Penyebab Kecemasan Menghadapi Ujian
kinerja fungsi-fungsi psikologis dan juga fisik bagi seseorang yang mengalaminya.
Casbarro Tresna, 2011: 90 menyebutkan bahwa manifestasi kecemasan terwujud sebagai kolaborasi dan perpaduan tiga aspek yang tidak
terkendali dalam diri individu, yaitu: a manifestasi kognitif, yang terwujud dalam bentuk ketegangan pikiran siswa, sehingga membuat siswa
sulit konsentrasi, kebingungan dalam menjawab soal dan mengalami mental blocking, b manifestasi afektif, yang diwujudkan dalam perasaan
yang tidak menyenangkan seperti khawatir, takut, dan gelisah yang berlebihan c perilaku motorik yang tidak terkendali yang terwujud dalam
gerakan tidak menentu seperti gemetar. Siswa yang sedang mengalami kecemasan dalam menghadapi ujian seperti
yang dijelaskan oleh Casbarro akan berakibat pada kognitif, afektif, dan motorik mereka. Siswa biasanya mengalami masalah-masalah dari segi
kognitif seperti ketegangan dalam berpikir karena melihat pengawasan ujian yang ketat, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam
berkonsentrasi, kebingungan memahami soal yang mengakibatkan kesulitan dalam menjawab, dan mental blocking berupa keyakinan bahwa
mereka tidak akan mampu mengerjakan soal dengan baik karena kegagalan dalam mengingat kembali materi pelajaran yang sudah mereka
pelajari. Siswa yang sedang menghadapi ujian biasanya dari kondisi afektifnya akan terganggu misalnya jika siswa menemukan soal ujian yang
sulit, sementara ia melihat siswa lain mampu mengerjakan soal ujian
dengan tenang, secara otomatis perasaan khawatir dan gelisah akan muncul. Perilaku motorik berlebihan yang biasanya dialami siswa pada
saat ujian adalah banyak melakukan gerakan sehingga menjatuhkan beberapa peralatan ujian yang terdapat di mejanya.
Berdasarkan Educational Testing Service Riyanti, 2012, ada beberapa akibat kecemasan ujian pada siswa, antara lain:
a. Mengurangi kinerja b. Gangguan psikologis, misalnya pikiran kosong, sulit konsentrasi, atau
berlarian kemana-mana, isi pikiran negatif seperti mengingat-ingat hasil ujian yang buruk, atau mengetahui menjawab salah setelah ujian
selesai, tapi tidak saat ujian c. Gangguan fisik, misalnya mual, pingsan, berkeringat, sakit kepala,
mulut kering, napas cepat, berdebar-debar, otot tegang, atau sakit kepala, dan
d. Prestasi akademik rendah Klingemann, Durand Barlow dalam Riyanti, 2012.
Berdasarkan penjelasan di atas, akibat dari kecemasan ujian adalah dapat menyebabkan gangguan fisik dan psikologis yang mengakibatkan
seseorang berfikir negatif terhadap sesuatu yang dicemaskan tersebut. Selain itu, tingkat kecemasan ujian yang terlalu tinggi dapat
mengakibatkan kinerja dan prestasi seseorang menjadi rendah.