Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Dairi Tahun 2013 Berdasarkan Data Tahun 2000-2009

(1)

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN DAIRI

TAHUN 2013 BERDASARKAN DATA TAHUN 2000-2009

TUGAS AKHIR

ROHANI SIPANGKAR

082407045

PROGRAM STUDI DIII STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011


(2)

(3)

PERSETUJUAN

Judul : PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK

KABUPATEN DAIRI TAHUN 2013

BERDASARKAN DATA TAHUN 2000-2009

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : ROHANI SIPANGKAR

Nomor Induk Mahasiswa : 082407045

Program Studi : DIPLOMA III STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juni 2011

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua Pembimbing

Prof. Dr. Tulus, M.Si Drs. Henry Rani Sitepu, M.S


(4)

PERNYATAAN

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN DAIRI TAHUN 2013 BERDASARKAN DATA TAHUN 2000-2009

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan masing–masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2011

ROHANI SIPANGKAR 082407045


(5)

PENGHARGAAN

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karna berkat rahmatNya dan bimbinga-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi D-III Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Henry Rani Sitepu, M.S selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulőlő, M.Si dan Drs. Suwarno Ariswoyo, M,Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi D III Statistika FMIPA USU.

3. Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Sc dan Dra. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan

Sekretaris Departemen Matematika FMIPA Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Sumatera Utara.

5. Ayahanda tersayang M. Sipangkar dan ibunda tercinta D. br Galingging mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya, karna atas dukungannya baik secara moril maupun materil serta doa restunya yang selalu mengiringi penulis.

6. Abang (Jimmy, Tohap, Boiman) Sipangkar, kakak (Friska dan Teodora) Sipangkar,

adik (Guido dan Romulus) Sipangkar serta Eda-eda yang telah memberikan dorongan sepenuhnya kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.


(6)

7. Sahabat saya Fitri, Novlin, via, Flo yang telah memberikan motivasi dan semangat untuk penulis, terima kasih atas bantuanny

8. Kepada semua teman-teman angkatan “08 yang sudah banyak membantu dan

memberikan semangat buat penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

9. Kepada semua teman-teman gg. Damanik yang telah memberikan dukungan.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempurna dan memiliki kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membantu dari para pembaca.

Akhir kata penulis mengharapkan Tugas Akhir bermanfaat bagi semua.

Medan, Juni 2011


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan i

Pernyataan ii

Penghargaan iii

Daftar Isi v

Daftar Tabel vii

Daftar Gambar viii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Maksud dan Tujuan 4

1.5 Metode Penelitian 4

1.6 Sistematika Penulisan 5

BAB 2 LANDASAN TEORI 6

2.1 Masalah Kependudukan 6

2.2 Pengertian-pengertian 8

2.2.1 Penduduk 8

2.2.2 Laju Pertumbuhan Penduduk 8

2.2.3 Susunan Penduduk 11

2.2.4 Komposisi Penduduk 11

2.2.5 Kepadatan Penduduk 12

2.3 Proyeksi 13

2.3.1 Proyeksi Penduduk 14

2.3.2 Rasio Jenis Kelamin 14

BAB 3 SEJARAH SINGKAT KABUPATEN DAIRI 16

BAB 4 ANALISA PEMBAHASAN 20

4.1 Keadaan Penduduk Kabupaten Dairi 20


(8)

4.1.2 Rasio Beban Tanggungan 23

4.1.3 Kepadatan Penduduk 25

4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk di Kabupaten Dairi 26

4.2.1 Pertumbuhan Penduduk Menurut Jenis Kelamin 27

di Kabupaten Dairi

4.2.2 Proyeksi Jumlah penduduk Menurut Jenis Kelamin 30

di Kabupaten Dairi

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 34

5.1 Tahapan Implementasi 34

5.2 Mengaktifkan Microsoft Excel 34

5.3 Membuka Lembar Kerja Baru 35

5.4 Pengisian Data 36

5.5 Pembuatan Grafik 37

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 40

6.1 Kesimpulan 40

6.2 Saran 41

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Penduduk Kabupaten Dairi Menurut Jenis Kelamin 21

Tahun 2000-2009

Tabel 4.2 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan 24

Dan Jenis Kelamin di Kabupaten Dairi

Tabel 4.3 Persentase Pertumbuhan Penduduk Laki-laki, Perempuan 29

dan Keseluruhan Penduduk

Tabel 4.4 Proyeksi dan Rasio Jenis Kelamin 32

Jumlah Penduduk di Kabupaten Kabupaten Dairi Tahun 2010-20013


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Penduduk Kabupaten Dairi Menurut 22

Jenis Kelamin Tahun 2000-2009

Gambar 4.2 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin 33

Tahun 2010-2013

Gambar 5.1 Mengaktifkan Microsoft Excel 35

Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel 36

Gambar 5.3 Tampilan Lembar Kerja Pengisian Data 37

Gambar 5.4 Tampilan Kotak Dialog Chart Type 38


(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemahaman mengenai keadaan penduduk di suatu daerah atau negara diperlukan kajian demografi, karena demografi merupakan gambaran mengenai jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan– kekuatan yang menambah dan kekuatan–kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus–menerus, penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (fertilitas), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematiaan (mortalitas) yang terjadi pada semua golongan umur, serta perpindahan penduduk (mobilitas) juga akan mempengaruhi bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah atau negara.

Perkembangan penduduk tanpa disertai dengan kontrol untuk mengukur jumlah penduduk yang diinginkan, hanya akan menumbuhkan masalah sosial ekonomi dengan segala akibatnya. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dari tahun ke tahun memerlukan


(12)

tambahan investasi dan sarana dibidang pendidikan dalam usahanya untuk membangun dan meningkatnya taraf hidup negaranya.

Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk diketahui oleh masyarakat luas yang mana dapat merangsang timbulnya kesadaraan dan membina tingkah laku yang bertangung jawab terhadap masalah kependudukan, sehingga masalah– masalah yang ada dapat diatasi bersama dengan penuh perhatiaan dan memungkinkan setiap timbulnya masalah dapat dicegah atau dihindari.

Berkurangnya atau bertambahnya penduduk disuatu daerah mempunyai hubungan yang erat dengan perkembangan teknologi yang dimiliki oleh suatu golongan penduduk semakin luas kemungkinan memperbesar hasil–hasil produksi kebutuhan hidup dan semakin luas pula mata pencaharian untuk pertambahan penduduk. Setiap pendapatan baru dalam lapangan teknologi sangatlah besar pengaruhnya terhadap perkembangan penduduk.

Untuk mengetahui banyaknya penduduk suatu daerah atau negara pada waktu tertentu maka dilaksanakanya sensus penduduk atau perhitungan cacah atau survei, serta catatan–catatan untuk dianalisis disusun menjadi angka. Data inilah yang akan


(13)

dipergunakan sebagai bahan untuk perencanaan ataupun sasaran–sasaran pembangunan di masa yang akan datang.

Dari hal diatas, maka penulis mengadakan penelitian terhadap pertumbuhan penduduk Kabupaten Dairi tahun 2000 sampai dengan 2009 sebagai bahan dasar

penulisan tugas akhir dengan judul “PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK

KABUPATEN DAIRI TAHUN 2013 BEDASARKAN DATA TAHUN 2000-2009”. Dengan tujuan agar penulis tahu seberapa besar pertumbuhan penduduk pertahun dan memproyeksikannya pada tahun–tahun berikutnya di Kabupaten Dairi.


(14)

1.2 Indentifikasi Masalah

Pertumbuhan penduduk yang tinggi seiring dengan jumlah penduduk yang besar dapat menjadi beban yang berat bagi proses pembangunan daerah, dan perkembangan penduduk yang padat juga akan mengalami kesulitan untuk memacu pertumbuhan dan perbaikan ekonomi. Hal tersebut dapat menyebabkan persebaran penduduk yang tidak merata. Hal ini juga dialami oleh penduduk di Kabupaten Dairi. Sesuai judul diatas, maka permasalahannya adalah “Bagaimana tingkat laju pertumbuhan penduduk dan berapa jumlah penduduk pada tahun 2013 berdasarkan data jumlah penduduk pada tahun 2000 – 2009”.

1.3 Batasan Masalah

Pembatasaan masalah bertujuan untuk memperjelas arah dan tujuan dari suatu masalah yang akan diteliti sehingga tidak menimbulkan kekeliruan. Untuk lebih mengarahkan penguraiaan, sesuai dengan latar belakang dan tuntutan menetapkan masalahnya sehingga


(15)

ada yang menjadi arahan sebagai pedoman yang jelas dan tegas dalam mengambil keputusan. Sehubungan dengan itu penulis membatasi hanya menghitung Laju Pertumbuhan Penduduk untuk tahun 2013, yang berdasarkan data jumlah penduduk tahun 2000–2009.

1.4 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan ini adalah untuk mengamati dan memberikan penyajiaan data yang diharapkan dapat dipergunakan seefisien mungkin bagi pihak yang membutuhkannya untuk dapat mengambil suatu keputusan atau kebijakan yang dapat membangun kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kabupaten Dairi.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pertumbuhan dan jumlah penduduk di Kabupaten Dairi dan memproyeksikanya pada tahun–tahun berikutnya.


(16)

1.5 Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah:

1. Penelitian Kepustakaan

Yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari perpustakaan, dengan membaca buku–buku, refrensi dan bahan–bahan yang bersifat teoritis yang ada kaitanya dengan kependudukan di Kabupaten Dairi.

2. Metode pengumpulan data

Pengumpulan data untuk keperluaan penelitian ini penulis lakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Dairi. Data yang dikumpulkan tersebut kemudiaan diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka– angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.

3. Teknik dan Analisa Data

Untuk menghitung jumlah penduduk ditahun mendatang digunakan rumus pendekataan pada model matematis. Dan model yang yang sesuai adalah “Model Eksponensial” dengan rumus sebagai berikut:


(17)

Pt = Po ert

Dengan:

Pt = Jumlah penduduk pada n tahun

Po = Jumlah penduduk pada awal tahun

r = Tingkat pertumbuhan penduduk

t = Periode waktu dalam tahun

e = Jumlah konstanta yang besarnya 2,71828183

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari tugas akhir ini , yaitu sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, ruang lingkup, maksud dan tujuan, manfaat penelitian, metodologi penelitiaan, dan


(18)

sistematis penulisan.

BAB 2 : TINJUAN TEORITIS

Bab ini menguraikan tentang sumber–sumber data kependudukan yang

berhubungan dengan kependudukan. Dalam bab ini juga dijelaskan

tentang model yang digunakan untuk proyeksi serta atribut yang mendukung perhitungan dalam kependudukan.

BAB 3 : SEJARAH SINGKAT KABUPATEN DAIRI

Bab ini menguraikan tentang sejarah berdirinya Kabupaten Dairi.

BAB 4 : ANALISIS PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang perhitungan yang dilakukan untuk

memproyeksikan jumlah penduduk ditahun 2013, persentase

pertumbuhan penduduk.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini dijelaskan tentang cara pengaktifan jendela excel, pengisian data dan cara pembuatan grafik.


(19)

Bab ini merupakan penutup yang mencakup kesimpulan yang diambil setelah pengolahan dan analisa perhitungan serta saran-saran yang berupa masukan.


(20)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Masalah Kependudukan

Masalah kependudukan di Indonesia dikategorikan sebagai suatu masalah nasional yang besar dan memerlukan pemecahan segera. Hal ini mencakup lima masalah pokok yang terkait satu sama lainnya, yaitu:

1. Jumlah penduduk yang besar

2. Tingkat pertumbuhan yang tinggi

3. Penyebaran penduduk yang tidak merata

4. Komposisi umur penduduk yang timpang


(21)

Paket masalah kependudukkan ini telah menjadi induk dari berbagai masalah lain. Apabila tidak segera ditanggulangi tidak mustahil akan mendatangkan efek yang lebih parah lagi dan dapat melumpuhkan pembangunan nasional.

2.2 Pengertian-pengertian

Ada beberapa pengertian yang secara singkat perlu diketahui untuk mendukung tulisan ini dan merupakan bahan acuan dalam mengembangkan aplikasi yang ada.

2.2.1 Penduduk

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah Republik Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan untuk menetap.


(22)

2.2.2 Laju Pertumbuhan Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan dinyatakan dalam persentase. Jumlah penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu:

1. Fertilitas

Fertilitas disebut juga dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan adanya tanda-tanda kehidupan; seperti bernafas, berteriak, jantung berdenyut dan sebagainya. Apabila pada waktu lahir tidak ada tanda-tanda kehidupan disebut lahir mati (still birth) yang di dalam demografi tidak dianggap sebagai peristiwa kelahiran. Disamping istilah fertilitas ada juga istilah fekunditas (fecundity) sebagai petunjuk kepada kemampuan fisiologis dan biologis seorang perempuan untuk menghasilkan anak lahir hidup.

Seorang perempuan yang secara biologis subur (fecund) tidak selalu melahirkan anak, misalnya dia mengatur kelahiran dengan abstinensi atau menggunakan alat-alat kontrasepsi. Kemampuan biologis seorang perempuan untuk melahirkan sangat sulit diukur. Ahli demografi hanya menggunakan pengukuran terhadap kelahiran hidup (live birth). Pengukuran fertilitas lebih kompleks dibanding pengukuran mortalitas, karena


(23)

seorang perempuan hanya meninggal satu kali, tetapi ia dapat melahirkan lebih dari seorang bayi. Di samping itu seorang yang meninggal pada hari dan waktu tertentu berarti mulai saat itu orang tersebut tidak mempunyai resiko kematian lagi. Sebaliknya seorang perempuan yang telah melahirkan seorang anak tidak berarti risiko melahirkan dari perempuan tersebut menurun.

Kompleksnya pengukuran fertilitas karena melahirkan melibatkan dua orang (suami dan istri), sedangkan hanya melibatkan satu orang saja (orang meninggal). Masalah yang lain yang dapat dijumpai dalam pengukuran fertilitas adalah tidak semua perempuan mengalami resiko melahirkan karena ada kemungkinan beberapa dari mereka tidak mendapatkan pasangan untuk berumah tangga. Juga ada beberapa perempuan yang bercerai, menjanda. Memperhatikan masalah-masalah tersebut, terdapat variasi pengukuran fertilitas yang dapat diterapkan, dan masing-masing mempunyai keuntungan dan kelemahan. Memperhatikan perbedaan antara keadaan kelahiran dan kematian, memungkinkan untuk melaksanakan dua macam pengukuran fertilitas yaitu pengukuran fertilitas tahunan dan pengukuran fertilitas kumulatif.

2. Mortalitas

Mortalitas atau kematian adalah salah satu dari tiga komponen demografi yang berpengaruh terhadap struktur dan jumlah penduduk. Tinggi rendahnya tingkat mortalitas


(24)

penduduk suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga merupakan barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan masyarakat didaerah tersebut. Mortalitas adalah peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Dari definisi ini terlihat bahwa keadaan mati hanya bisa terjadi kalau sudah terjadi kelahiran hidup. Dengan demikian keadaan selalu mati selalu didahului oleh keadaan hidup. Sedangkan hidup selalu dimulai dengan lahir hidup (live birth).

3. Mobilitas

Mobilitas penduduk dapat dibedakan antara mobilitas penduduk vertikal dan mobilitas penduduk horizontal. Mobilitas penduduk vertikal ini sering disebut dengan perubahan status, dan salah satu contohnya adalah perubahan status pekerjaan. Seseorang yang mula-mula bekerja dalam sektor pertanian sekarang bekerja dalam sektor pertanian.

Mobilitas penduduk horizontal atau mobilitas penduduk geografis adalah gerak (movement) penduduk yang melintasi batas wilayah menuju ke wilayah lain dalam periode tertentu. Mobilitas penduduk dapat pula dibagi menjadi dua, yaitu penduduk permanen atau migrasi dan mobilitas penduduk non permanen. Jadi, migrasi adalah perpindahan penduduk yang melintas batas wilayah asal menuju wilayah lain melampaui


(25)

batas politik/negara ataupun batas administratif atau batas bagian dalam suatu negara dengan tujuan menetap.

Menurut Everett S. Lee ada empat faktor yang menyebabkan orang mengambil keputusan untuk melakukan migrasi yaitu:

1. Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal 2. Faktor-faktor yang terdapat di tempat tujuan 3. Faktor-faktor yang menghambat

4. Faktor-faktor pribadi.

2.2.3 Susunan Penduduk

Data penduduk yang didapatkan dari hasil registrasi, sensus penduduk dan survei susunannya masih belum teratur sehingga sulit untuk dibaca apalagi diinterpretasi untuk keperluan maka seluruh data tersebut perlu disederhanakan. Menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan disebut menganalisa data. Dalam proses ini seringkali digunakan statistik adalah menyederhanakan data.

Membagi penduduk atas kelompok-kelompok tertentu atau dapat pula dikatakan atas komposisi penduduk tertentu merupakan salah satu dari bentuk analisis penduduk.


(26)

Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk yang dibuat berdasarkan pengelompokkan penduduk menurut karakteristik-karakteristik yang sama. Bermacam-macam komposisi penduduk dapat digolongkan berdasarkan umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan, bahasa, agama dan sebagainya.

2.2.4 Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang. Misalnya dalam suatu negara terdapat penduduk umur tua (50 tahun keatas) lebih banyak, maka diharapkan negara tersebut mempunyai angka kelahiran yang rendah. Demikian pula ketidakseimbangan jumlah penduduk laki-laki dan wanita, bisa mengakibatkan rendahnya fertilitas dan rendahnya angka pertumbuhan.

Ketidakseimbangan itu akan mempengaruhi pula keadaan sosial, ekonomi dan keluarga. Komposisi penduduk umur tua digambarkan dalam piramida penduduk yang dapat mencerminkan apakah negara tersebut mempunyai ciri penduduk tua dan muda.


(27)

Sedangkan pada penduduk umur muda dapat dipakai sebagai ukuran perbandingan baban tanggungan yaitu angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan 65 tahun keatas) dengan banyaknya orang yang banyaknya produktif (umur 16-64 tahun).

2.2.5 Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk merupakan indikator daripada tekanan penduduk di suatu daerah. Kepadatan di suatu daerah dibandingkan dengan luas tanah yang ditempati dinyatakan dengan banyaknya penduduk per kilometer persegi.

Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

KP

Jumlah penduduk yang digunakan sebagai pembilang dapat berupa jumlah seluruh penduduk di wilayah tersebut atau bagian-bagian penduduk tertentu seperti: penduduk


(28)

daerah perdesaan atau penduduk yang bekerja di sector pertanian, sedangkan sebagai penyebut dapat berupa luas seluruh wilayah, luas daerah pertanian atau luas daerah perdesaan.

Kepadatan penduduk di suatu wilayah dapat dibagi menjadi empat bagian:

1. Kepadatan penduduk kasar (crude Density of Population) atau sering pula disebut dengan kepadatan penduduk Aridmatika

2. Kepadatan penduduk Fisiologis (Physiological Density) 3. Kepadatan penduduk Agraris (Agricultural Density)

4. Kepadatan penduduk Ekonomi (Economical Density of Population).

2.3 Proyeksi

Proyeksi adalah perhitungan untuk meramalkan atau untuk mengetahui perkembangan di masa yang akan datang dengan menggunakan beberapa asumsi yang didasarkan atas data tahun dasar.


(29)

Kualitas hasil proyeksi sangat ditentukan oleh proses pelaksanaan penyusunannya. Proyeksi yang baik adalah proyeksi yang menghasilkan penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan sekecil mungkin. Manfaat atau kegunaan proyeksi adalah untuk meramalkan atau memperkirakan kejadian atau hal-hal yang mungkin terjadi, sebagai alat perencana yang tujuannya untuk menyediakan jasa sebagai response terhadap penduduk yang telah diproyeksikan dan merubah trend penduduk menuju ke perkembangan demografi sosial dan ekonomi.

2.3.1 Proyeksi Penduduk

Semua perencanaan pembangunan sangat membutuhkan data penduduk tidak saja data penduduk tidak saja pada saat merencanakan pembangunan tetapi juga pada masa-masa mendatang disebut dengan proyeksi penduduk.

Jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan daerah atau negara yang bersangkutan. Perhitungan proyeksi penduduk penulis lakukan dengan memproyeksikan penduduk berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk pada periode 2000-2009. Hal


(30)

tersebut ditempuh karena informasi mengenai salah satu komposisi kependudukan yaitu migrasi tidak tersedia untuk tingkat kabupaten/kota.

Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam perhitungan proyeksi ini adalah sebagai berikut:

1. Menghitung tingkat pertumbuhan penduduk Kabupaten Dairi menurut jenis

kelamin untuk periode 2000-2009 dengan cara Eksponensial

2. Memproyeksikan penduduk Kabupaten Dairi menurut jenis kelamin

berdasarkan tingkat pertumbuhan 2000-2009 dengan metode Eksponensial.

2.3.2 Rasio Jenis Kelamin

Rasio adalah perbandingan dua perangkat, yang dinyatakan dalam satu satuan tertentu.

Dalam pengerjaannya, rasio (ratio) adalah perbandingan dikalikan 100. Ukuran rasio ini


(31)

Rasio jenis kelamin (Sex Ratio) adalah perbandingan jumlah antara jenis kelamin laki dan perempuan. Hal ini biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. Secara umum dapat ditulis:


(32)

BAB 3

SEJARAH SINGKAT KABUPATEN DAIRI

Dari pengamatan yang dikutip dari berbagai dokumen resmi serta penjelasan dari pemuka masyarakat di daerah Dairi, pemerintahan di daerah ini telah ada sebelum tiba penjajahan Belanda di Dairi yaitu sekitar tahun 1852 – 1942. Dengan Struktur Pemerintahan sebagai berikut:

1. Raja Ekuten atau Takal Aur, sebagai pemimpin satu suak atau yang terdiri dari

beberapa suku

2. Pertaki, sebagai Pemimpin satu kuta atau kampung setingkat di bawah Raja

Ekuten

3. Sulang Silima, sebagai pembantu Pertaki pada setiap kuta (kampung), yang terdiri

dari:

a. Perisangisang

b. Perekurekur

c. Pertulangtengah

d. Perpunca Ndiadep


(33)

Sesuai struktur tersebut maka Dairi dibagi dalam 5 (lima) Suak, yaitu:

1. Simsim, meliputi wilayah Salak, Kerajaan, Sitellu Tali Urang Julu, Setellu

Tali Urang Jehe

2. Keppas, meliputi wilayaj Sitellu Nempu, Siempat Nempu, Silima

Pungga-pungga, Lae Luhung (Lae Mbereng) dan Parbuluan

3. Pegagan dan Karo Kampung. Meliputi wilayah Pegagan Jehe, Silalahi,

Paropo, Tongging ( Sitolu Huta) dan Tanah Pinem

4. Boang, meliputi wilayah Simpang Kann, Simpang Kiri, Lipat Kajang dan

Singkil

5. Kelasen, meliputi wilayah Sienem Koden, Manduamas dan Barus.

Struktur yang dimaksud dilaksanakan berdasarkan hubungan antar suku yang erat kaitannya satu sama lain serta kebutuhan aspek budaya dan sosiologi sehingga sekaligus menjalin rantai perekomomian. Kondisi daerah Dairi yang sebagian besar pegunungan yang memproduksi hasil hutan, menjadi dominasi mata pencaharian penduduk seperti rotan, damar, kapur barus, kemenyan dan kayu yang diperdagangkan melalui Pelabuhan Barus, Singkil dan Runding.

Pada saat Penjajahan Hindia Belanda tiba di Indonesia, struktur Pemerintahan Dairi berubah. Dairi menjadi satu Onder Afdeling yang dipimpin oleh seorang


(34)

ControLeur berkebangsaan Belanda dan dibantu oleh seorang demang dan seorang penduduk Bumiputera. Daerah Dairi Landen menjadi bagian dari Asisten Residen Batak Landen yang berpusat di Tarutung. Sistem ini sudah berlaku adanya perlawanan Sisingamangaraja XII yang wafat tanggal 17 Juni 1907 dan masih berlaku sampai penyerahannya Belanda atas pendudukan Nippon pada tahun 1942.

Selama penjajahan Belanda daerah Dairi mengalami penyusutan wilayah karena tertutupnya hubungan dengan wilyah-wilayah:

a. Tongging yang menjadi wilayah Tanah Karo

b. Menduamas dan Barus menjadi wilayah Tapanuli Tengah

c. Sienem Koden (Kecamatan Parlilitan) menjadi wilayah Tapanuli Utara

d. Simpang Kanan, Simpang Kiri, Lipat Kajang, Gelombang dan Gending

menjadi wilayah Aceh Selatan.

Untuk kelancaran Pemerintahan Belanda maka Hindia Belanda membagi daerah daerah Dairi menjadi 3 (tiga) onderdistik antara lain:

1. Onderdistik Van Pakpak meliputi 7 kenegerian yakni: Sitelu Nempu, Siempat

Nempu Hulu, Siempat Nempu, Silima Pungga-pungga, Pegagan Hulu, Parbuluan dan Silalahi Paropo


(35)

2. Onderdistik Van Simsim meliputi 6 kenegeriaan yakni: Kerajaan, Siempat Rube, Mahala Majanggut, Sitellu Tali Urang Jehe, Salak, Ulu Merah dan Salak Pananggalan

3. Onderdistik Van Karo Kampung meliputi 5 kenegeriaan yakni: Lingga

(TigaLingga), Tanah Pinem, Pegagan Hilir, Juhar Kidupen Manik dan Lau Juhar.

Setelah Hindia Belanda Jatuh atas pendudukkan Dai Nippon pada tanggal 23 Maret 1942 hingga Republik Indonesia merdeka, Jepang tidak merubah pemerintahan, tetapi mengganti namanya dengan:

a. Demang menjadi Guntyo

b. Asisten Demang menjadi Huku Guntyo

c. Kepala Negeri menjadi Bun Dantyo

d. Kepala kampung menjadi Kuntyo

Setelah kemerdekaan diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus1945, sesuai dengan Undang-undang Nomor 1 tahun 1945 dibentuklah Komite Nasional di daerah Dairi untuk mengatur pemerintahan dengan susunan sebagai berikut:

Ketua Umum : Jonathan Ompu Tording Sitohang


(36)

Ketua II : Noeh Hasibuan

Ketua III : Raja Elis Ujung

Sekretaris I : Tengku Lahuami

Sekretaris II : Gr. Gindo Muhammad Arifin Bendahara I : Mula Batubara

Bendahara II : St. Stepanus Sianturi

Untuk melengkapi dan menampung aspirasi masyarakat dipilih pula anggota komite sebanyak 35 orang yang tersebar di daerah Dairi dan setiap Urung (kewedanan) dibentuk pula pembantu Komite Nasional. Tugas Utama dari Komite Nasional adalah:

a. Menyelesaikan Pemilihan Dewan Negeri

b. Menyelesaikan Pemilihan Kepal Kampung

c. Membentuk Pemerintahan dan Badan Perjuangan.

Pada tanggal 6 Juli 1947, Agresi Belanda menduduki Sumatera Timur sehingga putera Dairi yang berada di sana mengungsi kembali ke Dairi, demikian juga halnya dengan putera asal Tapanuli. Untuk melancarkan pemerintahan serta menghadapi perang melawan Agresi Belanda, maka Residen Tapanuli Dr. Ferdinan Lumban Tobing selaku Gubernur Militer Sumatera Timur dan Tapanuli menetapkan Tapanuli menjadi 4 Kabupaten sesuai dengan suratnya tanggal 12 September 1947 Nomor 1526 dengan


(37)

pembagian wilayah sebagai berikut: Silindung, Humbang, Toba Samosir dan Dairi,

berlaku sejak tanggal 1 Oktober 1947, yang kemudian ditetapkan menjadi Hari Jadi


(38)

BAB 4

ANALISIS PEMBAHASAN

4.1 Keadaan Penduduk Kabupaten Dairi

Kabupaten Dairi sebagian besar terdiri dari dataran tinggi dan berbukit-bukit yang secara geografis terletak diantara 98 0 00'-98 0 30'3T dan 2 0 15’ -3 0 00' LU. Sebagian besar tanahnya didapati gunung-gunung dan bukit-bukit dengan kemiringan bervariasi sehingga terjadi iklim hujan tropis. Kota Sidikalang adalah ibukota Kabupaten Dairi. Kabupaten Dairi secara administratif terdiri dari 15 kecamatan yaitu Sidikalang, Sitinjo, Berampu, Parbuluan, Sumbul, Silahisabungan, Silima Pungga-pungga, Lae Parira, Siempat Nempu, Siempat Nempu Hulu, Siempat Nempu Hilir, Tigalingga, Gunung Sitember, Pegagan Hilir dan Tanah Pinem.

Luas wilayah Kabupaten Dairi adalah 1.927,8 Km2. Daerah Kabupaten Dairi terletak pada ketinggian 700 s/d 1.250 m di atas permukaan laut. Keadaan penduduk Kabupaten Dairi setiap tahunnya menunjukkan peningkatan yang perlu mendapatkan perhatian.Pesatnya perkembangan jumlah penduduk di samping masih tingginya angka


(39)

kelahiran juga disebabkan oleh urbanisasi, migrasi pencari kerja dan melanjutkan pendidikan lebih tinggi.

Kabupaten Dairi yang terletak disebelah barat laut propinsi Sumatera Utara yang berbatasan dengan:

1. Sebelah utara dengan Kabupaten Aceh Tenggara (Propinsi NAD) dan

Kabupaten Tanah Karo

2. Sebelah timur dengan kabupaten Toba Samosir

3. Sebelah selatan dengan Kabupaten Pakpak Barat

4. Sebelah barat dengan Kabupaten Aceh Selatan (Propinsi Nanggroe Aceh

Darussalam).

Adapun keadaan jumlah penduduk daerah Kabupaten Dairi adalah sebagai berikut:


(40)

Tabel 4.1 Penduduk Kabupaten Dairi Menurut Jenis Kelamin Tahun 2000-2009

TAHUN

JENIS KELAMIN

TOTAL LAKI-LAKI WANITA

2000 152.874 154.892 307.766

2001 147.112 148.211 295.323

2002 144.132 145.192 289.324

2003 127.455 128.392 255.847

2004 129.104 130.054 259.158

2005 130.252 131.035 261.287

2006 133.426 134.203 267.629

2007 134.003 134.777 268.780

2008 135.029 136.954 271.983

2009 136.005 137.846 273.851


(41)

Gambar: 4.1 Penduduk Kabupaten Dairi Menurut Jenis Kelamin Tahun 2000-200 0,000 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000 160,000

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 154,892148,211 145,192 128,392 130,054 131,035 134,203 134,777 136,954137,846 Ju ml a h P e n d u d u k Tahun

Penduduk Kabupaten Dairi Menurut Jenis Kelamin Tahun 2000-2009

LAKI-LAKI WANITA


(42)

4.1.1 Lambang dan Arti Kabupaten Dairi

Adapun arti dari lambang adalah sebagai berikut:

1. Warna Kuning, mencerminkan kesabaran, kesejahteraan dan keluhuran

2. Warna Putih, mencerminkan kesucian dan keiklasan jiwa rakyat Dairi

3. Warna Hijau, mencerminkan kemakmuran dan kesuburan daerah Dairi

4. Warna Biru, mencerminkan keindahan dan kesetiaan kepada Negara

5. Warna Merah, mencerminkan keberanian/semangat yang menyala-nyala

6. Warna Hitam, mencerminkan kesaksian yang teguh, kuat dan ulet yang dimiliki

oleh rakyat Dairi dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Republik Indonesia


(43)

7. Warna Coklat, mencerminkan ketabahan serta semangat dan cita-cita untuk terus maju bergiat membangun.

4.1.2 Rasio Beban Tanggungan

Rasio Beban Tanggungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur di bawah 15 tahun dan 65 tahun keatas) dengan banyaknya orang yang produktif (umur antara 16-64).

Rasio Beban Tanggungan dapat digunakan sebagai indikator ekonomi suatu negara, apakah tergolong negara maju atau tidak. negara-negara yang sedang berkembang pada umumnya mempunyai angka beban ketergantungan yang lebih tinggi pula, disebabkan besarnya proporsi anak-anak di dalam komposisi penduduk tersebut. Besarnya angka tanggungan di Kabupaten Dairi dapat di hitung dengan menggunakan rumus:

DR =

Dengan:


(44)

Tabel 4.2 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Dairi Tahun 2009

Nomor Kelompok

Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

1 0-4 18.394 17.526 35.920

2 5-9 18.594 17.756 36.350

3 10-14 19.050 18.041 37.091

4 15-19 15.200 14.616 29.816

5 20-24 10.248 8.445 18.693

6 25-29 8.591 8.166 16.757

7 30-34 8.437 8.779 17.216

8 35-39 7.974 8.554 16.528

9 40-44 7.470 8.671 16.141

10 45-49 6.418 7.174 13.592

11 50-54 5.008 5.782 10.790

12 55-59 3.209 3.856 7.065

13 60-64 2.988 3.796 6.784

14 65+ 4.424 6.684 11.108

Jumlah 136.005 137.846 273.851


(45)

Dari tabel di atas didapat angka-angka sebagai berikut:

P0-14 = 109.361 Jiwa

P65+ = 11.108 Jiwa

P15-64 =153.382 Jiwa

Bila angka-angka di atas didistribusikan ke dalam rumus, didapat besarnya angka beban tanggungan sebagai berikut :

Rasio Beban Tanggungan = x k

DR = x 100

= x 100

= 0,785418 x 100

= 78,5

= 79

Ini berarti setiap 100 orang yang produktif harus menanggung 79 orang yang tidak produktif. Jika dibandingkan DR Nasional sebesar 47 dan DR Kota Medan sebesar 44,


(46)

maka angka beban tanggungan (DR) Kabupaten Dairi masih sangat jauh tertinggal sehingga Kabupaten Dairi masih tergolong miskin. Hal tersebut dikarenakan masih banyaknya penduduk yang produktif yang belum bekerja dan juga banyaknya jumlah penduduk yang lanjut usia (lansia) sehinggga tingkat kesejahteraan hidup di Kabupaten Dairi relatif lebih rendah dibandingkan dengan kota di Sumatera Utara misalnya Kota Medan.

Tingginya angka beban tanggungan merupakan faktor penghambat pembangunan

ekonomi, karena sebagian dari pendapatan yang diperoleh oleh golongan yang produktif, terpaksa harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang belum produktif.

4.1.3 Kepadatan Penduduk

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, kepadatan penduduk merupakan indikator dari tekanan penduduk suatu daerah. Kepadatan penduduk suatu daerah adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas daerah dalam kilometer persegi.


(47)

Kepadatan penduduk yang berbeda-beda disebabkan oleh berbagai faktor seperti lokasi daerah, keadaan alamnya serta sejarahnya.

Kepadatan penduduk di Kabupaten Dairi pada Tahun 2009 dihitung dengan menggunakan rumus:

KP

KP

KP = 143 jiwa

Kepadatan Penduduk Kabupaten Dairi pada tahun 2009 mencapai 143 jiwa perkilometer persegi. Dibandingkan dengan Kota Medan dengan kepadatan penduduk 8.001 jiwa perkilometer persegi, kepadatan penduduk Kabupaten Dairi sangat jauh selisihnya, ini menunjukkan bahwa masyarakat lebih memilih tinggal di ibukota propinsi yaitu Medan, karena di kota jenis pekerjaan bervariasi sesuai dengan tingkat pendidikan yang dicapai dan fasilitas di kota lebih memadai dibanding kabupaten.


(48)

4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk di Kabupaten Dairi

Salah satu cara untuk mengetahui jumlah penduduk pada tahun-tahun tertentu pada masa yang akan datang yaitu dengan cara memproyeksikannya. Berdasarkan data yang tertera pada tabel 4.1, pada tahun 2000 jumlah penduduk 307.766 jiwa yaitu jumlah penduduk laki-laki sebesar 152.874 jiwa dan jumlah perempuan sebesar 154.892 jiwa. Sedangkan pada tahun 2009 jumlah penduduk sebesar 273.851 jiwa yaitu penduduk laki-laki sebesar 136.005 jiwa sedangkan jumlah penduduk perempuan 137.846 jiwa.

Dari data dengan rentang sembilan tahun tersebut, maka besarnya tingkat pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan mengunakan rumus Eksponensial, yaitu sebagai berikut :

Pt = Po ert

Dengan:

Pt = Jumlah penduduk pada n tahun

Po = Jumlah penduduk pada awal tahun

r = Tingkat pertumbuhan penduduks


(49)

e = Jumlah konstanta yang besarnya 2,71828183

4.2.1 Pertumbuhan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Dairi

Pt = P0 . ert

log Pt = log P0 + log ert

rt log e = log Pt – log P0

r = –

r =

Keterangan:

Pt = Jumlah Penduduk pada tahun t

P0 = Jumlah Penduduk pada tahun dasar

r = Angka pertumbuhan penduduk t = Jangka waktu antar P0 dan Pt


(50)

a. Pertumbuhan Penduduk Laki-laki

Pt = P0 . ert

P2009 = P2004 . ert

t = 5

r =

r =

r = 0,010414673 x 100

r = 1,041%

b. Pertumbuhan Penduduk Perempuan

Pt = P0 . ert

P2009 = P2004 . ert

t = 5

r =


(51)

r = 0,011637474 x 100

r = 1,164%

c. Pertumbuhan Penduduk Keseluruhan Penduduk

Pt = P0 . ert

P2009 = P2004 . ert

t = 5

r =

r =

r = 0,011029249 x 100


(52)

Tabel 4.3 Persentase Pertumbuhan Penduduk Laki – laki, Perempuan dan Keseluruhan Penduduk

Persentase Pertumbuhan Penduduk (%)

Laki – laki Perempuan Keseluruhan

1,041 1,164 1,103

4.2.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Dairi

Dengan diperolehnya pertumbuhan penduduk Kabupaten Dairi maka proyeksi atau taksiran jumlah penduduk dapat ditentukan dengan mengunakan persentase perubahan jumlah penduduk Kabupaten Dairi tahun 2000-2009 dengan menggunakan rumus:

Pt = Po ert

1. Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki Kabupaten Dairi

Po = Pt . e rt


(53)

= 136.005 (2,71828183) 0, P201001041(1)

P2010 = 137.429

P2011 = P2010. e rt

= 137.429 (2,71828183)0,01041 (1)

= 138.868

P2012 = P2011. e rt

= 138.868 (2,71828183)0,01041 (1)

= 140.322

P2013 = P2012. e rt

= 140.322 (2,71828183)0,01041 (1)

= 141.791

2. Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Kabupaten Dairi

Po = Pt . e rt

P2010 = P2009. e rt


(54)

= 139.460

P2011 = P2010. e rt

= 139.460 (2,71828183)0,01164(1)

= 141.093

P2012 = P2011. e rt

= 141.093 (2,71828183)0,01164(1)

= 142.745

P2013 = P2012. e rt

= 142.745 (2,71828183 )0,01164(1)

= 144.417

3. Ramalan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki – laki dan Perempuan

Kabupaten Dairi Po = Pt . e rt

P2010 = P2009. e rt


(55)

P2010 = 276.889

P2011 = P2010. e rt

= 276.889 (2,718282183)0,01103(1)

= 279.960

P2012 = P2009. e rt

= 279.960 (2,71828183)0,01103(1) = 283.066

P2013 = P2009. e rt

= 283.066 (2,71828183)0,01103(1)


(56)

Tabel 4.4 Proyeksi dan Rasio jenis Kelamin Jumlah Penduduk Kabupaten Dairi Tahun 2010- 2013

Tahun

Jumlah Penduduk Rasio jenis Kelamin

(SR)

Laki - laki Perempuan Keseluruhan

2010 137.429 139.460 276.889 98

2011 138.868 141.093 279.960 98

2012 140.322 142.745 283.066 98


(57)

Gambar 4.2 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2010-2013

Dari hasil proyeksi yang diperoleh diketahui bahwa setiap tahunnya penduduk mengalami peningkatan. Faktor peningkatan ini terjadi dikarenakan masyarakat di Kabupaten Dairi yang sudah menikah belum sadar dalam menggunakan alat kontrasepsi atau KB sehingga angka fertilitas semakin meningkat dan juga meningkatnya jumlah penduduk yang melakukan migrasi ke Kabupaten Dairi.

132,000 134,000 136,000 138,000 140,000 142,000 144,000 146,000

2010 2011 2012 2013

137,429 138,868 140,322 141,791 139,46 141,093 142,745 144,417 Ju ml a h P e n d u d u k Tahun

Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Dairi Tahun 2010-2013

Laki - laki Perempuan


(58)

Rasio Jenis Kelamin penduduk Kabupaten Dairi tahun 2010–2013 sebesar 98 yang artinya bahwa untuk setiap 98 penduduk laki–laki sebanding dengan 100 penduduk perempuan.


(59)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Tahap Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahapan hasil desain tertulis kedalam Programming

(coding). Pada tahap inilah seluruh hasil desain dituangkan ke dalam bahasa

pemrograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan hasil desain tertulis. Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem yang dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri.

5.2 Mengaktifkan Microsoft Excel

Sebelum mengoperasikan software ini, Pastikan bahwa pada komputer terpasang Program Excel. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :


(60)

a. Klik tombol start

b. Pilih dan klik program

c. Pilih dan klik Microsoft Office, baru pilih Microsoft Excel


(61)

5.3 Membuka Lembar Kerja Baru

Setelah pengaktifan, akan tampil lembar kerja Excel yang sudah siap untuk dipergunakan. Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, di mana kolom berurutan dari atas kebawah sedangkan baris berurutan dari kiri kekanan yang terdiri dari 265 kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja.

Pada setiap kolom dan baris terdapat sel dan ini diidentifikasikan dengan alamat yang merupakan kombinasi antar abjad untuk kolom dan angka untuk baris, disamping itu lembar kerja Excel terdapat banyak elemen yang memiliki fungsi tersendiri.


(62)

Gambar 5.2 Membuka Lembar Kerja Baru

5.4 Pengisian Data

Pengisian data ke dalam lembar kerja Excel adalah sama dengan memasukkan atau mengetikkan data ke dalamnya. Ada dua pilihan cara pengisian data, yaitu menggunakan keyboard komputer atau melalui sub menu yang terdapat pada menu Excel. Dalam pengisian data ke dalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :


(63)

a. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data.

b. Ketik data yang diinginkan.

c. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel lain untuk konfirmasi atau

mengakhirinya.


(64)

Sedangkan pilihan kedua dalam mengisi data adalah menggunakan submenu pada menu edit di Excel. Dengan pilihan ini, maka memiliki lebih banyak pilihan , yaitu : Down, Up, Left, dan Series (Autofil).

5.5 Pembuatan Grafik

Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar kerja sendiri, namun masih berada dalam file yang sama. untuk membuat grafik pada Excel, biasa menggunakan icon chart Wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah :

a. Sorot sel atau range yang ingin dibuat grafik.

b. Klik icon insert, maka akan tampil kotak dialog chart type.

c. Klik type grafik yang diinginkan pada klik next, tampil kotak dialog source

data.

d. Lalu klik menu Insert, pada submenu Chart klik colum pilih column 3-D


(65)

e. Lalu untuk mengubah koordinat garis horizontal menjadi tahun, maka klik pada Chart tersebut, lalu klik menu Chart Tools, klik Desaign dan klik Select Data

f. Pada kotak dialog Horizontal (Category) Axis Labels, klik Edit, dan blok data yang akan dijadikan sebagai tahun, kemudian Klik Ok

g . Untuk keterangan pendukung grafik seperti Titles (judul grafik), dan Axis

Title maka klik Chart Tools, Layout, dan klik Chart Title dan Axis Titles, lalu pilih tata letak yang diinginkan, setelah itu ubah judul yang diinginkan dengan mengklik dua kali pada title tersebut.

Gambar 5.4 Pembuatan Grafik


(66)

(67)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi dari perhitungan Jumlah Penduduk Kabupaten Dairi berdasarkan data tahun 2000-2009, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Rasio Beban Tanggungan (Dependency Ratio) di Kabupaten Dairi pada tahun

2009 adalah 79 orang. Ini berarti bahwa setiap 100 orang kelompok produktif harus menanggung 79 orang kelompok yang tidak produktif.

2. Diramalkan bahwa jumlah penduduk laki–laki Kabupaten Dairi pada tahun 2010

adalah 137.429 jiwa, penduduk perempuan sebesar 139.460 jiwa, dan keseluruhan penduduk tahun 2010 sebesar 276.889 jiwa. Pada tahun 2011 penduduk laki–laki sebesar 138.868 jiwa, penduduk perempuan sebesar 141.093 jiwa, dan keseluruhan penduduk sebesar 279.960 jiwa. Pada tahun 2012 penduduk laki–laki 140.322 jiwa, penduduk perempuan sebesar 142.745 jiwa,


(68)

dan keseluruhan penduduk sebesar 283.065 jiwa. Sedangkan pada tahun 2013 jumlah penduduk laki-laki sebesar 141.791 jiwa, penduduk perempuan 144.417 dan untuk keseluruhan penduduk sebesar 286.205.

6.2. Saran

Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah pertumbuhan penduduk di Kabupaten Dairi yaitu sebagai berikut:

1. Rasio Beban Tanggungan (Dependency Ratio) Kabupaten Dairi sangat tinggi

yaitu 79, pemerintah harus membuka lapangan pekerjaan sesuai dengan potensi daerah agar pendapatan masyarakat meningkat sehingga dapat mengimbangi pendapatan masyarakat yang tidak produktif

2. Memeratakan penyebaran penduduk, misalnya dengan mengadakan

transmigrasi dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan demi terciptanya kesejahteraan rakyat.


(69)

DAFTAR PUSTAKA

Bagus Ida Mantra,”Pengantar Studi Demografi”, Penerbit Nur Cahaya, Yogyakarta:

1991.

Makridakis S, Wheelwright S.C dan Mc Gee V.E,”Metode dan Aplikasi

Peramalan”Edisi KeduA Jilid Satu, Penerbit Erlangga, Jakarta: 1973.

Sudjana,”Metoda Statistika”, Edisi Kelima, Penerbit Tarsito, Bandung: 1992.

BPS. 2000. Dairi Dalam Angka. Badan Pusat Statistika. Medan

BPS. 2009. Dairi Dalam Angka. Badan Pusat Statistika. Dairi


(1)

Sedangkan pilihan kedua dalam mengisi data adalah menggunakan submenu pada menu edit di Excel. Dengan pilihan ini, maka memiliki lebih banyak pilihan , yaitu : Down, Up, Left, dan Series (Autofil).

5.5 Pembuatan Grafik

Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar kerja sendiri, namun masih berada dalam file yang sama. untuk membuat grafik pada Excel, biasa menggunakan icon chart Wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah :

a. Sorot sel atau range yang ingin dibuat grafik.

b. Klik icon insert, maka akan tampil kotak dialog chart type.

c. Klik type grafik yang diinginkan pada klik next, tampil kotak dialog source data.

d. Lalu klik menu Insert, pada submenu Chart klik colum pilih column 3-D clustered column


(2)

e. Lalu untuk mengubah koordinat garis horizontal menjadi tahun, maka klik pada Chart tersebut, lalu klik menu Chart Tools, klik Desaign dan klik Select Data f. Pada kotak dialog Horizontal (Category) Axis Labels, klik Edit, dan blok data

yang akan dijadikan sebagai tahun, kemudian Klik Ok

g . Untuk keterangan pendukung grafik seperti Titles (judul grafik), dan Axis Title maka klik Chart Tools, Layout, dan klik Chart Title dan Axis Titles, lalu pilih tata letak yang diinginkan, setelah itu ubah judul yang diinginkan dengan mengklik dua kali pada title tersebut.

Gambar 5.4 Pembuatan Grafik


(3)

(4)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi dari perhitungan Jumlah Penduduk Kabupaten Dairi berdasarkan data tahun 2000-2009, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Rasio Beban Tanggungan (Dependency Ratio) di Kabupaten Dairi pada tahun 2009 adalah 79 orang. Ini berarti bahwa setiap 100 orang kelompok produktif harus menanggung 79 orang kelompok yang tidak produktif.

2. Diramalkan bahwa jumlah penduduk laki–laki Kabupaten Dairi pada tahun 2010 adalah 137.429 jiwa, penduduk perempuan sebesar 139.460 jiwa, dan keseluruhan penduduk tahun 2010 sebesar 276.889 jiwa. Pada tahun 2011 penduduk laki–laki sebesar 138.868 jiwa, penduduk perempuan sebesar 141.093 jiwa, dan keseluruhan penduduk sebesar 279.960 jiwa. Pada tahun 2012 penduduk laki–laki 140.322 jiwa, penduduk perempuan sebesar 142.745 jiwa,


(5)

dan keseluruhan penduduk sebesar 283.065 jiwa. Sedangkan pada tahun 2013 jumlah penduduk laki-laki sebesar 141.791 jiwa, penduduk perempuan 144.417 dan untuk keseluruhan penduduk sebesar 286.205.

6.2. Saran

Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah pertumbuhan penduduk di Kabupaten Dairi yaitu sebagai berikut:

1. Rasio Beban Tanggungan (Dependency Ratio) Kabupaten Dairi sangat tinggi yaitu 79, pemerintah harus membuka lapangan pekerjaan sesuai dengan potensi daerah agar pendapatan masyarakat meningkat sehingga dapat mengimbangi pendapatan masyarakat yang tidak produktif

2. Memeratakan penyebaran penduduk, misalnya dengan mengadakan transmigrasi dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan demi terciptanya kesejahteraan rakyat.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Bagus Ida Mantra,”Pengantar Studi Demografi”, Penerbit Nur Cahaya, Yogyakarta: 1991.

Makridakis S, Wheelwright S.C dan Mc Gee V.E,”Metode dan Aplikasi Peramalan”Edisi KeduA Jilid Satu, Penerbit Erlangga, Jakarta: 1973.

Sudjana,”Metoda Statistika”, Edisi Kelima, Penerbit Tarsito, Bandung: 1992. BPS. 2000. Dairi Dalam Angka. Badan Pusat Statistika. Medan

BPS. 2009. Dairi Dalam Angka. Badan Pusat Statistika. Dairi file://E:/Docment%20dairi/Kabupaten+dairi.htm