Perancangan Sistem Pendaftaran Pemilih Langsung Pada Pilkada Tingkat Kabupaten / Kota Berbasis Web
PERANCANGAN SISTEM PENDAFTARAN PEMILIH
LANGSUNG PADA PILKADA TINGKAT
KABUPATEN / KOTA BERBASIS WEB
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar
Sarjana Komputer
FAJAR MAULANA HARAHAP
041401037
PROGRAM STUDI S-1 ILMU KOMPUTER
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
(2)
PERSETUJUAN
Judul : PERANCANGAN SISTEM PENDAFTARAN
PEMILIH LANGSUNG PADA PILKADA
TINGKAT KABUPATEN/KOTA BERBASIS WEB
Kategori : SKRIPSI
Nama : FAJAR MAULANA HARAHAP
Nomor Induk Mahasiswa : 041401037
Program Studi : SARJANA (S1) ILMU KOMPUTER Departemen : ILMU KOMPUTER
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di
Medan, September 2008
Komisi Pembimbing :
Pembimbing 2 Pembimbing 1
Drs. Nasir Saleh, M.Eng.Sc Syahril Efendi, S.Si, MIT NIP. 131 415 866 NIP. 132 148 612
Diketahui/Disetujui oleh
Departemen Ilmu Komputer FMIPA USU Ketua,
Prof. Dr. Muhammad Zarlis NIP. 130 570 434
(3)
PERNYATAAN
PERANCANGAN SISTEM PENDAFTARAN PEMILIH LANGSUNG PADA PILKADA TINGKAT KABUPATEN/KOTA BERBASIS WEB
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, 06 September 2008
FAJAR MAULANA HARAHAP 041401037
(4)
ABSTRAK
Tujuan utama dari pengembangan sistem ini adalah untuk menunjukkan bahwa ada solusi alternatif yang lebih efektif dan berguna dalam pendataan pemilih dengan memanfaatkan teknologi informasi. Metodologi pengembangan sistem yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah berdasarkan siklus hidup pengembangan sistem dengan pendekatan model air terjun. Sistem ini dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan akurasi data yang lebih akurat dan lebih cepat dalam pendataan pemilih PILKADA.
(5)
DESIGN OF DIRECT ELECTOR REGISTRATION SYSTEM AT REGENCY/TOWN PILKADA ON WEB BASED
ABSTRACT
The main purpose of the development of this system is to show that there is another alternative solution which more effective and useful in elector registration by exploiting information and technology. The methodology for the development of the system was based on system development life cycle using water fall model. This system was designed in such manner to yield data accuracy which more accurate and quick in PILKADA elector registration.
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN ii
PERNYATAAN iii
PENGHARGAAN iv
ABSTRAK v
ABSTRACT vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR xi
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang 1
1.2Identifikasi Masalah 2
1.3Batasan Masalah 3
1.4Tujuan Pembahasan 3
1.5Manfaat Pembahasn 4
1.6Metodologi Penyelesaian Masalah 4
1.7Lokasi dan Waktu 5
1.8Sistematika Penulisan 5
Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Sistem 7
2.1.1 Karakteristik dan Klasifikasi Sistem 8
2.1.2 Pengembangan Sistem 8
2.1.3 Perencanaan Sistem 9
2.2 Informasi 11
2.2.1 Kualitas Informasi 12
2.3 Sistem Informasi 13
2.3.1 Definisi Sistem Informasi 13
2.3.2 Komponen Sistem Informasi 14
2.3.3 Jenis-jenis Sistem Informasi 15
2.3.4 Contoh Sistem Informasi 18
2.3.5 Kemampuan Utama Sistem Informasi 18
2.4 Pangkalan Data (Database) 19
2.4.1 Sistem Pangkalan Data 20
2.4.2 Hirarki Data 21
2.5 PHP 19
Bab 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Efisiensi (Efficiency Analysis) 24
3.2 Metode Perancangan Sistem 25
3.3 Hasil Perancangan 26
3.3.1 Diagram Konteks (Context Diagram) 26
3.3.2 Diagram Arus Data Level 1 27
(7)
3.3.3.1 Diagram Arus Data Level 2 Pada Proses Nomor 1 29 3.3.3.2 Diagram Arus Data Level 2 Pada Proses Nomor 2 29 3.3.3.3 Diagram Arus Data Level 2 Pada Proses Nomor 4 30
3.3.4 Desain Basis Data 31
3.3.5 Hubungan Antar Tabel 31
3.3.5.1 Tabel Provinsi 32
3.3.5.2 Tabel Kota_kabupaten 33
3.3.5.3 Tabel Kecamatan 33
3.3.5.4 Tabel Kelurahan 34
3.3.5.5 Tabel RW 34
3.3.5.6 Tabel RT 35
3.3.5.7 Tabel Kpud_provinsi 35
3.3.5.8 Tabel Kpud_kabupaten_kota 35
3.3.5.9 Tabel PPS 36
3.3.5.10 Tabel KPPS 36
3.3.5.11 Tabel Panwaslih 37
3.3.5.12 Tabel Penduduk 38
3.3.5.13 Tabel Pendaftaran_pilkada 39
3.3.5.14 Tabel Pemilih_pilkada 40
3.3.5.15 Tabel Administrator 41
3.3.6 Rancangan Antarmuka (Interface) 41
3.4 Algoritma 44
3.4.1 Algoritma Home 45
3.4.2 Algoritma login_administrator 45
3.4.3 Algoritma login_kelurahan 46
3.4.4 Algoritma login_panwaslih 46
3.4.5 Algoritma login_penduduk 47
3.4.6 Algortima data administrator 47
3.4.7 Algoritma data_penduduk 48
3.4.8 Algoritma data_kelurahan 49
3.4.9 Algoritma data_panwaslih 50
3.4.10 Algoritma data_pilkada 50
3.4.11 Algoritma data_registrasi_pemiih 51
Bab 4 IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Batasan Implementasi 53
4.2 Implementasi 53
4.2.1 Aplikasi Login 53
4.2.2 Aplikasi Data Administrator 54
4.2.3 Aplikasi Setting Daerah Provinsi 55
4.2.4 Aplikasi Setting Daerah Kabupaten/Kota 56
4.2.5 Aplikasi Setting Kecamatan 57
4.2.6 Aplikasi Setting Kelurahan 58
4.2.7 Aplikasi Setting RW 59
4.2.8 Aplikasi Setting RT 59
4.2.9 Aplikasi Setting KPUD 60
4.2.10 Aplikasi Setting Panwaslih 61
(8)
4.2.13 Aplikasi Search Data Penduduk 64 Bab 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 66
5.2 Saran 66
DAFTAR PUSTAKA 67
(9)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Tabel Komponen DFD Level 0 27
Tabel 3.2 Tabel Provinsi 33
Tabel 3.3 Tabel Kota_kabupaten 33
Tabel 3.4 Tabel Kecamatan 33
Tabel 3.5 Tabel Kelurahan 34
Tabel 3.6 Tabel RW 34
Tabel 3.7 Tabel RT 35
Tabel 3.8 Tabel Kpud_provinsi 35
Tabel 3.9 Tabel Kpud_kabupaten_kota 36
Tabel 3.10 Tabel PPS 36
Tabel 3.11 Tabel KPPS 37
Tabel 3.12 Tabel Panwaslih 37
Tabel 3.13 Tabel Penduduk 38
Tabel 3.14 Tabel Pendaftaran_pilkada 39
Tabel 3.15 Tabel Pemilih Pilkada 40
(10)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Siklus Informasi 12
Gambar 2.2 Jenis-jenis Sistem 18
Gambar 2.3 Hierarki Data hingga Tersusun Pangkalan Data 21 Gambar 3.1 Bagan Pengambilan Data KPU 24 Gambar 3.2 Bagan Pengambilan Data Pemilih Pada Sistem Baru 25 Gambar 3.3 Diagram Konteks Sistem Pendaftaran Pemilih Langsung
Level 0 26
Gambar 3.4 Diagram Arus Data Level 1 Sistem Pendaftaran Pemilih
Langsung 28
Gambar 3.5 Diagram Arus Data Level 2 Pada Proses Nomor 1 29 Gambar 3.6 Diagram Arus Data Level 2 Proses 2 30 Gambar 3.7 Diagram Arus Data Level 2 Proses 4 31
Gambar 3.8 Relasi Antar Tabel 32
Gambar 3.9 Struktur Rancangan Antarmuka Sistem Pendaftaran Pemilih 41 Gambar 3.10 Rancangan Tampilan Login Sistem 42 Gambar 3.11 Rancangan Tampilan Halaman Utama (Administrator) 42 Gambar 3.12 Rancangan Tampilan Halaman Utama (Kelurahan) 43 Gambar 3.13 Rancangan Tampilan Halaman Utama (Panwaslih) 43 Gambar 3.14 Rancangan Tampilan Halaman Utama (Penduduk) 44
Gambar 4..1 Login 54
Gambar 4.2 Data Administrator 55
Gambar 4.3 Setting Daerah Provinsi 56
Gambar 4.4 Setting Daerah Kabupaten/Kota 57
Gambar 4.5 Setting Daerah Kecamatan 58
Gambar 4.6 Setting Daerah dan Account Kelurahan 58
Gambar 4.7 Setting RW 59
Gambar 4.8 Setting RT 60
Gambar 4.9 Setting KPUD 61
Gambar 4.10 Setting Panwaslih 62
Gambar 4.11 Setting Penduduk 63
Gambar 4.12 Setting PILKADA 64
(11)
ABSTRAK
Tujuan utama dari pengembangan sistem ini adalah untuk menunjukkan bahwa ada solusi alternatif yang lebih efektif dan berguna dalam pendataan pemilih dengan memanfaatkan teknologi informasi. Metodologi pengembangan sistem yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah berdasarkan siklus hidup pengembangan sistem dengan pendekatan model air terjun. Sistem ini dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan akurasi data yang lebih akurat dan lebih cepat dalam pendataan pemilih PILKADA.
(12)
DESIGN OF DIRECT ELECTOR REGISTRATION SYSTEM AT REGENCY/TOWN PILKADA ON WEB BASED
ABSTRACT
The main purpose of the development of this system is to show that there is another alternative solution which more effective and useful in elector registration by exploiting information and technology. The methodology for the development of the system was based on system development life cycle using water fall model. This system was designed in such manner to yield data accuracy which more accurate and quick in PILKADA elector registration.
(13)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan Information and Communication Technology (ICT) pada dekade
terakhir ini telah meningkat dengan sangat pesat. Pemanfaatannya dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari juga semakin meluas dan mengalami peningkatan yang sangat
pesat. Berbagai kepentingan menjadi dasar pertimbangan untuk menggunakan ICT,
mulai dari sekedar life style (gaya hidup) sampai dengan menjadi perangkat atau
sarana yang menempati posisi yang vital. Hal ini bukan saja terjadi pada
masing-masing individu masyarakat, tetapi juga terjadi pada kalangan bisnis dan organisasi,
institusi sampai pemerintahan secara luas.
Berbagai macam inovasi yang terjadi pada bidang ICT pada akhirnya memperluas
fungsi dari ICT itu sendiri dari sekedar otomatisasi (pemrosesan data) pekerjaan
dengan ruang lingkup private menjadi pemrosesan dan komunikasi data dengan ruang
lingkup yang jauh lebih luas, yaitu sektor publik. Berbagai macam layanan telah
dimanfaatkan oleh kalangan bisnis dan organisasi dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan dan interaksi kepada masyarakat.
Seharusnya hal ini dapat ditangkap oleh pemerintah sebagai suatu potensi untuk dapat
meningkatkan dan memperbaiki mutu layanan dari sektor-sektor pemerintahan yang
berhubungan dengan masyarakat sehingga arus informasi yang diterima dapat menjadi
lebih mudah, lebih cepat, tepat dan akurat yang pada akhirnya akan menyebabkan
(14)
Kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat dan akurat telah menjadi suatu hal yang
sifatnya utama dan sangat penting pada saat ini. Hal ini terjadi pada berbagai macam
bidang termasuk pada pemerintahan. Salah satu sektor pemerintahan yang
memerlukan arus informasi yang cepat, tepat dan akurat adalah lembaga KPU yang
secara berkala setiap lima tahun sekali mengadakan pemilihan umum (PEMILU) atau
pemilihan kepala daerah (PILKADA) di seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia. Salah
satu bidang yang sangat memerlukan akses informasi yang cepat, tepat dan akurat
pada KPU adalah pada bidang administrasi pendataan pemilih untuk PILKADA.
Pada jaman yang serba ICT sekarang ini, sistem yang dipakai untuk pendataan
pemilih untuk PILKADA yang digunakan KPU sudah terbilang kuno dan seharusnya
sudah ditinggalkan. Sensus manual atau pendaftaran manual sudah ketinggalan jaman.
Selain waktu yang lama, dana yang besar, dan akurasi data yang tidak bisa
dihandalkan, sistem manual KPU untuk pendataan pemilih juga menjadi salah satu
penyebab utama terjadinya pembengkakan biaya untuk pelaksanaan teknis PILKADA
lainnya seperti untuk pencetakan kertas suara atau pembentukan KPPS yang dibentuk
berdasarkan jumlah penduduk.
Oleh sebab itu, dari semua uraian diatas, tugas akhir ini mengambil tema dan judul
“PERANCANGAN SISTEM PENDAFTARAN PEMILIH LANGSUNG PADA
PILKADA TINGKAT KABUPATEN/KOTA BERBASIS WEB” yang
menggunakan bahasa pemrograman web PHP, Javascript dan basis data MYSQL.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah yang muncul pada
penelitian ini adalah :
a. Bagaimana memperoleh suatu sistem pendaftaran pemilih yang cepat, tepat,
dan akurat sehingga dapat menekan biaya, dan memuaskan seluruh pihak yang
(15)
b. Bagaimana mengimplementasikan desain sistem pendaftaran pemilih
PILKADA yang baru dengan menggunakan web portal.
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam masalah ini tidak menyimpang dari apa yang telah
dirumuskan serta untuk menyederhanakan masalah yang dihadapi, maka diperlukan
batasan-batasan. Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah :
a. Pembahasan sistem tidak sampai kepada desain pembangunan infrastruktur
yang diperlukan oleh suatu Kota/Kabupaten untuk dapat menjalankan sistem
pendaftaran pemilih PILKADA.
b. Pembahasan tidak mencakup permasalahan keamanan yang mungkin terjadi
akibat serangan dari hacker atau cracker pada web server dan database server
yang digunakan untuk tempat penyimpanan program dan data pada sistem ini.
c. Lingkungan sistem yang didesain menggunakan bahasa pemrograman PHP,
Javascript, dan database MYSQL yang dapat berjalan pada web browser di
berbagai macam sistem operasi.
d. Pembahasan sistem tidak mencakup masalah hukum dan perundang-undangan
yang meliputi teknis pelaksanaan PILKADA.
1.4 Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk merancang suatu sistem administrasi
pendaftaran pemilih pada PILKADA yang efektif, efisien, lebih murah dalam hal
biaya serta mampu menangani data-data kependudukan yang sifatnya dinamis
(16)
1.5 Manfaat Pembahasan
Manfaat yang dapat diperoleh dari perancangan sistem pendaftaran pemilih pada
PILKADA tingkat Kabupaten/Kota adalah :
a. Sistem pendaftaran pemilih pada PILKADA tingkat Kabupaten/Kota berbasis
web dapat mempermudah KPU, mempersingkat waktu kerja dan
meningkatkan akurasi dari data-data kependudukan yang bersifat dinamis.
b. Sistem ini dapat menjadi solusi alternatif sehingga KPU memiliki berbagai
macam pilihan yang dapat digunakan dalam rangka meningkatkan
profesionalisme kerja.
c. Dengan menggunakan PHP, Javascript, dan MYSQL dalam membangun
sistem ini, diharapkan minat untuk mengembangkan sistem-sistem lain
berbasis web semakin besar.
1.6 Metodologi Penyelesaian Masalah
Metodologi penyelesaian masalah dalam perancangan ini dilakukan dalam beberapa
tahapan, yakni :
1. Studi Literatur
Mempelajari referensi-referensi yang berkaitan dengan analisa dan
perancangan sistem, sistem manajemen pangkalan data, dan buku-buku
tentang PHP, Javascript, dan MYSQL.
2. Analisa Data
Menganalisa kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam perancangan sistem
pendaftaran pemilih pada PILKADA tingkat kabupaten/kota menggunakan
(17)
3. Perancangan Sistem
Merancang sistem informasi pendaftaran pemilih yang akan digunakan sebagai
sarana untuk melakukan pengolahan data pemilih pada PILKADA tingkat
kabupaten/kota.
4. Pembuatan Program Pendukung
Menyusun kode program dengan menggunakan bahasa pemrograman web
yaitu PHP, Javascript dan menggunakan basis data MYSQL sebagai tempat
penyimpanan data untuk sistem yang akan digunakan untuk memproses data
dan informasi dari hasil analisa dan perancangan.
5. Pengujian Sistem
Menguji sistem yang telah selesai dirancang apakah bisa berjalan dengan baik
diberbagai macam sistem operasi, apakah masih terdapat kesalahan dalam
rancangan logika atau program dan menguji apakah sistem siap untuk
diimplementasikan.
6. Pengambilan Kesimpulan
Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan hasil output yang
dikeluarkan oleh sistem baru dengan sistem lama.
1.7 Lokasi dan Waktu
Pembuatan tugas akhir ini mengambil tempat penelitian di kantor Komisi Pemilihan
Umum daerah (KPUD) Sumatera Utara dan kantor PANWASLIH Sumatera Utara.
Penelitian dimulai dari tanggal 10 Februari 2008 sampai dengan selesai.
1.8 Sistematika Penulisan
(18)
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang pemilihan judul, perumusan masalah,
tujuan dan manfaat pembahasan, batasan masalah, metodologi
penyelesaian masalah, dan sistematika penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Bab ini merupakan bagian yang menjadi landasan teori yang digunakan
dalam memecahkan masalah dan membahas masalah yang ada meliputi
tentang Sistem Informasi, Analisis dan Perancangan Sistem, dan Sistem
Manajemen Pangkalan Data.
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas sekilas tentang aplikasi yang dibangun, komponen yang
digunakan, khususnya tentang penganalisaan sistem yang akan dibangun,
meliputi analisis sistem dan pemodelan proses yang akan berlangsung pada
sistem.
BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menjelaskan tentang bagaimana mengimplementasikan sistem
yang sudah dibangun dengan menguraikan persiapan-persiapan teknis
sebelum menguji aplikasi serta menampilkan hasil akhir dari sistem.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari penjelasan bab-bab
sebelumnya, sehingga dari kesimpulan tersebut penulis mencoba memberi
saran yang berguna untuk melengkapi dan menyempurnakan
(19)
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1Definisi Sistem
Dalam kehidupan sehari-hari, informasi adalah satu hal yang telah dianggap penting
saat ini untuk dapat mengambil suatu keputusan. Oleh karenanya, diperlukan suatu
sistem yang dapat memenuhi kebutuhan akan informasi untuk saat ini dan di masa
mendatang nanti. Berikut ini akan dijabarkan komponen yang menjadi tiang
penyangga sistem informasi.
Konsep dasar sistem ada 2 (dua) pendekatan, yaitu penekanan pada
prosedurnya dan penekanan pada komponennya.
1. Sistem yang lebih menekankan pada prosedur.
Definisi sistem yang lebih menekankan pada prosedur adalah suatu jaringan kerja
dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Suatu
prosedur adalah suatu urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan
beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk
menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.
Definisi lain dari prosedur adalah urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi
yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakannya, kapan
dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.
2. Sistem yang lebih menekankan pada komponen/elemen.
Definisi sistem yg lebih menekankan pada komponen/elemen adalah sekelompok
(20)
2.1.1 Karakteristik dan Klasifikasi Sistem
Suatu sistem memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Memiliki komponen
2. Memiliki batasan sistem
3. Memiliki lingkungan luar sistem
4. Memiliki penghubung
5. Memiliki masukan dan keluaran
6. Ada pengolahan/proses
7. Memiliki sasaran atau tujuan.
Klasifikasi sistem dari beberapa sudut pandang adalah sebagai berikut :
1. Sistem sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia
2. Sistem sebagai sistem abstrak dan sistem fisik
3. Sistem sebagai sistem tertentu (deterministic) dan sistem tak tentu (probabilistic)
4. Sistem sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka.
2.1.2 Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk
mengganti sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah
ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal,
yaitu :
1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama.
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan.
3. Adanya instruksi-instruksi.
Dengan telah dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan
terjadi peningkatan-peningkatan di sistem yang baru. Peningkatan-peningkatan ini,
yaitu sebagai berikut :
1. Kinerja (performance)
Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi
(21)
a. Throughput, yaitu jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan pada suatu saat
tertentu.
b. Response time, yaitu rata-rata waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan
ditambah dengan waktu respon untuk menanggapi pekerjaan tersebut.
2. Ekonomis (economy)
Peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-keuntungan atau
penurunan-penurunan biaya yang terjadi.
3. Pengendalian (control)
Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki
kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.
4. Efisisensi (efficiency)
Peningkatan terhadap efisiensi operasi, yaitu bagaimana sumber daya digunakan
dengan pemborosan yang paling minimum.
5. Pelayanan (service)
Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.
2.1.3 Perencanaan Sistem
Perencanaan sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja
dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem serta untuk
mendukung operasinya setelah diterapkan. Proses dari perencanaan sistem dapat
dikelompokkan dalam 3 proses utama, yaitu :
1. Merencanakan proyek-proyek sistem, terdiri dari:
a. Mengkaji tujuan, perencanaan strategi dan taktik perusahaan
b. Mengidentifikasi proyek-proyek sistem
c. Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem
(22)
f. Membuat laporan perencanaan sistem
g. Meminta persetujuan manajemen.
2. Mempersiapkan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan, terdiri dari:
a. Menunjuk tim yang akan menganalisis sistem
b. Mengumumkan proyek pengembangan sistem.
3. Mendefinisikan proyek-proyek sistem yang dikembangkan, terdiri dari:
a. Mengidentifikasi kembali ruang lingkup dan sasaran proyek sistem
b. Melakukan studi kelayakan, dengan cara melakukan penelitian pendahuluan
yang bertujuan untuk memahami operasi dari sistem yang lama, menentukan
kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem secara garis besar untuk dapat mencapai
sasaran sistem dan menentukan permasalahan-permasalahan yang terjadi
sehingga sistem yang lama belum dapat mencapai sasaran yang diinginkan.
c. Menilai kelayakan proyek sistem, yaitu melalui Faktor Kelayakan TELOS,
yaitu suatu sistem harus layak dengan memenuhi kriteria berikut:
1) Kelayakan Teknik (Technical Feasibility) menunjukkan apakah sistem
yang diusulkan dapat dikembangkan dan diterapkan dengan
menggunakan teknologi yang ada atau dibutuhkan teknologi baru.
2) Kelayakan Ekonomi (Economic Feasibilty) menunjukkan apakah dana
yang memadai tersedia untuk mendukung biaya tafsiran dari sistem yang
diusulkan.
3) Kelayakan Hukum (Legal Feasibility) menunjukkan apakah ada konflik
antara sistem yang sedang dipertimbangkan dan kemampuan organisasi
untuk menunaikan kewajibannya.
4) Kelayakan Operasional (Operational Feasibilty) menunjukkan apakah
prosedur dan keterampilan personalia yang ada cukup untuk
mengoperasikan sistem yang diusulkan atau apakah prosedur dan
keterampilan tambahan akan diperlukan.
5) Kelayakan Jadwal (Schedule Feasibility) berarti bahwa sistem yang
(23)
d. Membuat usulan proyek sistem
e. Meminta persetujuan manajemen.
2.2Informasi
Di dalam organisasi, sangat penting mengelola sumber daya - sumber daya utama
seperti buruh, dan bahan mentah, tapi saat ini informasi juga merupakan sumber daya
yang tidak kalah pentingnya yang harus dikelola. Para pembuat keputusan memahami
bahwa informasi tidak hanya sekedar produk sampingan bisnis yang sedang berjalan,
namun juga sebagai bahan pengisi bisnis dan menjadi faktor kritis dalam menentukan
kesuksesan atau kegagalan suatu usaha.
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Oleh
karenanya, informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu
organisasi yang digunakan oleh manajer untuk mengendalikan perusahaan dalam
mencapai tujuan.
Definisi informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian–kejadian dan kesatuan yang nyata, atau data adalah
representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai,
mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa, konsep, keadaan dll, yang direkam dalam
bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Dalam proses perolehan informasi, ada tahapan yang selalu dijalani sebagai
sebuah siklus. Siklus informasi merupakan data yang masih merupakan bahan mentah
yang harus diolah untuk menghasilkan informasi melalui suatu model. Model yang
digunakan untuk mengolah data tersebut disebut model pengolahan data atau dikenal
(24)
Gambar 2.1 Siklus Informasi
Kebutuhan akan informasi saat ini seringkali didasarkan pada 2 (dua) hal,
yakni :
1. Kegiatan bisnis yang semakin kompleks
2. Kemampuan komputer yang semakin meningkat.
2.2.1 Kualitas Informasi
Kualitas informasi tergantung pada 3 (tiga) hal yaitu :
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Akurat juga
berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Dalam prakteknya,
mungkin dalam penyampaian suatu informasi banyak terjadi gangguan (noise)
yang dapat merubah atau merusak isi dari informasi tersebut. Komponen
akurat meliputi :
a. Completeness, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus
memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan
sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
b. Correctness, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus
memiliki kebenaran.
c. Security, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki
(25)
2. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab
informasi yang usang (terlambat) tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga
bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat
berakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya
informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir
untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
3. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya
informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan
perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada
ahli teknik perusahaan.
4. Ekonomis, informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi
tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat
ditaksir nilai efektivitasnya.
2.3Sistem Informasi
Dari penjelasan-penjelasan diatas tentang sistem dan informasi, maka ditarik suatu
kesimpulan tentang sistem informasi. Sub bab berikut akan menjelaskan lebih rinci
tentang apa dan bagaimana sistem informasi itu.
2.3.1 Definisi Sistem Informasi
Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai :
1. Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
(26)
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan.
2. Kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia dan
komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi)
guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
2.3.2 Komponen Sistem Informasi
Komponen sistem informasi sering disebut juga sebagai blok bangunan terdiri dari
blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok pangkalan data dan
blok kendali. Keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya
membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
1. Blok masukan
Mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk metode dan
media untuk memperoleh data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa
dokumen dasar.
2. Blok model
Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan
memanipulasi/mentranspormasi data masukan dan data yang tersimpan dalam
pangkalan data untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang
berkualitas.
4. Blok teknologi
Merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari
3 bagian utama yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan
perangkat keras (hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang yang
(27)
pemrogram, operator pengolah data, spesialis telekomunikasi, dan analis
sistem). Teknologi perangkat lunak berupa aplikasi-aplikasi perangkat lunak
(program). Teknologi perangkat keras berupa teknologi masukan (semua
perangkat yang digunakan untuk menangkap data seperti : keyboard, scanner,
barcode), teknologi keluaran (perangkat yang dapat menyajikan informasi
yang dihasilkan seperti : monitor, printer), teknologi pemroses (komponen
CPU), teknologi penyimpanan (semua peralatan yang digunakan untuk
menyimpan data seperti : magnetic tape, magnetic disk, CD) dan teknologi
telekomunikasi (teknologi yang memungkinkan hubungan jarak jauh seperti
internet dan ATM).
5. Blok pangkalan data
Merupakan kumpulan dari berkas (file) data yang saling berhubungan yang
diorganisasi sedemikian rupa agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.
6. Blok kendali
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal
yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan
dapat langsung diatasi.
2.3.3 Jenis-jenis Sistem Informasi
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada
kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian (gambar
2.2), yakni :
1. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk
memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar
(28)
memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data
yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh manajer.
2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)
OAS dan KWS bekerja pada tingkat pengetahuan (knowledge level). OAS
mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru
melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk
mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu
sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan
kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek OAS seperti word processing,
spreadsheets, electronic scheduling, dan komunikasi melalui voice mail, email
dan video conferencing. KWS mendukung para pekerja profesional seperti
ilmuwan, insinyur dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan
baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau
masyarakat.
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM tidak menggantikan TPS, tetapi mendukung spektrum tugas-tugas
organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan
pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk
membuat keputusan, dan juga dapat membantu menyatukan beberapa fungsi
informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (pangkalan data).
4. Decision Support Systems (DSS)
DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan pangkalan data sebagai
sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi
mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun
keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.
5. Expert System (Sistem Ahli ) dan Artificial Intelligence(AI)
AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara
cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa
(29)
sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan
pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya
lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut knowledge-based systems)
secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk
menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Berbeda dengan
DSS yang meninggalkan keputusan terakhir bagi pembuat keputusan
sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah
khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yakni suatu mesin
interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui
pengolahan pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan antarmuka pengguna.
6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support
Collaborative Work Systems (CSCW)
Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan
semi-terstruktur dan tak semi-terstruktur, maka group Decision Support System membuat
suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama
menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat,
kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS disebut dengan
CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan
“groupware” untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan
jaringan.
7. Executive Support Systems (ESS)
ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM. ESS membantu
eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan
menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang
(30)
Gambar 2.2 Jenis-jenis Sistem
2.3.4 Contoh Sistem Informasi
Contoh sistem informasi antara lain :
1. Sistem reservasi penerbangan, digunakan dalam biro perjalanan untuk melayani
pemesanan/pembelian tiket.
2. Sistem POS (Point Of Sale) yang diterapkan di pasar swalayan dengan dukungan
barcode reader untuk mempercepat pemasukan data.
3. Sistem penghitungan gaji dan kenaikan pangkat yang diterapkan pada instansi
pemerintahan.
4. Sistem penjualan secara kredit agar dapat memantau hutang pelanggan yang jatuh
tempo.
5. Sistem smart card yang dapat digunakan tenaga medis untuk mengetahui riwayat
penyakit pasien.
2.3.5 Kemampuan Utama Sistem Informasi
Kemampuan utama dari sistem informasi adalah:
1. Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar dan dengan kecepatan tinggi.
2. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah.
3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil
(31)
4. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak diseluruh dunia
dengan cepat dan murah.
5. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok
dalam suatu tempat atau beberapa lokasi.
6. Mengotomatisasikan proses-proses bisnis dan tugas-tugas yang dikerjakan secara
manual.
7. Mempercepat pengetikan dan penyuntingan.
8. Pembiayaan yang lebih murah daripada pengerjaan secara manual.
2.4Pangkalan Data (Database)
Pangkalan data (database) dapat diartikan sebagai kumpulan data tentang suatu benda
atau kejadian yang saling berhubungan satu sama lain. Pangkalan data terdiri atas dua
kata, yaitu pangkalan dan data. Pangkalan dapat diartikan sebagai markas atau
gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia
nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli,
pelanggan), barang, peristiwa, konsep, keadaan yang direkam dalam bentuk angka,
huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Secara sederhana pangkalan data dapat diungkapkan sebagai suatu
pengorganisasian data dengan bantuan komputer yang memungkinkan data dapat
diakses dengan mudah dan cepat. Dalam hal ini, pengertian akses dapat mencakup
pemerolehan data maupun pemanipulasian data seperti menambah dan menghapus
data.
Dengan pangkalan data kita dapat dengan mudah mengolah data yang kita
miliki. Disamping itu, pemanfaatan pangkalan data dilakukan untuk memenuhi
sejumlah tujuan (objektif) diantaranya :
1. Mencegah terjadinya redudansi dan inkonsistensi data.
(32)
4. Menjaga kebebasan data (independent of data).
5. Untuk efisiensi ruang penyimpanan (space).
6. Mengontrol pemakaian data secara bersama-sama.
Manajemen modern mengikutsertakan informasi sebagai sumber daya
penting yang setara dengan dengan sumber daya manusia, uang, mesin, dan material.
Informasi adalah suatu bentuk penyajian data yang diperoleh melalui mekanisme
pemrosesan, yang berguna bagi pihak tertentu, misalnya manajer. Bagi pihak
manajemen, informasi merupakan bahan untuk pengambil keputusan.
Dengan adanya komputer, data dapat disimpan dalam media pengingat yang
disebut hard disk. Dengan menggunakan media ini, kehadiran kertas yang digunakan
untuk menyimpan data dapat dikurangi. Selain itu, data menjadi lebih cepat untuk
diakses terutama kalau dikemas dalam bentuk pangkalan data.
Manfaat pangkalan data banyak dijumpai saat ini. ATM (Anjungan Tunai
Mandiri) merupakan sebuah contoh teknologi informasi yang pada dasarnya
memanfaatkan pangkalan data, yang memungkinkan seseorang bisa mengambil uang
dimana saja dan kapan saja. Didalam pangkalan data, tersimpan data yang
menyangkut rekening nasabah, kata sandi (password) yang sah untuk nasabah, dan
juga saldo tabungan nasabah. Aplikasi pangkalan data yang lain dapat dijumpai pada
toko-toko swalayan, perpustakaan, dan bahkan pada internet. Sebagai gambaran,
dengan menggunakan aplikasi Web, seseorang dapat melihat buku-buku pada
situs-situs toko buku online dengan hanya memasukkan kata kunci tertentu tentang buku
yang dicari. Aplikasi tersebut akan mencocokkan kata kunci tersebut dengan
pangkalan data yang tersedia dan kemudian menampilkan judul-judul buku beserta
atribut lainnya (nama pengarang, ISBN, dan sebagainya) ke layar komputer pemakai.
2.4.1 Sistem Pangkalan Data
Sistem pangkalan data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file atau tabel
(33)
System) yang memungkinkan beberapa pemakai atau program lain untuk mengakses
dan memanipulasi file-file atau tabel-tabel tersebut .
Dari definisi sistem pangkalan data tersebut, dapat disimpulkan sistem adalah
sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional yang
saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses
atau pekerjaan tertentu. Sedangkan program DBMS adalah suatu perangkat lunak
yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan mengelola pangkalan data.
Salah satu DBMS yang sedang populer saat ini adalah RDBMS (Relational Database
Management System), yang menggunakan model pangkalan data relasional atau dalam
bentuk tabel-tabel yang saling terhubungkan.
2.4.2 Hirarki Data
Berdasarkan tingkat kompleksitas nilai data, tingkatan dapat disusun dalam sebuah
hirarki, mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling komplek.
Susunan/hirarki data hingga tersusun suatu pangkalan data dapat dilihat pada Gambar
2.3 dibawah ini.
a. Pangkalan Data merupakan sekumpulan dari bermacam-macam tipe record yang
memiliki hubungan antar record dan rinci data terhadap obyek tertentu Sistem
Pangkalan Data
File
Data
Byte
Bit Record
(34)
b. Berkas/file merupakan sekumpulan record sejenis secara relasi yang tersimpan
dalam media penyimpanan sekunder.
c. Record merupakan sekumpulan field/atribut/data item yang saling berhubungan
terhadap obyek tertentu.
d. Field/atribut/data item merupakan unit terkecil yang disebut data, yaitu
sekumpulan byte yang mempunyai makna.
e. Byte merupakan bagian terkecil yang di alamatkan dalam memori. Byte
merupakan sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas kombinasi
delapan bit yang menyatakan sebuah karakter dalam memori.
f. Bit adalah sistem biner yang terdiri atas dua macam nilai, yaitu 0 dan 1. Sistem
biner merupakan dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi antar manusia dan
mesin yang merupakan serangkaian komponen elektronik dan hanya dapat
membedakan dua macam keadaan, yaitu ada tegangan dan tidak ada tegangan
yang terdapat dalam rangkaian tersebut.
2.5 PHP
PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. PHP merupakan bahasa
berbentuk server side script yang ditempatkan dalam server dan diproses dalam
server. Hasil dari pengolahan di server tersebut lalu dikirimkan ke klien, tempat
pemakai menggunakan web browser.
PHP pertama sekali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994. pada waktu
itu PHP masih berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form
dari web. Kumpulan Script tersebut lalu dikemas menjadi sebuah tool yang disebut
”Personal Home Page”. Paket inilah yang menjadi cikal bakal PHP. Pada tahun 1995,
Rasmus menciptakan PHP/FI versi 2. pada versi inilah pemrogram dapat
menempelkan kode terstruktur di dalam tag HTML.
Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk suatu web dinamis. Artinya,
PHP dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya,
(35)
prinsipnya, PHP mempunyai fungsi yang sama dengan script-script seperti ASP
(Active Server Page), Cold Fusion, ataupun Perl.
PHP memiliki kelebihan dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya,
yaitu :
1. Bahasa pemrograman PHP adalah bahasa script yang tidak melakukan
sebuah kompilasi dalam penggunaannya.
2. Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dengan mudah
dimana-mana, mulai dari IIS sampai dengan APACHE, dengan konfigurasi
yang relatif lebih mudah.
3. Dalam sisi pengembangan relatif lebih mudah, karena banyaknya
dukungan milis dan developer yang siap membantu.
4. Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah
karena memiliki referensi yang banyak.
5. PHP adalah bahasa Open Source yang dapat digunakan diberbagai sistem
operasi (Linux, Windows, Unix) dan dapat dijalankan secara runtime
melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.
6. Integrasi yang sangat luas ke berbagai server Database. Membuat suatu
aplikasi web yang terhubung ke Database menjadi lebih sederhana.
Database yang didukung PHP : Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Solid,
PostgreSQL, Adabas D, FilePro, Velocis, Microsoft Access, Informix,
dBase, UNIX dbm, Interbase, Ingres, DBM.
Contoh program PHP dapat dilihat sebagai berikut :
<?php
echo("<b>Hello World</b>"); echo("<b>dunia</b>");
(36)
BAB 3
PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Efisiensi (Efficiency Analysis)
Pada sistem pendaftaran pemilih manual versi KPU saat ini, pengumpulan data masih
dilakukan secara manual dan dilakukan oleh banyak pihak, sehingga validasi data
diragukan keabsahannya dan kecepatan dalam pengumpulan data sangat lambat sekali.
Apabila digambarkan dalam diagram, spesifikasi pengumpulan data oleh KPU saat ini
adalah sebagai berikut :
(37)
Dengan metode pengambilan data seperti diatas, dapat dipastikan waktu dan akurasi
data yang dihasilkan akan sangat jauh dari maksimal dikarenakan banyaknya pihak
yang harus dilalui untuk dapat menghasilkan daftar pemilih tetap untuk satu periode
PILKADA dalam satu kabupaten/kota.
Pada sistem pendaftaran pemilih langsung pada PILKADA tingkat Kabupaten/Kota
ini, sistem KPU diatas dipangkas sehingga menyisakan pihak-pihak yang
berkepentingan saja dalam verifikasi data penduduk. Apabila digambarkan didalam
bagan, bentuknya adalah sebagai berikut :
Gambar 3.2 Bagan Pengambilan Data Pemilih Pada Sistem Baru
Dengan melihat perbandingan antara kedua bagan diatas, dapat dilihat dengan sistem
yang baru, data pemilih yang dihasilkan dapat menjadi lebih akurat dan lebih cepat
dikarenakan yang berhubungan secara langsung dengan data hanya beberapa pihak
yang berkepentingan saja. Selain itu, dengan adanya pemangkasan birokrasi seperti
diatas, maka biaya yang dikeluarkan untuk honor pendataan penduduk dapat ditekan.
3.2 Metode Perancangan Sistem
Pada sistem pendaftaran pemilih langsung pada PILKADA tingkat Kabupaten/Kota
metode perancangan yang digunakan adalah menggunakan metode sistem air terjun
atau metode atas-bawah (top-down approach). Perancangan dimulai dari bentuk
(38)
3.3 Hasil Perancangan
3.3.1 Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks menggambarkan proses aliran data secara global yang terjadi pada
sistem ini. Diagram konteks ini dapat dilihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.3 Diagram Konteks Sistem Pendaftaran Pemilih Langsung (Level 0)
Diagram konteks sistem ini memiliki empat external entity yaitu administrator,
kelurahan, penduduk dan panwaslih. Administrator memiliki kewenangan untuk
mengubah settingan pada semua kegiatan transaksi yang ada pada sistem ini. Pada
administrator juga, laporan yang berisikan daftar pemilih dan daftar komponen
pendukung bisa diambil. Kelurahan yang sudah terdaftar pada sistem bertugas sebagai
komponen pembantu untuk mendaftarkan penduduk agar memiliki account yang
dapat digunakan oleh penduduk untuk melakukan registrasi pada PILKADA yang
aktif. Panwaslih yang sudah terdaftar dapat mengawasi pemilih yang sudah terdaftar
(39)
Tabel 3.1 Tabel Komponen DFD Level 0
TERMINATOR FASILITAS KETERANGAN
Administrator 1. Setting Komponen Daerah
2. Setting Komponen KPUD
3. Setting PILKADA
4. Lihat Data Pemilih
5. Lihat Data Penduduk
6. Lihat KPPS / TPS
Mendaftarkan Nama-nama daerah.
Mendaftarkan KPUD sesuai dengan daerah.
Mendaftarkan PILKADA Kota/Kab aktif.
Melihat dan Mencetak data penduduk, pemilih atau KPPS.
Kelurahan 1. Setting Account Penduduk Membuat account penduduk dan mendaftarkan biodata penduduk
Penduduk 1. Setting registrasi diri pada PILKADA
Mendaftarkan diri untuk mengikuti PILKADA
Panwaslih 1.Lihat Data Pemilih PILKADA
Mengawasi data pemilih PILKADA
3.3.2 Diagram Arus Data Level 1
Diagram arus data level 1 dari sistem pendaftaran pemilih langsung ini terdiri atas 4
proses yaitu proses login, proses registrasi pemilih pilkada, proses setting komponen
(40)
Gambar 3.4 Diagram Arus Data Level 1 Sistem Pendaftaran Pemilih Langsung
3.3.3 Diagram Arus Data Level 2
Diagram arus data level 2 dari sistem ini terdiri dari detail proses untuk diagram arus
data level 1 proses 1 yaitu proses login, proses 2 yaitu proses registrasi pemilih
(41)
3.3.3.1 Diagram Arus Data Level 2 Pada Proses Nomor 1
Pada diagram arus data level 2 untuk proses nomor 1 ini, proses login dibagi menjadi
3 proses, yaitu proses buat user, proses input data login, dan proses validasi input
login. Ini berarti menandakan perbedaan hak akses yang dapat dimiliki oleh setiap
terminator atau entity yang ada pada sistem.
Gambar 3.5 Diagram Arus Data Level 2 Proses Nomor 1
3.3.3.2 Diagram Arus Data Level 2 Pada Proses Nomor 2
Pada diagram arus data level 2 untuk proses nomor 2 ini, proses registrasi pemilih
pilkada dibagi menjadi 3 proses yaitu, proses registrasi pilkada, proses registrasi
pemilih, dan proses buat laporan pemilih pilkada. Pada diagram arus data ini
menjelaskan bahwa administrator merupakan pihak yang berwenang dalam
mendaftarkan pilkada, untuk kemudian pilkada yang telah didaftarkan dapat diakses
(42)
mendaftarkan diri untuk mengikuti pilkada sesuai dengan yuridiksi atau wilayah
tempat tinggal masing-masing. Data registrasi pemilih tersebut kemudian diorder oleh
administrator untuk dibuat laporan.
Gambar 3.6 Diagram Arus Data Level 2 Proses 2
3.3.3.3 Diagram Arus Data Level 2 Proses Nomor 4
Pada diagram arus data level 2 proses nomor 4 ini, proses setting komponen KPUD
dibagi menjadi 3 proses yaitu proses registrasi komponen kpud, proses validasi
komponen kpud, dan proses buat laporan komponen kpud. Pada diagram arus data ini
administrator yang akan mendaftarkan komponen kpud harus terlebih dahulu
melakukan validasi data sesuai dengan wilayah yuridiksinya. Data komponen yang
(43)
pembuatan laporan dan sekaligus menjadi berkas penambah dalam registrasi
PILKADA tingkat kota/kabupaten. Hal ini terlihat jelas pada gambar 3.5.
Gambar 3.7 Diagram Arus Data Level 2 Proses Nomor 4
3.3.4 Desain Basis Data
Desain basis data dari sistem ini terdiri dari lima belas tabel. Diantara lima belas tabel
tersebut terdapat satu tabel yang berdiri sendiri atau tidak memiliki relasi apapun
dengan tabel yang lain. Tabel yang berdiri sendiri tersebut adalah tabel administrator.
3.3.5 Hubungan Antar Tabel
(44)
Gambar 3.8 Relasi Antartabel
3.3.5.1 Tabel Provinsi
Tabel Provinsi digunakan untuk menampung data-data yang berhubungan dengan
provinsi. Berikut ini adalah field-field yang dibuat dalam tabel provinsi yang dapat
(45)
Tabel 3.2 Tabel Provinsi
Field Name Type Field Size Keterangan
Kode_provinsi Varchar 10 Primary Key, index
Nama_provinsi Varchar 100 Nama Provinsi
3.3.5.2 Tabel Kota_kabupaten
Tabel kota_kabupaten digunakan untuk menampung data data yang berhubungan
dengan kota/kabupaten dari provinsi. Berikut ini adalah field-field yang dibuat dalam
tabel kota_kabupaten yang dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Tabel kota_kabupaten
Field Name Type Field Size Keterangan
Kode_kota_kab Varchar 10 Primary Key, index
Nama_kota_kab Varchar 100 Nama Kota/Kabupaten
Kode_provinsi Varchar 10 Kode Provinsi
3.3.5.3 Tabel kecamatan
Tabel kecamatan digunakan untuk menampung data-data yang berhubungan dengan
kecamatan dari suatu kota/kabupaten. Berikut ini adalah field-field yang dibuat dalam
tabel kecamatan yang dapat dilihat pada tabel 3.4 dibawah ini.
Tabel 3.4 Tabel Kecamatan
Field Name Type Field Size Keterangan
Kode_kecamatan Varchar 10 Primary Key, index
Nama_kecamatan Varchar 100 Nama Kecamatan
Kode_kota_kab Varchar 10 Kode Kota Kabupaten
Nama_camat Varchar 100 Nama Pejabat Camat
(46)
3.3.5.4 Tabel Kelurahan
Tabel Kelurahan digunakan untuk menampung data-data kelurahan yang berhubungan
dengan suatu kecamatan. Berikut ini adalah field-field yang dibuat dalam tabel
kelurahan yang dapat dilihat pada tabel 3.5 dibawah ini.
Tabel 3.5 Tabel Kelurahan
Field Name Type Field Size Keterangan
Kode_kelurahan varchar 10 Primary Key, index
Nama_kelurahan varchar 100 Nama Kelurahan
Kode_kecamatan varchar 10 Kode Kecamatan
Username varchar 100 Login username
password varchar 100 Login password
Nama_lurah varchar 100 Nama dari Pejabat Kelurahan
Alamat varchar 150 Alamat Kantor Kelurahan
3.3.5.5 Tabel RW
Tabel RW digunakan untuk menampung data-data RW yang berhubungan dengan
suatu kelurahan. Berikut ini adalah field-field yang dibuat dalam tabel RW yang dapat
dilihat pada tabel 3.6 dibawah ini.
Tabel 3.6 Tabel RW
Field Name Type Field Size Keterangan
Kode_rw varchar 10 Primary Key, index
Kode_kelurahan varchar 10 Kode Kelurahan
(47)
3.3.5.6 Tabel RT
Tabel RT digunakan untuk menampung data-data RT yang berhubungan dengan RW
dari suatu daerah. Berikut ini adalah field-field yang dibuat dalam tabel RT yang dapat
dilihat pada tabel 3.7 berikut ini.
Tabel 3.7 Tabel RT
Field Name Type Field Size Keterangan
Kode_rt varchar 10 Primary Key, index
Kode_rw varchar 10 Kode Kelurahan
Nama_rt varchar 100 Nama Lingkungan RT
Nama_ketua_rt varchar 100 Nama Ketua RT Setempat
3.3.5.7 Tabel Kpud_Provinsi
Tabel kpud_provinsi digunakan untuk menampung data-data dari KPU daerah
Provinsi dari suatu provinsi. Berikut ini adalah field-field yang dibuat dalam tabel
kpud_provinsi yang dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut ini.
Tabel 3.8 Tabel kpud_provinsi
Field Name Type Field Size Keterangan
Kode_kpud_prov varchar 10 Primary Key, index
Daerah_tugas_prov varchar 100 Provinsi Tempat KPUD bertugas
Nama_ketuaprov varchar 100 Nama Ketua KPUD Provinsi
Alamat varchar 200 Alamat Kantor KPUD Provinsi
Kode_provinsi varchar 10 Kode Provinsi tempat KPUD berada
3.3.5.8 Tabel Kpud_Kabupaten_Kota
Tabel kpud_kabupaten_kota digunakan untuk menampung data-data dari KPU daerah
Kabupaten/kota dari suatu kota/kabupaten. Berikut ini adalah field-field yang dibuat
(48)
Tabel 3.9 Tabel kpud_kabupaten_kota
Field Name Type Field
Size
Keterangan
Kode_kpud_kota varchar 10 Primary Key, index
Daerah_tugas_kota varchar 100 Kota/Kab tempat KPUD bertugas
Kode_kpud_prov varchar 10 Kode KPUD Atasan KPUD
Kab/kota
Kode_kota_kab varchar 10 Kode Kota/Kab tempat KPUD
berada
Ketua_kpudkotakab varchar 100 Nama Ketua KPUD Kota/Kab
Alamat_kpudkotakab varchar 150 Alamat Kantor KPUD Kota/Kab
3.3.5.9 Tabel PPS
Tabel pps digunakan untuk menampung data-data pps pada KPUD Kabupaten/Kota
yang berada di suatu kelurahan Kabupaten/Kota. Berikut ini adalah field-field yang
dibuat pada tabel pps yang dapat dilihat pada tabel 3.10 dibawah ini.
Tabel 3.10 Tabel pps
Field Name Type Field Size Keterangan
Kode_pps varchar 10 Primary Key, index
Nama_pps varchar 100 Nama PPS Kelurahan
Kode_kpud_kota varchar 10 Nama KPUD tempat PPS berada
Kode_kelurahan varchar 10 Nama Kelurahan tempat PPS berada
3.3.5.10 Tabel KPPS
Tabel kpps digunakan untuk menampung data-data kpps pada suatu pps dari suatu
lingkungan RT. Berikut ini adalah field-field yang dibuat pada tabel KPPS yang dapat
(49)
Tabel 3.11 Tabel KPPS
Field Name Type Field Size Keterangan
Kode_kpps Int 11 Primary Key, index, auto_increment
Nomor_tps Varchar 100 Nomor TPS dari KPPS
Kode_pps Varchar 10 Kode PPS atasan tempat KPPS
berada
Kode_rt varchar 10 Kode RT tempat KPPS berada
Nama_ketua Varchar 100 Nama Ketua KPPS
Anggota1 Varchar 100 Nama Anggota KPPS
Anggota2 Varchar 100 Nama Anggota KPPS
Anggota3 Varchar 100 Nama Anggota KPPS
Anggota4 Varchar 100 Nama Anggota KPPS
Anggota5 Varchar 100 Nama Anggota KPPS
Anggota6 Varchar 100 Nama Anggota KPPS
Linmas1 Varchar 100 Nama Linmas
Linmas2 Varchar 100 Nama Linmas
3.3.5.11 Tabel Panwaslih
Tabel panwaslih digunakan untuk menampung data-data dari suatu panwaslih pada
suatu kota/kabupaten. Berikut ini adalah field-field yang dibuat pada tabel panwaslih
seperti yang dapat dilihat pada tabel 3.12 berikut ini.
Tabel 3.12 Tabel panwaslih
Field Name Type Field Size Keterangan
Kode_panwaslih Varchar 10 Primary Key, index
Daerah_tugas_panwaslih Varchar 100 Kota/Kabupaten Tempat
Panwaslih berada
username Varchar 100 Login username
password Varchar 100 Login Password
Kode_kpud_kota Varchar 10 Kode KPUD Kota/kab yang
(50)
Nama_ketuapanwas Varchar 100 Nama Ketua Panwaslih daerah
Alamat_panwas Varchar 150 Alamat Kantor Panwaslih
3.3.5.12 Tabel Penduduk
Tabel penduduk digunakan untuk menampung data-data penduduk dari suatu daerah.
Berikut ini adalah field-field yang dibuat pada tabel penduduk seperti yang dapat
dilihat pada tabel 3.13 berikut ini.
Tabel 3.13 Tabel Penduduk
Field Name Type Field
Size
Keterangan
Nik varchar 30 Primary Key, index
Nama_penduduk varchar 100 Nama lengkap penduduk
Jenis_kelamin varchar 10 Jenis Kelamin Penduduk
kewarganegaraan varchar 30 Status Kewarganegaraan penduduk
Dokumen_imigrasi varchar 50 Dokumen Imigrasi Penduduk
Tempat_lahir varchar 50 Tempat Lahir Penduduk
Tanggal_lahir varchar 10 Tanggal Lahir Penduduk
Golongan_darah Char 2 Golongan darah penduduk
Agama varchar 30 Agama yang dianut penduduk
Status_perkawinan varchar 15 Status perkawinan penduduk
Pendidikan varchar 50 Pendidikan terakhir penduduk
Pekerjaan varchar 50 Pekerjaan penduduk
No_kartu_keluarga varchar 30 Nomor Kartu Keluarga Penduduk
Hubungan_keluarga varchar 20 Hubungan Keluarga penduduk
pada kartu keluarga
Nama_bapak varchar 100 Nama Orang tua laki-laki
penduduk
Nama_ibu varchar 100 Nama orang tua perempuan
penduduk
(51)
Kode_rt varchar 10 Kode RT tempat penduduk tinggal
alamat varchar 200 Alamat tempat penduduk tinggal
Kode_pos varchar 7 Kode Pos penduduk
Tanggal_pendaftaran varchar 10 Tanggal Penduduk melakukan
registrasi ke kelurahan untuk
pembuatan account
Kode_kota_kab varchar 10 Kode Kota/kabupaten tempat
penduduk tinggal
Username varchar 100 Login username
password varchar 100 Login password
gambar varchar 200 Link ke tempat penyimpanan
gambar penduduk
3.3.5.13 Tabel Pendaftaran_pilkada
Tabel pendaftaran_pilkada digunakan untuk menampung data dari pilkada yang akan
dilaksanakan pada suatu kota/kabupaten. Berikut ini adalah field-field yang dibuat
pada tabel pendaftaran_pilkada seperti yang dapat dilihat pada tabel 3.14 berikut ini.
Tabel 3.14 Tabel pendaftaran_pilkada
Field Name Type Field Size Keterangan
Kode_pilkada varchar 10 Primary Key, index
Nama_pilkada varchar 100 Nama Pilkada yang akan
berlangsung
Kode_kpud_kota varchar 10 Kode KPUD kota yang
melaksanakan PILKADA
Tanggal_pilkada varchar 10 Tanggal Pelaksanaan PILKADA
Awal_pendaftaran varchar 10 Tanggal Awal Pendaftaran dapat
dilakukan
Akhir_pendaftaran varchar 10 Tanggal Akhir Pendaftaran dapat
(52)
3.3.5.14 Tabel Pemilih_pilkada
Tabel pemilih_pilkada digunakan untuk menampung data pemilih dari pilkada yang
akan dilaksanakan pada suatu daerah. Berikut ini adalah field-field yang dibuat pada
tabel pemilih_pilkada seperti yang dapat dilihat pada tabel 3.15 berikut ini.
Tabel 3.15 Tabel pemilih_pilkada
Field Name Type Field Size Keterangan
Id_registrasi Int 10 Primary Key, index,auto_increment
Nik varchar 30 NIK Pemilih PILKADA
Kode_pilkada varchar 10 Kode PILKADA
3.3.5.15 Tabel Administrator
Tabel administrator digunakan untuk menampung data login administrator dari sistem
ini. Berikut ini adalah field-field yang dibuat pada tabel administrator seperti yang
dapat dilihat pada tabel 3.16 berikut ini.
Tabel 3.16 Tabel administrator
Field Name Type Field Size Keterangan
Id Int 11 Primary Key, index,auto_increment
username varchar 100 Login username
password varchar 100 Login password
3.3.6 Rancangan Antarmuka (Interface)
Rancangan antarmuka dari sistem ini dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian kepala
(header) dan isi (content). Semua halaman dari sistem ini terbagi menjadi dua bagian
tersebut terkecuali untuk halaman login/awal. Bagian kepala (header) berisi nama
sistem dan pemegang hak cipta dari sistem ini. Bagian kepala (header) juga berisi
keseluruhan menu-menu dari sistem yang dapat diakses user sesuai dengan hak
aksesnya. Pembuatan menu-menu pada bagian header berguna untuk membantu user
(53)
isi dari sistem itu sendiri. Bagian tengah sangat dinamis, karena setiap saat selalu
berubah sesuai data yang tersimpan dalam database. Struktur rancangan antarmuka
dari sistem yang dirancang ini dapat dilihat pada gambar 3.7 berikut ini.
(54)
Gambar 3.10 Rancangan Tampilan Login Sistem
(55)
Gambar 3.12 Rancangan Tampilan Halaman Utama (Kelurahan)
(56)
Gambar 3.14 Rancangan Tampilan Halaman Utama (Penduduk)
Rancangan tampilan halaman utama untuk administrator, kelurahan, panwaslih
dan penduduk memiliki dua bagian utama yaitu header, dan content. Sedangkan pada
halaman login tampilan untuk semua user disamakan. Bagian menu utama pada
header di setiap user (administrator, penduduk, kelurahan, dan panwaslih) saling
berbeda karena merupakan content sistem yang dapat diakses. Sedangkan bagian
content pada setiap tampilan halaman utama pada setiap user bentuknya sama.
Apabila baru memasuki sistem akan ada tulisan berjalan untuk menegaskan bahwa
user saat ini sudah masuk ke dalam sistem. Content akan berubah sesuai dengan menu
sistem yang diakses.
3.4 Algoritma
Algoritma merupakan langkah-langkah maupun urutan bertahap dan spesifik dari
(57)
hubungan antara kegiatan-kegiatan yang akan ditempuh. Selain itu algoritma juga
berfungsi untuk menyelesaikan suatu permasalahan sehingga tercapai suatu tujuan.
Berikut ini merupakan beberapa algoritma yang menjadi inti dari perancangan
sistem ini, yaitu algoritma Home, login (administrator, penduduk, kelurahan,
panwaslih), data pilkada, data penduduk, data kelurahan, data panwaslih, data
registrasi pemilih. algoritma login adalah sama baik untuk login administrator,
penduduk, kelurahan dan panwaslih, yang membuat berbeda adalah hanya pada
simpanan yang dibutuhkan.
3.4.1 Algoritma Home
Open index.php
Input desain_login_admin
if desain_login_admin = true then
Open index.php
End if
3.4.2 Algoritma Login Administrator
Input administrator
If login = true and hak_akses = administrator then
Input username, password
Open table administrator where username = username input and password = password input
If found then
Open admin_home.php
Else
Open index.php
End if
(58)
3.4.3 Algoritma Login Kelurahan
Input kelurahan
If login = true and hak_akses = pemerintah then
Input username, password
Open table kelurahan where username = username input and password = password input
If found then
Open lurah_home.php
Else
Open index.php
End if
End if
3.4.4 Algoritma Login Panwaslih
Input panwaslih
If login = true and hak_akses = panwaslih then
Input username, password
Open table panwaslih where username = username input and password = password input
If found then
Open panwas_home.php
Else
Open index.php
End if
(59)
3.4.5 Algoritma Login Penduduk
Input penduduk
If login = true and hak_akses = penduduk then
Input username, password
Open table biodata_penduduk where username = username input and password = password input
If found then
Open penduduk.php
Else
Open index.php
End if
End if
3.4.6 Algoritma Data Administrator
Input data administrator
Local variable tambah, ubah, hapus
If tambah = true then
Open form_registrasi_administrator.php
Input username, password
Open table administrator
Insert into administrator (username, password)
End if
If ubah = true then
Open edit_registrasi_administrator.php
Update administrator set username = username input, password = password input where id = id input
(60)
If hapus = true then
Open hapus_registrasi_administrator.php
Delete from administrator where id = id input
End if
3.4.7 Algoritma Data Penduduk
Input data penduduk
Local variable tambah, ubah, hapus
If tambah = true then
Open form_registrasi_penduduk.php
Input nik, nama_penduduk, jenis_kelamin, kewarganegaraan, dokumen_imigrasi, tempat_lahir, tanggal_lahir, golongan_darah, agama, status_perkawinan, pendidikan, pekerjaan, no_kartu_keluarga, hubungan_keluarga, nama_bapak, nama_ibu, kode_rw, kode_rt, alamat, kode_pos, tanggal_pendaftaran, kode_kota_kab, username, password, gambar
Open table biodata_penduduk
Insert into biodata_penduduk (nik, nama_penduduk, jenis_kelamin, kewarganegaraan, dokumen_imigrasi, tempat_lahir, tanggal_lahir, golongan_darah, agama, status_perkawinan, pendidikan, pekerjaan, no_kartu_keluarga, hubungan_keluarga, nama_bapak, nama_ibu, kode_rw, kode_rt, alamat, kode_pos, tanggal_pendaftaran, kode_kota_kab, username, password, gambar)
End if
If ubah = true then
Update biodata_penduduk set nama_penduduk = nama_penduduk input, jenis_kelamin = jenis_kelamin input, kewarganegaraan = kewarganegaraan input, dokumen_imigrasi = dokumen_imigrasi input, tempat_lahir = tempat_lahir input, tanggal_lahir = tanggal_lahir input, golongan_darah = golongan_darah input, agama = agama input, status_perkawinan = status_perkawinan input, pendidikan = pendidikan input, pekerjaan = pekerjaan input, no_kartu_keluarga = no_kartu_keluarga input, hubungan_keluarga = hubungan_keluarga input, nama_bapak = nama_bapak input, nama_ibu = nama_ibu input, kode_rw = kode_rw input, kode_rt = kode_rt input, alamat = alamat input, kode_pos = kode_pos input, tanggal_pendaftaran =
(61)
tanggal_pendaftaran input, kode_kota_kab = kode_kota_kab input, username = username input, password = password input, gambar = gambar input where nik = nik input
End if
If hapus = true then
Delete from biodata_penduduk where nik = nik input
End if
3.4.8 Algoritma Data Kelurahan
Input data kelurahan
Local variable tambah, ubah, hapus
If tambah = true then
Open form_registrasi_kelurahan.php
Input kode_kelurahan, nama_kelurahan, kode_kecamatan, username, password, nama_lurah, alamat
Open table kelurahan
Insert into kelurahan (kode_kelurahan, nama_kelurahan, kode_kecamatan, username, password, nama_lurah, alamat)
End if
If ubah = true then
Open edit_registrasi_kelurahan.php
Update kelurahan set nama_kelurahan = nama_kelurahan input, kode_kecamatan = kode_kecamatan input, username = username input, password = password input, nama_lurah = nama_lurah input, alamat = alamat input where kode_kelurahan = kode_kelurahan input
End if
If hapus = true then
Delete from kelurahan where kode_kelurahan = kode_kelurahan input
(62)
3.4.9 Algoritma Data Panwaslih
Input data panwaslih
Local variable tambah, ubah, hapus
If tambah = true then
Open form_registrasi_panwaslih.php
Input kode_panwaslih, daerah_tugas_panwaslih, username, password, kode_kpud_kota, nama_ketuapanwas, alamat_panwas
Open table panwaslih
Insert into panwaslih (kode_panwaslih, daerah_tugas_panwaslih, username, password, kode_kpud_kota, nama_ketuapanwas, alamat_panwas)
End if
If ubah = true then
Update panwaslih set daerah_tugas_panwaslih = daerah_tugas_panwaslih input, username = username input, password = password input, kode_kpud_kota = kode_kpud_kota input, nama_ketuapanwas = nama_ketuapanwas input, alamat_panwas = alamat_panwas input where kode_panwaslih = kode_panwaslih input
End if
If hapus = true then
Delete from panwaslih where kode_panwaslih = kode_panwaslih input
End if
3.4.10 Algoritma Data Pilkada
Input data pilkada
Local variable tambah, ubah, hapus
If tambah = true then
Open form_registrasi_pilkada.php
Input kode_pilkada, nama_pilkada, kode_kpud_kota, tanggal_pilkada, awal_pendaftaran, akhir_pendaftaran
(63)
Open table pendaftaran_pilkada
Insert into pendaftaran_pilkada (kode_pilkada, nama_pilkada, kode_kpud_kota, tanggal_pilkada, awal_pendaftaran, akhir_pendaftaran)
End if
If ubah = true then
Update pendaftaran_pilkada set nama_pilkada = nama_pilkada input, kode_kpud_kota = kode_kpud_kota input, tanggal_pilkada = tanggal_pilkada input, awal_pendaftaran = awal_pendaftaran input, akhir_pendaftaran = akhir_pendaftaran input where kode_pilkada = kode_pilkada input
End if
If hapus = true then
Delete from pendaftaran_pilkada where kode_pilkada = kode_pilkada input
End if
3.4.11 Algoritma Data Registrasi Pemilih
Input data registrasi pemilih
Local variable tambah, ubah, hapus
If tambah = true then
Open form_registrasi_pemilih_pilkada.php
Input id_registrasi, nik, kode_pilkada
Open table pemilih_pilkada
Insert into pemilih_pilkada (id_registrasi, nik, kode_pilkada)
End if
If ubah = true then
Update pemilih_pilkada set nik = nik input, kode_pilkada = kode_pilkada input where id_registrasi = id_registrasi input
(64)
If hapus = true then
Delete from pemilih_pilkada where id_registrasi = id_registrasi input
(65)
BAB 4
IMPLEMENTASI SISTEM
4.1 Batasan Implementasi
Sistem ini merupakan aplikasi berbasis web dimana aplikasi ini dapat digunakan pada
jaringan internet. Namun pada penelitian ini, implementasi dari sistem ini tidak
sampai pada tahap pengaplikasiannya secara nyata ke jaringan internet. Lingkungan
pengembangan dari sistem ini adalah mengenai proses belajar-mengajar dan melihat
nilai/absensi secara online.
Perangkat lunak yang digunakan adalah untuk mendesain sistem ini adalah
Textpad 4.1. Perangkat lunak ini dipilih untuk memudahkan pembuatan listing
program yang dibutuhkan agar sistem dapat berjalan.
4.2 Implementasi
Implementasi dari sistem ini dibagi menjadi beberapa bagian seperti aplikasi login, aplikasi data administrator, aplikasi setting daerah provinsi, aplikasi setting daerah kabupaten/kota, aplikasi setting kecamatan, kelurahan, rw dan rt, aplikasi setting kpud provinsi, kpud kabupaten/kota. PPS dan KPPS, aplikasi registrasi pilkada, aplikasi setting panwaslih, aplikasi search data, aplikasi cetak laporan.
4.2.1 Aplikasi Login
Aplikasi ini merupakan halaman awal dari sistem. Semua user harus melewati halaman ini apabila hendak masuk ke dalam sistem.
(66)
Gambar 4.1 Login
4.2.2 Aplikasi Data Administrator
Aplikasi ini hanya dapat diakses apabila user memiliki hak akses dengan tingkat administrator. Aplikasi ini bertujuan untuk menambah, mengedit, atau menghapus account user yang dapat masuk sebagai administrator sistem. Aplikasi ini terletak pada sub menu kedua dari menu utama.
(67)
Gambar 4.2 Data Administrator
4.2.3 Aplikasi Setting Daerah Provinsi
Aplikasi ini berada pada menu kedua pada menu utama. Aplikasi ini bertujuan untuk mensetting daerah Provinsi agar nantinya pendaftaran wilayah yang masuk bisa disesuaikan dengan KPU daerah yang mampu untuk mengadaptasi sistem ini. Aplikasi ini adalah hal pertama yang harus disetting saat menggunakan sistem karena menjadi fondasi untuk pembagian daerah untuk pemerintahan dan KPUD.
Gambar 4.3 Setting Daerah Provinsi
4.2.4 Aplikasi Setting Daerah Kabupaten/Kota
Setelah mengisi data Provinsi, langkah selanjutnya adalah mengisi data
kota/kabupaten yang berada pada provinsi tersebut. Aplikasi ini berada pada menu
setting daerah di sub menu kedua. Aplikasi ini bertujuan untuk menambah, mengedit,
atau menghapus pembagian wilayah kota/kabupaten pada suatu provinsi. Aplikasi ini
bertujuan untuk memudahkan dalam mencari data penduduk dan memudahkan
(68)
Gambar 4.4 Setting Daerah Kabupaten/Kota
4.2.5 Aplikasi Setting Kecamatan
Aplikasi ini berada pada sub menu ketiga dari menu setting daerah yang berada pada
menu utama. Aplikasi ini berfungsi untuk mengisi data kecamatan yang berada pada
(69)
Gambar 4.5 Setting Daerah Kecamatan
4.2.6 Aplikasi Setting Kelurahan
Setelah mengisi data kecamatan pada kota/kabupaten dari suatu provinsi, langkah
selanjutnya adalah mengisi data kelurahan. Pada data kelurahan inilah diberikan
account yang nantinya dapat digunakan untuk mendata penduduk.
(70)
4.2.7 Aplikasi Setting RW
Aplikasi ini merupakan aplikasi tambahan yang tetap harus dimasukkan karena
nantinya akan berguna untuk pembuatan laporan pemilih.
Gambar 4.7 Setting RW
4.2.8 Aplikasi Setting RT
Aplikasi ini merupakan setting daerah yang terakhir, tapi merupakan salah satu yang
(71)
Gambar 4.8 Setting RT
4.2.9 Aplikasi Setting KPUD
Setelah settingan untuk daerah telah selesai, maka langkah selanjutnya adalah
mensetting KPUD yang bertugas disetiap provinsi. Cara setttingan sama dengan
setting daerah. Hanya saja kode yang diberikan berbeda agar tidak terjadi redundansi
(72)
Gambar 4.9 Setting KPUD
4.2.10 Aplikasi Setting Panwaslih
Setelah data KPUD selesai diisi, maka aplikasi setting panwaslih bisa digunakan. Pada
aplikasi ini data panwaslih dan account panwaslih dapat dibuat. Data panwaslih yang
(73)
Gambar 4.10 Setting Panwaslih
4.2.11 Aplikasi Setting Penduduk
Aplikasi ini berfungsi untuk mendaftarkan biodata penduduk dan membuat account
yang bisa digunakan nantinya oleh penduduk untuk melakukan registrasi diri pada
(74)
Gambar 4.11 Setting Penduduk
4.2.12 Aplikasi Setting Pilkada
Aplikasi ini bertujuan untuk mendaftarkan PILKADA yang akan berlangsung di salah
satu kabupaten/kota agar nantinya penduduk yang sudah memiliki account dapat
(75)
Gambar 4.12 Setting PILKADA
4.2.13 Aplikasi Search Data Penduduk
Aplikasi ini bertujuan agar pengguna sistem dapat mencari data-data tentang
penduduk baik yang sudah terdaftar sebagai pemilih ataupun yang baru terdaftar pada
(76)
(1)
border: 1px solid #E67B38; padding: 0;
}
.m0l1oover {
text-decoration : none; background-color: #321EA2; background-repeat: no-repeat; border: 1px solid #E67B38; padding: 0;
}
Admin.css
BODY {
margin : 0px; padding : 0px;
background-color : #FFFFFF; font-size : 11px;
font-family : Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; }
INPUT, SELECT {
background-color : #CCCCCC; border : 1px solid;
font-size : 10px; }
#wrapper {
border : 0px; margin : 0px;
margin-left : auto; margin-right : auto; padding : 0px;
}
#header {
width : 100%; height : 30px;
text-align : center; font-size : 19px; color : #DDDDDD; font-weight : bold;
font-family : Verdana, sans-serif; background-color : #FFFFFF;
background-position : right top; border-bottom : 4px solid #CCCCCC;
background : url(../images/header_bg.png); }
#middle {
width : 100%; height : 550px; }
#footer {
width : 100%; height : 30px; text-align : right; font-size : 12px; font-weight : bold;
(2)
font-family : Arial; color : #FFFFFF;
background-color : #FFFFFF;
background-position : right bottom; border-top : 4px solid #CCCCCC;
background : url(../images/header_bg.png); }
TABLE {
width : 100%; height : 100%; }
.bg1 {
width : 50%;
background : url(../images/mundi.png) no-repeat; background-position : center;
}
#bg2 {
width : 300; float : right;
margin-right : 140px; margin-bottom : 200px;
border-top : 1px solid #cccccc; border-bottom : 1px solid #cccccc; border-left : 1px solid #cccccc; border-right : 1px solid #cccccc; background-color : #FFFFFF;
}
.thBorder {
width : 300px;
}
.tbhead {
background : url(../images/header_bg.png); height : 30px;
font-size : 14px; color : #FFFFFF;
font-family : Arial, Verdana; font-weight : bold;
}
#jam {
background-color : #000000; width : 100px;
margin-left : 0px; margin-bottom : 50px; }
#bg3 {
margin-left : 500px; }
Logout.php
(3)
if (session_is_registered("adminkpuprov") || session_is_registered("sesikpudkotkab") || session_is_registered("sesipanwas") || session_is_registered("sesikelurahan") || session_is_registered("sesipenduduk")) {
session_destroy(); }
echo "<script>self.location='index.php';</script>";
?>
Admin_home.php
<?php
require "head.php";
include "config.inc.php"; ?>
<body> <center>
<div id="sambut">
<marquee>SELAMAT DATANG DI SISTEM PENDAFTARAN PEMILIH LANGSUNG PADA TINGKAT KOTA/KABUPATEN</marquee>
</div> </center> </body> </html>
Desain_login_admin.php
<?php
/*************************************************/ /* This Program created by Fajar Maulana Harahap */ /* email : fajar.mln@gmail.com */ /* website : www.fajarmh.co.nr */
/* Date : 28 july 2008 */
/*************************************************/ ?>
<body>
<div id="wrapper">
<div id="header"><img src="images/Indonesia.ico" /> SISTEM PENDAFTARAN PEMILIH LANGSUNG <img src="images/Indonesia.ico" /></div>
<div id="middle"> <table>
<tr>
<td class="bg1"></td> <td>
<div id="bg2"><?php include"login_admin.php"; ?></div><br />
<div id="memo"></div> </td>
</tr> </table> </div>
<div id="footer">SISTEM PENDAFTARAN PEMILIH LANGSUNG KPU Version 1.0 </div>
(4)
</div> </body> </html>
Ceklogin.php
<?php
session_start();
include "config.inc.php";
function cek($d, $h, $g) {
$i = strip_tags($h); $j = strip_tags($g);
if($d == 1) {
$c = "administrator"; $e = "admin_home.php"; $f = "adminkpuprov"; }
else if($d == 2) {
$c = "panwaslih";
$e = "panwaslih_home.php"; $f = "sesipanwas";
}
else if ($d == 3) {
$c = "kelurahan";
$e = "kelurahan_home.php"; $f = "sesikelurahan"; }
else {
$c = "biodata_penduduk"; $e = "home.php";
$f = "sesipenduduk"; }
$query = mysql_query("select *from ".$c." where username = '$i' AND password = '$j'");
$row = mysql_num_rows($query);
if($row == 0) {
echo "<script>alert('Username atau Password Salah!!');self.location='index.php';</script>"; }
else {
session_register($f);
print("<meta http-equiv=\"refresh\" content=\"0; url=$e\">");
}
return; }
(5)
echo cek($hakakses, $username, $password);
?>
Config.inc.php
<?php
//ini_set('display_errors',FALSE);
$host = 'localhost'; $user = 'root'; $pass = '';
$db = 'skripsi';
$b = mysql_connect($host,$user,$pass);
if(!$b) {
echo "<script>alert('Tidak terkoneksi ke Database server!!');self.location='batal.php';</script>";
} else {
mysql_select_db("$db",$b); }
?>
Login_admin.php <body>
<script language="javascript"> <!--
function cek() {
if(document.login.username.value == "" || document.login.password.value=="" || document.login.hakakses.value=="") {
alert("Maaf!! Login tidak lengkap! Tolong isi semua Field untuk Login");
document.login.username.value=""; document.login.password.value=""; document.login.hakakses.value=""; document.login.username.focus(); return false;
} } -->
</script>
<form name="login" method="POST" action="ceklogin_admin.php" onSubmit="return cek();">
<table class="thBorder"> <tr>
<td class="tbhead" colspan="3"> LOGIN AREA</td> </tr>
(6)
<td>Username</td><td>:</td><td><input type="text" name="username" id="username" size="23"/></td>
</tr> <tr>
<td>Password</td><td>:</td><td><input type="password" name="password" id="password" size="23" /></td>
</tr> <tr>
<td>Hak Akses</td><td>:</td><td><select name="hakakses" id="hakakses">
<option value="">-- Pilih Hak Akses --</option>
<option value="1">Administrator</option>
<option value="2">Panwaslih</option>
<option value="3">Pemerintah</option>
<option value="4">Penduduk</option>
</select></td> </tr>
<tr>
<td colspan="3"><input type="submit" value="Login"
/> <input type="reset" name="reset" value="Reset" /></td> </tr>
</table> </form> </body> </html>