Status Gizi Tempat Penelitian Deskripsi Individu Jumlah kasus diare pada anak balita menurut jenis kelamin

• Definisi : ASI adalah air susu ibu. ASI eksklusif adalah balita yang mendapatkan ASI sejak lahir sampai usia 6 bulan tanpa mendapatkan makanan dan minuman lain. • Alat Ukur : Rekam medis • Cara Ukur : Observasi • Hasil Ukur : o Ya ASI eksklusif o Tidak ASI non eksklusif • Skala Ukur : Nominal

3.2.5. Status Gizi

• Definisi : Status gizi anak dikenalpasti melalui panjang badan dan berat badan sesuai umur antropometri. • Alat ukur : Rekam medis • Cara ukur : Observasi • Hasil ukur : o Status gizi baik o Status gizi kurang o Status gizi buruk • Skala Ukur : Ordinal

3.2.6. Jenis Diare

• Definisi : Jenis diare adalah jenis-jenis atau variasi dari penyakit diare menurut tempoh masa. • Alat ukur : Rekam medis • Cara ukur : Observasi • Hasil ukur : Universitas Sumatera Utara o Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari. o Diare persisten, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari. • Skala Ukur : Nominal Universitas Sumatera Utara BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan secara deskriptif cross-sectional dengan pendekatan retrospektif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif. Cross-sectional pula karena penelitian dilakukan dengan penggunaan sesaat atau dalam suatu periode tertentu dan setiap subjek studi hanya dilakukan satu kali pengamatan selama penelitian dengan pendekatan retrospektif yaitu menggunakan data lampau. Studi ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari pencatatan rekam medis di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2009.

4.2. Tempat dan Waktu Penelitian

4.2.1. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan dengan alasan rumah sakit tersebut merupakan pusat pelayanan kesehatan yang besar di Medan, mudah dijangkau oleh masyarakat, dengan jumlah pasien relatif banyak, sehingga populasi diperlukan untuk penelitian. Rumah sakit tersebut memiliki ahli-ahli kebidanan, fasilitas memadai dan data-data rekam medik yang lengkap.

4.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2010 Universitas Sumatera Utara

4.3. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini ialah semua penderita anak balita yang didiagnosis menderita diare di RSUP HAM, Medan dari tempoh masa yang ditetapkan. Penelitian ini pula menggunakan total sampling sebagai teknik pengambilan sampel yakni mengambil sampel dari seluruh jumlah populasi. Kriteria inklusi adalah balita yang dirawat inap akibat diare pada tahun 2009 manakala eksklusi adalah selain dari sampel tersebut.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dirumuskan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Meminta rekam medis yang berisi data penderita diare pada anak yang dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2009. 2. Mencatat data yang diperlukan seperti terlampir dalam borang data. 3. Hasilnya terutama ciri karakteristik yang dikaji akan dihitung persentasenya dan disajikan dalam bentuk diagram dan tabel.

4.5. Metode Deskriptif Data

Penelitian ini merupakan suatu penelitian deskriptif. Data-data yang didapati dianalisa dengan menggunakan program Statistical Package for the Social Sciences SPSS 17.0 yang kemudiannya akan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Universitas Sumatera Utara BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, terletak di lahan yang luas di pinggiran kota Medan, yaitu di Jalan Bunga Lau yang juga merupakan rumah sakit tipe A di Medan. Rumah sakit ini dikelola oleh Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara. Rumah sakit ini memiliki fasilitas rekam medis yang sistematis dan lengkap dengan berbagai penyakit pada semua pasien yang datang berobat, termasuk dengan pasien anak-anak selain orang dewasa dan lansia.

5.1.2. Deskripsi Individu

Penelitian dilakukan secara deskriptif, pada 1 Januari hingga 31 Disember 2009 dengan mengambil data daripada rekam medis. Sampel yang diperoleh 65 anak balita dengan diare akut. Daripada 65 sampel yang diambil menurut teknik total sampling, 5 sampel telah ditolak untuk penelitian oleh karena rekam medis yang ingin diamati tidak dapat diperoleh. Hal ini adalah karena rekam medis tersebut mungkin sedang digunakan untuk pengobatan pasien tersebut ketika penelitian sedang dilakukan. Oleh itu sebanyak 60 orang pasien yang mengalami diare akut telah dijadikan sampel penelitian. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Sampel berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur Karakteristik Frekuensi n Persen Jenis Kelamin Laki-laki 33 55.0 Perempuan 27 45.0 Umur 0 – 28 hari 8 13.0 28 hari – 1 tahun 32 54.0 1 – 5 tahun 20 33.0 Berdasarkan tabel 5.1 didapati bahwa umur sampel paling banyak adalah usia 28 hari – 1 tahun yaitu sebanyak 32 orang 54.0, sedangkan umur responden yang paling sedikit adalah kurang dari 28 hari yaitu sebanyak 8 orang sahaja. Didapatkan juga bahwa laki-laki mempunyai frekuensi sampel yang sedikit lebih tinggi berbanding perempuan yaitu 33 orang 55.0 untuk laki-laki dan 27 orang 45.0 untuk perempuan.

5.1.3. Hasil Deskriptif Data

Penentuan status gizi dilakukan berdasarkan World Health Organization WHO dengan menggunakan berat badan sesuai umur, BBU. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.2 Status Gizi Sampel Penderita Diare Akut pada Anak Balita Status Gizi Frekuensi n Persen Baik 32 53.3 Kurang 13 21.7 Buruk 15 25.0 Lebih 0.0 Jumlah 60 100.0 Berdasarkan tabel 5.2 dapat didapati bahwa sebanyak 32 orang 53.3 mempunyai gizi baik. Hanya 15 orang 25.0 datang dengan gizi buruk, dan 13 orang 21.7 datang dengan gizi kurang dan tidak didapati gizi lebih. Tabel 5.3 Distribusi Pemberian Asi Eksklusif mengikut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Ada Mendapat Asi Eksklusif Tidak Mendapat Asi Eksklusif Jumlah Laki-laki 6 27 33 Perempuan 9 18 27 Jumlah 15 45 60 Berdasarkan tabel 5.5 diketahui bahwa lebih banyak sampel dengan diare akut ini tidak mendapat asi eksklusif yaitu sebanyak 45 orang berbanding dengan hanya 15 orang sampel yang mendapat asi eksklusif. Daripada 15 orang sampel yang mendapat Universitas Sumatera Utara asi eksklusif ini, didapatkan bahwa bilangan perempuan lebih tinggi berbanding dengan bilangan sampel laki-laki. Didapatkan juga bilangan anak laki-laki yang tidak mendapat asi eksklusif adalah lebih tinggi berbanding anak perempuan yaitu dengan laki-laki sebanyak 27 orang manakala 18 orang untuk perempuan. Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Sampel berdasarkan Jenis Dehidrasi Jenis Dehidrasi Frekuensi n Persen Tanpa Dehidrasi 10 17.0 Dehidrasi Ringan-Sedang 43 72.0 Dehidrasi Berat 7 11.0 Jumlah 60 100.0 Berdasarkan tabel 5.6 diketahui bahwa paling banyak sampel mengalami dehidrasi ringan-sedang yaitu sebanyak 43 orang dari 60 orang sampel. Sampel yang mengalami dehidrasi berat merupakan paling sedikit dengan hanya 7 orang yang mengalaminya dari 60 orang sampel.

5.2. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di RSUP Haji Adam Malik, Medan, diperoleh data yang merupakan keadaan nyata dengan cara mengkaji data dari rekam medis. Data tersebut dijadikan tolak ukur dalam melakukan pembahasan dan sebagai hasil akhir dapat dijabarkan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara

5.2.1. Jumlah kasus diare pada anak balita menurut jenis kelamin

Dilihat dari jenis kelamin penderita, pada penelitian ini didapatkan bahwa jumlah kasus diare pada anak balita yang terbanyak terdapat pada jenis kelamin laki- laki yaitu sebesar 55.0, diikuti dengan perempuan yaitu sebanyak 45.0. Namun dari penelitian ini didapatkan bahwa perbedaan jumlah kasus antara laki-laki dan perempuan tidak terlalu signifikan. Hasil ini didukung oleh penelitian Adisasmito yang mengemukakan bahwa jenis kelamin bukanlah salah satu dari faktor resiko untuk terkena diare akut pada anak balita Adisasmito, 2007.

5.2.2. Jumlah kasus diare pada anak balita menurut kelompok umur