Klasifikasi Metode Penggunaan Pengimbang Faktor yang mempengaruhi Umur Roda Puli Tali Baja

Gambar 2.11 Buffer

2.5 Klasifikasi Metode Penggunaan Pengimbang

Pada penggunaan pengimbang pada operasi Elevator ada beberapa metode, N. Rudenko, 1996, hal 357 : 1. Bobot sangkar diimbangi dengan tambahan pengimbang yang di hubungkan dengan tali pada sangkar 2. Dengan drum mesin Pengangkat 3. Metode 1 dan 2 secara bersamaan 4. Dua buah pengimbang yang digunakan Universitas Sumatera Utara Pada saat ini metode yang sering ditemui adalah adalah dengan menggunakan drum mesin pengangkat. Biasanya bobot pengimbang yang ditunjukkan pada diagram dianggap sama dengan bobot sangkar di tambah 0,4 sampai 0,5 dari muatan maksimum, yaitu : G sangkar = G sangkar + 0.5 G Gambar 2.12 Diagram metode pemakaian Pengimbang

2.6. Faktor yang mempengaruhi Umur Roda Puli Tali Baja

Dasar untuk mendapatkan nilai aman tekanan satuan antara tali dan alur roda puli adalah umur roda puli. Untuk menentukan ukuran alur, kita harus mengetahui perbandingan antara tegangan bagian tali yang masuk S on dan keluar S out saat periode gerak transien. Kapasitas fraksi alur roda puli tergantung pada bentuknya misalnya : kapasitas fraksi alur setengah lingkaran dengan potongan bawah tergantung pada sudut pusat potongan bawah β gambar 2,8 d. Alur roda puli akan hilang fungsinya karena pengikisan pada dinding alur yang tergantung pada gelincir dan gerak elastis tali. Semakin besar kecepatan gerak tali dan Universitas Sumatera Utara semakin besar jumlah siklus kerja Elevator persatuan waktu dan semakin besar keausan yang terjadi. Dari hasil percobaan telah didapat besarnya tekanan satuan aman untuk roda puli penggerak. Nilai tekanan satuan pada diagram mengacu pada tali pintalan silang dan pada prakteknya nilai tadi tidak pernah melebihi P max = 100 Kgcm 3 untuk elevator barang. Untuk tali pintal paralel tekan satuan dapat ditingkatkan sebesar 25 persen bila nilai maksimum seperti pada tali pintalan silang digunakan. Untuk Elevator yang mesin penggeraknya di letakkan pada lantai atas mesin dengan penggerak roda puli nilai numerik percepatan dan perlambatan yang diijinkan ditentukan dan di tetapkan dengan percobaan. Nilai berikut dapat dipakai sebagai nilaai rata-rata. N. Rudenko, 1996, hal 9. V 1 ms ..... 0.75 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 A 1 ms ..... 0.65 0.85 1.15 1.4 1.65 1.88 2.1 Perbandingan secara perkiraan dengan rumus sebagai berikut :       Soff on S st       + a - g a g =       Soff on S dyn Untuk mencegah keausan yang terlalu besar, beban aman pada setiap tali harus di periksa dengan rumus berikut : S = d D P maks 2 cos 8 sin .  β β µ − − Dimana : d = diameter tali cm D = diameter roda puli cm Pmaks = tekanan satuan aman maksimum kgcm 2 Universitas Sumatera Utara Untuk memperpanjang umur tali, jumlah minimum tali harus : n = S G Q sangkar + .............. Untuk sangkar n = S G CWT ....................... Untuk Penyimbang Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu Dan Tempat

Survei data yang diperlukan dilakukan di Gedung Camridge Hotel Jln. S. Parman, Medan, pada bulan April 2014. 3.2 Bahan Dan Alat 3.2.1 Bahan Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Tali Baja yang ada pada Lift Barang Elevator Tipe P.24-CO-60-26FL-24ST MRL Type di gedung Camridge Hotel. Adapun spesifikasi Elevator adalah sebagai berikut : Car nos : Service 06 Duty : Passenger Elevator MRL Type Quantity : 1 One Units Capacity : 24 Person 1600 Kg Speed : 60 mpm System Control : AC-VVVf Operation : Simplex Floors : 26 Service Floors : 24 floors; LG, G,1, 2,5.6,7,8,9,10,11 12,15,16,17,18,19,20,21,22,23,25,26, 27 Opening Floors : 24 Seven; Front = 26 ; Rear = NIL Universitas Sumatera Utara