Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kota PadangSidimpuan Tahun 2009-2013 Berdasarkan Data Tahun 2004-2008

(1)

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA

PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2009-2013

BERDASARKAN DATA TAHUN 2004-2008

TUGAS AKHIR

RACHMAN AMANDA PUL

062407033

D-III STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009


(2)

(3)

PERNYATAAN

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2009-2013 BERDASRKAN DATA TAHUN 2004-2008

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Mei 2009

RACHMAN AMANDA PUL 062407033


(4)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah kurnia-Nya kertas kajian ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Drs. Pasukat Sembiring, M.Si selaku pembimbing pada penyelesaian tugas akhir ini yang telah memberikan panduan dan penuh kepercayaan kepada saya untuk menyempurnakan kajian ini. Panduan ringkas dan padat dan profesional telah diberikan kepada saya agar penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Ucapan terima kasih juga dituijukan kepada ketua dan sekretaris Departemen Dr. Saib Suwilo, M.Sc. dan Drs. Henri Rani Sitepu, M.Si., Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua dosen pada Departemen Matematika FMIPA USU, pegawai di FMIPA USU, dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya, tidak terlupakan kepada bapak dan ibu dan semua ahli keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Allah SWT akan membalasnya.


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERNYATAAN iii

PENGHARGAAN iv

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang 1

1.2.Maksud dan Tujuan 3

1.3.Rumusan Masalah 3

1.4.Batasan Masalah 4

1.5. Metode penelitian 4

1.6. Sistematika Penulisan 5

BAB II. LANDASAN TEORI 7

2.1. Masalah Kependudukan 7

2.2. Pengertian-pengertian 7

2.2.1. Penduduk 8

2.2.2. Laju Pertumbuhan Penduduk 8

2.2.3. Susunan Penduduk 9

2.2.4 Komposisi Penduduk 9

2.2.5 Kepadatan Penduduk 10

2.3. Proyeksi 10

2.3.1. Proyeksi Penduduk 11

BAB III. GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET 12

3.1. Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik 12 3.2. VIsi dan Misi Badan Pusat Statistik 16


(6)

3.2.1. Visi 16

3.2.2. Misi 16

BAB IV. EVALUASI DAN PEMBAHASAN 17

4.1. Keadaan Penduduk Kota Padangsidimpuan 17 4.1.1. Angka Beban Ketergantungan. 19 4.1.2 Angka Kelahiran Kasar dan Kematian Kasar 21 4.1.3. Kepadatan Penduduk 21

4.2. Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Padangsidimpuan 22 4.2.1. Pertumbuhan Penduduk Menurut Jenis 22 Kelamin di Kota Padangsidimpuan

4.2.2. Proyeksi atau Taksiran Penduduk Menurut 24 Jenis Kelamin di Kota Padangsidimpuan

BAB V. IMPLEMENTASI SISTEM 28

5.1. Tahap Implementasi 28

5.2. Pengaktifan Excel 29

5.3. Jendela Lembar Kerja Excel 29

5.4. Pengisian Data 30

5.5. Pembuatan Grafik 30

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 32

6.1. Kesimpulan 32

6.2. Saran 33

DAFTAR PUSTAKA 34


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Tabel Penduduk Kota Padangsidimpuan Menurut

Jenis Kelamin Tahun 2004-2008 18 Tabel 4.2 Tabel Komposisi Penduduk Menurut

Umur dan Jenis Kelamin di Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 19 Tabel 4.3 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Padangsidimpuan


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Penduduk Kota Padangsidimpuan Menurut

Jenis Kelamin Tahun 2004-2008 18 Gambar 4.3 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Paangsidimpuan

Menurut Jenis Kelamin Tahun 2009-2013 26


(9)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan-kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus menerus penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (fertilitas), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian (mortalitas) yang terjadi pada semua golongan umur, serta perpindahan penduduk (mobilitas) juga akan mempengaruhi bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah atau negara.

Di dalam Garis-garis Besar Haluan Negara dinyatakan bahwa jumlah penduduk yang besar baru menjadi modal dasar yang efektif bagi pembangunan nasional hanya bila penduduk yang besar tersebut berkualitas baik. Namun dengan pertumbuhan penduduk yang pesat sulit untuk meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraan secara layak dan merata. Hal ini berarti bahwa penduduk yang besar dengan kualitas yang tinggi tidak akan mudah tercapai.


(10)

Perkembangan penduduk tanpa disertai dengan kontrol untuk mengukur jumlah penduduk yang diinginkan, hanya akan menumbuhkan masalah sosial ekonomi dengan segala akibatnya. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dari tahun ketahun memerlukan tambahan investasi dan sarana di bidang pendidikan, kesehatan, perumahan dan sebagainya. Hal itu tentu saja merupakan masalah yang rumit bagi pemerintah dalam usahanya untuk membangun dan meningkatkan taraf hidup negaranya.

Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk diketahui oleh masyarakat luas yang mana dapat merangsang timbulnya kesadaran dan membina tingkah laku yang bertanggung jawab terhadap masalah kependudukan, sehingga masalah-masalah yang ada dapat diatasi bersama dengan penuh perhatian dan memungkinkan setiap timbulnya masalah dapat dicegah atau dihindari.

Berkurangnya atau bertambahnya penduduk di suatu daerah mempunyai hubungan yang erat dengan perkembangan teknologi yang dimilikinya. Semakin tinggi teknologi yang dimiliki oleh suatu golongan penduduk, semakin luas kemingkinan memperbesar hasil-hasil produksi kebutuhan hidup dan semakin luas pula mata pencaharian untuk pertambahan penduduk. Setiap pendapatan baru dalam lapangan teknologi sangatlah besar pengaruhnya terhadap perkembangan penduduk.

Untuk mengetahui banyaknya penduduk suatu daerah atau negara pada waktu tertentu maka dilaksanakan sensus penduduk atau perhitungan cacah, survei, serta catatan-catatan untuk dianalisis disusun menjadi angka. Data inilah yang akan dipergunakan sebagai bahan untuk perencanaan ataupun sasaran-sasaran pembangunan dimasa yang akan datang.


(11)

Oleh sebab itu penulis memilih judul “Proyeksi Pertumbuhan Penduduk

KotaPadangsidimpuan Tahun 2009-2013 Berdasarkan Data Tahun 2004-2008”.

Dengan tujuan agar penulis tahu sebesar apa pertumbuhan penduduk pertahun dan memproyeksikannya pada tahun-tahun berikutnya.

1.2.Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari penulisan ini adalah untuk mengamati dan memberikan penyajian data, yang diharapkan dapat dipergunakan seefisien mungkin bagi pihak-pihak yang membutuhkannya untuk dapat mengambil suatu keputusan atau kebijakan yang dapat membangun kesejahteraan masyarakat.

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pertumbuhan penduduk di Kota Padangsidimpuan dan memproyeksikannya pada tahun-tahun berikutnya.

1.3.Rumusan Masalah

Pertumbuhan yang tinggi dalam keadaan jumlah penduduk yang besar dapat menjadi beban yang berat bagi proses pembangunan, dan perkembangan penduduk yang padat akan mengalami kesulitan untuk memacu pertumbuhan dan perbaikan ekonomi, karena itu penyebaran penduduk yang tidak merata merupakan masalah kependudukan yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah dan juga peranan dari masyarakat serta perguruan tinggi yang dianggap sebagai orang-orang intelektual dalam mensukseskan pembangunan, khususnya mengenai jumlah


(12)

penduduk, kepadatan dan penyebaran penduduk, struktur penduduk menurut umur, rasio jenis kelamin dan tingkat pertumbuhan penduduk.

1.4.Batasan Masalah

Agar kajian dalam penelitian penulis ini tidak menyimpang, maka penulis hanya membatasi tentang taksiran atau ramalan pertumbuhan jumlah penduduk untuk tahun yang akan datang, sehingga dapat diambil suatu kebijakan untuk mencapai kesejahteraan penduduk yang seimbang dan dinamis dengan perkembangan yang merata di segala bidang.

1.5.Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah : 1. Kepustakaan

Disini penulis mengadakan penulisan “Tugas Akhir” dengan membaca buku-buku di perpustakaan dan Badan Pusat Statistik (BPS) Medan, yang ada kaitannya dengan kependudukan di Kota Padangsidimpuan.

2. Metode Pengumpulan data

Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis lakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Medan. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.


(13)

3. Teknik dan Analisis Data

Data penelitian dianalisis dengan menggunakan metode proyeksi secara Geometric Rate of Growth (pertumbuhan penduduk). Pertumbuhan penduduk secara geometrik adalah pertumbuhan penduduk yang menggunakan dasar bunga (bunga majemuk). Jadi pertumbuhan penduduk (rate of growth) adalah sama untuk setiap tahun.

Adapun rumus Geometric Rate of Growth tersebut adalah sebagai berikut :

Pt = P0 (1+r)t

Dimana :

Pt = Jumlah penduduk pada tahun t P0 = Jumlah penduduk pada tahun awal r = Angka pertumbuhan penduduk t = Jangka waktu dalam tahun

1.6.Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut, yaitu :

BAB 1 : Pendahuluan

Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, maksud dan tujuan penelitian, perumusan masalah, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.


(14)

BAB 2 : Landasan Teori

Bab ini menjelaskan tentang sumber- sumber data kependudukan, faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk beserta pengertiannya, proyeksi dan kegunaannya, dan perhitungan-perhitungan.

BAB 3 : Gambaran Umum Tempat Riset

Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat serta visi dan misi Badan Pusat Statistik

BAB 4 : Evaluasi dan Penbahasan

Bab ini memberikan uraian tentang data yang telah diamati dan beserta analisisnya.

BAB 5 : Implementasi Sistem

Bab ini menjelaskan tentang implementasi sistem yang digunakan untuk analisis penelitian.

BAB 6 : Kesimpulan dan Saran


(15)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Masalah Kependudukan

Masalah kependudukan di Indonesia dikategorikan sebagai suatu masalah nasional yang besar dan memerlukan pemecahan segera. Hal ini mencakup lima masalah pokok yang terkait satu sama lainnya, yaitu :

1. Jumlah penduduk yang besar. 2. Tingkat pertumbuhan yang tinggi.

3. Penyebaran penduduk yang tidak merata. 4. Komposisi umur penduduk yang timpang. 5. Dan masalah mobilitas penduduk.

Paket masalah kependudukan ini telah menjadi induk dari berbagai masalah lain. Apabila tidak segera ditanggulangi tidak mustahil akan mendatangkan efek yang lebih parah lagi dan dapat melumpuhkan pembangunan nasional.

2.2. Pengertian-pengertian

Ada beberapa pengertian yang secara singkat perlu diketahui untuk mendukung tulisan ini dan merupakan bahan acuan dalam mengembangkan aplikasi yang ada.


(16)

2.2.1. Penduduk

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah Republik Indonesia selama enam bulan atau lebih dan mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan untuk menetap.

2.2.2. Laju Pertumbuhan Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan dinyatakan dalam persentase.

Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu :

1. Fertilitas

Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita.

2. Mortalitas

Mortalitas atau kematian adalah peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.

3. Migrasi

Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap di suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara ataupun batas administratif atau batas bagian dalam suatu negara. Jadi migrasi sering diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen di suatu daerah ke daerah lain.


(17)

Menurut Everett S. Lee ada empat faktor yang menyebabkan orang mengambil keputusan untuk melakukan migrasi yaitu :

1. Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal. 2. Faktor-faktor yang terdapat di tempat tujuan. 3. Faktor-faktor yang menghambat.

4. Faktor-faktor pribadi.

2.2.3. Susunan Penduduk

Susunan penduduk atau komposisi penduduk adalah penggolongan penduduk berdasarkan umur, jenis kelamin, mata pencaharian, kebangsaan, suku bangsa, dan sebagainya.

2.2.4. Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang. Misalnya dalam sutu negara terdapat penduduk umur tua (50 tahun keatas) lebih banyak, maka diharapkan negara tersebut mempunyai angka kelahiran yang rendah. Demikian pula ketidakseimbangan jumlah penduduk laki-laki dan wanita, bisa mengakibatkan rendahnya fertilitas dan rendahnya angka pertumbuhan.

Ketidakseimbangan itu akan mempengaruhi pula keaadan sosial, ekonomi dan keluarga. Komposisi penduduk umur tua digambarkan dalam piramida penduduk yang dapat mencerminkan apakah negara tersebut mempunyai ciri penduduk tua atau muda. Sedangkan pada penduduk umur muda dapat dipakai sebagai ukuran perbandingan


(18)

beban tanggungan yaitu angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan 65 tahun keatas) dengan banyaknya orang yang produktif (umur antara 16-64 tahun).

2.2.5. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk merupakan indikator daripada tekanan penduduk di suatu daerah. Kepadatan di suatu daerah dibandingkan dengan luas tanah yang ditempati dinyatakan dengan banyaknya penduduk perkilometer persegi.

Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

KP =

h LuasWilaya

ilayah udukSuatuw Jumlahpend

2.3. Proyeksi

Proyeksi adalah perhitungan untuk meramalkan atau untuk mengetahui perkembangan di masa yang akan datang dengan menggunakan beberapa asumsi yang didasarkan atas data tahun dasar.

Kualitas hasil proyeksi sangat ditentukan oleh proses pelaksanaa penyusunannya. Proyeksi yang baik adalah proyeksi yang menghasilkan penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan sekecil mungkin.

Manfaat atau kegunaan daripada proyeksi adalah untuk meramalkan atau memperkirakan kejadian atau hal-hal yang mungkin terjadi, sebagai alat perencanaa yang tujuannya untuk menyediakan jasa sebagai response terhadap penduduk yang


(19)

telah di proyeksi dan merubah trend penduduk menuju ke perkembangan demografi sosial dan ekonomi.

2.3.1. Proyeksi Penduduk

Pertumbuhan jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan daerah atau negara yang bersangkutan. Perhitungan proyeksi penduduk penulis lakukan dengan memproyeksikan penduduk berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk pada periode 2004-2008. Hal tersebut ditempuh karena informasi mengenai salah satu komponen kependudukan yaitu migrasi tidak tersedia untuk tingkat kabupaten/kotamadya.

Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam perhitungan proyeksi ini adalah sebagai berikut :

1. Menghitung tingkat pertumbuhan penduduk Kota Padangsidimpuan menurut jenis kelamin untuk periode 2004-2008 dengan cara geometrik.

2. Memproyeksikan penduduk Kota Padangsidimpuan menurut jenis kelamin berdasarkan tingkat pertumbuhan 20004-2008 dengan metode geometrik.

Adapun rumus Geometric Rate of Growth tersebut adalah sebagai berikut : Pt = P0 (1+ r)t

Dimana :

Pt = Jumlah penduduk pada tahun t P0 = Jumlah penduduk pada tahun awal r = Angka pertumbuhan penduduk t = Jangka waktu dalam tahun


(20)

BAB 3

GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

3.1. Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik

Sejarah Badan Pusat Statistik dibagi dalam tiga masa, yaitu masa sebelum kemerdekaan, masa setelah kemerdekaan dan masa orde baru. Masa sebelum kemerdekaan dibagi kembali dalam dua masa yaitu masa pemerintahan Belanda dan masa pemerintaha Jepang.

1. Masa Pemerintahan Belanda

a. Pada bulan Februari 1920, kantor statistik pertama kali dibentuk oleh direktur pertanian, kerajinan, dan perdagangan (Directur Van Landbouw Nijerverheid en Handel ) yang berkeduduka n di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistik.

b. Pada bulan Maret 1923, dibentuk suatu komisi untuk badan statistik yang anggotanya merupakan wakil dari tiap-tiap departeman. Komisi tersebut diserahi tugas merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang statistik Indonesia.


(21)

c. Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama Central Kantor Voor de Statistiek (CKS) atau kantor statistik dan dipindahkan ke Jakarta. Bersama dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme statistik perdagangan yang semula dilaksanakan oleh kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen (UIA) yang sekarang disebut kantor bea dan cukai

2. Masa Pemerintahan Jepang

a. Pada bulan Juni 1944, Pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang dan militer.

b. Pada masa ini CKS diganti namanya menjadi Shomobu Chosasitsu Gunseikanbu.

3. Masa Kemerdekaan Republik

a. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkat Umum Republik Indonesia). Tahun 1946 kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai konsekwensi Linggarjati. Sementara ini pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS.

b. Berdasarkan surat edaran Kementerian Kemakmuran, tanggal 12 Juni 1950 No. 219/ S.C, KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat


(22)

Statistik (KPS) dan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada menteri kemakmuran.

c. Dengan surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No. P/44, lembaga KPS berada dibawah tanggung jawab menteri perekonomian. Selanjutnya keputusan menteri perekonomian tanggal 24 Desenber 1953 No. 18.009/M KPS dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian Research yang disebut Afdeling A dan bagian penyelenggaraan tata usaha yang disebut Afdeling B.

d. Dengan Keputusan Presiden RI No. 131 Tahun 1957, kememterian Perekonomian dipecah menjadi kementerian Perdagangan dan perindustrian. Untuk selanjutnya keputusan Presiden RI No. 172 Tahun 1957, terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957 nama KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik dan urusan statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang berada dibawah Perdana Menteri.

4. Masa Orde Baru Sampai Sekarang

a. Pada pemerintahan orde baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang handal, lengkap, tepat, akurat, dan terpercaya mulai diadakan pembenahan Organisasi Biro Pusat Statistik. b. Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan

struktur organisasi, yaitu :

1. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968 tentang organisasi BPS 2. Perturan Pemerintah No. 16 tahun 1980 tentang organisasi BPS


(23)

3. Perturan Pemerintah No. 2 tahun 1992 tentang organisasi BPS dan keputusan Presiden No. 6 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi, susunan dan tata kerja Biro Pusat Statiatik

4. Undang-undang No. Tahun 1997 tentang statistik. 5. Keputusan Presiden RI No. 86 tentang BPS.

6. Keputusan Kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja BPS.

7. PP No. 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan Statistik

c. Tahun 1968 ditetapkan peraturan pemerintah No. 16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan daerah. Tahun 1980 peraturan pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintah No. 6 tahun 1968. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 di tiap propinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statistik propinsi. Di Kabupaten/Kotamadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama Kantor Sstatistik Kabupaten/Kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang Statistik sebagai pengganti undang-undang No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juni 1998 ditetapkan nama Badan Pusat Statistik sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.


(24)

3.2. Visi dan Misi Badan Pusat Statistik

3.2.1. Visi

Badan Pusat Statistik mempunyai visi untuk menjadikan informasi sebagai tulang punggung pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutakhir.

3.2.2. Misi

Dalam menunjang pembangunan nsional Badan Pusat Statistik mengemban misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang bermutu dan handal, efektif dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan kegunaan Badan Statistik dan pengemban ilmu pengetahuan statistik dalam kehidupan masyarakat.


(25)

BAB 4

EVALUASI DAN PEMBAHASAN

4.1. Keadaan Penduduk Kota Padangsidimpuan

Kota Padangsidimpuan terletak antara 10.18’ – 10.49’ Lintang Utara 990.13’– 990.21’ Bujur Timur. Dan 1,5 – 35,5 meter di atas permukaan laut.

Kota Padangsidimpuan merupakan salah satu daerah tingkat II di Sumatera Utara dengan luas daerah sekitar 11.146 km2. Dimana kota ini merupakan daerah Tingkat II Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan kabupaten Tapanuli selatan(Kec. Psp Barat) di sebelah Utara, (Kec. Psp Timur) di sebelah Selatan, Barat, dan Timur.

Keadaan penduduk Kota Padangsidimpuan setiap tahunnya menunjukan peningkatan yang perlu mendapatkan perhatian.

Pesatnya perkembangan jumlah penduduk di samping masih tingginya angka kelahiran juga disebabkan oleh urbanisasi, migrasi pencari kerja dan melanjutkan pendidikan lebih tinggi.


(26)

Hal ini terjadi karena Kota Padangsidimpuan merupakan Ibu Kota Kotamadya, kota perdagangan, kota industri dan pusat pemerintahan.

Adapun keadaan jumlah penduduk di Kota Padangsidimpuan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Penduduk Kota Padangsidimpuan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2004-2008

Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah

2004 83.766 84.770 168.536

2005 86.609 87.395 174.004

2006 88.407 89.092 177.499

2007 90.582 91.283 181.865

2008 91.418 93.714 185.132

Sumber : Badan Pusat Statistik Medan

Gambar : 4.1 Penduduk Kota Padangsidimpuan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2004-2008

Jumlah Penduduk Kota Padangsidimpuan tahun 2004 - 2008

75 80 85 90 95

2004 2005 2006 2007 2008 Tahun Laki-Laki Perempuan Jum la h P endudu k ( Ri bu an)


(27)

4.1.1. Angka Beban Ketergantungan

Angka beban ketergantungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur di bawah 15 tahun dan 65 tahun keatas) dengan banyaknya orang yang produktif (umur antara 16-64 tahun).

Angka beban ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator ekonomi suatu negara, apakah tergolong negara maju atau tidak. Negara-negara yang sedang berkembang dengan fertilitas yang lebih tinggi mempunyai angka beban ketergantungan yang lebih tinggi pula, disebabkan besarnya proporsi anak-anak di dalam komposisi penduduk tersebut. Besarnya angka beban ketergantungan di Kota Padangsidimpuan dapat kita hitung dengan menggunakan rumus :

Angka Beban Tanggungan = xk P P P 64 15 65 14 0 − + − + Dimana :

k adalah konstanta dengan nilai 100.

Tabel 4.2. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis kelamin di Kota Padangsidimpuan Tahun 2008

No Kelompok

Umur

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 0-4 9.975 9.594 19.569

2 5-9 10.661 10.163 20.824


(28)

4 15-19 12.488 12.834 25.322

5 20-24 8.173 9.039 17.212

6 25-29 6.577 7.296 13.873

7 30-34 6.487 7.168 13.655

8 35-39 6.285 6.913 13.198

9 40-44 5.456 5.960 11.916

10 45-49 4.705 4.354 9.059

11 50-54 3.024 2.696 5.993

12 55-59 1.751 1.965 3.716

13 60-64 1.739 1.930 3.669

14 65+ 2.786 3.029 5.813

Jumlah 91.418 93.174 185.132

Sumber : Badan Pusat Statistik Medan

Dari tabel diatas didapat harga-harga sebagai berikut : P 0-14 = 61.706 Jiwa

P 65+ = 5.813 Jiwa P 15-64 = 112.213 Jiwa

Bila harga-harga diatas didistribusikan kedalam rumus, didapat besarnya angka beban tanggungan sebagai berikut :

Angka Beban Tanggungan = xk P P P 64 15 65 14 0 − + − + = 100 213 . 112 813 . 5 706 . 61 x + = 60


(29)

Ini berarti bahwa tiap 100 orang yang produktif harus menanggung 60 orang yang tidak produktif.

4.1.2. Angka Kelahiran Kasar dan Angka Kematian Kasar

Kelahiran dan Kematian merupakan sebahagian dari komponen perubahan penduduk. Angka kelahiran kasar adalah banyaknya kelahiran yang terjadi per 1000 penduduk pada satu tahun tertentu, sedangkan angka kematian kasar adalah banyaknya kematian yang terjadi per 1000 penduduk pada satu tahun tertentu.

4.1.3. Kepadatan Penduduk

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, kepadatan penduduk merupakan indikator dari tekanan penduduk suatu daerah. Kepadatan penduduk suatu daerah adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas daerah dalam kilometer persegi. Kepadatan penduduk yang berbeda-beda disebabkan oleh berbagai faktor, seperti lokasi daerah, keadaan alamnya serta sejarahnya.

Kepadatan penduduk Kota Padangsidimpuan pada tahun 2008 mencapai 4.006 jiwa per kilometer persegi. Dapat kita lihat pada tabel daerah yang mengalami kepadatan yang besar adalah daerah Padangsidimpuan Utara. Hal ini mungkin disebabkan oleh kecilnya luas daerah tersebut. Untuk melihat kepadatan penduduk pada setiap daerah berikut ditampilkan tabel kepadatan penduduk menurut kecamatan pada tahun 2008 dalam lampiran.


(30)

4.2. Proyeksi Jumlah Penduduk di Kota Padangsidimpuan

Salah satu cara untuk mengetahui jumlah penduduk pada tahun-tahun tertentu pada masa yang akan datang yaitu dengan cara memproyeksikannya. Berdasarkan data yang tertera pada tabel 4.1, pada tahun 2004 jumlah penduduk sebesar 168.536 jiwa yaitu penduduk laki-laki sebesar 83.766 jiwa dan perempuan sebesar 84.770 jiwa. Sedangkan pada tahun 2008 jumlah penduduk sebesar 185.132 jiwa, yaitu 91.418 jiwa penduduk laki-laki dan 93.714 jiwa penduduk perempuan.

Dari data dengan rentang lima tahunan tersebut, maka besarnya tingkat pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus pertumbuhan geometrik, yaitu sebagai berikut :

Pt = P0 ( 1 + r ) t Dimana :

Pt = Jumlah penduduk pada tahun t P0 = Jumlah penduduk pada tahun awal r = Angka pertumbuhan penduduk t = Jangka waktu dalam tahunan

4.2.1. Pertumbuhan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kota Padangsidimpuan

a. Untuk Jenis Kelamin Laki-laki t = 5

P2008 = P2004 ( 1 + r ) t 91.418 = 83.766 ( 1 + r ) 5


(31)

log ( 1 + r ) = 5 766 . 83 log 418 . 91 log −

log ( 1 + r ) = 0,00759

1 + r = Antilog 0,00759 1 + r = 1,0176

r = 1,0176 – 1 r = 0,0176 r = 1,76 %

b. Untuk Jenis Kelamin Perempuan P2008 = P2004 ( 1 + r ) t 93.714 = 84.770 ( 1 + r ) 5

Log ( 1 + r ) =

5 770 . 84 log 714 . 93 . 1 log −

Log ( 1 + r ) = 0,00871

1 + r = Antilog 0,00871 1 + r = 1,0202

r = 1,0202 – 1 r = 0,0202 r = 2,02 %

4.2.2. Proyeksi atau Taksiran Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kota Padangsidmpuan

Dengan dipeolehnya pertumbuhan penduduk untuk Kota Padangsidimpuan maka proyeksi atau taksiran jumlah penduduk dapat ditentukan dengan menggunakan


(32)

persentase perubahan jumlah penduduk Kota Padangsidimpuan tahun 2000-2005 dengan menggunkan rumus :

Pt = P0 ( 1 + r ) t

1. Taksiran Jumlah Penduduk Kota Padangsidimpuan Tahun 2009

a. Untuk Laki-laki P2009 = P2008 ( 1 + r ) 2

91.418 ( 1 + 0,0176 ) 2 94.664 jiwa

b. Untuk Perempuan P2009 = P2008 ( 1 + r ) 2

93.714 ( 1 + 0,0202 ) 2 97.538 jiwa

2. Taksiran Jumlah Penduduk Kota Padangsidimpuan Tahun 2010 a. Untuk Laki-laki

P2010 = P2008 ( 1 + r ) 3

91.418 ( 1 + 0,0176 ) 3 96.336 jiwa

b. Untuk Perempuan P2010 = P2008 ( 1 + r ) 3

93.714 ( 1 + 0,0202 ) 3 99.508 jiwa


(33)

3. Taksiran Jumlah Penduduk Kota Padangsidimpuan Tahun 2011

a. Untuk Laki-laki P2011 = P2008 ( 1 + r ) 4

91.418 ( 1 + 0.0176 ) 4 98.025 jiwa

b. Untuk Perempuan P2011 = P2008 ( 1 + r ) 4

93.714 ( 1 + 0,0202) 4 101.518 jiwa

4. Taksiran Jumlah Penduduk Kota Padangsidimpuan Tahun 2012 a. Untuk Laki-laki

P2012 = P2008 ( 1 + r ) 5

91.418( 1 + 0,0176 ) 5 99.750 jiwa

b. Untuk Perempuan

P2012 = P2008 ( 1 + r ) 5

93.714 ( 1 + 0,0202 ) 5 103.569 jiwa


(34)

4. Taksiran Jumlah Penduduk Kota Padangsidimpuan Tahun 2013 a. Untuk Laki-laki

P2013 = P2008 ( 1 + r ) 6

91.418 ( 1 + 0.0176 ) 6 101.506 jiwa

b. Untuk Perempuan P2013 = P2008 ( 1 + r ) 6

93.714 ( 1 + 0,0202 ) 6 105.619 jiwa

Tabel 4.3 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Padangsidimpuan Tahun 2009-2013

No Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah

1 2009 94.664 97.538 192.202

2 2010 96.330 99.508 195.838

3 2011 98.025 101.518 199.543

4 2012 99.750 103.569 203.319

5 2013 101.506 105.619 207.125


(35)

Jumlah Penduduk Kota Padangsidimpuan tahun 2009-2013 0 20000 40000 60000 80000 100000 120000

2009 2010 2011 2012 2013

Tahun J u m la h P e n d u d u k laki-laki perempuan

Gambar : 4.3 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Tahun 2009-2013

Dari hasil Proyeksi yang diperoleh kita ketahui bahwa setiap tahunnya jumlah penduduk mengalami kenaikan. Faktor pertambahan ini dapat saja terjadi dikarenakan oleh semakin cepatnya tingkat kelahiran bayi, banyaknya para pendatang (migran) masuk ke kota ini mengingat bahwa Kota Padangsidimpuan merupakan Kota Perdagangan, Kota Industri, dan Pusat Pemerintahan.


(36)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1. Tahap Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain yang tertulis kedalaman programming (coding). Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan ke dalam bahasa pemograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesui dengan hasil desain tertulis.

Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem yang dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri (contoh dalam hal efesien, baik itu efesien si pemakai memori maupun dalam waktu proses mengakses data). Implementasi yang sudah selesai harus di uji coba kehandalannya sehingga dapat diketahui kehandalan dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam data pengolahan jumlah penduduk, implementasi yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan software excel.

Selain berfungsi sebagai pengolah angka atau manipulasi angka, Excel juga dapat digunakan untuk dapat mendayagunakan Excel dengan maksimal, harus juga menguasai sistem operasi Microsoft Windows.


(37)

5.2. Pengaktifan Excel

Tahap pertama harus dilakukan adalah mengaktifkan windows, pastikan Microsoft Excel berada pada jaringan Microsoft Windows. Lalu lanjutkan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Dari windows klik start pada taskbar, lalu ketik program. Tampil item menu program aplikasi yang telah di install.

2. Klik Microsoft Excel, secara otomatis akan tampil jendela utama Excel dan selanjutnya bisa digunakan langsung untuk manipulasi angka atau data lainnya.

5.3. Jendela Lembar Kerja Excel

Setelah pengaktifan, akan tampil lembar kerja Excel adalah sama dengan pemasukan atau pengetikan data kedalamnya. Ada dua alternatif pengisian data, yakni menggunakan keyboard atau melalui sub-menu yang terdapat pada menu Excel.

Dalam mengisi data ke dalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data. 2. Ketik data yang diinginkan.

3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel yang lain untuk konfirmasi atau mengakhirinya. Sedangkan alternatif kedua dalam mengisi data adalah menggunakan sub menu pada menu edit di Excel. Dengan alternatif ini, maka memiliki banyak pilihan yaitu : Down, Up, Right, Left, dan Series (Autofill).


(38)

5.4 Pengisian Data

Pengisian data ke dalam lembar kerja Excel adalah sama dengan pemasukan atau pengetikan data kedalamnya. Ada dua alternatif pengisian data, yakni menggunakan keyboard atau melalui sub-menu yang terdapat pada menu Excel.

Dalam mengisi data ke dalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data. 2. Ketik data yang diinginkan.

3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel yang lain untuk konfirmasi atau mengakhirinya.

Sedangkan alternatif kedua dalam mengisi data adalah menggunakan sub menu pada menu edit di Excel. Dengan alternatif ini, maka memiliki banyak pilihan yaitu : Down, Up, Right, Left, dan Series (Autofill).

5.5 Pembuatan Grafik

Grafik pada Excel dapat di buat menjadi satu dengan data terpisah dengan lembar grafik terdiri, namun masih berada di file yang sama. Untuk membuat grafik pada Excel, bisa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan ialah :

1. Sorot sel atau range sel yang ingin di buat grafik.


(39)

3. Klik tipe grafik yang diinginkan dan klik Next. Tampil kotak Dialog Chart source data.

4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radiobutton row atau colums yang diinginkan. Klik next. Tampil kotak dialog chart option.

5. Pada chart options, ketik judul grafik. Setelah itu klik next. Tampilan kotak dialog chart location.

6. Anda bisa memilih tempat untuk meletakkan grafik ini dan lalu finish. Maka grafik akan ditempatkan lembar kerja.


(40)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu antara lain :

1. Hasil proyeksi yang penulis lakukan diketahui bahwa jumlah penduduk laki-laki pada tahun 2009 adalah sebesar 94.664 jiwa, sedangkan untuk penduduk perempuan sebesar 97.538 jiwa. Pada tahun 2010 penduduk laki-laki sebesar 96.330 jiwa, sedangkan penduduk perempuan sebesar 99.508 jiwa. Pada tahun 2011 penduduk laki-laki sebesar 98.025 jiwa, sedangkan penduduk perempuan sebesar 101.518 jiwa. Pada tahun 2012 penduduk laki-laki sebesar 99.750

jiwa,sedangkan penduduk perempuan sebesar 103.569 jiwa. Pada tahun 2013 penduduk pria sebesar 101.506 jiwa, sedangkan penduduk perempuan sebesar

105.619 jiwa.

2. Pertumbuhan penduduk setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pesatnya perkembangan jumlah penduduk di samping masih tingginya angka kelahiran juga disebabkan oleh urbanisasi, migrasi pencari kerja dan melanjutkan pendidikan lebih tinggi. Hal ini terjadi karena Kota Padangsidimpuan merupakan kota perdagangan, kota industri, dan pusat pemerintahan.


(41)

3. Angka beban tanggungan di Kota Padangsidimpua untuk tahun 2008 sebesar 60 orang, ini berarti bahwa tiap 100 orang yang produktif harus menanggung 60 orang yang tidak produktif.

6.2. Saran

1. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dalam keadaan jumlah penduduk yang besar dapat menjadi beban yang berat bagi proses pembangunan. Sehingga hal ini akan dapat menyebabkan suatu masalah bagi pertumbuhan dan perbaikan ekonomi. Oleh karena itu penyebaran penduduk yang tidak merata perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, yang mana dapat memberikan pemecahan masalah kependudukan tersebut serta mengambil suatu kebijakan yang dapat mensukseskan pembangunan kependudukan di Kota Padangsidimpuan. Salah satunya yaitu menerapkan program Keluarga Berencana (KB) yang sangat mempengaruhi masalah kependudukan.

2. Dalam pengolahan data yang penulis lakukan ada beberapa data yang penulis butuhkan tidak tersedia seperti data penduduk yang melakukan imigrasi, penduduk menurut golongan umur dan jenis kelamin dan sebagainya. Oleh karena itu diharapkan kepada instansi khususnya Badan Pusat Statistik dapat mengumpulkan data yang lebih lengkap, sehingga para pengguna data dapat lebih mudah dalam melakukan pengolahan data.


(42)

DAFTAR PUSTAKA

1. Mantra Ida Bagus Dr, Pengantar Studi Demografi,Yogyakarta,Nur cahaya,1985.

2. Lembaga Demografi Fakulktas Ekonomi UI, Dasar-dasar Demografi,Jakarta,1981.

3. Nnik Drs, Ledakan Penduduk Menjelang Tahun 2000, Jakarta, Bina Aksara, 1987.


(43)

(44)

(45)

(1)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu antara lain :

1. Hasil proyeksi yang penulis lakukan diketahui bahwa jumlah penduduk laki-laki pada tahun 2009 adalah sebesar 94.664 jiwa, sedangkan untuk penduduk perempuan sebesar 97.538 jiwa. Pada tahun 2010 penduduk laki-laki sebesar 96.330 jiwa, sedangkan penduduk perempuan sebesar 99.508 jiwa. Pada tahun 2011 penduduk laki-laki sebesar 98.025 jiwa, sedangkan penduduk perempuan sebesar 101.518 jiwa. Pada tahun 2012 penduduk laki-laki sebesar 99.750

jiwa,sedangkan penduduk perempuan sebesar 103.569 jiwa. Pada tahun 2013 penduduk pria sebesar 101.506 jiwa, sedangkan penduduk perempuan sebesar

105.619 jiwa.

2. Pertumbuhan penduduk setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pesatnya perkembangan jumlah penduduk di samping masih tingginya angka kelahiran juga disebabkan oleh urbanisasi, migrasi pencari kerja dan melanjutkan


(2)

3. Angka beban tanggungan di Kota Padangsidimpua untuk tahun 2008 sebesar 60 orang, ini berarti bahwa tiap 100 orang yang produktif harus menanggung 60 orang yang tidak produktif.

6.2. Saran

1. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dalam keadaan jumlah penduduk yang besar dapat menjadi beban yang berat bagi proses pembangunan. Sehingga hal ini akan dapat menyebabkan suatu masalah bagi pertumbuhan dan perbaikan ekonomi. Oleh karena itu penyebaran penduduk yang tidak merata perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, yang mana dapat memberikan pemecahan masalah kependudukan tersebut serta mengambil suatu kebijakan yang dapat mensukseskan pembangunan kependudukan di Kota Padangsidimpuan. Salah satunya yaitu menerapkan program Keluarga Berencana (KB) yang sangat mempengaruhi masalah kependudukan.

2. Dalam pengolahan data yang penulis lakukan ada beberapa data yang penulis butuhkan tidak tersedia seperti data penduduk yang melakukan imigrasi, penduduk menurut golongan umur dan jenis kelamin dan sebagainya. Oleh karena itu diharapkan kepada instansi khususnya Badan Pusat Statistik dapat mengumpulkan data yang lebih lengkap, sehingga para pengguna data dapat lebih mudah dalam melakukan pengolahan data.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

1. Mantra Ida Bagus Dr, Pengantar Studi Demografi,Yogyakarta,Nur cahaya,1985.

2. Lembaga Demografi Fakulktas Ekonomi UI, Dasar-dasar Demografi,Jakarta,1981.

3. Nnik Drs, Ledakan Penduduk Menjelang Tahun 2000, Jakarta, Bina Aksara, 1987.


(4)

(5)

(6)