Pelayanan kunjungan ulang
Saat akseptor datang pada kunjungan ulang harus dinyatakan kalau ada masalah dalam penggunaan kondom dan kepuasan akseptor dalam
menggunakannya. Kalau masalah timbul karena kekurangtahuan dalam cara penggunaan sebaiknya informasi diulang kembali kepada akseptor. Kalau
masalah menyangkut ketidaknyamanan dan kejemuan dalam menggunakan kondom sebaiknya dianjurkan untuk memilih metode kontrasepsi lainnya.
Penanganan efek samping dan masalah kesehatan lainnya lihat pada tabel. Efek Samping atau masalah
Penangan -
Kondom rusak atau diperkirakan bocor sebelum
berhubungan - Buang dan pakai kondom baru
atau pakai spermisida digabung kondom
- Kondom bocor atau dicurigai
ada curahan di vagina saat berhubungan.
- Pertimbangkan pemberian
kontrasepsi darurat atau pil
Universitas Sumatera Utara
Efek Samping atau masalah Penangan
- Dicurigai adanya reaksi alergi
- Jika keluhan menetap sesudah berhubungan dan tidak ada gejala
PHS bantu akseptor untuk memilih metode lain.
- Mengurangi kenikmatan
hubungan seksual - Jika penurunan kepekaan tidak
bisa ditolelir biarpun dengan kondom yang lebih tipis,
anjurkan pemakaian metode lain
F. Kondisi yang perlu dipertimbangkan untuk seleksi penggunaan kondom
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
KONDOM Sesuai untuk pria
Tidak sesuai untuk pria -
Ingin berpartisipasi dalam program KB
- Ingin segera mendapatkan alat
kontrasepsi -
Ingin kontrasepsi sementara -
Ingin kontrasepsi tambahan -
Mempunyai pasangan yang beresiko tinggi apabila terjadi
kehamilan. -
Alergi terhadap bahan dasar kondom
- Menginginkan kontrasepsi
jangka panjang
Universitas Sumatera Utara
KONDOM Sesuai untuk pria
Tidak sesuai untuk pria
- Hanya ingin menggunakan
kontrasepsi jika akan berhubungan.
- Beresiko tinggi tertular
menularkan Penyakit Hubungan Seksual PHS.
- Tidak mau terganggu dengan
berbagai persiapan untuk melakukan hubungan seksual.
- Tidak peduli berbagai
persyaratan kontrasepsi
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah landasan berpikir bagi seorang peneliti dalam memandang permasalahan penelitiannya atau model yang menggambarkan
kemampuan peneliti dalam merangkumkan atau menyusun landasan teoritis penelitiannya Zaluchu, 2005.
Adapun kerangka konsep penelitian tentang peran petugas kesehatan dalam mempromosikan KB kondom adalah sebagai berikut :
Variabel Independen Variabel Dependen
B. Defenisi Operasional
1. Peran Petugas Kesehatan Peran petugas kesehatan dalam mempromosikan KB kondom adalah sesuatu
yang diharapkan untuk dilakukan oleh seseorang petugas kesehatan yang bertujuan untuk menimbulkan perhatian dan minat orang lain terhadap
penggunaan kontrasepsi kondom. Peran petugas kesehatan
dalam mempromosikan KB Kondom
Kontrasepsi Kondom
17
Universitas Sumatera Utara