Komponen Struktur yang Dibebani Secara Aksial

II.4.2 Komponen Struktur yang Dibebani Secara Aksial

Dalam perencanaan struktur kolom yang mengalami gaya tekan aksial akibat beban terfaktor, Nu, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: Nu ≤ n Nn 2.1 Keterangan: n adalah faktor reduksi kekuatan, n : 0.85 Nn adalah kuat tekan nominal komponen struktur. Ditentukan berdasarkan penampang yang mempunyai perbandingan lebar terhadap tebalnya lebih kecil dari nilai λ r , Keterangan: f r adalah tegangan residual pada pelat sayap = 70 MPa untuk penampang dirol = 115 MPa untuk penampang dilas f y adalah tegangan leleh material λ r adalah batas perbandingan lebar terhadap tebal untuk penampang tidak kompak Gaya tekuk elastis komponen struktur N cr ditentukan sebagai berikut: dengan parameter kelangsingan kolom λ c ditetapkan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Keterangan, λ c adalah parameter kelangsingan kolom r adalah jari-jari inersia f y adalah tegangan leleh material E adalah modulus elastisitas material L k adalah k c L Dalam hal ini, k c adalah faktor panjang tekuk. Nilai faktor panjang tekuk k c besarnya bergantung kepada kekangan rotasi dan translasi pada ujung-ujung komponen struktur. Pada gambar 2.8 untuk komponen struktur tak bergoyang, kekangan translasi ujungnya dianggap tak hingga. Pada gambar 2.9 untuk komponen struktur bergoyang, kekangan translasi ujungnya dianggap nol. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.8 Nomogram untuk komponen struktur tak bergoyangSumber: Alexander Chajes, Principle of Structural Stabity Theory Gambar 2.9 Nomogram untuk komponen struktur bergoyang Sumber: Alexander Chajes, Principle of Structural Stabity Theory Secara matematis, faktor panjang efektif atau faktor K elastis dapat didefinisikan sebagai : Universitas Sumatera Utara 2.5 dimana, Pe adalah beban Euller; Pcr adalah beban tekuk elastis dari kolom rangka ujung terkekang; E adalah modulus elastisitas; I adalah momen inersia penampang; dan L adalah panjang kolom. Untuk komponen struktur yang kondisi ujung-ujungnya ideal, nilai k c ditentukan berdasarkan tabel 2.1 di bawah ini: Tabel 2.1 Nilai k untuk berbagai kondisi perletakan ideal Universitas Sumatera Utara Sumber: Alexander Chajes, Principle of Structural Stabity Theory Untuk komponen struktur tekan yang merupakan bagian dari suatu rangka bersambungan kaku, nilai faktor panjang tekuk k c ditetapkan berdasarkan tabel 2.1. Pada gambar tersebut, Ga dan Gb adalah perbandingan antara kekakuan komponen struktur dengan tekan dominan terhadap kekakuan komponen struktur relatif bebas tekan, masing-masing pada ujung A dan B. Nilai G ditentukan sebagai berikut: Kecuali bahwa: Bentuk kolom yang tertekuk ditunjukkan oleh garis terputus Harga K teoritis 0,5 0,7 1,0 1,0 2,0 2,0 Harga perencanaan yang disarankan bila kondisi ideal hanya merupakan pendekatan 0,65 0,80 1,0 1,2 2,10 2,0 Tanda kondisi ujung a b c d e f Rotasi tak mungkin, Translasi tak mungkin Rotasi bebas, Translasi tak mungkin Rotasi tek munfkin, Translasi bebas Rotasi bebas, Translasi bebas Universitas Sumatera Utara a. Untuk komponen struktur tekan yang dasarnya tidak terhubungkan secara kaku pada fondasi, nilai G tidak boleh diambil kurang dari 10, kecuali dilakukan analisis khusus untuk menetapkan nilai G tersebut. b. Untuk komponen struktur tekan yang dasarnya terhubungkan secara kaku pada fondasi, nilai G tidak boleh diambil kurang dari 1, kecuali bila dilakukan analisis khusus untuk menetapkan nilai G tersebut. Menurut teori, nilai G sama dengan nol bila kolom dihubungkan ke pondasi oleh perletakan jepit. Namun untuk perencanaan praktis, nilai G diambil sama dengan satu. Bila kolom dihubungkan ke pondasi oleh perletakan sendi, nilai G teoritis adalah tak terhingga, tetapi untuk perencanaan praktis, nilai G diambil sama dengan 10. Penggunaan nilai G = 1. Untuk perletakan jepit dan G=10 untuk perletakan sendi menunjukkan bahwa kondisi jepit sempurna atau sendi ideal hampir tidak pernah dijumpai pada struktur sebenarnya. Besarnya dihitung dengan menjumlahkan kekakuan semua komponen struktur tekan, dengan bidang lentur sama, yang terhubung secara kaku pada ujung komponen struktur yang sedang ditinjau, termasuk komponen struktur itu sendiri. Besarnya dihitung dengan menjumlahkan kekakuan semua komponen struktur lentur, dengan bidang lentur sama, yang terhubungkan secara kaku pada ujung komponen struktur yang sedang ditinjau. Universitas Sumatera Utara Dengan menggunakan metode slope-deflection dan fungsi stabilitas, penentuan faktor panjang efektif dapat ditentukan dengan rumus di bawah. Untuk portal tidak bergoyang: 2.7 Dan untuk portal bergoyang: 2.8 Batas kelangsingan untuk batang-batang yang direncanakan terhadap tekan, angka perbandingan kelangsingan dibatasi sebesar 200. Untuk batang-batang yang direncanakan terhadap tarik, angka perbandingan kelangsingan dibatasi sebesar 300 untuk batang sekunder dan 240 untuk batang primer. Daya dukung nominal komponen struktur tekan dihitung sebagai berikut: Untuk λ c ≤ 0.25 maka ω = 1 Untuk 0.25 λ c 1.2 maka ω = Untuk λ c ≥ 1.2 maka ω = 1.25 Keterangan, A g adalah luas penampang bruto, mm 2 f cr adalah tegangan kritis penampang, MPa Universitas Sumatera Utara f y tegangan leleh material, MPa ω koefisien tekuk

II.4.3 Mode Tekuk