Faktor yang bergantung pada jumlah lengkungan berulang selama periode keausannya sampai tali tersebut rusak m yang dihitung dengan persamaan :
A=
d D
m.
2 1
. .
. C
C C
σ ........................................................... diamsusikan
dimana : A = Perbandingan diameter drum atau puli dengan diameter tali, A = 38 σ = Tegangan tarik sebenarnya pada tali, σ = 9,01 kgmm
2
C = Faktor yang memberi karakteristik konstruksi dan tegangan patah tali baja, C = 0,93
C
1
= Faktor yang tergantung diameter tali baja, C
1
= 0,97 C
2
= Faktor yang menentukan produksi dan operasi tambahan, C
2
= 1,37 Maka m=
2 1
. .
. C
C C
A σ
m= 0,97.1,37
9,01.0,93. 38
= 1,58 untuk m = 1,58 dan dengan perhitungan secara interpolasi diperoleh nilai z
1
, yaitu :
000 .
230 000
. 255
000 .
230 150
62 ,
1 50
, 1
58 ,
1 −
− =
− −
z
Z = 246.666,67
4.2 Perhitungan Motor Penggerak
Universitas Sumatera Utara
Spesifikasi elektro motor AC yang digunakan Hyundai Passenger Elevator di Gedung Camridge Hotel adalah sebagai berikut :
Daya motor P : 4,6 hp
Kecepatan angkat : 60 mmin
Kapasitas Angkat : 1600 kg
Jumlah penumpang : 24 orang Diasumsikan berat 1 orang penumpang adalah 60 kg, maka untuk kapasitas 24 orang
sebesar 24 x 60 kg = 1440 kg. Jadi, kapasitas elevator yang direncanakan dikurang berat yang diasumsikan adalah 1600 kg – 1440 kg = 160 kg. Dari perencanaan ini, elevator mempunyai
sisa daya angkat 150 kg yang tidak terpakai, ini bisa digunakan untuk barang-barang bawaan yang tak terduga, misalnya : koper, tas dan lain sebagainya.
Daya motor yang dibutuhkan untuk melayani kebutuhan sistem elevator ini dapat dihitung dari persamaan 3.1 berikut :
N
st
=
�+��+��� 75
����
[hp] ………………………………….…. Lit.1 hal.362 dimana :
Q = kapasitas lift = 1440 kg
Gs = bobot sangkar lift = 1600 kg
Gcw = berat bobot pengimbang = Gs + 0,5 Q = 1600 kg + 0,5 1440 kg = 2320 kg
v = kecepatan elevator = 60 mmin = 1 ms
η
tot
= Efisiensi total elevator
Universitas Sumatera Utara
η
tot
= η
hm
. η
g.sh
.η
d.sh
dimana : η
hm
= Effisiensi mesin pengangkat = 0,9
η
g.sh
= Effisiensi roda puli = 0,97
η
d.sh
= Effisiensi roda puli deflektor = 0,9
sehingga : η
tot
= 0,9 . 0,97 . 0,9 = 0,7857
maka : N
st
=
1440 kg + 1600 kg −23 20kg
75 x 0,7857
= 12,35hp Dalam prakteknya perlu dilakukan pemeriksaan terhadap daya motor. Hal ini
dikarenakan dibutuhkannya daya yang besar pada saat start atau mungkin beban yang sangat besar yang terus bekerja setelah start. Dengan demikian perlu diperhitungkan adanya faktor
koreksi yang besarnya adalah : fc = 1,0 ÷ 1,5 dalam hal ini dipilih fc = 1,3 ……..........................................lit.7 hal. 7. tabel 1.6
Maka daya motor rencana adalah : Nd = Fc . N
st
= 1,3 . 11,5 hp = 14,69 hp
Universitas Sumatera Utara
4.3 Perhitungan Dimensi Sangkar
Perencanaan dimensi elevator didasarkan pada tingkat kenyamanan penumpang atau perasaan tenang penumpang. Dalam merencanakan dimensi elevator penumpang dipengaruhi
ukuran penumpang, yaitu jarak antar penumpang dan tinggi penumpang. Dalam merencanakan dimensi elevator dan jumlah penumpang telah ada standartisasi industri secara
internasional yang memudahkan kita dalam menentukan dimensi elevator tersebut. Untuk jumlah penumpang sebanyak 24 orang, dimensi dan ukurannya adalah sebagai berikut
: a.
Lebar sangkar elevator adalah = 1400 mm b.
Panjang sangkar elevator = 1030 mm c.
Tinggi sangkar elevator = 2100 mmm
Gambar 4.1 Penampang Sangkar Tampak Atas
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Penampang Sangkar Tampak Depan
4.4 Perhitungan Tali Baja