Pemanfaatan Tanaman Mengkudu Sebagai Pestisida Nabati

Daun mengkudu memiliki kandungan antraquinon, asam amino, glikosida, senyawa fenolik, dan asam ursulat. Kandungan Alkaloid, fenol, glikosida, dan antraquinon ini merupakan suatu zat aktif yang bersifat antimikrobia Yukti, 2011. Selain itu, mengkudu juga memiliki kandungan zat kimia yang mempunyai efek antifungi dan antibiotik, yaitu Scopoletin sebagai anti jamur juga telah terbukti dapat membunuh beberapa tipe bakteri, bersifat fungisida pembunuh jamur terhadap Pythium sp, antraquinon untuk melawan infeksi bakteri dengan cara meningkatkan sistem imun, Terpenes sebagai bioflavanoid dan karotenoid yang berfungsi sebagai zat anti infeksi fungi dan bakteri, dan Xeronine anti infeksi jamur Puspita dan Andriani, 2005.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan Juli 2011 sampai dengan Maret 2012. 3.2. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cawan petri, erlenmeyer, mikroskop majemuk, mikro pipet, bunsen, alat potong, pinset, autoclave, alumunium foil, plastik tahan panas, kaca preparat, kaca penutup, bor gabus, jarum ose, jarum ent, tabung reaksi, selotip, sprayer, plastik, karet gelang, nampan plastik, paralon, penggaris dan alat tulis. Bahan –bahan yang akan digunakan antara lain daun mengkudu, buah cabai bergejala, biakan C.capsici, alkohol 70 dan 96, NaOCl 1, media PDA Potato Dextrose Agar, arang aktif dan aquades. 3.3. Rancangan Percobaan Percobaan disusun dalam rancangan acak lengkap RAL dengan sebelas perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan terdiri atas kontrol K, ekstrak daun mengkudu yang terlarut dalam alkohol konsentrasi 10 DM+10, 20 DM+20, 30 DM+30, 40 DM+40, 50 DM+50, 60 DM+60, 70 DM+70, 80 DM+80, dan 90 DM+90, serta ekstrak daun mengkudu yang terlarut dalam aquades DM+Aq. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan sidik ragam dan perbedaan nilai tengah antar perlakuan diuji dengan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf nyata 5.

3.4. Pelaksanaan Percobaan

3.4.1. Penyiapan Isolat C. capsici

C. capsici diisolasi dari buah cabai yang menunjukkan gejala busuk atau terinfeksi. Jaringan kulit buah yang bergejala dipotong pada bagian perbatasan antara bagian yang sakit dan yang sehat ± 5 mm, kemudian potongan direndam dalam larutan NaOCl 1 selama 2 menit, dan dibilas dengan aquades steril. Selanjutnya potongan kulit buah tersebut ditanam dalam cawan petri yang berisi media PDA dan diinkubasi dalam suhu ruang selama 3 hari. Jamur yang tumbuh kemudian isolasi dan diidentifikikasi.

3.4.2. Pembuatan Ekstrak Daun Mengkudu

Daun mengkudu diperoleh dari tanaman mengkudu di sekitar lingkungan Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Daun mengkudu yang digunakan adalah daun yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua yaitu pada ruas ke 4 – 5 dari pucuk daun. Daun mengkudu seberat 100 gram dicuci dengan air bersih lalu dikering- anginkan. Kemudian daun mengkudu dipotong-potong dan diblender dengan diberi sedikit air untuk memperoleh bentuk yang lebih halus, selanjutnya dilarutkan dan diekstrak berturut-turut dengan 1 liter aquades, 10 , 20, 30,

Dokumen yang terkait

Sifat Antirayap Ekstrak Biji Mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) Terhadap Rayap Tanah (Macrotermes gilvus Hagen)

5 71 66

Respons Ketahanan Lima Varietas Cabai merah (Capsicum Annum l.) Terhadap Berbagai Konsentrasi Garam NaCl Melalui Uji Perkecambahan

5 96 40

Pengaruh Ekstrak Buah Morinda Citrifolia Linn Terhadap Kualitas, Kuantitas Sperma Dan Kadar Malondialdehyde Testis Tikus Wistar Diabetes Mellitus

4 79 95

Uji Ketahanan Beberapa Varietas Tanaman Cabai (Capsicum annum L.) Terhadap Serangan Penyakit Antraknosa Dengan Pemakaian Mulsa Plastik

0 80 121

PENGARUH BERBAGAI TINGKAT FRAKSI EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) dan DAUN BABADOTAN (Ageratum conyzoides) TERHADAP Colletotrichum capsici PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA CABAI (Capsicum annum L.) SECARA IN VITRO

1 12 32

PENGARUH FRAKSI EKSTRAK DAUN NIMBA ( Azadirachta indica A.) DAN DAUN JARAK ( Jatropha curcas L.) TERHADAP DIAMETER KOLONI DAN JUMLAH SPORA JAMUR Colletotrichum capsici PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA CABAI ( Capsicum annum L.)

1 22 38

PENGARUH FRAKSI EKSTRAK DAUN PACAR CINA (AGLAIA ODORATA L.) TERHADAP PERTUMBUHAN COLLETOTRICHUM CAPSICI PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA CABAI (CAPSICUM ANNUUM L.) SECARA IN VITRO

0 0 6

PENGARUH EKSTRAK RIMPANG LENGKUAS (Alpinia galanga L.) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) - PENGARUH EKSTRAK RIMPANG LENGKUAS (Alpinia galanga L.) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.) -

0 0 17

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA TANAMAN CABAI SECARA IN-VITRO

0 0 16