yang besar. Di sisi lain, sebahagian besar pengurangan kekakuan dapat dihasilkan dari perubahan pada sifat-sifat mekanikal leleh atau keruntuhan dari material dan,
dalam konsekuensinya, dapat menimbulkan keruntuhan pada struktur. Tetapi dalam tulisan ini, hal ini tidaklah dibahas.
II.4 Tekuk Pada Rangka Portal Karena setiap bagian dari struktur rangka dengan sambungan kaku berada
dalam kondisi dimana setiap batang dengan ujung terkekang secara elastis, maka metode yang akan dibahas selanjutnya dapat digunakan untuk menentukan tekuk
pada portal.
II.4.1 Konsep Dasar
Di dalam pengembangan persamaan interaksi balok-kolom, banyak dilakukan pembahasan mengenai kebenaran panjang efektif kolom yang digunakan pada
persamaan tersebut. Meskipun ada usaha yang dilakukan untuk merumuskan persamaan interaksi tanpa menggunakan faktor K, dapat dikatakan bahwa hal tersebut
hampir tidak mungkin. Pada gambar 2.7. Dapat dilihat perbandingan hasil antara persamaan interaksi AISC-LRFD penyelesaian eksak dilakukan oleh Kanchanalai
1977 pada Chen dan Toma 1994 : 9 untuk portal sederhana. Persamaan interaksi AISC-LRFD K = 1 memberikan hasil kurang teliti , tetapi untuk K = 2 persamaan
interaksi AISC-LRFD memberikan hasil yang mendekati penyelesaian eksak oleh sebab itu penggunaan faktor K masih tetap dipertahankan di dalam persamaan
interaksi balok-kolom.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.7 Perbandingan kurva kekuatan balok-kolom dengan dan tanpa menggunakan faktor-K dengan kurva Kanchanalai 1977
Pada tabel 1 pada AISC manual 1978 bagian 5-124 , Salmon dan Johnson 1987 : 278 dapat dilihat nilai K untuk berbagai kondisi ujung kolom, tetapi nilai K
ini hanya berlaku untuk kolom yang berdiri sendiri Isolated Column . Sedangkan kolom pada portal, nilai K yang diberikan pada tabel 1 tidak berlaku lagi. Salah satu
metode yang dapat digunakan untuk menentukan faktor K pada portal berdasarkan pendekatan fungsi stabilitas dengan melakukan analisis tekuk portal secara
keseluruhan system buckling analysis . Metode lain yang cukup teliti adalah berdasarkan analisis tekuk kolom pada tingkat yang sama. story buckling
analisis yang dikembangkan oleh Lemessurier 1977 pada Chen dan Toma 1994 : 9 . Disamping kedua metode tersebut, nilai K dapat ditentukan berdasarkan
pendekatan persamaan kemiringan – lendutan , dan yang dapat disederhanakan dalam bentuk nomogram Alignment Chart .
Lr = 40
A
0-6 0-2
0-0 0-2
0-0 0-4
I B
I
0-8 1-0
LRFD K=2-0 0-6
0-4 P
H I =
P 1-0
0-8 LRFD K=1-0
Strong Axis Weak Axis
Kanchanalai, adjusted
8 c
c b
L
c
L
b c
p y
Universitas Sumatera Utara
II.4.2 Komponen Struktur yang Dibebani Secara Aksial