KETENTUAN UMUM Pengolahan Data Di subbidang Konservasi Sumber Daya Alam Dan Pemulihan Kerusakan Lingkungan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat

15 Tahun 2000, tentang Lembaga Teknis Daerah Propinsi Jawa Barat Lembaran Daerah Tahun 2000 Nomor 21 Seri D. M EM U T U S K A N : Menetapkan : KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROPINSI JAWA BARAT.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Keputusan ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Propinsi Jawa Barat; 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi Jawa Barat; 3. Gubernur adalah Gubernur Jawa Barat; 4. Badan adalah Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Propinsi Jawa Barat; 16 5. Kepala Badan adalah Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Propinsi Jawa Barat. 6. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung kelancaran tugas pokok Badan; 7. Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain; 8. Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup; 9. Pengendalian Lingkungan Hidup adalah setiap usaha pencegahan dan penanggulangan proses penurunan mutu lingkungan hidup; 10. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan selanjutnya disebut AMDAL adalah hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan; 11. Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang ditimbulkan oleh adanya atau diduga adanya pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup; 17 12. Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya; 13. Perusakan lingkungan hidup adalah tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik danatau hayatinya yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan; 14. Konservasi sumber daya adalah pengelolaan sumber daya alam tak terbaharui untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan sumber daya alam yang terbaharui untuk menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya; 15. Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya danatau beracun yang karena sifat danatau konsentrasinya danatau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan danatau merusakkan lingkungan hidup dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain; 16. Fasilitasi adalah upaya memberdayakan daerah otonom melalui pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi; 18 17. Baku Mutu Lingkungan Hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi atau komponen yang ada atau harus ada danatau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup; 18. Kriteria adalah ukuran untuk menetapkan suatu kondisi atau tingkat kerusakan sumber daya alam; 19. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Daerah Otonom dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; 20. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah dan atau perangkat pusat di Daerah; 21. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada Daerah dan Desa dan dari Daerah ke Desa untuk melaksanakan tugas tertentu yang disertai pembiayaan, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan mempertanggungjawabkannya kepada yang menugaskan.

BAB II KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS