b. Tingkat Ringan : 1 orang
2. Normal : 4 orang
3. Gemuk a. Tingkat Berat
: 1 orang b. Tingkat Ringan
: 1 orang Setelah pengukuran antropometri seharusnya diberikan edukasi kepada
masyarakat berkaitan dengan rendah atau tingginya IMT masing-masing, namun dikarenakan waktu yang tidak cukup untuk menghitung IMT masing-masing lansia,
akhirnya edukasi terhadap IMT masing-masing peserta tidak disampaikan. Hal ini merupakan kendala karena mengakibatkan tidak tersampaikannya edukasi personal
kepada masing-masing lansia untuk melihat status gizi lansia dan tidak tersedianya KMS sehingga tidak dapat dibandingkan dengan hasil pengukuran sebelumnya.
2. Tekanan Darah
Pelaksanaan KIE Posyandu Lansia di Puskesmas dapat dikatakan berhasil, dikarenakan antusiasme dari setiap peserta yang ada. Pada saat mahasiswa memberikan
penyuluhan berupa materi Gizi pada Lansia, Hipertensi, dan Osteoartritis, ditanggapi dengan antusias oleh para peserta, dengan memberikan pertanyaan seputar materi yang
disampaikan. Contohnya saja, beberapa peserta menanyakan tekanan darah yang normal itu berapa, dan yang tinggi berapa, dikarenakan kecenderungan masyarakat lanjut usia
yang mempunyai tekanan darah tinggi di wilayah tersebut. Tekanan darah pada keduabelas pasien dapat dihitung dikarenakan kebiasaan kontrol tekanan darah oleh para
lansia. Berdasarkan hasil screening tekanan darah dan disesuaikan dengan pengelompokan berdasarkan JNC 7, diperoleh hasil sebagai berikut:
Klasifikasi Tekanan Darah
TD Sistole
mmHg TD Diastole
mmHg Hasil
Screening Posyandu
Normal 120
Dan 80
1 orang Prahipertensi
120-139 Atau 80-89 2 orang
Hipertensi derajat 1 140-159 Atau 90-99
3 orang Hipertensi derajat 2
160 Atau 100
6 orang
11
Tekanan darah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, dimana salah satunya adalah usia. Pada manusia terjadi perubahan fisiologis seiring bertambahnya usia seperti
perubahan – perubahan fungsi berupa peningkatan tekanan darah sistolik, berkurangnya vasodilatasi yang dimediasi beta adrenergik, dan penebalan dinding serta berkurangnya
elastisitas pada pembuluh darah. Perubahan fisiologis pada proses menua tersebut mengakibatkan hasil screening peningkatan tekanan darah pada posyandu lansia dapat
bernilai positif palsu. Kegiatan penghitungan Tekanan Darah pada Posyandu Lansia bernilai baik,
karena dapat membantu mengontrol tekanan darah dan pengelompokkan sesuai kriterianya pada lansia sekaligus untuk memberikan penatalaksanaan pada pasien dengan
hipertensi. Penatalaksanaan hipertensi pada lanjut usia dapat dibedakan menjadi modifikasi pola hidup dan terapi farmakologis. Pola hidup yang harus diperbaiki antara
lain menurunkan berat badan jika ada kegemukan, mengurangi minum alkohol, meningkatkan aktivitas fisik aerobik, mengurangi asupan garam, mempertahankan
asupan kalium yang adekuat, mempertahankan asupan kalsium dan magnesium yang adekuat, menghentikan merokok, serta mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol.
3. Geriatric Depression ScaleGDS