4
4.3 Pin
Gambar 4.3 Media Pin
Media pin akan dibagikan secara cuma cuma kepada anak anak TK Nursalam. Media ini efektif karena pin dapat digunakan secara terus
menerus dan selain sebagai identitas anak TK Nurslam juga dapat memberikan suatu pengingat media informasi.
Media : Pin
Teknis Cetak : Digital Print
Ukuran : Diameter 4,5 cm
5
4.4 Gantungan Pintu
Gambar 4.4 Media Gantungan pintu
Media ini cukup efektif karena secara langsung dapat menginformasikan dan mengingatkan.
Media : Gantungan Pintu
Teknis Cetak : Digital Print
Ukuran : Art Paper atau Matt 230gr dilapisi Plastic Fiber
Dengan ukuran 15x7cm
6
4.5 Kartu absen Shalat
Gambar 4.5 Media Kartu absen shalat
Media Kartu absen shalat ini cukup efektif karena secara langsung mengenalkan dan mebiasakan shalat.
Media : Kartu Absen Shalat
Teknis Cetak : Digital Print
Ukuran : Ink Jet dengan ukuran 15x20cm
7
4.6 Stiker
Gambar 4.6 Media Stiker
Media stiker cukup efektif karena singkat dan mudah di informasikan di berbagai tempat.
Media : Stiker
Teknis Cetak : Sablon
Ukuran : 12x5cm
8
4.7 Kaos
Gambar 4.7 Media Kaos
Media Kaos cukup efektif karena dapat menginformasikan langsung ketika dipakai.
Media : Kaos
Teknis Cetak : Sablon
Ukuran : Cotton dengan ukuran all size untuk anak
9
4.8 Sajadah
Gambar 4.8 Media Sajadah
Sajadah merupakan media yang sangat efektif dan sebagai alat atau sarana untuk melakukan ibadah shalat.
Media : Sajadah
Teknis Cetak : Border
Ukuran : Kain keras dengan combed 20s
10
4.9 Sapu Tangan
Gambar 4.9 Media Saputangan
Sapu Tangan digunakan sebagai media yang secara tidak langsung dapat mengingatkan anak untuk melakukan shalat.
Media : Sapu Tangan
Teknis Cetak : Sablon
Ukuran : Kain Combed 20s
1
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
3.1 Strategi Perancangan 3.1.1 Strategi Komunikasi
Strategi perancangan yang akan dilakukan dari beberapa pemecahan masalah dari pengenalan shalat di usia dini adalah
kurangnya informasi yang menarik dan menghibur kepada target sasaran anak usia dini. Sebagai pemecahan masalah tersebut
penulis merancang sebuah media informasi yang informatif dan menghibur
3.1.1.1 Tujuan Komunikasi
Merangsang daya tangkap anak untuk lebih peka terhadap informasi yang akan disampaikan dan bersifat
menghibur Mengenalkan shalat dan waktu - waktunya sebelum
mereka menginjak dewasa. Membiasakan anak-anak agar gemar shalat dan
mengetahui waktu - waktunya.
2
3.1.1.2 Pesan Utama
Pesan utama komunikasi merupakan salah satu unsur penting
yang merupakan
penjabaran dari
strategi komunikasi. Pesan utama komunikasi bertindak sebagai
landasan utama dalam perancangan media. Pesan utama yang akan disampaikan dari perancangan ini adalah
“Mengenalkan Shalat di Usia Dini.”
3.1.1.3 Materi Pesan
Materi pesan yang akan disampaikan adalah pengenalan terhadap gerakan shalat dan bisa memahami
serta mengetahui waktu – waktu shalatnya.
3.1.2 Strategi Kreatif
Cara yang dilakukan untuk melakukan pendekatan terhadap target sasaran adalah menggunakan pendekatan secara Visual –
Spasial dengan merangsang supaya anak mampu melihat visual secara detail dan menambah daya ingat nya. Informasi yang
digunakannya berupa visual yang informatif dan menghibur. Gaya bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang tidak baku
dengan kalimat-kalimat yang singkat dan mudah diingat. Untuk mendukung perancangan perancangan media poster ini ada
beberapa strategi kreatif, yaitu adalah sebagai berikut
3
3.1.2.1 Tagline
Tagline sangat penting dalam pembuatan poster, karena tagline merupakan gambaran pesan yang akan
disampaikan kepada target sasaran. Judul yang akan dibuat adalah “Aku Bisa Shalat”, maksud dari tagline tersebut
adalah untuk membujuk dan mengajak anak-anak agar mengenali shalat dan waktu – waktunya dan mengingatkan
orang tua agar membiasakan anak-anaknya mengenali shalat sejak usia dini.
3.1.2.2 Karakter Visual
Pembuatan karakter visual dilakukan dengan cara menganalisis anak-anak berusia 5-6 tahun, sajadah, jam
dinding, matahari, bukit, cuaca, pelangi dan awan yang nantinya akan divisualisaikan kedalam bentuk kartun yang
lucu dan disukai anak-anak. Sebelum melakukan visualisasi, penulis melakukan studi karakter dari beberapa buku cerita
bergambar dan internet. Maka didapatlah karakter yang sesuai dengan target audiens dan penulis.
3.1.3 Strategi Media
Strategi media sangat penting untuk menyampaikan suatu pesan kepada khalayak agar dapat mengetahui informasi tersebut maka
dibutuhkan sebuah media. Pemilihan media bertujuan agar pesan yang
4 disampaikan dapat dirasakan oleh target sasaran atau khalayak.
Pemilihan media berdasarkan pada permasalahan yang menjadi pemikiran dan diharapkan dapat menjadi solusi.
3.1.3.1 Pemilihan Media
Didasarkan pada
permasalahan yang
menjadi pemikiran penulis, maka dalam pemilihan suatu media
diharapkan dapat
menjadi solusi
dan menjawab
permasalahan. Berikut ini pemilihan media :
1. Media Utama Pengenalan shalat di Usia dini • Poster
Sebagai media utama pengenalan shalat di usia dini di dalam poster tersebut akan di jelaskan informasi yang
berorientasi pada tagline ”Aku Bisa Shalat”. Poster dalam penyampaiannya jelas, didominasi oleh visual
visual karena media ini dapat dilihat dan di mengerti. Penempatan media poster dapat ditempatkan disekitar
yang sering dilewati oleh orang atau siswa di Lingkungan TK Nursalam Bandung.
5
2. Media Pendukung Pengenalan shalat di Usia dini • Sajadah
Sajadah dimaksudkan untuk menginformasikan atau menjelaskan suatu produk dan secara langsung dapat
membujuk seseorang untuk menggunakannya
• Gantungan Pintu
Gantungan pintu memudahkan dalam penyampaian informasi karena dapat mengingatkan anak-anak
tentang shalat. Media ini dapat ditempel dipintu sehingga dapat menghias pintu kamar anak-anak agar
pintu tidak terlalu polos.
Pin
Pin mempermudah penyampaian informasi karena informasi tersebut bisa langsung disampaikan pada
sasaran dan sekaligus sebagai identitas sebagai anak TK Nursalam Bandung.
• Jam Dinding
Jam Dinding merupakan media pendukung yang efektif karena dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari
dan media ini bisa menjadi patokan untuk melakukan ibadah
• Kaos
Kaos dalam
penyampaian informasinya
dapat mencakup banyak target sasaran terutama anak-anak
6 karena dapat dilihat oleh masyarakat luas dan di
gunakan sebagai identitas sebagai siswa TK Nursalam Bandung
• Stiker
Media Stiker merupakan media yang efektif karena ongkos produksinya yang cukup terjangkau dan
Informasi disampaikan dalam bahasa yang ringkas, dan dimaksudkan mudah dipahami dalam waktu yang
singkat. Media ini dapat sebarkan secara cuma-Cuma kepada siswa TK Nursalam
Sal atau Sapu Tangan
Media Sal dimaksudkan sebagai media pendukung karena berhubungan dengan waktu ketika hendak
shalat atau setelah wudhu serta bahkan digunakan dalam kegiatan sehari hari. Media ini juga sangat
efektif karena bisa dibawa kemana saja dan relatif mudah dibawa
• Kartu Absen Shalat
Media ini secara langsung daapat menginformasikan, mengenalkan dan membiasakan anak – anak untuk
melakukan shalat
Gantungan Kunci
Gantungan Kunci
mempermudah penyampaian
informasi karena informasi tersebut bisa langsung
7 disampaikan pada sasaran dan sekaligus sebagai
identitas sebagai anak TK Nursalam Bandung
3.1.3.2 Strategi Distribusi
Jadwal penyebaran media dilakukan selama dua belas bulan. Penyebaran dilaksanakan pada awal bulan Juni 2011
dan berakhir pada bulan Juni 2012 karena pada bulan Juni bertepatan dengan dimulainya sekolah anak-anak. Dan
penyebaran dibagi menjadi 2 periode, periode pertama yaitu untuk media utama pada bulan juni-Desember 2011 dan
periode kedua pada bulan Juni 2011-Juni 2012 untuk media pendukung saja.
Media Utama Jadwal
Penyebaran Media
Media Utama Penempatan
Media
Juni – Desember 2011
Poster Di Lingkungan
sekolah,Kelas, Madrasah
Tabel 3.1 Penyebaran Media Utama
8
Media Pendukung Jadwal
Penyebaran Media
Media Pendukung Penempatan
Media
Juni 2011 – Juni 2012
- Sajadah - Jam dinding
- Gantungan Pintu
- Area
Sekolah -
Rumah
- Pin - Kartu Absen
- Shalat - Saputangan
- Gantungan Kunci
- Area Sekolah
Tabel 3.2 Penyebaran Media Pendukung
9
3. 2 Konsep Visual 3.2.1 Format Desain
Ilustrasi yang digunakan dalam pembuatan poster untuk anak ini menggunakan gaya ilustrasi kartun yang biasa disukai
anak anak. Dengan pendekatan ini, maka visual yang akan ditampilakan akan lebih diterima oleh anak – anak, khususnya
anak – anak umur 5– 6 tahun. Karakter tokoh utama yang ditampilkan cukup sederhana yang memberikan visual yang lucu.
Penataan letak unsur-unsur grafis, teks dan gambar juga menjadi kesatuan baru yang ditampilkan pada media informasi ini dan
dalam perancangan media informasi ini untuk tagline digunakan dengan bahasa yang mudah dipahami, seperti “AKU BISA
SHALAT.”
3.2.2 Tipografi
Tipografi yang digunakan dalam media informasi ini yaitu huruf yang mempunyai karakter kuat dan sederhana. Huruf ini
mempunyai tingkat keterbacaan yang baik agar informasi yang disampaikan dapat terlihat jelas. Adapun jenis huruf yang
digunakan adalah : • BD Cartoon Shout
ABC DEFGHIJKLMNOPQRSTUVW
XY Z
abcdef ghi j kl mnopqr st uv wxyz 1
234567890
10 Huruf ini digunakan karena mempunyai kesan yang unik,
sederhana sehingga huruf ini di gunakan sebagai tagline.
a k u b i s a s h a l a t
Tahap pertama Pembuatan font BD Cartoon Shout
Tahap kedua Penyusunan font sehingga sesuai
dan menarik dilihat
Tahap ketiga Pewarnaan dan efek shadow
sehingga lebih menarik dan sederhana
Gambar 3.1 Perancangan font Tagline
• Cinacat Font
ABCDEFGHIJ KLMNOPQRSTUVWXYZ abcdef ghij klmnopqr st uvwxyz
1234 56 7890
Huruf Cinacat ini digunakan sebagai teks atau isi karena mempunya keterbacaan yang tinggi dan mempunyai karakter
sama dengan tulisan anak – anak
3.2.3 Ilustrasi
Ilustrasi berguna untuk menjelaskan isi dari media informasi tersebut, ilustrasi juga sebagai pesan yang mewakili tulisan.
Adapun ilustrasi yang digunakan dalam media informasi ini adalah sebagai berikut:
11 1. Logo Ikhwan dan Akhwat Siswa TK Nursalam
Gambar 3.2 Logo Ikhwan dan Akhwat
Logo ini dimaksudkan sebagai identitas anak anak di TK Nurislam yang sederhana, murah senyum, baik , saleh dan
salehah
2. Gerakan Shalat
Gambar 3.3 Gerakan shalat
12 Gambar gerakan – gerakan shalat ini merupakan
informasi yang harus disampaikannya. Gerakan – gerakan nya dibuat secara sederhana namun menarik.
3. Sajadah
Gambar 3.4 Ilustrasi sajadah
Ilustrasi sajadah digunakan sebagai background media informasi. Sajadah digunakan karena selalu menjadi bagian dari
ibadah shalat. 4. Jam Dinding
1 11
2 10
5 8
7 12
9 3
Gambar 3.5 Ilustrasi Jam dinding
Ilustrasi jam dinding adalah gambar pendukung dan dimaksudkan untuk informasi waktu waktu shalat.
13 5. Matahari
Gambar 3.6 Ilustrasi Elemen Waktu
Ilustrasi matahari, Awan, Bukit, Bulan dan Bintang dimaksudkan
untuk menggambarkan
suasana yang
berhubungan dengan waktu shalat.
3.2.4 Warna
Warna pada media informasi ini mengacu kepada warna-warna cerah dan ceria,. Alasannya adalah untuk memunculkan karakter dari
cerita itu sendiri. Diharapkan warna-warna tersebut dapat menarik perhatian anak-anak. Adapun warna-warna yang digunakan dalam
Perancangan buku ini adalah sebagai berikut:
• Putih
Warna ini dipilih dalam pewarnaan awan dan layout sajadah,bulan dan bintang alasannya adalah karena warna putih dapat
menciptakan suatu kesan yang tulus dan bersih.
14
• Hijau
Merupakan warna yang memiliki kesan alami, segar, kekeluargaan dan warna religius. Oleh karena itu warna hijau dipilih untuk
mewarnai rumput atau bukit.
• Kuning
Warna yang bisa mewakili kesan kehangatan, semangat dan keseimbangan. Oleh karena itu warna ini dipilih untuk mewarnai
karakter matahari
• Merah
Mewakili kesan kekuatan dan kesungguh-sungguhan dan warna merah juga sebagai menjadi warna pokok pandangan mata.
• Biru
Memiliki kesan kepercayaan, konservatif, keamanan dan keteraturan. Dan dapat mewakili warna pada background langit.
• Orange
Warna ini mewakili dari warna yang mendominasi karena merupakan warna ciri khas seragam TK Nursalam dan memiliki
kesan semangat, kehangatan, kebersamaan, dan keramahan.
• Coklat
Warna coklat digunakan karena mewakili warna tanah, dan memiliki kesan nyaman.
15
• Hitam
Warna hitam digunakan untuk mewarnai rambut, awan waktu di malam hari, dan teks, karena kesan yang ditimbulkan oleh warna
ini adalah kekuatan dan elegan. Berikut adalah contoh warna yang dipakai :
Gambar 3.7 Warna
1
BAB II PENGENALAN SHALAT PADA USIA DINI
DI TK NURSALAM BANDUNG
2.1 Ibadah Shalat 2.1.1 Definisi Ibadah
Ibadah secara bahasa etimologi berarti merendahkan diri serta tunduk. Sedangkan menurut syara’ terminologi , ibadah
mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu. Definisi itu antara lain adalah
1. Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah- Nya melalui lisan para Rasul-Nya.
2. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa
mahabbah kecintaan yang paling tinggi. 3. Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai
dan diridhai Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang lahir maupun yang batin. Yang ketiga ini adalah
definisi yang paling lengkap. Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas,1980:23
Ibadah terbagi menjadi ibadah hati, lisan, dan anggota badan. Rasa khauf takut, raja’ mengharap, mahabbah cinta,
tawakkal ketergantungan, raghbah senang, dan rahbah takut
2 adalah ibadah qalbiyah yang berkaitan dengan hati. Sedangkan
tasbih, tahlil, takbir, tahmid dan syukur dengan lisan dan hati adalah ibadah lisaniyah qalbiyah lisan dan hati. Sedangkan shalat, zakat,
haji, dan jihad adalah ibadah badaniyah qalbiyah fisik dan hati. Serta masih banyak lagi macam-macam ibadah yang berkaitan
dengan amalan hati, lisan dan badan. Agar dapat diterima, ibadah disyaratkan harus benar. Dan
ibadah itu tidak bisa dikatakan benar kecuali dengan adanya dua syarat:
1. Ikhlas karena Allah semata, bebas dari syirik besar dan kecil. 2. Ittiba’, sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
salam.
2.1.2 Pengertian Shalat
Menurut bahasa shalat artinya adalah berdoa dan secara istilah adalah
Para ahli fiqih mengartikan secara lahir dan hakiki. Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang
dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat – syarat
yang telah ditentukan Sidi Gazalba,2000:88 Adapun secara hakikinya ialah “berhadapan hati jiwa kepada
Allah, secara yang mendatangkan takut kepada-Nya serta
3 menumbuhkan di dalam jiwa rasa kebesarannya dan
kesempurnaan kekuasaan-Nya” atau “mendahirkan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan
dan pekerjaan atau dengan kedua – duanya” Hasbi Asy-Syidiqi, 1998:59
Dalam pengertian lain shalat ialah salah satu sarana komunikasi antara hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk, ibadah yang di
dalamnya merupakan amalan yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ikhram
dan diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan syara’ Imam Bashari Assayuthi, 1998:30
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa shalat adalah merupakan ibadah kepada Tuhan, berupa perkataan
dengan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan syara”. Juga
shalat merupakan penyerahan diri lahir dan batin kepada Allah dalam rangka ibadah dan memohon ridho-Nya
2.1.3 Sejarah dan Dalil tentang kewajiban Shalat.
Perintah tentang diwajibkannya mendirikan shalat tidak seperti Allah mewajibkan zakat dan lainnya. Perintah mendirikan
shalat yaitu melalui suatu proses yang luar biasa yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW yaitu melalui Isra dan Mi’raj, dimana proses ini
4 tidak dapat dipahami hanya secara akal melainkan harus secara
keimanan sehingga dalam sejarah digambarkan setelahnya Nabi melaksanakan Isra dan Mi’raj, umat Islam ketika itu terbagi tiga
golongan yaitu, yang secara terang – terangan menolak kebenarannya itu, yang setengah-tengahnya dan yang yakin sekali
kebenarannya .Dilihat dari prosesnya yang luar biasa maka shalat
merupakan kewajiban yang utama, yaitu mengerjakan shalat dapat menentukan amal – amal yang lainnya, dan mendirikan sholat berarti
mendirikan agama dan banyak lagi yang lainnya Al – Qur’an surat Al-Baqarah, 43
اﻮ راوةﻮ ﱠﺰ ا ﻮﺗآو ﺔى ﱠﺼ ا ﻮ ﯿ او ﯿ اﱠﺮ ا Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta
orang – orang yang ruku Al – Qur’an surat Al-Baqarah 110
ﮭ اﺪ هوﺪﺠﺗ ﺮﯿﺧ ﻔ اﻮ ﺪ ﺗﺎ و ةﻮ ﱠﺰ اﻮﺗآو ةﻮ ﱠﺼ ا ﻮ ﯿ اوﺮﯿﺼﺑ نﻮ ﺗ ﺎ ﺑ ﷲا ﱠنا Artinya : Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan apa – apa
yang kamu usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan dapat pahalanya pada sisi Allah sesungguhnya
Allah maha melihat apa – apa yang kamu kerjakan Al – Qur’an surat Al –Ankabut : 45
ﺮ او ءﺎﺸ ﻔ ا ﻰﮭ ﺗ ةﻮ ﱠﺼ ا ﱠنا ةﻮ ﱠﺼ ا ﯿ او
5 Artinya: Kerjakanlah shalat sesungguhnya shalat itu bisa mencegah
perbuatan keji dan munkar. Al – Qur’an surat An-Nuur: 56
اونﻮ ﺮﺗ لﻮ ﱠﺮ اا ﻮ ﯿ او ةﻮ ﱠﺰ ا ﻮﺗآو ة ﱠﺼ ا ﻮ ﯿ
Artinya : Dan kerjakanlah shalat, berikanlah zakat, dan taat kepada Rasul, agar supaya kalian semua diberi rahmat
Dari dalil – dalil Al-Quran di atas tidak ada kata – kata perintah shalat dengan perkataan “laksanakanlah” tetapi semuanya
dengan perkataan “dirikanlah”. Dari unsur kata – kata melaksanakan itu tidak mengandung
unsur batiniah sehingga banyak mereka yang Islam dan melaksanakan shalat tetapi mereka masih berbuat keji dan munkar.
Sementara kata mendirikan selain mengandung unsur lahir juga mengandung unsur batiniah sehingga apabila shalat telah mereka
dirikan, maka mereka tidak akan berbuat jahat
2.1.4 Batas waktu shalat
. 1. Shalat Dzuhur Waktunya: ketika matahari mulai condong ke arah Barat
hingga bayangan suatu benda menjadi sama panjangnya dengan benda tersebut kira – kira pukul 12.00 – 15.00 siang
6 2. Shalat Ashar
Waktunya: sejak habisnya waktu dhuhur hingga terbenamnya matahari. Kira – kira – kira pukul 15.00 –18.00
sore 3. Shalat Magrib
Waktunya: sejak terbenamnya matahari di ufuk barat hingga hilangnya mega merah di langit. Kira – kira pukul
18.00 – 19.00 sore 4. Shalat Is’ya.
Waktunya: sejak hilangnya mega merah di langit hingga terbit fajar. kira – kira pukul 19.00 – 04.30 malam
5. Shalat Shubuh Waktunya : sejak terbitnya fajar shodiq hingga
terbit matahari. kira – kira pukul 04.00 – 5.30 pagi
2.1.5 Hukum, Rukun dan pembelajaran shalat
Hukum shalat fardhu lima kali sehari adalah wajib bagi semua orang yang telah dewasa atau akil baligh serta normal tidak
gila. Tujuan shalat adalah untuk mencegah perbuatan keji dan munkar.
Untuk melakukan shalat ada syarat-syarat yang harus dipenuhi dulu, yaitu :
1. Beragama Islam
7 2. Memiliki akal yang waras alias tidak gila atau autis
3. Telah sampai dakwah islam kepadanya 4. Bersih dan suci dari najis, haid, nifas, dan lain sebagainya
5. Sadar atau tidak sedang tidur Syarat sah pelaksanaan shalat adalah sebagai berikut ini.
1. Masuk waktu shalat 2. Menghadap ke kiblat
3. Suci dari najis baik hadas kecil maupun besar 4. Menutup aurat
Di dalam shalat juga terdapat rukun shalat yang harus di jalankan yaitu :
1. Niat 2. Posisi berdiri bagi yang mampu
3. Takbiratul ihram 4. Membaca surat Al-Fatihah
5. Ruku rukuk yang tuma’ninah 6. Itidal yang tumaninah
7. Sujud yang tumaninah 8. Duduk di antara dua sujud yang tumaninah
9. Sujud kedua yang tumaninah 10. Tasyahud
11. Membaca salawat Nabi Muhammad SAW
8 12. Salam ke kanan dan kiri
Dalam melaksanakan ibadah shalat, sebaiknya kita memperhatikan hal-hal yang mampu membatalkan shalat kita,
contohnya seperti : 1. Menjadi hadas najis baik pada tubuh, pakaian maupun lokasi
2. Berkata-kata kotor 3. Melakukan banyak gerakan di luar shalat bukan darurat
4. Gerakan shalat tidak sesuai rukun shalat dan gerakan yang tidak tumaninah
Pentingnya melakukan shalat di usia dini karena mempunyai beberapa manfaat dan pelajaran yang dapat di ambil
yaitu : 1. Shalat Merupakan Syarat Menjadi Takwa
Takwa merupakan hal yang penting dalam Islam karena dapat menentukan amal tingkah laku manusia, orang – orang
yang betul – betul takwa tidak mungkin melaksanakan perbuatan keji dan munkar, dan sebaliknya
2. Shalat Merupakan Benteng Kemaksiatan Shalat merupakan benteng kemaksiatan artinya bahwa
shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar. Semakin baik mutu shalat seseorang maka semakin efektiflah benteng
kemampuan untuk memelihara dirinya dari maksiat.
9 Shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar
apabila dilaksanakan dengan khusu tidak akan ditemukan mereka yang melakukan shalat dengan khusu berbuat zina.
maksiat, merampok dan sebagainya. Merampok dan sebagainya tetapi sebaliknya kalau ada yang melakukan shalat tetapi tetap
berbuat maksiat, tentu kekhusuan shalatnya perlu dipertanyakan. 3. Shalat Mendidik Perbuatan Baik Dan Jujur
Dengan mendirikan shalat, maka banyak hal yang didapat, shalat akan mendidik perbuatan baik apabila
dilaksanakan dengan khusus. Banyak yang celaka bagi orang – orang yang shalat yaitu mereka yang lalai shalat selain mendidik
perbuatan baik juga dapat mendidik perbuatan jujur dan tertib. Mereka yang mendirikan tidak mungkin meninggalkan syarat dan
rukunnya, karena apabila salah satu syarat dan rukunnya tidak dipenuhi maka shalatnya tidak sah batal
4. Shalat Akan membangun etos kerja Sebagaimana keterangan – keterangan di atas bahwa
pada intinya shalat merupakan penentu apakah orang – orang itu baik atau buruk, baik dalam perbuatan sehari – hari maupun
ditempat mereka bekerja Apabila mendirikan shalat dengan khusu maka hal
ini akan mempengaruhi terhadap etos kerja mereka tidak akan melakukan korupsi atau tidak jujur dalam melaksanakan tugas
10
2.2 Anak Usia Dini 2.2.1 Pengertian Anak Usia Dini